Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
Secara keseluruhan sistem hemodialisis terdiri dari tiga elemen dasar yaitu sistem sirkulasi darah di luar tubuh ekstrakorporeal, dialiser, dan sistem
sirkulasi dialisat.
a. Sistem sirkulasi darah diluar tubuh
Selama hemodialisis, darah pasien mengalir dari tubuh ke dalam dialiser melalui selang arteri, kemudian kembali ke tubuh melalui selang vena. Sistem
sirkulasi darah di luar tubuh ini disebut dengan sirkulasi darah ekstrakorporeal.
b. Dialiser
Dialiser adalah suatu alat berupa tabung terdiri dari kompartemen darah dan kompartemen dialisat yang dibatasi oleh membran semipermeabel. Di dalam
dialiser ini terjadi proses pencucian darah melalui proses difusi sehingga dihasilkan darah yang sudah bersih dari zat-zat yang tidak dikehendaki.
c. Sistem sirkulasi dialisat
Dialisat adalah cairan yang dipergunakan dalam proses dialisis. Dialisat dialirkan ke dalam kompartemen dialisat pada dialiser dengan kecepatan tinggi
biasanya pada mesin hemodialisa sudah ditentukan 500mlmenit. Setelah terjadi proses difusi maka dialisat dikeluarkan melalui selang pembuangan.
5.4 Obat-Obat
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
a. Furosemid Lasix
Furosemid adalah diuretic derivat asam antranilat. Struktur furosemid dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Struktur Furosemid
Aktivitas diuretik furosemid terutama dengan jalan menghambat absorpsi natrium klorida pada loop of henle. Tempat kerja yang spesifik ini menghasilkan
efektifitas kerja yang tinggi. Efektivitas kerja furosemid ditingkatkan dengan efek vasodilatasi dan penurunan hambatan vaskuler sehingga akan meningkatkan aliran
darah ke ginjal. Furosemid juga menunjukkan aktivitas menurunkan tekanan darah sebagai akibat penurunan volume plasma. Obat ini berkhasiat kuat dan pesat
tetapi agak singkat 4 sampai 6 jam. Banyak digunakan dalam keadaan akut misalnya pada edema otak dan paru-paru. Furosemid diindikasikan juga untuk
hipertensi, edema yang disebabkan kegagalan jantung, sirosis hati, penyakit ginjal termasuk sindroma nefrotik Katzung,2004.
Keterpaparan furosemid tablet oleh cahaya akan menyebabkan warnanya pudar. Furosemid tablet sebaiknya disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya
Mc Evoy, 2004.
b. Cefotaxim
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
Cefotaxime merupakan antibiotik golongan sefalosforin generasi ketiga
yang memiliki cincin -laktam Gambar 2.5
Gambar 2.5 Struktur Cefotaxim
Cefotaxim bekerja menghambat pembentukan dinding sel bakteri melalui pembentukan ikatan satu atau lebih ikatan protein-penisilin PBPs yang
menghambat langkah akhir transpeptidasi dari sintesis peptidoglikan dalam dinding bakteri. Dinding bakteri terdiri dari senyawa polimer kompleks,
peptidoglikan yang terdiri dari polisakarida dan polipeptida. Polisakarida mengandung gula amino, N-acetylglucosamin dan N- asam acetylmuramic.
Pengikatan protein dengan penisilin PBPs akan mengkatalisis reaksi transpeptidasi yang memindahkan terminal alanin menjadi bentuk crosslink
dengan peptide di sekitarnya, sehingga membentuk dinding sel bakteri. Antibiotik -laktam memiliki struktur yang analog dengan substrat D-Ala-D-Ala dan
membentuk ikatan kovalen oleh PBPs pada sisi yang aktif. Setelah antibiotik - laktam diberikan, dan membentuk ikatan dengan protein, maka reaksi
transpeptidasis dihambat, sintesis peptidoglikan dihambat dan sel akan mati. Gambar dibawah ini menunjukkan biosintesis dinding sel peptidoglikan yang
dihambat oleh beberapa bakteri B.G. Katzung, 2004.
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
Cefotaxime diberikan secara injeksi dalam bentuk garam natrium. Konsentrasi puncak plasma kira-kira 12 sampai 20 mcgml 30 menit setelah
pemberian 0,5 dan 1 g cefotaxime. Segera setelah injeksi intravena 0,5; 1, atau 2 g cefotaxime, konsentrasi puncak plasma 38, 102 dan 215 mcgml akan dicapai
dengan jarak konsentrasi dari 1 sampai 3 mcgml setelah 4 jam. Waktu paruh cefotaxime kira-kira 1 jam. Kira-kira 40 cefotaxime membentuk ikatan dengan
protein. Metabolit yang tidak aktif dieliminasi melalui ginjal sekitar 40-60. Cefotaxime dimetabolisme dihati.
Interaksi dengan Mezlocillin golongan Penicillin akan meningkatkan konsentrasi cefotaxime dalam tubuh. Pada saat cefotaxime 30 mgkg dan
mezlocillin 50 mgkg diberikan secara infus bersama-sama lebih dari 30 menit pada 8 subjek normal, kinetik mezlicillin tidak berubah, tetapi clearens cefotaxime
di reduksi 40-42. Pemberian bersama Phenobarbital pada anak menunjukkan reaksi kulit yang serius. Dengan Probenecid, konsentrasi cefotaxime dalam serum
akan meningkat. Cefotaxime tidak berinteraksi dengan ofloxacin sehingga dapat diberikan bersamaan. Stocley, H.I, 2001.
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
5.5 Pengamatan dan Penatalaksanaan