Teori Pengutipan Kinerja sitasi dan ukuran pemanfaatan citation performance and usage measure

Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. citation studies. Fokusnya adalah pada kaitan antar publikasi publication-publication link. Lebih tepatnya lagi, kajian sitasi ini mempelajari seberapa banyak atau sering sebuah karya atau seseorang dikutip oleh karya lainnya. Dalam proses penciptaan dokumen, seorang penulispengarang harus menyitir dokumen lain. Hal tersebut memberikan konsekuensi adanya hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Berangkat dari hal tersebut telah dikembangkan beberapa analisis dalam bibliometrika yang didasarkan pada hubungan dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Metode tersebut antara lain adalah analisis sitasi citation analysis, pasangan bibliografi bibliographic coupling dan pasangan ko-sitasi co-citation. Analisis sitasi digunakan untuk mengukur kesamaan atau hubungan antara pasangan dokumen. Dalam Wikipedia, 2009 “Citation analysis is the examination of the frecuency, patterns and graphs of citations in articles and books”. Pendapat lain menyatakan bahwa : “When one author cites another author, a relationship is established. Citation analysis uses citations in scholarly works to establish links. Many different links can be ascertained, such as links between fields, or even between countries. Citations both from and to a certain document may be studied. One very common use of citation analysis is to determine the impact of a single author on a given field by counting number of times the author has been cited by others. One possible drawback of this approach is that authors may be citing the single author in a negative context” Osareh, 1996 : 149

2.2.1. Teori Pengutipan

Sebuah topik khusus yang mempelajari bagaimana teks “berkomunikasi” atau berhubungan dengan teks lainnya. Tentu saja teori ini mengandalkan pengenaan ukuran-ukuran kuantitatif terhadap fungsi itu. Dalam cabang kajian tentang pengutipan ini biasa ada pembahasan tentang bagaimana sebuah dokumen dikutip di dokumen lain karena dokumen yang dikutip itu menyediakan informasi yang relevan terhadap riset yang sedang ditulis di dokumen yang mengutip, misalnya dalam hal metode, landasan pemikran, dan sebagainya. Pengutipan tidak perlu menyeluruh. Jika kita asumsikan bahwa semua kutipan bersifat serupa dalam hal sumbangannya kepada artikel pengutip, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik: Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. • Semakin sering sebuah dokumen dikutip, maka semakin besarlah dokumen itu memberi kontribusi informasi, dan semakin besarlah pengaruhnya pada penelitian yang sedang dilaporkan di dalam dokumen pengutip. Ukuran dari pengaruh atau dampak impact ini adalah jumlah pengutipan. • Berapa kali sebuah dokumen dikutip dalam satu rentang waktu tertentu menunjukkan berapa banyak informasi di dalam dokumen tersebut berguna untuk sebuah riset. Jika frekuensinya menurun, maka dokumen tersebut semakin tidak relevan, sampai akhirnya menjadi usang atau absolute. • Jika dua dokumen bersama-sama dikutip oleh dokumen ketiga, maka kedua dokumen tersebut bersama-sama memberi sumbangan. Semakin sering dua dokumen dikutip bersama co-cited, maka semakin dekatlah hubungan kedua dokumen tersebut.

2.2.2. Kinerja sitasi dan ukuran pemanfaatan citation performance and usage measure

Secara awam kita dapat menyimpulkan bahwa frekuensi sebuah dokumen dikutip dapat dianggap sebagai ukuran dampak dan pengaruh dokumenter tersebut. Premis ini dapat diperluas untuk kumpulan agregat dokumen, misalnya untuk katya- karya seorang penulis atau untuk sebuah jurnal tertentu. Daftar indeks sitasi yang diproduksi ISI selalu menggunakan pengukuran ini, yang biasa disebut dengan impact factor. Berdasarkan pengukuran ini, ISI menetapkan besaran dampak sebuah jurnal tertentu ditahun tertentu, yang merupakan jumlah sitasi di tahun itu ke artikel di jurnal yang bersangkutan pada periode dua tahun sebelumnya, dibagi jumlah total artikel yang muncul di jurnal itu dalam waktu dua tahun. Besaran dampak ini juga dipakai untuk menghitung kontribusi ilmiah dari seorang ilmuwan, sekelompok ilmuwan, departemen, institusi, disiplin, dan Negara. Pengukuran besaran dampak ini sebenarnya juga harus memperhitungkan perjalanan waktu dari pengutipan-pengutipan tersebut. Dari sinilah lahir kajian tentang tingkat penggunaan dan keusangan obsolescence studies. Bagi buku atau monograf, profil penggunaan dan keusangan ini dapat dilihat dari data sirkulasi walau kegunaan ukuran ini agak terbatas karena hanya berlaku untuk lingkungan pengguna perpustakaan bersangkutan. Gusti Lisa Utami : Analisis Kekuatan Pasangan Bibliografi Bibliograpic Coupling Dan Kositasi Co-Citation Pada Ima Journal Of Applied Mathematics, Ima Journal Of Management Mathematics, Dan Ima Journal Of Mathematical Control And Information Tahun 2007-2008, 2009. Untuk artikel ilmiah, jumlah pengutipan adalah lebih baik untuk mengukur manfaat. Namun ada yang harus digaris bawahi, yaitu biasanya ada jarak antara waktu publikasi dan waktu pertama artikel itu dikutip, lalu jumlah sitasi naik sejalan dengan waktu, sampai mencapai titik maksimum, dan akhirnya tingkat pengutipan turun sampai menjadi nol, atau mencapai masa keusangan.

2.3. Co-Word