Latar Belakang Penelitian Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Terhadap Deviden Kas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit di prediksi oleh para investor. Untuk mengurangi risiko tersebut, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan maupun informasi lain yang relevan, seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Tujuan investor menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan. Investor yang menginvestasikan dananya pada saham suatu perusahaan bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa deviden atau capital gain. Dividen adalah pendapatan yang diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gain adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi dibanding harga belinya dan pendapatan ini baru diperoleh jika saham telah dijual. Investor yang dalam tujuannya untuk mendapatkan capital gain, memerlukan informasi tentang deviden, karena deviden merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi harga saham. Disisi lain, tujuan dari pembagian deviden oleh emiten adalah untuk memaksimumkan pemegang saham atau harga saham dan untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Ada dua jenis deviden yang dibagikan oleh emiten, yaitu Universitas Sumatera Utara deviden kas dan non kas. Deviden kas cash devidend adalah deviden yang dibayarkan perusahaan kepada investor dalam bentuk uang tunai. Sedangkan deviden non kas non cash devidend adalah deviden yang dibayarkan kepada investor dalam bentuk saham dalam proporsi tertentu. Pembayaran deviden dalam bentuk kas lebih banyak diinginkan investor dari pada dalam bentuk lain, karena pembayaran deviden kas membantu mengurangi ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasinya pada suatu perusahaan. Perilaku ini diakui oleh Gordon-Litner sebagai “The bird in the hand theory”, bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara Ariyanti, 2007. Dalam penetapan kebijaksanaan mengenai pembagian deviden, faktor yang menjadi perhatian manajemen adalah besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Ada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, yaitu laba akuntansi dan total arus kas. Penelitian ini menggunakan laba akuntansi sebagai pengukur kinerja akuntansi perusahaan. Laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis Belkaoui, 2000: 32. Laba akuntansi merupakan ukuran yang baik dari kinerja suatu perusahaan dan juga dapat berfungsi sebagai alat untuk memprediksi arus kas masa depan perusahaan. Pada umumnya, selain menggunakan nilai laba akuntansi dalam menentukan besarnya deviden yang akan dibagikan, perusahaan juga mempertimbangkan laba tunai yang pada dasarnya merupakan laba akuntansi setelah disesuaikan dengan transaksi-transaksi non kas, seperti beban penyusutan, beban amortisasi, Universitas Sumatera Utara penjualan kredit, beban gaji, beban pajak, dan beban bunga yang belum dibayar, serta pembelian kredit, dalam menentukan besarnya deviden yang dibagikan. Penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti 2007 yang menganalisis hubungan laba akuntansi dan laba tunai dengan deviden kas, dengan menggunakan koefisien korelasi Spearman Rank, ia menganalisis 19 perusahaan industri barang konsumsi yang go publik di BEJ pada tahun 2002, 2003, dan 2004. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa ada konsistensi hubungan yang signifikan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas. Pada umumnya, laba akuntansi lebih mempengaruhi besarnya dividen kas yang dibagikan daripada laba tunai. Hidayati 2006 meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi deviden kas di BEJ tahun 1999 sampai dengan tahun 2003. Beliau menyimpulkan bahwa Cash Deviden Payout Ratio CDPR mempengaruhi deviden kas secara signifikan. Cahyati 2006 meneliti tentang analisis faktor- faktor yang mempengaruhi Deviden Per Share DPS pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2000 sampai sampai dengan tahun 2003, beliau menyimpulkan bahwa variable deviden per share tahun sebelumnya dan variable earning per share berpengaruh signifikan terhadap deviden per share. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti 2007. Namun, penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian sebelumnya, antara lain: 1 pada penentuan laba tunai. Pada penelitian sebelumnya, untuk menentukan laba tunai, peneliti hanya menambahkan beban non kas yaitu beban depresiasi dan amortisasi ke laba akuntansi. Sementara Universitas Sumatera Utara pada penelitian ini, laba tunai yang digunakan merupakan laba akuntansi setelah disesuaikan dengan transaksi-transaksi non kas antara lain beban penyusutan, beban amortisasi, penjualan kredit, beban gaji, beban pajak, dan beban bunga yang belum dibayar, serta pembelian kredit. 2 sample perusahaan. Penelitian sebelumnya meneliti tentang perusahaan industri konsumsi, sementara penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan sebagai sample. 3 periode pengamatan. Periode pengamatan yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah tiga tahun yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004, sedangkan pada penelitian ini, peneliti menggunakan periode amatan selama empat tahun, yaitu pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. 4 tujuan penelitian. Pada penelitian sebelumnya, peneliti bertujuan untuk menganalisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan deviden kas, sementara pada penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menganalisis pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap deviden kas. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Deviden Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laba, Arus Kas Bebas, dan Kebijakan Hutang terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 80 75

Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laporan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Tunai Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 27 70

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

6 58 76

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 80 70

Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 24 79

Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai dengan Deviden Kas pada Peresahaan Konsumsi yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 24 71

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan industri konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 56 82

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI DAN LIKUIDITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 1 21

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2014.

5 18 27

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perioda 2009-2012.

1 1 31