Pengindeksan Indexing Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi Bibliographic Coupling dan Ko-

Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. Subjek dokumen dapat dinyatakan dengan notasi klasifikasi atau indeks. Indeks dapat berupa kata atau istilah dalam bahasa alamiah natural language, yaitu bahasa yang digunakan dalam dokumen, atau istikah dalam kosa kata terkendali controlled vocabulary seperti thesaurus. Indeks yang disusun dengan menggunakan kosa kata terkendali disebut descriptor. Adapun variable yang dapat digunakan sebagai ukuran kedekatan subjek antara lain notasi klasifikasi yang digunakan secara bersama oleh dua dokumen co-deskriptor, atau kata kunci yang digunakan secara bersama oleh dua dokumen co-word.

2.7. Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi Bibliographic Coupling dan Ko-

sitasi Co-citation Analisis pasangan bibliografi dan kositasi memberikan manfaat dalam informasi baik secara teoritis maupun secara praktis antara lain dalam pengindeksan, penelusuran informasi, pemetaan sains dan teknologi.

2.7.1. Pengindeksan Indexing

Salah satu fungsi utama dari sistem temu kembali informasi adalah mencocokkan isi dari dokumen dengan permintaan pemakai. Isi dari dokumen yang ada pada suatu koleksi harus dianalisa dan direpresentasikan sedemikian rupa agar dapat ditemukan kembali. Dengan kata lain, system tersebiut harus menyiapkan suatu komponen dokumen untuk diorganisasikan menurut prosedur tertentu. Proses membangun komponen dokumen dengan memberikan pengenal identifiers terhadap dokumen tersebut disebut dengan pengindeksan. Sedangkan kegiatan pengindeksan yang didasarkan pada analisis konsep dari subjek dokumen disebut pengindeksan subjek. Menurut Rowley dalam Hasugian 2006 : 4, “Representasi dapat berupa abstrak dan indeks”, dalam pernyataan tersebut, abstrak dan indeks dapat menjadi representasi suatu dokumen. Seperti yang dikemukakan oleh Hasugian 2006 : 4, “indeks adalah representasi dokumen yang bertujuan untuk menemukan kembali dokumen-dokumen yang telah tersimpan dan diorganisir melalui proses pengindeksan”. Menurut Mustangimah 2002 : 8 “tujuan dari pengindeksan adalah Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. untuk mempresenatsikan isi yang pada umumnya didasarkan pada karakteristik dokumen”. Dari kutipan di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan dari pengindeksan adalah untuk mempresentasikan isi dokumen. Pasangan bibliografi dan kositasi memberikan alternatif lain dalam bidang pengindeksan yaitu dengan pengindeksan sitasi citation indexing. Yang dimaksud dengan pengindeksan sitasi citation indexing adalah proses pengindeksan dengan adanya fenomena pasangan bibliografi dan kositasi yang memberikan indikasi adanya keterbukaan antara suatu dokumen dengan dokumen yang disitir cited document atau referensi , dan antara suatu dokumen dengan dokumen yang menyitir citing document. Dalam pengindeksan sitasi suatu dokumen direpresentasikan dengan dokumen lain, yaitu dokumen yang disitir referensi dan dokumen yang menyitir sitasi. Menurut Garfield 1979 pengindeksan sitasi mempunyai 3 tiga karakteristik yang khas yaitu: 1. Memberikan kategorisasi dokumen secara tepat dan terperinci. 2. Dapat mengungkapkan secara eksplisit adanya keterhubungan intelektual antara literature yang lama dengan leteratur yang baru. 3. Dapat mengungkapkan secara eksplisit hubungan di antara kejadian-kejadian yang lama dengan kejadian-kejadian yang baru yang membangun terbentuknya disiplin atau spesialisasi Mustangimah, 2002: 8. Berdasarkan kutipan di atas pengindeksan sitasi mempunyai karakteristik yaitu untuk mengkategorikan dokumen, menunjukkan hubungan literature yang lama dengan yang baru dan menunjukkan hubungan antara kejadian-kejadian yang lama dengan kejadian-kejadian yang baru.

2.7.2. Penelusuran Informasi