Bentuk dan Dimensi Poros

Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009. USU Repository © 2009

3.2. Bentuk dan Dimensi Poros

Dari hasil perhitungan diatas dan dari data praktis atau yang didapat dari lapangan, maka diperoleh dimensi poros, bahan dan data-data lainnya yang diperlukan untuk tahap perancangan selanjutnya. Data-data :  Bahan : baja chrom molibdenum standard JIS G 4105 SCM 5  Kekuatan tarik bahan b σ : 105 kg mm 2  Dimensi poros yang dirancang adalah sebagai berikut : o Diameter poros tingkat I : 170 mm. o Panjang poros tingkat I : 500 mm o Diameter tingkat II : 190 mm. o Panjang poros tingkat II : 600 mm o Diameter tingkat III : 170 mm. o Panjang poros tingkat III : 700 mm  Jari-jari fillet R : 10 mm  Berat poros W P - Berat poros bagian 1 W p 1 : 868,40 N - Berat poros bagian 2 W p 2 : 1301,70 N - Berat poros bagian 3 W p 3 : 1215,76 N Adapun bentuk dan dimensi poros yang akan dirancang dan dibuat dapat dilihat pada gambar berikut. Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3.2. Bentuk dan dimensi poros Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV PERENCANAAN CETAKAN POROS

Dalam tulisan ini poros turbin akan dibuat dengan cara pengecoran mengunakan cetakan pasir. Cara ini dipilih karena teknologi yang digunakan sederhana, jumlah produk yang dibuat sedikit, waktu pengerjaan lebih cepat dan biaya produksi yang lebih murah dibandingkan dengan cara lain, serta sisa bahan yang terbuang lebih sedikit dari cara lain. Pengecoran dilakukan sesuai dengan permintaan konsumen dimana ukuran dan bentuk serta jumlah benda hasil ditentukan oleh konsumen terlebih dahulu. Oleh karena itu yang dilakukan dalam pengecoran ini adalah membuat cetakan serta proses pengecoran tersebut. Pada pengecoran poros turbin ini, bahan baku yang digunakan adalah Baja cor jenis Baja Chrom Molybdenum yang mempunyai kekuatan tarik sebesar 105 kgmm 2 , dan sekrap baja reject yang mencakup sekrap dari luar dan sisa proses return serta serpih geram. Dalam pembuatan cetakan poros turbin juga dibutuhkan pasir. Dalam hal ini pasir yang digunakan adalah pasir silika. Pasir untuk bahan cetakan harus benar-benar bersih dari segala jenis kotoran. Ukuran butir pasir yang digunakan pada pengecoran ini bervariasi antara 0,05 mm sampai dengan 2,00 mm dan pasir dapat dipergunakan berulang-ulang.

4.1. Pembuatan Pola

Pola yang akan digunakan direncanakan dibuat dari bahan kayu yang benar-benar kering, seperti: kayu saru, jati, aras, pinus, mahoni dengan kadar air kurang dari 14, dengan jenis pola pejal, karena bentuk dari poros adalah