Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
mg100cc darah karena filtrasi glomerulus harus turun sampai 50 sebelum kenaikan kadar urea darah terjadi.
5.3.2 Gagal Ginjal Kronik
5.3.3 Anemia Akibat Gagal Ginjal Kronik
Anemia pada gagal ginjal kronik akan timbul apabila kreatinin serum lebih dari 3,5 mgdL. Anemia akan lebih berat jika fungsi ginjal lebih buruk dan
penyakit ginjal telah mencapai stadium akhir.
Etiologi anemia pada gagal ginjal kronik terdiri dari:
1. Produksi eritropoetin berkurang disebabkan
a. Infeksikerusakan ginjal
b. malnutrisi
2. Adanya toksin di dalam darah yang menghambat respon eritrosit
terhadap eritropoesis. 3.
Adanya perubahan afinitas hemoglobinterhadap oksigen yang berakibat meningkatnya efisiensi pembebasan oksigen secara
relatif terhadap beratnya anemia. Gagal ginjal kronik adalah suatu gejala klinis yang disebabkan penurunan
fungsi ginjal yang bersifat menahun dan berlangsung progresif. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerulus LFG kurang dari 50 mlmenit suhardjono,dkk,
2001. Sedangkan menurut Mansjoer 2001 gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat perssisten dan irreversibel. Hal ini disebabkan
kemampuan tubuh yang gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit dan menyebabkan uremia retensi urea dan
nitrogen dalam darah.
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
5.3.4 Batu Ginjal
Batu Ginjal adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di dalam ginjal dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal batu ginjal maupun di dalam kandung kemih batu kandung kemih. Proses pembentukan batu ini disebut urolithiasis
lithiasis renalis atau nefrolithiasis Gambar 2.3.
Gbr. 2.3 Batu di dalam Ginjal
5.3.5 Penyebab Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk bisa karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat
pembentukan batu yang normal. Sekitar 80 batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit
campuran dari magnesium, ammonium dan fosfat. Batu struvit juga disebut batu infeksi karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi. Ukuran
batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai
Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009.
yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut kalkulus staghorn
Bakri, S., 2003.
5.3.6 Penatalaksanaan dan Pengobatan