Penatalaksanaan dan Pengobatan Tes Fungsi Ginjal

Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009. yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut kalkulus staghorn Bakri, S., 2003.

5.3.6 Penatalaksanaan dan Pengobatan

a. Mengatasi simptom. Batu dapat menimbulkan keadaan darurat bila batu turun ke sistem kolektivus dan dapat menyebabkan kelainan berupa kolik ginjal atau infeksi di dalam sumbatan saluran kemih. Berikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin intravena, intramuskular atau supositoria. b. Pengambilan batu i. Batu dapat keluar spontan. Berdasarkan ukuran, bentuk dan posisi batu dapat diestimasi batu akan keluar spontan atau harus diambil. Sekitar 60-70 dari batu yang turun spontan sertai dengan serangan kolik ulangan. Diberikan terapi atau pencegahan kolik, pembuangan tinja dijaga tetap baik, terapi anti edema diuresis diberikan, dan aktivitas fisis. Batu tidak diharapkan keluar spontan bila batu berukuran sebesar atau melebihi 6 mm. ii. Pengambilan Batu dilakukan dengan gelombang kejutan litotripsi ekstra korporeal, perkutaneus nefrolitomicara lain dengan pembedahan. iii. Pencegahan batu kalsium kronik kalsium oksalat iv. Menurunkan konsentrasi reaktan kalsium dan oksalat v. Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentukan batu seperti sitrat kalium sitrat 20 mEq tiap malam hari, minum jeruk nipis atau lemon Christina Lumban Toruan : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, 2009. malam hari, meningkatkan masukan cairan, mengontrol secara berkala pembentukan batu baru. vi. Pengaturan diet a Meningkatkan masukan cairan terutama pada malam hari akan meningkatkan aliran kemih dan menurunkan konsentrasi pembentuk batu dalam air kemih. b Menghindari masukan minuman gas soft drinks lebih 1 liter perminggu. c Mengurangi masukan protein sebesar 1gkg berat badanhari. Masukan protein tinggi dapat meningkatkan eksresi kalsium, asam urat dan menurunkan sitrat dalam air kemih . d Membatasi masukan natrium. Diet natrium rendah 80 sampai 100 mEqhari dapat memperbaiki reabsorpsi natrium proksimal dan reabsorpsi kalsium proksimal, sehingga terjadi pengurangan ekskresi natrium dan ekskresi kalsium. Bakri, S., 2003.

5.3.7 Patofisiologi GGK