Penelusuran Informasi Manfaat Analisis Pasangan Bibliografi Bibliographic Coupling dan Ko-

Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. untuk mempresenatsikan isi yang pada umumnya didasarkan pada karakteristik dokumen”. Dari kutipan di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan dari pengindeksan adalah untuk mempresentasikan isi dokumen. Pasangan bibliografi dan kositasi memberikan alternatif lain dalam bidang pengindeksan yaitu dengan pengindeksan sitasi citation indexing. Yang dimaksud dengan pengindeksan sitasi citation indexing adalah proses pengindeksan dengan adanya fenomena pasangan bibliografi dan kositasi yang memberikan indikasi adanya keterbukaan antara suatu dokumen dengan dokumen yang disitir cited document atau referensi , dan antara suatu dokumen dengan dokumen yang menyitir citing document. Dalam pengindeksan sitasi suatu dokumen direpresentasikan dengan dokumen lain, yaitu dokumen yang disitir referensi dan dokumen yang menyitir sitasi. Menurut Garfield 1979 pengindeksan sitasi mempunyai 3 tiga karakteristik yang khas yaitu: 1. Memberikan kategorisasi dokumen secara tepat dan terperinci. 2. Dapat mengungkapkan secara eksplisit adanya keterhubungan intelektual antara literature yang lama dengan leteratur yang baru. 3. Dapat mengungkapkan secara eksplisit hubungan di antara kejadian-kejadian yang lama dengan kejadian-kejadian yang baru yang membangun terbentuknya disiplin atau spesialisasi Mustangimah, 2002: 8. Berdasarkan kutipan di atas pengindeksan sitasi mempunyai karakteristik yaitu untuk mengkategorikan dokumen, menunjukkan hubungan literature yang lama dengan yang baru dan menunjukkan hubungan antara kejadian-kejadian yang lama dengan kejadian-kejadian yang baru.

2.7.2. Penelusuran Informasi

Penelusuran informasi menjadi penting karena ‘ruh’ atau ‘nyawa’ dari sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula. Dalam melakukan penelusuran informasi hal yang paling utama adalah memasukkan kata kunci keyword. Menurut Livonen 1995 : 173, “tidak mungkin menjabarkan konsep pencarian tanpa istilah pencarian. Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa proses penelususran informasi sangat bergantung pada istilah penelusuran yang digunakan. Lazimnya pemilihan istilah yang akan digunakan dalam penelusuran informasi dapat dilakukan dengan menganalisis kebutuhan informasi yang diinginkan, sehingga menghasilkan suatu konsep. Setelah itu, konsep tersebut diubah kedalam bentuk indeks. Indeks merupakan hasil utama dari proses analisis dokumen yang dibuat untuk keperluan temu balik informasi dalam suatu pangkalan data atau dalam majalah sekunder tercetak. Suatu indeks harus memberikan kemungkinan bagi pengguna untuk dapat mengakses suatu dokumen secara lebih efisiens Karfhage dalam Adriaty, 2002. Mustangimah 2002 : 8 menyatakan bahwa “indeks adalah titik akses menghubungkan dokumen dengan pencari informasi”. Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa indeks adalah wakil dokumen yang digunakan untuk menelusur informasi. Cara untuk menelusur informasi yang banyak digunakan oleh pencari informasi yaitu penelusuran dengan menggunakan descriptorkata kunci. Cara lain untuk menelusur informasi yaitu dengan menggunakan indeks sitasi citation searching. Penelusuran berdasarkan sitasi merupakan upaya logis untuk menemukan dokumen yang relevan karena adanya keterbukaan subjek antara suatu dokumen dengan dokumen yang disitir cited document dan antara suatu dokumen dengan dokumen yang menyitir citing document. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitas penelusuran beberapa peneliti merekomendasikan untuk menggabungkan penelusuran berdasarkan sitasi. Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 dua yaitu: 1. Telusur dokumen : penelusuran dimulai dengan identifikasi dokumen dan atau sumber, baru dari sini dihasilkan informasi actual. 2. Telusur informasi : penelusuran dimulai dengan informasi yang diperoleh dari bank data, kumpulan data, atau perorangan. Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. Selain itu sebetulnya dilihat dari cara dan juga alat yang digunakan, maka penelusuran dapat pula dibedakan menjadi 2 dua, yaitu: 1. Penelusuran Informasi Konvensional: penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui cara-cara konvensionalmanual seperti menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya. 2. Penelusuran Informasi Digital : penelusuran yang dilakukan dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC, search engine, database online, jurnal elektronik, reference online, dan informasi lain yang tersedia secara elektronikdigital.

2.7.3. Pemetaan Mapping