Co-Word Pengertian Pasangan Bibliografi Bibilographic Coupling dan Ko-sitasi

Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. Untuk artikel ilmiah, jumlah pengutipan adalah lebih baik untuk mengukur manfaat. Namun ada yang harus digaris bawahi, yaitu biasanya ada jarak antara waktu publikasi dan waktu pertama artikel itu dikutip, lalu jumlah sitasi naik sejalan dengan waktu, sampai mencapai titik maksimum, dan akhirnya tingkat pengutipan turun sampai menjadi nol, atau mencapai masa keusangan.

2.3. Co-Word

Analisis co-word didasarkan pada analisis co-occurance dari dua atau lebih kata kunci atau kata-kata yang terdapat dalam teks yang digunakan untuk mengindeks artikel atau dokumen lainnya. Analisis co-word ditujukan untuk menganalisis isi, pola dan kecenderungan trend dari suatu kumpulan dokumen dengan mengukur hubungan kekuatan istilah term. Kegunaan analisis co-word adalah untuk mengembangkan dan atau menyaring taksonomi suatu bidang ilmu. Beberapa kelompok peneliti seperti Courtial, Cahlik, Callon, 1994; Turner, Lelu georgel, 1994; dan lain-lain dan pusat-pusat penelitian eropa seperti the Centre for Sociology and Innovation di Paris, INIST di Nancy, The CWTS pada University of Leiden di Belanda dan University of Keele di Inggris terus mengaplikasikan teknik ini, bahkan mengombinasikan dengan teknik lainnya. Sementara di Amerika Utara, analisis co-word telah diintegrasikan dalam system pendukung tingkat ilmu pengetahuan dalam masyarakat ilmiah. Awal mula penggunaan analisis co-word adalah dalam bidang Computional Lingustic. Fenomena tersebut biasa dilacak dari karya Lexicography of Hornby 1942 yang menghitung co-occurance 1949 yang menggambarkan bagaimana persamaan dua bahasa berkorelasi dengan kemunculannya dalam bahasa. Perkembangan selanjutnya dari analisis co-word ditujukan untuk mengevaluasi perkembangan suatu bidang ilmu sebagaimana yang dilakukan oleh Michel Callon pada Tahun 1979, 1983, dan 1986. Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009.

2.4. Pengertian Pasangan Bibliografi Bibilographic Coupling dan Ko-sitasi

Co-citation Pasangan bibliografi merupakan lanjutan dari analisis sitasi. “Bibliographic coupling thus reverse co-citation analysis by asking the questions about the internal citation structure of a document set” Garfield, 2001. Kessler 1963 : 1 dalam Mustangimah 2002 : 1 , “Pasangan bibliografi adalah suatu dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang akan dirilis kemudian”. Pendapat lain menyatakan bahwa : “Bibliographic coupling is when two documents each have citation to one or more of two same documents. That is the cite the same documents and may therefore deal with similar subject matter. The strength of coupling between the citing documents depends the percentage of the total number of citation in common. It is related to cocitation analysis”. Borgman dan Furner, 2006 : 1 Selain itu Barman 2009 menyatakan: “Bibliographic coupling is the mirror image of co-citation coupling. Bibliographic coupling links two papers that cite the same articles, so that if papers A and B both cite paper C, they may be said to be related, even though they dont directly cite each other. The more papers they both cite, the stronger their relationship is”. Selanjutnya Sara von Ungern-Sternberg 1995:4 menyatakan bahwa “Bibliographic coupling is that two articles which both cite the same previously published article have something in common”. Dari kutipan diatas maka jika 2 dua dokumen menyitir paling sedikit satu dokumen yang sama dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut terpasang secara bibliografi. Secara praktis hal ini dapat dilihat pada daftar referensi yang terdapat pada kedua dokumen tersebut. Apabila pada kedua dokumen terdapat paling sedikit satu referensi yang sama maka dikatakan kedua dokumen tersebut terpasang secara bibliografi. Adapun dokumen yang tercantum secara bersama-sama dalam referensi kedua dokumen tersebut dinamakan pasangan bibliografi. Banyaknya dokumen yang disistir secara bersama-sama oleh dua dokumen yang terbit kemudian disebut frekuensi pasangan bibliografi atau kekuatan pasangan coupling strengt. Semakin banyak jumlah dokumen yang disitir secara bersama- Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. sama oleh dua dokumen atau semakin besar frekuensi pasangan bibliografi maka semakin tinggi kekuatan pasangan kedua dokumen tersebut. “Ko-sitasi adalah 2 dua dokumen yang disistir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian” Kessler, 1963 dalam Mustangimah, 2002: 2. Pendapat lain menyatakan : “Co-citation coupling is a method used to establish a subject similarity between two documents. If papers A and B are both cited by paper C, they may be said to be related to one another, even though they dont directly cite each other. If papers A and B are both cited by many other papers, they have a stronger relationship. The more papers they are cited by, the stronger their relationship is”.Osareh, 1996 :150 Dengan kata lain jika 2 dua dokumen disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit 1 satu dokumen maka dikatakan behwa kedua dokumen disebut ko-sitasi. Secara praktis suatu pasangan yang terdiri dari dokumen dikatakan ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama. Banyaknya dokumen yang menyitir 2 dua dokumen sebelumnya secara bersama-sama disebut frekuensi atau kekuatan kositasi. Dua dokumen mempunyai kekuatan ko-sitasi yang tinggi apabila semakin banyak dokumen yang terbit kemudian yang menyitir kedua dokumen tersebut. Oleh karena itu, pola ko-sitasi berubah dari waktu ke waktu. Untuk memperjelas pengertian pasangan bibliografi dan ko-sitasi diberikan ilustrasi pada gambar 1. Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. Gambar 1. Contoh Matriks Pemasangan Dokumen Mustangimah, 2002 : 2 Dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan pasangan bibliografi dari dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dokumen 1 satu mempunyai referensi a,c,d, dan e, sedangkan dokumen 2 dua mempunyai referensi b,c,d, dan f. Dari referensi yang dimiliki oleh 1 dan 2 terlihat ada 3 tiga referensi yang sama yaitu : c,d, dan e. Oleh karena itu, dikatakan bahwa c,d, dan e merupakan pasangan bibliografi. Dokumen 1 dan dokumen 2 dikatakan terkapling secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan antara dokumen 1 dan dokumen 2 adalah 3 tiga. Hal itu dikatakan demikian karena, ada 3 tiga dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh pasangan dokumen tersebut yaitu : dokumen c,d, dan e. Selanjutnya dokumen 1 disitir oleh dokumen p, s, dan t. dari sitiran tersebut terlihat bahwa dokumen 1 dan dokumen 2 disitir secara bersama-sama oleh dokumen p dan s. Oleh karena itu dikatakan bahwa dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan ko- sitasi. Adapun kekuatan ko-sitasi adalah 2 karena ada 2 dua dokumen yang menyitir secara bersama-sama kedua dokumen tersebut , yaitu dokumen p dan s.

2.5. Pengumpulan Data