Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 32 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 6.50926552E5 Most Extreme Differences Absolute .212 Positive .212 Negative -.142 Kolmogorov-Smirnov Z 1.197 Asymp. Sig. 2-tailed .114 a. Test distribution is Normal. Sumber: Lampiran iv Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,114. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan Uji-t dan Uji-f karena 0,114 0,05 H diterima

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Ghozali 2005:105 Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji grafik dengan melihat grafik scatterplot yaitu dengan cara melihat titik-titik penyebaran pada grafik dan uji glejser, dengan cara meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual absut sebagai variabel dependennya. Perumusan hipotesis adalah : H : tidak ada heteroskedastisitas, H a : ada heteroskedastisitas. Jika signifikan 0,05 maka Ha diterima ada heteroskedastisitas dan jika signifikan 0,05 maka H diterima tidak ada heteroskedastisitas. Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas scatterplot Sumber: Lampiran v Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 367044.359 143114.581 2.565 .016 Laba_Akuntansi .013 .050 .048 .259 .797 Laba_Tunai .010 .014 .142 .766 .450 a. Dependent Variable: absut Sumber: Lampiran v Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuh pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari tabel 4.3 diatas kita dapat melihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel laba akuntansi adalah 0,797 0.05, untuk variabel laba tunai adalah 0,450 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena semua variabel independennya memiliki signifikan lebih besar dari 0,05.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Universitas Sumatera Utara Durbin Watson. Mengacu kepada pendapat Sunyoto 2009:91, Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 4 angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,, 5 angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 6 angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .750 a .562 .532 672998.096 1.853 a. Predictors: Constant, Laba_Tunai, Laba_Akuntansi b. Dependent Variable: Dividen_Kas Sumber: Lampiran vi Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,853 Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

c. Hasil Uji Multikolinieritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba, Arus Kas Bebas, dan Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 80 75

Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laporan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Tunai Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 27 70

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

6 58 76

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 80 70

Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 24 79

Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai dengan Deviden Kas pada Peresahaan Konsumsi yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 24 71

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan industri konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 56 82

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI DAN LIKUIDITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 1 21

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2014.

5 18 27

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perioda 2009-2012.

1 1 31