Uji Regresi Linier Ganda Koefisien Determinasi Koefisien Korelasi

Fitriani Sagala : Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Inflasi, 2008. USU Repository © 2009 Ukuran tersebut dapat dihitung oleh kekeliruan baku taksiran 2 ... 12 . k y s , yang dapat ditentukan dengan rumus : 1 2 2 ... 12 . − − − = ∑ k n Y Y s k y Dengan : Y i = nilai data hasil pengamatan Y = nilai hasil regresi n = ukuran sampel k = banyak variabel bebas

2.3 Uji Regresi Linier Ganda

Pengujian hipotesis bagi koefisien – koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel – variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1 Menentukan formulasi hipotesis H : b 1 = b 2 = b 3 = … = b k = 0 X 1 , X 2 , …X k tidak mempengaruhi Y H 1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau mempengaruhi Y. Fitriani Sagala : Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Inflasi, 2008. USU Repository © 2009 2 Menentukan taraf nyata dan nilai F tabel dengan derajat kebebasan v 1 =k dan v 2 = n-k-1. 3 Menentukan kriteria pengujian H diterima bila F hitung ≤ F tabel H ditolak bila F hitung F tabel 4 Menentukan nilai statistik F dengan rumus : 1 − − = k n JK k JK F res reg Dengan : JK reg = jumlah kuadrat regresi JK res = jumlah kuadrat residu sisa n-k-1 = derajat kebebasan JK reg = b 1 ∑y i x 1i + b 2 ∑y i x 2i + … + b k ∑y i x ki Dengan : x 1i = X 1i - 1 X x 2i = X 2i - 2 X x ki = X ki - k X JK res = 2 i i Y Y ∑ − 5 Membuat kesimpulan apakah H diterima atau ditolak.

2.4 Koefisien Determinasi

Fitriani Sagala : Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Inflasi, 2008. USU Repository © 2009 Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R 2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keberagaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel – variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama – sama. Maka R 2 akan ditentukan oleh rumus : ∑ = 2 2 i reg y JK R Dengan : Jkreg = Jumlah kuadrat regresi n Y Y y i i i 2 2 2 ∑ ∑ ∑ − =

2.5 Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel yang lain. Hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya dapat merupakan hubungan yangkebetulan belaka, tetapi dapat juga merupakan hubungan sebab akibat. Fitriani Sagala : Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Inflasi, 2008. USU Repository © 2009 Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada satu varibel akan diikuti oleh perubahan variabel lain, baik dengan arah yang sama maupun dengan arah yang berlawanan. Hubungan antar varibel dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis hubungan sebagai berikut : 1. Korelasi positif Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama berbanding lurus. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain. 2. Korelasi negatif Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satiu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang berlawanan berbanding terbalik. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain dan sebaliknya. 3. Korelasi nihil Korelasi nihil terjadio apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti perubahan pada variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur acak. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan pada variabel yang lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “r”. besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 ≤ r ≤+1. Fitriani Sagala : Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Inflasi, 2008. USU Repository © 2009 Untuk mencari korelasi antara variabel Y terhadap X i atau r y.1,2,…,k dapat dicari dengan rumus : ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 ,..., 2 , 1 . i i i i i i i i k y Y Y n X X n Y X Y X n r Sedangkan untuk mengetahui korelasi antar variabel bebas dengan tiga buah variabel bebas adalah : 1. Koefisien korelasi antara X 1 dan X 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 12 i i i i i i i i X X n X X n X X X X n r 2. Koefisien korelasi antara X 1 dan X 3 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 3 2 3 2 1 2 1 3 1 3 1 13 i i i i i i i i X X n X X n X X X X n r 3. Koefisien korelasi antara X 2 dan X 3 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 23 i i i i i i i i X X n X X n X X X X n r Nilai koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≥ 1. Jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasi akan mendekati -1 ; jika dua variabel tidak berkorelasi maka koefisien korelasi akan mendekati 0; sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka nilai koefisien korelasi akan mendekati +1. Fitriani Sagala : Analisis Regresi Berganda Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Inflasi, 2008. USU Repository © 2009 Untuk lebih memudahkan mengetahui senerapa jauh derajat keeratan antara variabel tersebut, dapat dilihat pada perumusan berikut : -1,00 ≤ r ≥ -0.80 berarti berkorelasi kuat secara negatif -0,79 ≤ r ≥ -0,50 berarti berkorelasi sedang secara negatif -0,49 ≤ r ≥ 0,49 berarti berkorelasi lemah 0.50 ≤ r ≥ 0.79 berarti berkorelasi sedang secara positif 0.80 ≤ r ≥ 1.00 berarti berkorelasi kuat secara positif

2.6 Uji Koefisien Regresi Ganda