Bonar M. Robintang Siahaan : Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Putaran 3000 Rpm Dan Daya Terpasang Generator 132 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
P
1
= tekanan gas pada kondisi statik bar P
01
= tekanan gas pada kondisi stagnasi bar Dari persamaan gas ini dapat dicari massa jenis gas yang mengalir yaitu:
=
T R
P .
100 .
...Lit. 2, hal 283 dimana :
= massa jenis Kgm
3
Dengan menghitung laju aliran massa gas maka dapat dicari luasan yang ditempati gas yaitu:
A =
a
C m
. ρ
...Lit. 2, hal 284 dimana :
A = luasan yang ditempati gas m
2
m = massa gas, dimana dalam hal ini untuk tiap tingkat berbeda karena
pengaruh laju aliran massa perbandingan sudu Kgs
2.7.3 Tinggi Sudu
Persamaan ukuran pada sudu turbin, dapat dilihat pada gambar berikut:
Stator Rotor
1 2
3
r t r m
r r
h
Gambar 2.13 Penampang pada sudu turbin
Bonar M. Robintang Siahaan : Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Putaran 3000 Rpm Dan Daya Terpasang Generator 132 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Tiiggi sudu h adalah :
h =
m
U N
A. …Lit.2 hal, 285
dimana : h
= tinggi sudu m N
= putaran sudu rpm U
m
= kecepatan tangensial rata–rata sudu ms
2.7.4 Jari–jari Sudu
Pada penentuan jari-jari sudu, jari-jari rata–rata sudu yang dimaksud adalah jarak dari pusat cakram ke pitch sudu yaitu :
r
m
=
n U
m
. .
2 .
60
π …Lit.2 hal, 285
dimana: r
m
= Jejari rata–rata sudu m U
m
= kecepatan tangensial rata–rata sudu ms Jari–jari dasar sudu dan puncak sudu pada tiap tingkat turbin adalah :
r
r
= r
m
-
2 h
r
t
= r
m
+
2 h
…Lit.2 hal, 290 dimana:
r
r
= Jari–jari dasar sudu tiap tingkat turbin m r
t
= Jari–jari puncak sudu tiap tingkat turbin m h
= tinggi sudu m
Bonar M. Robintang Siahaan : Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Putaran 3000 Rpm Dan Daya Terpasang Generator 132 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Tebal sudu celah antara sudu besarnya dapat dilihat dari persamaan : w
=
3 h
c = 0,25 .w
…Lit.2 hal, 285 dimana:
w = tebal sudu m
c = celah antara sudu m
2.7.5 Diagram Kecepatan Gas
Untuk menggambarkan kecepatan aliran gas perlu dihitung besar sudut kecepatan sudut masuk dan kecepatan sudut keluar relative gas yang besarnya
adalah: = 4.
φ .tan
2
+ 2 = 4.
φ .tan
3
– 2 …Lit.2, hal 276
dimana: φ = Koefisien aliran gas
2
= sudut relatif kecepatan gas masuk sudu
3
= sudut relatif kecepatan gas keluar sudu
2.7.6 Putaran Kritis
Putaran kritis adalah putaran dimana terjadinya resonansi yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh frekwensi yang ditimbulkan oleh rotor sama dengan
frekwensi natural dari komponen tersebut. Putaran kritis dipengaruhi oleh gaya– gaya yang membebani poros yang menyebabkan defleksi atau lendutan.
Bonar M. Robintang Siahaan : Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Putaran 3000 Rpm Dan Daya Terpasang Generator 132 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Putaran kritis poros dapat dihitung setelah didapat lendutan maksimum. Kecepatan sudut putaran kritis adalah :
c
=
MAX
Y G
C.
dimana:
c
= kecepatan sudut putaran kritis rads C
= koefisien untuk dua bantalan pendukung, yaitu 1 : 1,2685 g
= kecepatan gravitasi. Putaran kritis sistem adalah :
c
= put aran kritis sistem rpm
c
= kecepatan sudut putaran kritis rads
2.7.7 Perhitungan Performa Tingkat