Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
malam hari, meningkatkan masukan cairan, mengontrol secara berkala pembentukan batu baru.
vi. Pengaturan diet
a Meningkatkan masukan cairan terutama pada malam hari akan meningkatkan
aliran kemih dan menurunkan konsentrasi pembentuk batu dalam air kemih. b
Menghindari masukan minuman gas soft drinks lebih 1 liter perminggu. c
Mengurangi masukan protein sebesar 1gkg berat badanhari. Masukan protein tinggi dapat meningkatkan eksresi kalsium, asam urat dan
menurunkan sitrat dalam air kemih . d
Membatasi masukan natrium. Diet natrium rendah 80 sampai 100 mEqhari dapat memperbaiki reabsorpsi natrium proksimal dan reabsorpsi kalsium
proksimal, sehingga terjadi pengurangan ekskresi natrium dan ekskresi kalsium. Bakri, S., 2003.
5.3.7 Patofisiologi GGK
Gagal Ginjal Kronik GGK dapat terjadi karena berbagai gangguan ginjal. Karena hebatnya kemampuan kompensasi nefron yang tidak terganggu maka
penurunan fungsi ginjal seringkali tidak bergejala sampai pada tahap lanjut proses. Bila GGK berkembang menuju penyakit ginjal tahap akhir maka terapi
transplantasi ginjal mungkin diperlukan. Penurunan laju filtrasi glomerulus Glomerulus Filtration Rate dapat diikuti dengan tercatatnya perubahan harga
kebalikan kadar kreatinin serum versus waktu.
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
Penyakit ginjal kronik sudah merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Stadium dini penyakit ginjal kronuk dapat didiagosis dengan
pemeriksaan penunjang dan telah dibuktikan bahwa pengobatan dini penyakit ginjal kronik berhasil menghambat terjadinya gagal ginjal, penyakit
kardiovaskuler dan kematian sebelum waktunya. Pada Pedoman Kidney Disease Outcome Quality Intiative KDOQI,
batasan penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama atau lebih dari 3 bulan, berdasarkan kalainan patologik atau petanda kerusakan ginjal
seperti pada urinalisis. Selain itu batasan ini juga memperlihatkan derajat fungsi ginjal atau laju filtrasi glomerulus, seperti berikut:
Kriteria Batasan Penyakit Ginjal Kronik a.
Kerusakan ginjal 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulis berdasarkan :
i. Kelainan patologik
ii. Pertanda kerusakan ginjal seperti kelainan pada komposisi darah atau urin,
atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan. b.
Laju filtrasi glomerulis 60 mlmenit1,73 m
2
selama ≥ 3 bulan dengan
atau tanpa kerusakan ginjal Susalit, 2003. Keadaan yang mendadak memperburuk pada GGK
a. Kekurangan cairan yang berakibat penurunan perfusi ginjal adalah
penyebab lazim memburunya fungsi ginjal. Idealnya penderita GGK hendaknya memperoleh hidrasi yang baik seperti yang ditunjukkan dengan
edema samar-samar pada kaki penderita.
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
b. Penurunan isi semenit curah jantung dapat mengganggu perfusi ginjal
sehingga dapat memperburuk GGK. Pengobatan yang meningkatkan isi semenit jantung dapat memperbaiki fungsi ginjal melalui peningkatan aliran
darah. c.
Obat-obatan dapat menyebabkan kekambuhan GGK melalui efek toksik langsung terhadap struktur ginjal atau perfusi ginjal yang menurun.
d. Perubahan pada tekanan darah
e. Infeksi
f. Obstruksi
g. Bahan-bahan nefrotoksik.