PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan Segmentasi Pasar

perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan dan pengelolaan medical record untuk karyawan. Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dengan kebutuhan konsumen melalui layanan e-care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.

3.4 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan

PT. Kimia Farma Apotek merupakan apotek pelayanan yang menggunakan sistem grouping, dimana proses pengadaan, pemesanan atau pembelian, pembayaran dan pelaporan digabungkan jadi satu pada Bisnis Manajer BM dan kemudian Bisnis Manajer yang membuat laporan ke PT. Kimia Farma Pusat di Jakarta. Apotek Kimia Farma Medan memiliki 20 store yang tersebar diseluruh Sumatera Utara, yaitu: 1. Apotek KF Pel. No.2 RS Inalum 2. Apotek KF Pel. No.14 RS Pirngadi Medan 3. Apt.Kimia Farma No.27 Palang Merah pusat Medan 4. Apt.Kimia Farma No.28 Belawan 5. Apt.Kimia Farma No.29 Siantar 6. Apt.Kimia Farma No.30 Tebing Tinggi 7. Apt.Kimia Farma No.39 Sei Sikambing Medan 8. Apt.Kimia Farma No.41 Kaban Jahe 9. Apt. Kimia Farma pel 41 R.S. Tebing Tinggi 10. Apotek KF Pel. No. 54 RS Rantau Prapat Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. 11. Apt.Kimia Farma No.84 Tanjung Balai 12. Apt.Kimia Farma No.85 Pematang Siantar 13. Apt.Kimia Farma No.90 Kisaran 14. Apt. Kimia Farma 96 Rantau Prapat 15. Apt.Kimia Farma No.106 Aksara 16. Apt.Kimia Farma No.107 Gatot Subroto 17. Apt.Kimia Farma No. 160 Setia Budi 18. Apt.Kimia Farma No. 162 Pematang Siantar 19. Apt.Kimia Farma No. 255 Sisingamangaraja Medan 20. Apt. Kimia Farma Basri Medan 21. Apt. Kimia Farma Namso P.Siantar 22. Apt. Kimia Farma 313 Padang Sidimpuan 23. Apt. Kimia Farma 314 Binjai.

3.5 Apotek Kimia Farma No. 106 Medan

3.5.1 Letak dan Bangunan

Apotek Kimia Farma No. 106 Medan bertempat di Jalan Aksara No. 102 A Medan. Lokasi apotek ini cukup strategis karena berada di daerah pemukiman yang ramai dengan penduduk, lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum, tersedia tempat parkir dan dekat dengan tempat-tempat pelayanan kesehatan lain seperti praktek dokter di lokasi dan juga disekitar lokasi apotek Kimia Farma. Luas bangunan apotek ± 4m x 16m yang terdiri dari ruang tunggu, ruang penjualan bebaskasir, ruang peracikan dan kamar mandiWC. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008.

3.5.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Apotek Kimia Farma No. 106 Medan dapat dilihat pada bagan berikut : Manajer Apotek Pelayanan Bisnis Manajer - Asisten Apoteker - Asisten Apoteker SHIFT SORE SHIFT PAGI - Kasir - Kasir - HV - HV - Kurir - Kurir

3.5.3 Pengadaan Perbekalan

Farmasi dan Kelengkapan Produk 3.5.3.1 Pembuatan Buku Defekta Barang Buku defekta adalah buku yang memuat daftar barang yang kosong atau hampir habis. Pembuatan buku defekta barang dilakukan sebagai berikut: setiap hari petugas memeriksa barang yang kosong atau hampir habis, lalu melakukan pencatatan dalam buku defekta meliputi nama barang, dosis, satuan, dan jumlah yang dibutuhkan, kemudian membuat Bon Pembelian Barang Apotik BPBA.

3.5.3.2 Perencanaan Pembelian

Perencanaan pembelian dilakukan seminggu dua kali, kecuali barang- barang yang dibeli secara mendesak karena adanya permintaan pasien. Perencanaan pembelian dilakukan sebagai berikut: petugas melihat informasi mengenai kebutuhan perbekalan farmasi melalui defekta barang, kemudian Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. petugas menetapkan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan defekta dengan memperhatikan jumlah kebutuhan per bulan.

3.5.3.3 Prosedur Pembelian

Prosedur pembelian di apotek Kimia Farma No. 106 dilakukan sebagai berikut: petugas membuat defekta mengenai kebutuhan perbekalan farmasi, kemudian merekapitulasi defekta dan membuatnya dalam bentuk Bon Pemesanan Barang Apotek BPBA dan dikirim kepada bagian Pengadaan di apotek pelengkap No. 14 RSU Dr. Pirngadi yang kemudian dikirin ke BM Palang Merah, lalu bagian pengadaan di BM Palang Merah mengirim Surat Pemesanan SP kepada Pedagang Besar Farmasi PBF, kemudian PBF mengirim barang dan faktur kepada masing-masing Apotek Kimia Farma, dan barang diterima dan dicocokkan oleh petugas Kimia Farma.

3.5.3.4 Penerimaan Barang

Penerimaan barang di apotek Kimia Farma dilakukan sebagai berikut: petugas menerima barang dari pemasok disertai dengan Surat Pengantar BarangFaktur SPBF, petugas memeriksa kesesuaian permintaan barang yang ada di SP dan SPBF, petugas menandatangani dan membubuhkan stempel apotik Kimia Farma No. 106 pada faktur. Faktur asli diserahkan kepada pemasok dan foto copy faktur sebagai pertinggal, lalu petugas mencatat barang masuk pada kartu stok masing-masing barang. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008.

3.5.3.5 Penyimpanan

Penyimpanan perbekalan farmasi di apotek Kimia Farma No. 106 dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan efek farmokologinya yang disusun menurut abjad dengan menggunakan prinsip FIFO first in first out, yaitu obat yang lebih awal masuk dikeluarkan lebih dahulu. Penyimpanan perbekalan farmasi di apotek dilakukan sebagai berikut: 1. Obat bebas dan bebas terbatas disimpan di etalase penjualan bebas berdasarkan bentuk sediaan. Misalnya kelompok sediaan obat bentuk sirup, semisolid dan solid. 2. Obat keras disimpan di ruang peracikan yang disusun menurut bentuk sediaan, efek farmakologi dan golongan obat generik kemudian diurutkan menurut abjad. 3. Barang fast moving yang dipesan dalam jumlah besar, sebagian disimpan di gudang sebagai stok. 4. Bahan baku obat disimpan dalam wadah tertutup rapat dan diberi label. 5. Sediaan supositoria dan obat yang penyimpanannya di bawah suhu kamar disimpan dalam lemari pendingin.

6. Narkotika disimpan di lemari khusus. 3.5.4 PenjualanPelayanan

Apotek Kimia Farma No. 106 memberikan pelayanan atas resep dokter baik secara tunai maupun kredit dan pelayanan swamedikasi. Pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 106 sudah cukup baik karena melayani konsumen dengan ramah, sopan, santun, dan siap membantu selama konsumen berada di apotek. Pelayanan di Apotek telah memakai sistem komputerisasi sehingga memudahkan dalam pelayanan dan pengadaan barang. Sistem komputerisasi yang digunakan sekaligus berperan sebagai mesin kasir. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. Apotek Kimia Farma No. 106 memberikan pelayanan khusus kepada konsumen yang tidak mendapatkan obat yang dibutuhkannya secara lansung. Yaitu bersedia mencarikan obat tersebut ke apotik Kimia Farma yang lain dan mengantarkan obat tersebut ke alamat konsumen delivery order atau ke ruangan tempat pasien dirawat jika pasien dirawat di rumah sakit. Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. BAB IV PETA PASAR 4.1 Prinsip dan Dasar Manajemen Pemasaran 4.1.1 Arti dan Kegunaan Manajemen Pemasaran Kata pemasaran mengandung suatu pengertian bahwa bila suatu perusahaan tidak berhasil memperoleh pembeli, maka perusahaan tidak mampu hidup. Secara umum pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan yang meliputi kegiatan-kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi yang ditujukan untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk agar dapat memuaskan kebutuhan untuk mencapai pasar sasaran sehingga dapat mencapai tujuan organisasi. Aktivitas pemasaran merupakan hasil kerja dan interaksi beberapa hal yang terkoordinasi dalam proses yang integratif, menyeluruh dalam aktivitas penjualan, merencanakan serta mengembangkan yang tepat untuk memenuhi keinginan dankebutuhan konsumen. Supaya semua aktivitas pemasaran terkoordinasi diperlukan manajemen pemasaran yang terpadu, menyeluruh dan menyangkut semua pihak dalam perusahaan dari tingkat atas sampai tingkat bawah.

4.1.2 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran marketing concept merupakan suatu filisofi bisnis berorientasi pada konsumen yang menekankan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Secara intern keputusan yang menguntungkan, sekarang beralih tidak hanya kepada taksiran produksi atau penjualan, tapi juga termasuk Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. bagian kepegawaian, keuangan, manajemen dan accounting. Tiap bagian perusahaan mempunyai aspek pemasaran, sebaliknya pemasaran mengandung fungsi dari semua bagian yang lain. Konsep dasar pemasaran ialah : 1. Kebutuhan konsumen 2. Keinginan konsumen 3. Kemampuan membeli 4. Adanya produk penawaran 5. Transaksi ukuran dan pemasaran 6. Pasar kumpulan pembeli Dan konsep dasar pemikiran manajemen pemasaran ialah : 1. Memperbaiki produksi dan distribusi supaya sedapat mungkin yang efisien 2. Meningkatkan mutu dan penampilan produk 3. Melakukan promosi penjualan 4. Memasarkan kebutuhan pelanggan 5. Memikirkan kepentingan konsumen, perusahaan dan masyarakat.

4.2 Segmentasi Pasar

Pasar biasanya masuk kedalam grup alamiah, atau segmen, yang berisi pelanggan yang menunjukkan karakteristik umum yang sama. Segmen ini membentuk pasar terpisah dalam diri mereka sendiri dan sering dalam ukuran yang cukup besar. Setiap individu konsumen adalah suatu segmen pasar yang unik karena semua orang berbeda dalam keinginannya. Akan tetapi, jelas tidak ekonomis untuk membuat berbagai macam produk unik untuk memuaskan setiap Naiti Rofiya, S. farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Indofarma Persero Tbk. USU e-Repository © 2008. kebutuhan individu. Produk dibuat untuk menarik perhatian grup pelanggan yang memiliki kebutuhan yang diperkirakan sama.

4.3 Pemetaan Pasar