Pengelolaan Narkotika Psikotropika Aspek Manajerial Apotek .1 Administrasi

Selain itu keadaan tempat yang mendukung penjualan dari suatu apotek, seperti kemudahan parkir, keamanan, kenyamanan ruang tunggu dan faktor lain, dapat memberikan nilai tambah bagi apotek sehingga apotek tersebut menjadi pilihan para konsumen yang membutuhkan obat.

2.3.3 Pengelolaan Narkotika Psikotropika

2.3.3.1 Pengelolaan Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan tingkat atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 1. Pemesanan Narkotika Apotek memesan narkotika ke PBF Kimia Farma dengan menggunakan Surat Pesanan SP yang ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotik dengan dilengkapi nama jelas, nomor SIK, SIA dan stempel apotik, dimana untuk 1 lembar SP hanya untuk 1 macam narkotik saja. 2. Pelaporan Narkotika Undang-undang No. 22 tahun 1997 pasal 11 ayat 2 menyatakan bahwa importir, eksportir, pabrik obat, pabrik farmasi, PBF, apotek rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter, lembaga ilmu pengetahuan wajib membuat, menyampaikan, menyimpan laporan berkala setiap bulannya, dan paling lambat dilaporkan tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan ini dilaporkan kepada Sudin Yankes dengan tembusan ke Balai Besar POM Provinsi setempat dan sebagai arsip. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008.

2.3.3.2 Pengelolaan Psikotropika

Psikotropika menurut UU No. 5 tahun 1997 merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif menurut susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Secara garis besar pengelolaan psikotropika meliputi : 1. Pemesanan Psikotropika Obat-obat psikotropika dapat dipesan apotek dari Pedagang Besar Farmasi PBF dengan menggunakan Surat Pemesanan SP yang diperoleh dari PBF PT. Kimia Farma dan ditanda tangani oleh APA apabila dilakukan pemesanan. 2. Pelaporan Psikotropika Apotek wajib membuat dan meminta catatan kegiatan yang berhubungan dengan psikotropika dan melaporkan kepada Menteri Kesehatan secara berkala sesuai dengan UU No. 5 tahun 1997 pasal 33 ayat 1 dan pasal 34 tentang psikotropika.

2.3.4 Pengelolaan Obat Rusak dan Kadaluwarsa