Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
Maka berat total dari pemberat adalah :
39 10
8 ,
7 54
, 466
. 3
2
3
× ×
× ×
=
− pemberat
W
= 2.109,04 kg
Gambar 4.7. Bentuk Pemberat
4.5. Waktu Tuang
waktu tuang ditentukan dengan persamaan: γ
× ×
= A
V W
T .....
lit 10 hal 71
Dimana: T = Waktu tuang detik
W = Berat yang dituang kg Dari perhitungan sebelumnya didapat 397,09 kg
V = Kecepatan rata-rata logam cair ms γ = Berat jenis coran baja cor 7800 kgm
3
Besarnya V ditentukan dengan persamaan:
h g
C V
× ×
= 2
.....
lit 10 hal 71
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
Dimana: V = Kecepatan rata-rata logam cair ms
C = Koefisien aliran 0,5 – 0,6 diambil 0,5 g = Percepatan gravitasi
2
81 ,
9 s
m h = Tinggi saluran turun = 0,39 m
Maka
39 ,
81 ,
9 2
5 ,
× ×
= V
= 1,38 ms Waktu tuang T =
7800 000896
, 38
, 1
09 ,
397 ×
× = 41,17 detik.
4.6. Pembuatan Cetakan Pasir
Adapun pembuatan cetakan pasirpasir cetak adalah sebagai berikut:
4.6.1. Persiapan Pasir Cetak
Pasir yang digunakan untuk cetakan poros turbin dipadatkan dengan menggunakan air kaca water glass. Biasanya air kaca yang digunakan berkisar
antara 3 – 7 . Untuk perancangan ini digunakan 6 dan ditambahkan pada pasir silika, yang mempunyai kadar lempung sedikit mungkin dan dicampur dengan
menggunakan pengaduk. Pada proses ini butiran pasir yang digunakan diusahakan agak bundar.
Pencampuran pasir silika dan air kaca dilakukan
±
5 menit, dan campuran diisolasi dari udara luar. Selain itu juga dilakukan pencampuran bubuk tir atau
bubuk kayu kedalam campuran pasir silika dan air kaca. Ini dilakukan guna
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
memperbaiki sifat ambruk yang buruk yang dibuat dengan air kaca, sehingga nantinya pembongkaran dari cetak mudah dilakukan. Selain itu juga, fungsi lain
dari bubuk tir ini adalah mencegah penetrasi logam cair kedalam ruang antara butir-butir pasir, sehingga terbentuk kulit coran yang bersih. Penambahan bubuk
tir sebanyak 0,5 sampai 2 dan bubuk kayu sebanyak 0,5 sampai 1,5 .
4.6.2. Pembuatan Cetakan
Pembuatan cetakan poros turbin dilakukan dengan cara
2
CO , maksudnya adalah dilakukan dengan cara peniupan gas
2
CO kedalam cetakan. Pasir silika yang telah dicampur dengan air kaca, telah siap untuk dibuat manjadi cetakan.
Setelah cetakan siap, maka gas
2
CO ditiupkan kedalam cetakan pada tekanan 1,0 sampai 1,5
2
cm kg
, maka cetakan ini akan mengeras dalam waktu singkat.
Pada pembuatan poros turbin ini dibuat dengan menggunakan cetakan kup dan drag. Di dalam cetakan kup terdapat pola banda kerja dan semua saluran
logam cair, baik itu cawan tuang, saluran turun, pengalir, saluran masuk dan penambah.
Adapun ukuran-ukuran dari rangka cetak adalah sebagai berikut. -
Tinggi rangka cetakan kup = tinggi cawan tuang yang dangkal + tinggi saluran turun = 175,5 + 390 + = 565,5 mm
- Lebar rangka cetakan kup = panjang cawan tuang + 2 x diameter
saluran masuk = 390 + 2 x 11,25 = 412,5 mm -
Panjang rangka cetakan kup = panjang pola + tebal pasir dan papan cetak = 1858,8 + 623,7 = 2.482,5 mm.
- Untuk ukuran drag sama dengan ukuran kup karena pola setengah.
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
4.7. Peleburan Logam Coran
Mutu dari suatu produk pengecoran tergantung dari keadaan logam cair yang digunakan dalam proses pencetakan. Semakin baik komposisi dari logam
cair, makin baik mutu dari hasil coran. Semakin homogen logam cair tersebut, semakin baik hasil dari pengecoran tersebut.
Logam yang digunakan dalam proses pengecoran ini dilebur dalam tanur listrik jenis krus frekuensi rendah. Tanur ini memiliki kapasitas maksimum sebesar
2,2 ton. Tanur ini hanya mempunyai satu ruang yaitu daerah krus untuk mencairkan logam. Bagian atas dari tanur ini terbuka sehingga memudahkan untuk
memasukkan logam yang akan dilebur. Proses peleburan ini dimulai dengan memasukkan balok baja dan skrap bajaskrap balik, setelah bahan tersebut
dimasukkan dan mencair secara homogen, maka diperiksa komposisinya. Logam cair yang telah sesuai komposisinya dan temperaturnya juga sudah
sesuai 1550 – 1600 °C maka logam cair dapat dituang kedalam cetakan melalui cawan tuang sehingga rongga cetakan berisi penuh, kemudian didinginkan selama
satu hari pada suhu ruangan – jika menggunakan pendinginan paksa dapat lebih cepat – untuk proses pembekuan logam. Setelah pembekuan ini cetakan dibongkar
untuk mengeluarkan benda coran.
Gambar 4.8. Tanur Krus
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
4.8. Unsur Paduan Dalam Material