Analisis Sistem Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dalam penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa tahap yakni analisis sistem manual, analisis permasalahan dan analisis kebutuhan sistem pendukung keputusan. Berikut akan dijelaskan masing-masing analisis tersebut.

3.1.1 Analisis Permasalahan

KUR adalah Kredit Modal Kerja KMK dan atau Kredit Investasi KI dengan plafon kredit sampai dengan Rp500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil,menengahdan koperasi UMKM-K yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin. UMK K harus merupakan usaha produktif yang layak feasible, namun belum bankable. KUR mensyaratkan bahwa agunan pokok kredit adalah proyek yang dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM-K pada umumnya kurang, maka sebagian di-cover dengan program penjaminan. Sumber dana KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial Bank. Banyak kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan pada permasalahan KUR tersebut. Salah satunya adalah model penilaian yang bersifat kuantitatif. Salah satu metode perhitungan kuantitatif tersebut adalah metode Analytical Hierarchy Process AHP. Universitas Sumatera Utara Metode AHP merupakan metode yang tepat digunakan untuk permasalah KUR tersebut karena bersifat kompleks dan multikriteria. AHP umumnya digunakan dengan tujuan untuk menyusun prioritas dari berbagai alternatif pilihan yang ada dan pilihan- pilihan tersebut bersifat kompleks atau multikriteria Bourgeois, 2005. Dalam menentukan seseorang layak atau tidak menerima KUR semata mata tidak hanya terletak pada dasar-dasar yang objektif, manun subjektifitas pada tiap nasabah juga diperlukan. Hal-hal yang menyangkut sosial masyarakat, sikap dan tingkah laku yang baik juga turut menjadi andil dalam mengambil keputusan siapa yang layak atau tidak menerima KUR tersebut. Untuk itulah digunakan metode AHP yang dapat merepresentasikan persepsi masusia sebagai masukan dalam pengambilan keputusan. Dari berbagai analisis tersebut, maka penulis akan merancang sebuah sistem yang dapat memberikan suatu urutan prioritas nasabah yang layak menerima KUR berdasarkan masukan dari manajer dengan menggunakan metode AHP. Diharapkan, dengan adanya urutan prioritas nasabah tersebut, seorang manajer dapat lebih mudah dalam mengambil keputusan siapa yang dapat menerima KUR dan siapa yang tidak.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah sistem pendukung keputusan. Kebutuhan- kebutuhan yang dimaksud antara lain: 1. Kebutuhan Data Masukan Yaitu data-data yang dimasukkan ke dalam sistem untuk diolahdiproses. Data- data tersebut antara lain berupa nilai matriks perbandingan baik antar kriteria maupun antar nasabah untuk tiap kriteria. 2. Kebutuhan Data Keluaran Yaitu data-data yang dikeluarkan sistem setelah diolahdiproses untuk kemudian ditampilkan kepada pengguna sistem. Data keluaran dari sistem ini Universitas Sumatera Utara adalah urutan prioritas nasabah yang layak menerima KUR dari yang tertinggi hingga terendah beserta tingkat persentasinya.

3.1.3 Analisis Pemecahan Masalah dengan Metode AHP

Urutan langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jenis-jenis kriteria calon penerima KUR. Kriteria-kriteria yang dibutuhkan calon penerima KUR adalah status kredit, produktivitas usaha, kondisi usaha, jaminan dan kolektibilitas. 2. Menyusun kriteria-kriteria calon penerima KUR dalam matriks berpasangan seperti tabel 3.1. Tabel 3.1 Matriks Berpasangan untuk Kriteria calon penerima KUR Cara pengisian elemen-elemen matriks pada Tabel 3.2, adalah sebagai berikut: a. Elemen a[i,j] = 1, dimana i = 1,2,3,.....n. Untuk penelitian ini, n = 5. b. Elemen matriks segitiga atas sebagai input. c. Elemen matriks segitiga bawah mempunyai rumus Kriteria Status kredit Produktivitas Usaha Kondisi Usaha Jaminan Kolektibilitas Status kredit Produktivitas Usaha Kondisi Usaha Jaminan Kolektibilitas Jumlah Universitas Sumatera Utara [ ] [ ] j i a i j a , [ 1 , = Untuk i ≠ j. 3. Menjumlah setiap kolom pada Tabel 3.1. K s = ∑ = n i i a 1 ] 1 , [ K p = ∑ = n i i a 1 ] 2 , [ K k = ∑ = n i i a 1 ] 3 , [ K j = ∑ = n i i a 1 ] 4 , [ K ko = ∑ = n i i a 1 ] 5 , [ Keterangan: i = Baris j = Kolom n = banyak kriteria 5 K s = Jumlah kolom status kredit K p = Jumlah kolom produktivitas usaha K k = Jumlah kolom kondisi usaha K j = Jumlah kolom jaminan K ko = Jumlah kolom kolektibilitas 4. Menentukan nilai elemen kolom kriteria dengan rumus tiap-tiap sel pada Tabel 3.1 dibagi dengan masing-masing jumlah kolom pada langkah 3. H ks = X s1 …X s5 K s H kp = X p1 …X p5 K p H kk = X k1 …X k5 K k H kj = X j1 …X j5 K j H kko = X ko1 …X ko5 K ko Universitas Sumatera Utara Keterangan : n = banyak kriteria 5 X s n = Setiap sel kolom status kredit X p n = Setiap Sel kolom produktivitas usaha X k n = Setiap Sel kolom kondisi usaha X j n = Setiap Sel kolom jaminan X ko n = Setiap Sel kolom kolektibilitas H ks = Hasil bagi setiap sel kolom status kredit dengan jumlah kolom status kredit H kp = Hasil bagi setiap sel kolom produktivitas usaha dengan jumlah kolom produktivitas usaha H kk = Hasil bagi setiap sel kolom kondisi usaha dengan jumlah kolom kondisi usaha H kj = Hasil bagi setiap sel kolom jaminan dengan jumlah kolom jaminan H kko = Hasil bagi setiap sel kolom kolektibilitas dengan jumlah kolom kolektibilitas 5. Menentukan prioritas kriteria pada masing-masing baris pada Tabel 3.1 dengan rumus jumlah baris dibagi dengan banyak kriteria. B s = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ B p = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ B k = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ B j = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ B ko = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ P s = 5 s B Universitas Sumatera Utara P p = 5 p B P k = 5 k B P j = 5 j B P ko = 5 ko B Keterangan : n = banyak kriteria 5 B s = Jumlah baris status kredit B p = Jumlah baris Produktivitas Usaha B k = Jumlah baris Kondisi Usaha B j = Jumlah baris Jaminan B ko = Jumlah baris Kolektibilitas P s = Prioritas Status Kredit P p = Prioritas Produktivitas Usaha P k = Prioritas Kondisi Usaha P j = Prioritas jaminan P ko = Prioritas Kolektibilitas 6. Memasukkan data-data nama calon penerima KUR dalam bentuk matriks berpasangan seperti tabel 3.2. Tabel 3.2 Matriks berpasangan calon penerima KUR Status kredit Marina Gilang Ari Hendra Andi Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Catatan: nama disamarkan Universitas Sumatera Utara 7. Menjumlah setiap kolom pada Tabel 3.3. K ds = ∑ = n i i a 1 ] 1 , [ K dp = ∑ = n i i a 1 ] 2 , [ K dk = ∑ = n i i a 1 ] 3 , [ K dj = ∑ = n i i a 1 ] 4 , [ K dko = ∑ = n i i a 1 ] 5 , [ Keterangan: i = Baris j = Kolom K ds = Jumlah kolom nasabah per status kredit K dp = Jumlah kolom nasabah per produktivitas usaha K dk = Jumlah kolom nasabah kondisi usaha K dj = Jumlah kolom nasabah per jaminan K dko = Jumlah kolom nasabah per kolektibilitas 8. Menentukan nilai elemen kolom nasabah dengan rumus tiap-tiap sel pada Tabel 3.3 dibagi dengan jumlah kolom pada langkah 7. H dks = X ds1 …X ns n K ds H dkp = X dp1 …X np n K dp H dkk = X dk1 …X dk n K dk H dkj = X dj1 …X dj n K dj H dkko = X dko1 …X dko n K dko Universitas Sumatera Utara Keterangan : n = banyak nasabah X ds n = Setiap sel kolom nasabah per status kredit X dp n = Setiap Sel kolom nasabah per produktivitas usaha X dk n = Setiap Sel kolom nasabah per kondisi usaha X dj n = Setiap Sel kolom nasabah per jaminan X dko n = Setiap Sel kolom nasabah per kolektibilitas H dks = Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per status kredit dengan jumlah kolom status kredit H dkp = Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per produktivitas usaha dengan jumlah kolom produktivitas usaha H dkk = Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per kondisi usaha dengan jumlah kolom kondisi usaha H dkj = Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per jaminan dengan jumlah kolom jaminan H dkko = Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per kolektibilitas dengan jumlah kolom kolektibilitas 9. Menentukan prioritas nasabah pada masing-masing baris pada Tabel 3.3 dengan rumus jumlah baris dibagi dengan banyak calon nasabah dalam penelitian ini ada 5. B ds = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ B dp = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ B dk = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ B dj = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ B dko = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ Universitas Sumatera Utara P ds = n B ns P dp = n B np P dk = n B nk P dj = n B nj P dko = n B nko Keterangan : B ds = Jumlah baris nasabah per status kredit B dp = Jumlah baris nasabah per produktivitas usaha B dk = Jumlah baris nasabah per kondisi usaha B dj = Jumlah baris nasabah per jaminan B dko = Jumlah baris nasabah per kolektibilitas P ds = Prioritas nasabah per status kredit P dp = Prioritas nasabah per produktivitas usaha P dk = Prioritas nasabah per kondisi usaha P dj = Prioritas nasabah per jaminan P dko = Prioritas nasabah per kolektibilitas 10. Menguji konsistensi matriks berpasangan. R s = X s1… X s n P s R p = X p1… X p n P p R k = X k1… X k n P k R j = X j1… X j n P j R ko = X ko1… X ko n P ko Universitas Sumatera Utara Keterangan : R s = Perkalian sel kolom status kredit dengan prioritas kriteria baris status kredit R p = Perkalian sel kolom produktivitas usaha dengan prioritas kriteria baris produktivitas usaha R k = Perkalian sel kolom kondisi usaha dengan prioritas kriteria baris kondisi usaha R j = Perkalian sel kolom jaminan dengan prioritas kriteria baris jaminan R ko = Perkalian sel kolom kolektibilitas dengan prioritas kriteria baris kolektibilitas Jumlah baris hasil perkalian inputan kriteria dengan prioritas kriteria B ps = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ B pp = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ B pk = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ B pj = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ Bpko = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ Keterangan : i = Baris j = Kolom B ps = Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom status kredit dengan prioritas status kredit B pp = Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom produktivitas usaha dengan prioritas produktivitas usaha Universitas Sumatera Utara B pk = Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom kondisi usaha dengan prioritas kondisi usaha B pj = Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom jaminan dengan prioritas jaminan B pko = Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom kolektibilitas dengan prioritas kolektibilitas 11. Menghitung λ maksimum, CI dan CR. s λ = s ps P B p λ = p pp P B k λ = k pk P B j λ = j pj P B ko λ = ko pko P B max λ = 5 ko j k p s λ λ λ λ λ + + + + Keterangan: n = Banyak kriteria 5 s λ = λ status kredit p λ = λ produktivitas usaha k λ = λ kondisi usaha j λ = λ jaminan ko λ = λ kolektibilitas Universitas Sumatera Utara Keterangan: CI : Consistency Index Indeks Konsistensi CR : Consistency Ratio Rasio Konsistensi λ max : eigenvalue maksimum bobot maksimum setiap elemen n : banyaknya kriteria 12. Menghitung nilai prioritas global. P ts = P ds 1… P ds n P s P tp = P dp 1… P dp n P p P tk = P dk 1… P dk n P k P tj = P dj 1… P dj n P j P tko = P dko 1… P dko n P ko Prioritas tujuan: Perkalian nilai prioritas nasabah per kriteria dengan prioritas kriteria Keterangan: P ts = prioritas tujuan nasabah per status kredit P tp = prioritas tujuan nasabah per produktivitas usaha P tk = prioritas tujuan nasabah per kondisi usaha P tj = prioritas tujuan nasabah per jaminan P tko = prioritas tujuan nasabah per kolektibilitas P gm = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ P gg = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ P gar = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ CI = 1 max − − n n λ CR = RI CI Universitas Sumatera Utara P gh = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ P gan = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ Prioritas Global: Hasil penjumlahan baris nilai prioritas tujuan. Keterangan: P gm = Prioritas Global Marina P gg = Prioritas Global Gilang P gar = Prioritas Global Ari P gh = Prioritas Global Hendra P gan = Prioritas Global Andi

3.1.4 Analisis Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya, pada subbab ini akan dibahas tentang masukan data yang sebenarnya, proses perhitungan dan keluaran yang diharapkan pada penelitian ini. Masukan sistem ini adalah nilai matriks kriteria dan nilai matriks nasabah untuk tiap kriteria.

3.1.4.1 Nilai Matriks Kriteria

Menyusun kriteria-kriteria calon nasabah KUR pada matriks berpasangan. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.3 dengan rumus penjumlahan sebagai berikut: K s = ∑ = n i i a 1 ] 1 , [ K p = ∑ = n i i a 1 ] 2 , [ K k = ∑ = n i i a 1 ] 3 , [ K j = ∑ = n i i a 1 ] 4 , [ K ko = ∑ = n i i a 1 ] 5 , [ Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Masukan Nilai Perbandingan Kriteria Nasabah KUR Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.3 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.3 di atas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: H ks = X s1 …X s5 K s H kp = X p1 …X p5 K p H kk = X k1 …X k5 K k H kj = X j1 …X j5 K j H kko = X ko1 …X ko5 K ko Tabel 3.4 Nilai Pembagian Jumlah Kolom Kriteria Nasabah KUR Kriteria Status kredit Produktivitas Usaha Kondisi Usaha Jaminan Kolektibilitas Status kredit 1 3 5 5 7 Produktivitas Usaha 0.3333 1 2 3 5 Kondisi Usaha 0.2 0.5 1 3 5 Jaminan 0.2 0.3333 0.3333 1 3 Kolektibilitas 0.1428 0.2 0.2 0.3333 1 Jumlah 1.8761 5.0333 8.5333 12.3333 21 Kriteria Status Kredit Produktivitas Usaha Kondisi Usaha Jaminan Kolektibilitas Jumlah Baris Status Kredit 0.5330 0.5960 0.5859 0.4054 0.3333 2.4536 Produktivitas Usaha 0.1776 0.1987 0.2344 0.2432 0.2381 1.0920 Kondisi Usaha 0.1066 0.0993 0.1172 0.2432 0.2381 0.8044 Jaminan 0.1066 0.0662 0.0390 0.0811 0.1428 0.4357 Kolektibilitas 0.0761 0.0397 0.0234 0.0270 0.0476 0.2138 Universitas Sumatera Utara Menghitung prioritas kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.5 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: B s = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ B p = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ B k = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ B j = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ B ko = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ P s = n B s P p = n B p P k = n B k P j = n B j P ko = n B ko Tabel 3.5 Nilai Prioritas Kriteria Kriteria status kredit adalah kriteria paling penting dalam kasus ini, karena memiliki nilai prioritas paling tinggi dibandingkan kriteria produktivitas usaha, kriteria kondisi usaha, kriteria jaminan, dan kriteria kolektibilitas. Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.3 dikalikan dengan prioritas kriteria pada tabel 3.5. Untuk lebih jelasnya perhatikan Kriteria Prioritas Kriteria Status Kredit 0.4907 Produktivitas Usaha 0.2184 Kondisi Usaha 0.1609 Jaminan 0.0871 Kolektibilitas 0.0428 Universitas Sumatera Utara tabel 3.6 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: R s = X s1… X s5 P s R p = X p1… X p5 P p R k = X k1… X k5 P k R j = X j1… X j5 P j R ko = X ko1… X ko5 P ko Bp s = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ Bp p = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ Bp k = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ Bp j = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ Bp ko = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ Tabel 3.6 Nilai Masukan Matriks kriteria Dikali Nilai Prioritas Kriteria Kriteria Status kredit Produktivitas Usaha Kondisi Usaha Jaminan Kolektibilitas Jumlah Baris Status kredit 0.4907 0.6552 0.8045 0.4355 0.2996 2.6855 Produktivitas Usaha 0.1635 0.2184 0.3218 0.2613 0.2140 1.1790 Kondisi Usaha 0.0981 0.1092 0.1609 0.2613 0.2140 0.8435 Jaminan 0.0981 0.0728 0.0536 0.0871 0.1284 0.4400 Kolektibilitas 0.0701 0.0437 0.0322 0.0290 0.0428 0.2178 Universitas Sumatera Utara Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.6 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing kriteria pada tabel 3.5. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.7 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: s λ = s s P Bp p λ = s s P Bp k λ = s s P Bp j λ = s s P Bp ko λ = s s P Bp max λ = 5 ko j k p s λ λ λ λ λ + + + + Tabel 3.7 Hasil Bagi Nilai Jumlah Baris Tabel 3.6 dengan Nilai Prioritas Kriteria Nilai total pada tabel di atas diperoleh dari penjumlahan semua nilai hasil bagi kriteria, sedangkan nilai λ Max diperoleh dari nilai Total dibagi banyaknya kriteria yang ada yakni 5. Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR dengan rumus sebagai berikut: Kriteria Lamda λ Status Kredit 5.4728 Produktivitas Usaha 5.3983 Kondisi Usaha 5.2424 Jaminan 5.0517 Kolektibilitas 5.0888 Total 26.2540 λ Max 5.2508 Universitas Sumatera Utara Keterangan: CI : Consistency Index Indeks Konsistensi CR : Consistency Ratio Rasio Konsistensi λ max : eigenvalue maksimum bobot maksimum setiap elemen n : banyak kriteria Selanjutnya masukkan data yang sudah dicari sebelumnya pada rumus tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut: CI : λ max-n n-1 5,2508 - 5 5-1 0,2508 4 0,0627 CR : CI RI 0,0627 1,12 0,0560 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE Setelah dihasilkan prioritas kriteria, langkah selanjutnya adalah menghitung prioritas masing-masing calon nasabah penerima KUR dengan memasukkan nilai pada masing-masing calon nasabah penerima KUR untuk tiap kriteria.

3.1.4.2 Nilai Matriks Nasabah per Kriteria

Ada 5 kriteria yang mendasari pengambilan keputusan pada calon penerima KUR, dan kelima-limanya harus dibandingkan dengan tiap nasabah dalam matriks berpasangan.

3.1.4.2.1 Status kredit

Proses pencarian nilai konsistensi nasabah tiap kriteria sama dengan proses pencarian nilai konsistensi kriteria pada langkah di atas, yakni memasukkan nilai perbandingan Universitas Sumatera Utara ke dalam matriks. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: Menjumlah setiap kolom pada Tabel 3.8 K ds = ∑ = n i i a 1 ] 1 , [ K ds = ∑ = n i i a 1 ] 2 , [ K ds = ∑ = n i i a 1 ] 3 , [ K ds = ∑ = n i i a 1 ] 4 , [ K ds = ∑ = n i i a 1 ] 5 , [ Keterangan: i = Baris j = Kolom K ds = Jumlah kolom nasabah per status kredit Tabel 3.8. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.8 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.8 di atas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: H dks = X ds1 …X ds5 K ds Keterangan : X ds = Setiap sel kolom nasabah per status kredit H dks = Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per status kredit dengan jumlah kolom status kredit Status kredit Marina Gilang Ari Hendra Andi Marina 1 1 1 1 1 Gilang 1 1 1 1 1 Ari 1 1 1 1 1 Hendra 1 1 1 1 1 Andi 1 1 1 1 1 Jumlah 5 5 5 5 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.9. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.9 dibagi dengan banyak kriteria 5. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.10 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: B ds = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ B ds = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ B ds = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ B ds = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ B ds = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ P ds = n B ds Keterangan : n = banyak nasabah B ds = Jumlah baris nasabah per status kredit P ds = Prioritas nasabah per status kredit Tabel 3.10 Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Kriteria Nasabah Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah baris Status kredit Marina 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Gilang 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Ari 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Hendra 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Andi 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Nasabah Status kredit Marina 0.2 Gilang 0.2 Ari 0.2 Hendra 0.2 Andi 0.2 Universitas Sumatera Utara Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.8 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.10. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.11 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: R ds = X ds1… X ds n P ds Keterangan: R ds = Perkalian sel kolom nasabah per status kredit dengan prioritas kriteria nasabah baris status kredit B dps = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ B dps = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ B dps = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ B dps = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ Bdps = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ Keterangan: B dps = Jumlah baris hasil perkalian nasabah per status kredit Tabel 3.11. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.11 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.10. Hasilnya dapat dilihat pada Status kredit Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Marina 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Gilang 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Ari 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Hendra 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Andi 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 1 Universitas Sumatera Utara tabel 3.12 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: ds λ = ds dps P B Keterangan: B dps = Jumlah baris hasil perkalian nasabah per status kredit P ds = Prioritas nasabah per status kredit λ ds = eigenvalue nasabah per status kredit Tabel 3.12 Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.11 dengan Nilai Prioritas Nasabah Nilai total pada tabel di atas diperoleh dari penjumlahan semua hasil bagi nasabah, sedangkan nilai λ Max diperoleh dari nilai Total dibagi banyaknya nasabah yakni 5 orang. Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR. CI : λ max-n n-1 5-5 5-1 4 Kriteria Lamda λ Marina 5 Gilang 5 Ari 5 Hendra 5 Andi 5 Total 25 λ Max 5 Universitas Sumatera Utara CR : CI RI 0 1.12 0 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE

3.1.4.2.2 Produktivitas Usaha

Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria produktivitas usaha pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti rumus pada status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.13. Tabel 3.13. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.13 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.13 di atas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.4166 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.25 dibagi 2.4166, begitu seterusnya hingga semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.14. Produktivitas Usaha Marina Gilang Ari Hendra Andi Marina 1 4 3 3 2 Gilang 0.25 1 3 3 2 Ari 0.3333 0.3333 1 2 0.3333 Hendra 0.3333 0.3333 0.5 1 0.3333 Andi 0.5 0.5 3 3 1 Jumlah 2.4166 6.1666 10.5 12 5.6666 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.14. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.14 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.15. Tabel 3.15. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.13 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.15. Matriks kriteria pada kolom 1 baris 1 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria masing-masing nasabah pada baris 1, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.16. Kriteria Nasabah Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Produktivitas Usaha Marina 0.4138 0.6486 0.2857 0.25 0.3529 1.9510 Gilang 0.1034 0.1622 0.2857 0.25 0.3529 1.1542 Ari 0.1379 0.0540 0.0952 0.1667 0.0588 0.5126 Hendra 0.1379 0.0540 0.0476 0.0833 0.0588 0.3816 Andi 0.2069 0.0811 0.2857 0.25 0.1765 1.0002 Nasabah Produktivitas Usaha Marina 0.3902 Gilang

0.2308

Ari 0.1025 Hendra 0.0763 Andi 0.2000 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.16. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.16 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.15. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.17. Tabel 3.17. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.16 dengan Nilai Prioritas Nasabah Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR. Produktivitas Usaha Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Marina 0.3902 0.9232 0.3075 0.2289 0.4000 2.2498 Gilang 0.0975 0.2308 0.3075 0.2289 0.4000 1.2647 Ari 0.1300 0.0769 0.1025 0.1526 0.0667 0.5287 Hendra 0.1300 0.0769 0.0512 0.0763 0.0667 0.4011 Andi 0.1951 0.1154 0.3075 0.2289 0.2000 1.0469 Kriteria Produktivitas Usaha Lamda λ Marina 5.7658 Gilang 5.4796 Ari 5.1580 Hendra 5.2569 Andi 5.2345 Total 26.8948 λ Max 5.3790 Universitas Sumatera Utara CI : λ max-nn-1 5.3790-55-1 0.37904 0,0947 CR : CI RI 0,0947 1.12 0,0845 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE

3.1.4.2.3 Kondisi Usaha

Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria kondisi usaha pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti rumus pada status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.18. Tabel 3.18. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.18 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.18 di atas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.4999 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.3333 dibagi 2.4999 begitu seterusnya hingga semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.19. Kondisi Usaha Marina Gilang Ari Hendra Andi Marina 1 3 3 3 2 Gilang 0.3333 1 2 2 0.3333 Ari 0.3333 0.5 1 2 0.3333 Hendra 0.3333 0.5 0.5 1 0.3333 Andi 0.5 3 3 3 1 Jumlah 2.4999 8 9.5 11 3.9999 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.19. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada msing-masing sel pada Tabel 3.19 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.20. Tabel 3.20. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.18 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.20. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.21. Kriteria Nasabah Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Kondisi Usaha Marina 0.4000 0.3750 0.3158 0.2727 0.5000 1.8635 Gilang 0.1333 0.1250 0.2105 0.1818 0.0833 0.7339 Ari 0.1333 0.0625 0.1053 0.1818 0.0833 0.5662 Hendra 0.1333 0.0625 0.0526 0.0909 0.0833 0.4226 Andi 0.2000 0.3750 0.3158 0.2727 0.2500 1.4135 Nasabah Kondisi Usaha Marina 0.3727 Gilang 0.1468 Ari 0.1132 Hendra 0.0845 Andi 0.2827 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.21. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.21 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.20. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.22. Tabel 3.22. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.21 dengan Nilai Prioritas Nasabah Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR. CI : λ max-nn-1 5.1960-55-1 0.19604 0,0490 Kondisi Usaha Marina Gilang Ari hendra Andi Jumlah Baris Marina 0.3727 0.4404 0.3396 0.2535 0.5654 1.9716 Gilang 0.1242 0.1468 0.2264 0.1690 0.0942 0.7606 Ari 0.1242 0.0734 0.1132 0.1690 0.0942 0.5740 Hendra 0.1242 0.0734 0.0566 0.0845 0.0942 0.4329 Andi 0.1863 0.4404 0.3396 0.2535 0.2827 1.5025 Kriteria Kondisi Usaha Lamda λ Marina 5.2900 Gilang 5.1812 Ari 5.0707 Hendra 5.1231 Andi 5.3148 Total 25.9798 λ Max 5.1960 Universitas Sumatera Utara CR : CI RI 0,0490 1.12 0,0437 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE

3.1.4.2.4 Jaminan

Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria jaminan pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti rumus pada status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.23. Tabel 3.23. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria Jaminan Marina Gilang Ari Hendra Andi Marina 1 3 5 3 3 Gilang 0.3333 1 3 4 2 Ari 0.2 0.3333 1 0.3333 0.3333 Hendra 0.3333 0.25 3 1 2 Andi 0.3333 0.5 3 0.5 1 Jumlah 2.1999 5.0833 15 8.8333 8.3333 Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.23 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.23 di atas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.1999 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.3333 dibagi 2.1999 begitu seterusnya hingga semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.24. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.24. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.24 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.25. Tabel 3.25. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.23 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.25. Matriks kriteria pada kolom 1 baris 1 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria masing-masing nasabah pada baris 1, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.26. Kriteria Nasabah Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Jaminan Marina 0.4546 0.5902 0.3333 0.3396 0.3600 2.0777 Gilang 0.1515 0.1967 0.2000 0.4528 0.2400 1.2410 Ari 0.0909 0.0656 0.0667 0.0377 0.0400 0.3009 Hendra 0.1515 0.0492 0.2000 0.1132 0.2400 0.7539 Andi 0.1515 0.0984 0.2000 0.0566 0.1200 0.6265 Nasabah Jaminan Marina 0.4155 Gilang 0.2482 Ari 0.0602 Hendra 0.1508 Andi 0.1253 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.26. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.26 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.25. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.27. Tabel 3.27. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.26 dengan Nilai Prioritas Nasabah Kriteria Jaminan Lamda λ Marina 5.5100 Gilang 5.7256 Ari 5.2840 Hendra 5.1890 Andi 5.1389 Total 26.8475 λ Max 5.3695 Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR. CI : λ max-n n-1 5.3695-5 5-1 0,3695 4 0,0924 Jaminan Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Marina 0.4155 0.7446 0.3010 0.4524 0.3759 2.2894 Gilang 0.1385 0.2482 0.1806 0.6032 0.2506 1.4211 Ari 0.0831 0.0827 0.0602 0.0503 0.0418 0.3181 Hendra 0.1385 0.0620 0.1806 0.1508 0.2506 0.7825 Andi 0.1385 0.1241 0.1806 0.0754 0.1253 0.6439 Universitas Sumatera Utara CR : CI RI 0,0924 1.12 0,0825 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE

3.1.4.2.5 Kolektibilitas

Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria kolektibilitas pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti rumus pada status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.28. Tabel 3.28. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.28 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.28 di atas dengan jumlah masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.5833 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.25 dibagi 2.5833 begitu seterusnya hingga semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.29. Kolektibilitas Marina Gilang Ari Hendra Andi Marina 1 4 3 2 2 Gilang 0.25 1 3 2 2 Ari 0.3333 0.3333 1 0.3333 0.3333 Hendra 0.5 0.5 3 1 2 Andi 0.5 0.5 3 0.5 1 Jumlah 2.5833 6.3333 13 5.8333 7.3333 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.29. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.29 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.30. Tabel 3.30. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.29 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.30. Matriks kriteria pada kolom 1 baris 1 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria masing-masing nasabah pada baris 1, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.31. Kriteria Nasabah Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Kolektibilitas Marina 0.3871 0.6316 0.2308 0.3428 0.2727 1.8650 Gilang 0.0968 0.1579 0.2308 0.3428 0.2727 1.1010 Ari 0.1290 0.0526 0.0769 0.0571 0.0454 0.3610 Hendra 0.1935 0.0789 0.2308 0.1714 0.2727 0.9473 Andi 0.1935 0.0789 0.2308 0.0857 0.1364 0.7253 Nasabah Kolektibilitas Marina 0.3730 Gilang 0.2202 Ari 0.0722 Hendra 0.1895 Andi 0.1451 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.31. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.31 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.30. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.32. Tabel 3.32. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.31 dengan Nilai Prioritas Nasabah Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR. CI : λ max-n n-1 5.3790-5 5-1 0,3790 4 0.0947 Kolektibilitas Marina Gilang Ari Hendra Andi Jumlah Baris Marina 0.3730 0.8808 0.2166 0.3790 0.2902 2.1396 Gilang 0.0932 0.2202 0.2166 0.3790 0.2902 1.1992 Ari 0.1243 0.0734 0.0722 0.0632 0.0484 0.3815 Hendra 0.1865 0.1101 0.2166 0.1895 0.2902 0.9929 Andi 0.1865 0.1101 0.2166 0.0947 0.1451 0.7530 Kriteria Kolektibilitas Lamda λ Marina 5.7362 Gilang 5.4459 Ari 5.2839 Hendra 5.2396 Andi 5.1895 Total 26.8951 λ Max 5.3790 Universitas Sumatera Utara CR : CI RI 0,0947 1.12 0, 0845 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE Dari penjelasan mengenai nilai matriks nasabah tiap kriteria diatas, maka didapatkan hasil nilai prioritas masing-masing nasabah tiap kriteria pada tabel 3.33. Tabel 3.33. Nilai Prioritas masing-masing nasabah tiap kriteria Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai prioritas masing-masing nasabah dengan nilai prioritas kriteria sehingga didapatkan prioritas tujuan masing- masing nasabah KUR dengan rumus nilai prioritas masing-masing nasabah pada Tabel 3.33 yaitu pada kolom status kredit dikalikan dengan nilai prioritas kriteria pada tabel 3.5 baris status kredit dan seterusnya. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.34 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: P ts = P ds 1… P ds n P s P tp = P dp 1… P dp n P p P tk = P dk 1… P dk n P k P tj = P dj 1… P dj n P j P tko = P dko 1… P dko n P ko Nasabah Status kredit Produktivitas Usaha Kondisi Usaha Jaminan Kolektabilitas Marina

0.2 0.3902

0.3727 0.4155 0.3730 Gilang 0.2 0.2308 0.1468 0.2482 0.2202 Ari

0.2 0.1025

0.1132 0.0602 0.0722 Hendra

0.2 0.0763

0.0845 0.1508 0.1895 Andi 0.2 0.2000 0.2827 0.1253 0.1451 Universitas Sumatera Utara Keterangan: P ts = prioritas tujuan nasabah per status kredit P tp = prioritas tujuan nasabah per produktivitas usaha P tk = prioritas tujuan nasabah per kondisi usaha P tj = prioritas tujuan nasabah per jaminan P tko = prioritas tujuan nasabah per kolektibilitas Tabel 3.34. Nilai Prioritas Tujuan masing-masing nasabah KUR Langkah terakhir adalah menghitung prioritas global dengan cara menjumlahkan baris pada Tabel 3.34, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.35 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini: P gm = ∑ = n j j a 1 ] , 1 [ P gg = ∑ = n j j a 1 ] , 2 [ P gar = ∑ = n j j a 1 ] , 3 [ P gh = ∑ = n j j a 1 ] , 4 [ P gan = ∑ = n j j a 1 ] , 5 [ Keterangan: P gm = prioritas global Marina P gg = prioritas global Gilang P gar = prioritas global Ari P gh = prioritas global Hendra P gan = prioritas global Andi Nasabah Status kredit Produktivitas Usaha Kondisi Usaha Jaminan Kolektabilitas Marina 0.0981 0.0852 0.0600 0.0362 0.0160 Gilang 0.0981 0.0504 0.0236 0.0216 0.0094 Ari 0.0981 0.0224 0.0182 0.0052 0.0031 Hendra 0.0981 0.0167 0.0136 0.0131 0.0081 Andi 0.0981 0.0437 0.0455 0.0109 0.0062 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.35 Prioritas Global Masing-Masing Calon Nasabah KUR Tabel 3.35 menghasilkan nilai prioritas global untuk masing-masing calon nasabah penerima KUR. Nilai prioritas global adalah nilai perbandingan antara nilai prioritas kriteria dengan nilai prioritas nasabah per kriteria. Nilai tertinggi pada tabel tersebut merupakan nilai keputusan. Jadi, berdasarkan simulasi melalui metode AHP diperoleh informasi bahwa dari kelima calon nasabah yang paling layak menerima KUR adalah nasabah Marina. Hal ini dikarenakan Marina memiliki nilai prioritas global yang paling tinggi dari calon nasabah lainnya yaitu Gilang, Ari, Hendra, dan Andi.

3.2 Perancangan Flowchart Sistem

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sebagai Tempat Kerja Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU)

1 86 77

Pengembangan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan fakultas perkuliahan berbaiss mobile web

3 15 150

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN) Yusfrizal

0 0 15