Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
cukup untuk memberikan pembesaran pada rongga cetakan yang kecil serta permukaan hasil cetakan tidak dikerjakan lanjut, maka hal ini perlu
diperhitungkan yaitu dengan memperkecil sedikit ukuran dari model.
2.5. Rencana Pengecoran
Pada pembuatan cetakan harus diperhatikan system saluran yang mengalirkan cairan kedalam rongga cetakan. Besar dan bentuknya ditentukan oleh
ukuran tebalnya irisan dan macam logam yang dicairkan. Kualitas coran tergantung pada system saluran, keadaan penuangan.
2.5.1. Istilah – Istilah Dan Fungsi Dari Sistem Saluran
Sistem saluran adalah merupakan jalan masuk cairan logam yang dituangkan kedalam rongga cetakan. Cawan tuang merupakan penerimaan logam
langsung dari ladel. Saluran turun adalah saluran yang pertama membawa cairan logam dari cawan tuang kedalam pengalir dan saluran masuk. Pengalir adalah
saluran yang membawa logam cair dari saluran turun bagian – bagian yang cocok pada cetakan. Saluran masuk adalah saluran yang mengisikan logam cair dari
pengalir kedalam rongga cetakan.
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.14. Istilah – istilah sistem pengisian
2.5.2. Bentuk Dan Bagian – Bagian Sistem Saluran
1. Saluran turun
Saluran turun dibuat lurus dan tegak dan irisan berupa lingkaran. Kadang – kadang irisannya dari atas sampai kebawah, atau mengecil dari atas kebawah.
Yang kedua dipakai apabila diperlukan penahan kotoran sebanyak mungkin. Saluran turun dibuat dengan melubangi cetakan dengan menggunakan suatu
batang atau dengan memasang bumbung tahan panas. 2.
Cawan tuang Cawan tuang berbentuk corong dengan saluran turun dibawahnya.
Konstruksinya harus tidak dapat dilalui oleh kotoran yang terbawa dalam logam cair. Oleh karena itu cawan tuang tidak boleh terlalu dangkal.
Cawan tuang dilengkapi dengan inti pemisah, dimana logam cair dituangkan disebelah kiri saluran turun. Dengan demikian inti pemisah akan menahan
terak atau kotoran, sedangkan logam bersih akan lewat dibawah kemudian masuk kesaluran turun. Terkadang satu sumbat ditempatkan pada jalan masuk
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
dari saluran turun agar aliran dari logam cair pada saluran masuk cawan tuang selalu terisi. Dengan demikian kotoran dan terak akan terapung pada
permukaan dan terhalang masuk kedalam saluran.
Gambar 2.15. Ukuran cawan tuang 3.
Pengalir Pengalir biasanya mempunyai irisan seperti trapezium atau setengah lingkaran,
sebab irisan demikian mudah dibuat pada permukaan pisah dan juga pengalir mempunyai luas permukaan terkecil untuk satu luasan tertentu, sehinggga
lebih efektif untuk pendinginan yang lambat. Logam cair dalam pengalir masih membawa kotoran yang terapung terutama
pada permulaaan penuangan, sehinggga harus dipertimbangkan untuk membuang kotoran tersebut. Ada beberapa cara untuk membuang kotoran
tersebut yaitu sebagai berikut: a.
Perpanjangan pemisahan dibuat pada ujung saluran pengalir
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
b. Membuat kolam putaran pada tengah saluran pengalir dibawah saluran
pengalir c.
Membuat saluran turun bantu d.
Membuat penyaring Tabel 2.1 Ukuran Pengalir
Potongan pengalir A x A mm
Panjang pengalir C mm
20 x 20 600
30 x 30 1000
40 x 40 2000
50 x 50 3000
Sumber Ir. Tata Surdia M.S.Met.E, Prof. Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam, PT. Pradnya Paramita Jakarta, 1980 hal 67
Wisnu Anjaswara : Perancangan Dan Pembuatan Poros Turbin Air Francis Yang Berdaya 950 Kw Dan Putaran 300 Rpm Dengan Proses Pengecoran Logam, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.16. Perpanjangan pengalir Saluran masuk dibuat dengan irisan yang lebih kecil dari pada irisan pengalir,
agar dapat mencegah kotoran masuk kedalam ronggga cetakan. Bentuk irisan yang membesar kearah rongga cetakan untuk mencegah terkikisnya cetakan.
Gambar 2.17. Sistem saluran masuk
2.5.3. Penambah