Analisis Impas Aspek Administrasi dan perundang-undangan Apotik .1 Pendirian Apotik

Modal untuk mendirikan apotek dapat berasal dari modal sendiri atau kredit. Modal sendiri merupakan modal yang tidak mempunyai jangka waktu pengembalian, misalnya modal milik apoteker sendiri atau modal milik keluarga. Sedangkan modal kredit adalah modal pinjaman dari pemberi kredit kreditur. Sumber modal kredit antara lain adalah bank, teman sejawat, PBF yang pada umumnya berupa perbekalan farmasi yang bersifat fast moving. Berdasarkan pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas: a. Modal tetap aktiva tetap, yaitu modal yang keadaannya relatif tetap misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan. b. Modal lancar aktiva lancar, yaitu modal yang sewaktu-waktu dapat berubah misalnya uang tunai kasbank, piutang, perbekalan kesehatanbarang dagangan.

2.2.3 Analisis Impas

Analisis impas adalah suatu cara yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara penjualan, biaya dan laba atau keuntungan. Apotek dikatakan mencapai titik impas apabila di dalam laporan perhitungan rugi-laba pada periode tertentu, apotek tersebut tidak memperoleh laba dan juga tidak mengalami kerugian. Dari analisis titik impas, pengelola apotek dapat mengetahui pada jumlah penjualan tertentu apotek yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak memperoleh keuntungan laba. Analisis titik impas tentunya dapat dipakai untuk mengetahui pada volume penjualan berapa apotek dapat memperoleh laba atau menderita kerugian tertentu. Titik impas dihitung sebagai volume penjualan dimana total pendapatan menyamai total biaya. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. Rumus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas adalah sebagai berikut: Omzet HPP - 1 BT impas Titik atau Penjualan BV - 1 BT impas Titik = = Keterangan: BT = Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang terjual. BV = Biaya variabel, yaitu biaya yang besarnya tergantung pada jumlah barang yang terjual. Untuk apotek, BV adalah nilai pembelian dari barang yang terjual. Penjualan = Nilai penjualan dari barang yang terjual Nilai penjualan adalah penjumlahan dari nilai pembelian dengan margin keuntungan. HPP = Harga pokok penjualan, yaitu nilai pembelian dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu, merupakan hasil perhitungan harga pokok dari persediaan awal + pembelian barang pada kurun waktu tertentu – persediaan akhir. Omzet = Nilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu. Setelah mendapatkan nilai titik impas, kita akan mengetahui posisi kita dalam suatu usaha atau sasaran target yang akan dicapai. Untuk menjaga kelangsungan hidup apotek, target yang direncanakan harus tercapai. Pencapaian target ditentukan oleh kebijakan apoteker dalam melakukan upaya-upaya pengelolaan apotek. Upaya yang dilakukan dapat berupa manajemen personil, pengadaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pasar, menekan biaya pengeluaran seminimal mungkin, memberikan pelayanan yang baik sehingga meningkatkan volume penjualan. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. 2.3 Aspek Manajerial Apotek 2.3.1 Administrasi Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi. Administrasi merupakan proses pencatatan seluruh kegiatan teknis yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Seperti juga sistem usaha lain, kegiatan pengendalian operasional di apotek harus dilakukan secara cermat demi tercapainya tertib administrasi dan manajemen yang baik. Administrasi sangat diperlukan dalam pengelolaan suatu apotek untuk memperoleh sumber informasi yang dapat dipercaya dalam rangka pengambilan keputusan oleh apoteker pengelola apotek. Oleh sebab itu, diperlukan strategi khusus yang terencana dengan mantap sehingga proses pengelolaan bisa berjalan dengan baik.

2.3.1.1 Administrasi pembukuan

Accounting pembukuan adalah sistem pencatatan transaksi dagang dan keuangan serta penganalisaan, pembuktian, dan pembuatan laporan. Administrasi pembukuan di apotek meliputi : 1. Administrasi umum Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Administrasi pelayanan Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008.