BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dalam penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa tahap yakni analisis sistem manual, analisis permasalahan dan analisis kebutuhan sistem
pendukung keputusan. Berikut akan dijelaskan masing-masing analisis tersebut.
3.1.1 Analisis Permasalahan
KUR adalah Kredit Modal Kerja KMK dan atau Kredit Investasi KI dengan plafon kredit sampai dengan Rp500 juta yang diberikan kepada usaha mikro,
kecil,menengahdan koperasi UMKM-K yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin. UMK K harus merupakan usaha
produktif yang layak feasible, namun belum bankable.
KUR mensyaratkan bahwa agunan pokok kredit adalah proyek yang dibiayai. Namun karena agunan tambahan yang dimiliki oleh UMKM-K pada umumnya
kurang, maka sebagian di-cover dengan program penjaminan. Sumber dana KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial Bank.
Banyak kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan pada permasalahan KUR tersebut. Salah satunya adalah model penilaian yang bersifat
kuantitatif. Salah satu metode perhitungan kuantitatif tersebut adalah metode Analytical Hierarchy Process AHP.
Universitas Sumatera Utara
Metode AHP merupakan metode yang tepat digunakan untuk permasalah KUR tersebut karena bersifat kompleks dan multikriteria. AHP umumnya digunakan dengan
tujuan untuk menyusun prioritas dari berbagai alternatif pilihan yang ada dan pilihan- pilihan tersebut bersifat kompleks atau multikriteria Bourgeois, 2005.
Dalam menentukan seseorang layak atau tidak menerima KUR semata mata tidak hanya terletak pada dasar-dasar yang objektif, manun subjektifitas pada tiap
nasabah juga diperlukan. Hal-hal yang menyangkut sosial masyarakat, sikap dan tingkah laku yang baik juga turut menjadi andil dalam mengambil keputusan siapa
yang layak atau tidak menerima KUR tersebut. Untuk itulah digunakan metode AHP yang dapat merepresentasikan persepsi masusia sebagai masukan dalam pengambilan
keputusan.
Dari berbagai analisis tersebut, maka penulis akan merancang sebuah sistem yang dapat memberikan suatu urutan prioritas nasabah yang layak menerima KUR
berdasarkan masukan dari manajer dengan menggunakan metode AHP. Diharapkan, dengan adanya urutan prioritas nasabah tersebut, seorang manajer dapat lebih mudah
dalam mengambil keputusan siapa yang dapat menerima KUR dan siapa yang tidak.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah sistem pendukung keputusan. Kebutuhan- kebutuhan yang dimaksud
antara lain:
1. Kebutuhan Data Masukan
Yaitu data-data yang dimasukkan ke dalam sistem untuk diolahdiproses. Data- data tersebut antara lain berupa nilai matriks perbandingan baik antar kriteria
maupun antar nasabah untuk tiap kriteria. 2.
Kebutuhan Data Keluaran Yaitu data-data yang dikeluarkan sistem setelah diolahdiproses untuk
kemudian ditampilkan kepada pengguna sistem. Data keluaran dari sistem ini
Universitas Sumatera Utara
adalah urutan prioritas nasabah yang layak menerima KUR dari yang tertinggi hingga terendah beserta tingkat persentasinya.
3.1.3 Analisis Pemecahan Masalah dengan Metode AHP
Urutan langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jenis-jenis kriteria calon penerima KUR. Kriteria-kriteria yang
dibutuhkan calon penerima KUR adalah status kredit, produktivitas usaha, kondisi usaha, jaminan dan kolektibilitas.
2. Menyusun kriteria-kriteria calon penerima KUR dalam matriks berpasangan
seperti tabel 3.1.
Tabel 3.1 Matriks Berpasangan untuk Kriteria calon penerima KUR
Cara pengisian elemen-elemen matriks pada Tabel 3.2, adalah sebagai berikut: a.
Elemen a[i,j] = 1, dimana i = 1,2,3,.....n. Untuk penelitian ini, n = 5. b.
Elemen matriks segitiga atas sebagai input. c.
Elemen matriks segitiga bawah mempunyai rumus
Kriteria
Status kredit
Produktivitas Usaha
Kondisi Usaha
Jaminan Kolektibilitas Status kredit
Produktivitas Usaha
Kondisi Usaha
Jaminan Kolektibilitas
Jumlah
Universitas Sumatera Utara
[ ] [ ]
j i
a i
j a
, [
1 ,
=
Untuk i ≠ j.
3. Menjumlah setiap kolom pada Tabel 3.1.
K
s
=
∑
= n
i
i a
1
] 1
, [
K
p
=
∑
= n
i
i a
1
] 2
, [
K
k
=
∑
= n
i
i a
1
] 3
, [
K
j
=
∑
= n
i
i a
1
] 4
, [
K
ko
=
∑
= n
i
i a
1
] 5
, [
Keterangan:
i = Baris
j = Kolom
n = banyak kriteria 5
K
s
= Jumlah kolom status kredit K
p
= Jumlah kolom produktivitas usaha K
k
= Jumlah kolom kondisi usaha K
j
= Jumlah kolom jaminan K
ko
= Jumlah kolom kolektibilitas 4.
Menentukan nilai elemen kolom kriteria dengan rumus tiap-tiap sel pada Tabel 3.1 dibagi dengan masing-masing jumlah kolom pada langkah 3.
H
ks
= X
s1
…X
s5
K
s
H
kp
= X
p1
…X
p5
K
p
H
kk
= X
k1
…X
k5
K
k
H
kj
= X
j1
…X
j5
K
j
H
kko
= X
ko1
…X
ko5
K
ko
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
n = banyak kriteria 5
X
s
n = Setiap sel kolom status kredit X
p
n = Setiap Sel kolom produktivitas usaha X
k
n = Setiap Sel kolom kondisi usaha X
j
n = Setiap Sel kolom jaminan
X
ko
n = Setiap Sel kolom kolektibilitas H
ks
= Hasil bagi setiap sel kolom status kredit dengan jumlah kolom status kredit
H
kp
= Hasil bagi setiap sel kolom produktivitas usaha dengan jumlah kolom produktivitas usaha
H
kk
= Hasil bagi setiap sel kolom kondisi usaha dengan jumlah kolom kondisi usaha
H
kj
= Hasil bagi setiap sel kolom jaminan dengan jumlah kolom jaminan H
kko
= Hasil bagi setiap sel kolom kolektibilitas dengan jumlah kolom
kolektibilitas
5. Menentukan prioritas kriteria pada masing-masing baris pada Tabel 3.1 dengan
rumus jumlah baris dibagi dengan banyak kriteria.
B
s
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
B
p
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
B
k
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
B
j
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
B
ko
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
P
s =
5
s
B
Universitas Sumatera Utara
P
p =
5
p
B
P
k =
5
k
B
P
j =
5
j
B
P
ko =
5
ko
B
Keterangan :
n = banyak kriteria 5
B
s
= Jumlah baris status kredit B
p
= Jumlah baris Produktivitas Usaha B
k
= Jumlah baris Kondisi Usaha B
j
= Jumlah baris Jaminan B
ko
= Jumlah baris Kolektibilitas P
s
= Prioritas Status Kredit P
p
= Prioritas Produktivitas Usaha P
k
= Prioritas Kondisi Usaha P
j
= Prioritas jaminan P
ko
= Prioritas Kolektibilitas
6. Memasukkan data-data nama calon penerima KUR dalam bentuk matriks
berpasangan seperti tabel 3.2.
Tabel 3.2 Matriks berpasangan calon penerima KUR
Status kredit Marina
Gilang Ari
Hendra Andi
Marina Gilang
Ari Hendra
Andi Jumlah
Catatan: nama disamarkan
Universitas Sumatera Utara
7. Menjumlah setiap kolom pada Tabel 3.3.
K
ds
=
∑
= n
i
i a
1
] 1
, [
K
dp
=
∑
= n
i
i a
1
] 2
, [
K
dk
=
∑
= n
i
i a
1
] 3
, [
K
dj
=
∑
= n
i
i a
1
] 4
, [
K
dko
=
∑
= n
i
i a
1
] 5
, [
Keterangan:
i = Baris
j = Kolom
K
ds
= Jumlah kolom nasabah per status kredit K
dp
= Jumlah kolom nasabah per produktivitas usaha K
dk
= Jumlah kolom nasabah kondisi usaha K
dj
= Jumlah kolom nasabah per jaminan K
dko
= Jumlah kolom nasabah per kolektibilitas
8. Menentukan nilai elemen kolom nasabah dengan rumus tiap-tiap sel pada
Tabel 3.3 dibagi dengan jumlah kolom pada langkah 7.
H
dks
= X
ds1
…X
ns
n K
ds
H
dkp
= X
dp1
…X
np
n K
dp
H
dkk
= X
dk1
…X
dk
n K
dk
H
dkj
= X
dj1
…X
dj
n K
dj
H
dkko
= X
dko1
…X
dko
n K
dko
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
n = banyak nasabah
X
ds
n = Setiap sel kolom nasabah per status kredit
X
dp
n = Setiap Sel kolom nasabah per produktivitas usaha X
dk
n = Setiap Sel kolom nasabah per kondisi usaha X
dj
n = Setiap Sel kolom nasabah per jaminan
X
dko
n = Setiap Sel kolom nasabah per kolektibilitas H
dks
= Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per status kredit dengan jumlah kolom status kredit
H
dkp
= Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per produktivitas usaha dengan jumlah kolom produktivitas usaha
H
dkk
= Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per kondisi usaha dengan jumlah kolom kondisi usaha
H
dkj
= Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per jaminan dengan jumlah kolom jaminan
H
dkko
= Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per kolektibilitas dengan jumlah kolom kolektibilitas
9. Menentukan prioritas nasabah pada masing-masing baris pada Tabel 3.3
dengan rumus jumlah baris dibagi dengan banyak calon nasabah dalam penelitian ini ada 5.
B
ds
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
B
dp
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
B
dk
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
B
dj
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
B
dko
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
Universitas Sumatera Utara
P
ds =
n B
ns
P
dp =
n B
np
P
dk =
n B
nk
P
dj =
n B
nj
P
dko =
n B
nko
Keterangan :
B
ds
= Jumlah baris nasabah per status kredit B
dp
= Jumlah baris nasabah per produktivitas usaha B
dk
= Jumlah baris nasabah per kondisi usaha B
dj
= Jumlah baris nasabah per jaminan B
dko
= Jumlah baris nasabah per kolektibilitas P
ds
= Prioritas nasabah per status kredit P
dp
= Prioritas nasabah per produktivitas usaha P
dk
= Prioritas nasabah per kondisi usaha P
dj
= Prioritas nasabah per jaminan P
dko
= Prioritas nasabah per kolektibilitas
10. Menguji konsistensi matriks berpasangan.
R
s
= X
s1…
X
s
n P
s
R
p
= X
p1…
X
p
n P
p
R
k
= X
k1…
X
k
n P
k
R
j
= X
j1…
X
j
n P
j
R
ko
= X
ko1…
X
ko
n P
ko
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
R
s
= Perkalian sel kolom status kredit dengan prioritas kriteria baris status kredit
R
p
= Perkalian sel kolom produktivitas usaha dengan prioritas kriteria baris produktivitas usaha
R
k
= Perkalian sel kolom kondisi usaha dengan prioritas kriteria baris kondisi usaha
R
j
= Perkalian sel kolom jaminan dengan prioritas kriteria baris jaminan R
ko
= Perkalian sel kolom kolektibilitas dengan prioritas kriteria baris kolektibilitas
Jumlah baris hasil perkalian inputan kriteria dengan prioritas kriteria B
ps
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
B
pp
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
B
pk
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
B
pj
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
Bpko
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
Keterangan :
i = Baris
j = Kolom
B
ps
= Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom status kredit dengan prioritas status kredit
B
pp
= Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom produktivitas usaha dengan prioritas produktivitas usaha
Universitas Sumatera Utara
B
pk
= Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom kondisi usaha dengan prioritas kondisi usaha
B
pj
= Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom jaminan dengan prioritas jaminan
B
pko
= Jumlah baris hasil perkalian inputan kolom kolektibilitas dengan prioritas kolektibilitas
11. Menghitung
λ maksimum, CI dan CR.
s
λ =
s ps
P B
p
λ =
p pp
P B
k
λ =
k pk
P B
j
λ =
j pj
P B
ko
λ =
ko pko
P B
max
λ = 5
ko j
k p
s
λ λ
λ λ
λ +
+ +
+
Keterangan:
n = Banyak kriteria 5
s
λ = λ status kredit
p
λ = λ produktivitas usaha
k
λ = λ kondisi usaha j
λ = λ jaminan
ko
λ = λ kolektibilitas
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: CI
: Consistency Index Indeks Konsistensi CR
: Consistency Ratio Rasio Konsistensi λ max : eigenvalue maksimum bobot maksimum setiap elemen
n : banyaknya kriteria
12. Menghitung nilai prioritas global.
P
ts
= P
ds
1… P
ds
n P
s
P
tp
= P
dp
1… P
dp
n P
p
P
tk
= P
dk
1… P
dk
n P
k
P
tj
= P
dj
1… P
dj
n P
j
P
tko
= P
dko
1… P
dko
n P
ko
Prioritas tujuan: Perkalian nilai prioritas nasabah per kriteria dengan prioritas kriteria
Keterangan:
P
ts
= prioritas tujuan nasabah per status kredit P
tp
= prioritas tujuan nasabah per produktivitas usaha P
tk
= prioritas tujuan nasabah per kondisi usaha P
tj
= prioritas tujuan nasabah per jaminan P
tko
= prioritas tujuan nasabah per kolektibilitas
P
gm
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
P
gg
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
P
gar
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
CI =
1 max
− −
n n
λ
CR =
RI CI
Universitas Sumatera Utara
P
gh
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
P
gan
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
Prioritas Global: Hasil penjumlahan baris nilai prioritas tujuan.
Keterangan:
P
gm
= Prioritas Global Marina P
gg
= Prioritas Global Gilang P
gar
= Prioritas Global Ari P
gh
= Prioritas Global Hendra P
gan
= Prioritas Global Andi
3.1.4 Analisis Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya, pada subbab ini akan dibahas tentang masukan data yang sebenarnya, proses perhitungan dan keluaran yang
diharapkan pada penelitian ini. Masukan sistem ini adalah nilai matriks kriteria dan nilai matriks nasabah untuk tiap kriteria.
3.1.4.1 Nilai Matriks Kriteria
Menyusun kriteria-kriteria calon nasabah KUR pada matriks berpasangan. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.3 dengan rumus penjumlahan sebagai
berikut:
K
s
=
∑
= n
i
i a
1
] 1
, [
K
p
=
∑
= n
i
i a
1
] 2
, [
K
k
=
∑
= n
i
i a
1
] 3
, [
K
j
=
∑
= n
i
i a
1
] 4
, [
K
ko
=
∑
= n
i
i a
1
] 5
, [
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Masukan Nilai Perbandingan Kriteria Nasabah KUR
Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.3 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.3 di atas dengan jumlah masing-masing
kolomnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
H
ks
= X
s1
…X
s5
K
s
H
kp
= X
p1
…X
p5
K
p
H
kk
= X
k1
…X
k5
K
k
H
kj
= X
j1
…X
j5
K
j
H
kko
= X
ko1
…X
ko5
K
ko
Tabel 3.4 Nilai Pembagian Jumlah Kolom Kriteria Nasabah KUR Kriteria
Status kredit Produktivitas
Usaha Kondisi
Usaha Jaminan Kolektibilitas
Status kredit 1
3 5
5 7
Produktivitas Usaha
0.3333 1
2 3
5 Kondisi
Usaha 0.2
0.5 1
3 5
Jaminan 0.2
0.3333 0.3333
1 3
Kolektibilitas 0.1428
0.2 0.2
0.3333 1
Jumlah 1.8761
5.0333 8.5333 12.3333
21
Kriteria
Status Kredit
Produktivitas Usaha
Kondisi Usaha
Jaminan Kolektibilitas
Jumlah Baris
Status Kredit 0.5330 0.5960
0.5859 0.4054
0.3333 2.4536
Produktivitas Usaha
0.1776 0.1987
0.2344 0.2432
0.2381
1.0920
Kondisi Usaha
0.1066 0.0993
0.1172 0.2432
0.2381 0.8044
Jaminan 0.1066
0.0662 0.0390
0.0811 0.1428
0.4357
Kolektibilitas 0.0761 0.0397
0.0234 0.0270
0.0476
0.2138
Universitas Sumatera Utara
Menghitung prioritas kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.5 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
B
s
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
B
p
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
B
k
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
B
j
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
B
ko
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
P
s =
n B
s
P
p =
n B
p
P
k =
n B
k
P
j =
n B
j
P
ko =
n B
ko
Tabel 3.5 Nilai Prioritas Kriteria
Kriteria status kredit adalah kriteria paling penting dalam kasus ini, karena memiliki nilai prioritas paling tinggi dibandingkan kriteria produktivitas usaha,
kriteria kondisi usaha, kriteria jaminan, dan kriteria kolektibilitas.
Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.3 dikalikan dengan prioritas kriteria pada tabel 3.5. Untuk lebih jelasnya perhatikan
Kriteria Prioritas Kriteria
Status Kredit
0.4907
Produktivitas Usaha
0.2184
Kondisi Usaha 0.1609
Jaminan 0.0871
Kolektibilitas 0.0428
Universitas Sumatera Utara
tabel 3.6 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
R
s
= X
s1…
X
s5
P
s
R
p
= X
p1…
X
p5
P
p
R
k
= X
k1…
X
k5
P
k
R
j
= X
j1…
X
j5
P
j
R
ko
= X
ko1…
X
ko5
P
ko
Bp
s
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
Bp
p
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
Bp
k
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
Bp
j
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
Bp
ko
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
Tabel 3.6 Nilai Masukan Matriks kriteria Dikali Nilai Prioritas Kriteria
Kriteria
Status kredit
Produktivitas Usaha
Kondisi Usaha
Jaminan Kolektibilitas Jumlah
Baris
Status kredit 0.4907 0.6552
0.8045 0.4355
0.2996 2.6855
Produktivitas Usaha
0.1635 0.2184
0.3218 0.2613
0.2140 1.1790
Kondisi Usaha
0.0981 0.1092
0.1609 0.2613
0.2140 0.8435
Jaminan 0.0981
0.0728 0.0536
0.0871 0.1284
0.4400
Kolektibilitas 0.0701 0.0437
0.0322 0.0290
0.0428 0.2178
Universitas Sumatera Utara
Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.6 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing kriteria pada tabel 3.5. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.7
yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
s
λ =
s s
P Bp
p
λ =
s s
P Bp
k
λ =
s s
P Bp
j
λ =
s s
P Bp
ko
λ =
s s
P Bp
max
λ = 5
ko j
k p
s
λ λ
λ λ
λ +
+ +
+
Tabel 3.7 Hasil Bagi Nilai Jumlah Baris Tabel 3.6 dengan Nilai Prioritas Kriteria
Nilai total pada tabel di atas diperoleh dari penjumlahan semua nilai hasil bagi kriteria, sedangkan nilai
λ Max diperoleh dari nilai Total dibagi banyaknya kriteria yang ada yakni 5.
Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR dengan rumus sebagai berikut:
Kriteria Lamda
λ
Status Kredit 5.4728
Produktivitas Usaha 5.3983
Kondisi Usaha 5.2424
Jaminan 5.0517
Kolektibilitas 5.0888
Total 26.2540
λ Max 5.2508
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: CI
: Consistency Index Indeks Konsistensi CR
: Consistency Ratio Rasio Konsistensi λ max : eigenvalue maksimum bobot maksimum setiap elemen
n : banyak kriteria
Selanjutnya masukkan data yang sudah dicari sebelumnya pada rumus tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut:
CI :
λ max-n n-1 5,2508 - 5 5-1
0,2508 4 0,0627
CR : CI RI
0,0627 1,12
0,0560 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE
Setelah dihasilkan prioritas kriteria, langkah selanjutnya adalah menghitung prioritas masing-masing calon nasabah penerima KUR dengan memasukkan nilai
pada masing-masing calon nasabah penerima KUR untuk tiap kriteria.
3.1.4.2 Nilai Matriks Nasabah per Kriteria
Ada 5 kriteria yang mendasari pengambilan keputusan pada calon penerima KUR, dan kelima-limanya harus dibandingkan dengan tiap nasabah dalam matriks berpasangan.
3.1.4.2.1 Status kredit
Proses pencarian nilai konsistensi nasabah tiap kriteria sama dengan proses pencarian nilai konsistensi kriteria pada langkah di atas, yakni memasukkan nilai perbandingan
Universitas Sumatera Utara
ke dalam matriks. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
Menjumlah setiap kolom pada Tabel 3.8
K
ds
=
∑
= n
i
i a
1
] 1
, [
K
ds
=
∑
= n
i
i a
1
] 2
, [
K
ds
=
∑
= n
i
i a
1
] 3
, [
K
ds
=
∑
= n
i
i a
1
] 4
, [
K
ds
=
∑
= n
i
i a
1
] 5
, [
Keterangan:
i = Baris
j = Kolom
K
ds
= Jumlah kolom nasabah per status kredit
Tabel 3.8. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria
Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.8 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.8 di atas dengan jumlah masing-masing
kolomnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
H
dks
= X
ds1
…X
ds5
K
ds
Keterangan :
X
ds
= Setiap sel kolom nasabah per status kredit H
dks
= Hasil bagi setiap sel kolom nasabah per status kredit dengan jumlah kolom status kredit
Status kredit
Marina Gilang
Ari Hendra
Andi Marina
1 1
1 1
1 Gilang
1 1
1 1
1 Ari
1 1
1 1
1 Hendra
1 1
1 1
1 Andi
1 1
1 1
1
Jumlah 5
5 5
5 5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.9. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria
Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.9 dibagi dengan banyak kriteria 5. Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 3.10 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
B
ds
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
B
ds
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
B
ds
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
B
ds
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
B
ds
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
P
ds =
n B
ds
Keterangan :
n = banyak nasabah
B
ds
= Jumlah baris nasabah per status kredit P
ds
= Prioritas nasabah per status kredit
Tabel 3.10 Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria Kriteria
Nasabah Marina
Gilang Ari
Hendra Andi
Jumlah baris
Status kredit
Marina 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Gilang 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Ari 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Hendra 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Andi 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Nasabah Status kredit
Marina 0.2
Gilang
0.2
Ari
0.2
Hendra 0.2
Andi 0.2
Universitas Sumatera Utara
Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.8 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.10. Untuk
lebih jelasnya perhatikan tabel 3.11 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
R
ds
= X
ds1…
X
ds
n P
ds
Keterangan:
R
ds
= Perkalian sel kolom nasabah per status kredit dengan prioritas kriteria nasabah baris status kredit
B
dps
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
B
dps
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
B
dps
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
B
dps
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
Bdps
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
Keterangan:
B
dps
= Jumlah baris hasil perkalian nasabah per status kredit
Tabel 3.11. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.11 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.10. Hasilnya dapat dilihat pada
Status kredit
Marina Gilang
Ari Hendra
Andi
Jumlah Baris
Marina 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Gilang 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Ari 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Hendra 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Andi 0.2
0.2 0.2
0.2 0.2
1
Universitas Sumatera Utara
tabel 3.12 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
ds
λ =
ds dps
P B
Keterangan:
B
dps
= Jumlah baris hasil perkalian nasabah per status kredit P
ds
= Prioritas nasabah per status kredit λ
ds
= eigenvalue nasabah per status kredit
Tabel 3.12 Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.11 dengan Nilai Prioritas Nasabah
Nilai total pada tabel di atas diperoleh dari penjumlahan semua hasil bagi nasabah, sedangkan nilai
λ Max diperoleh dari nilai Total dibagi banyaknya nasabah yakni 5 orang.
Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR.
CI :
λ max-n n-1 5-5 5-1
4
Kriteria Lamda
λ
Marina 5
Gilang 5
Ari 5
Hendra 5
Andi 5
Total
25
λ Max 5
Universitas Sumatera Utara
CR : CI RI
0 1.12
0 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE
3.1.4.2.2 Produktivitas Usaha
Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria produktivitas usaha pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti
rumus pada status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.13.
Tabel 3.13. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria
Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.13 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.13 di atas dengan jumlah
masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.4166 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.25 dibagi 2.4166, begitu seterusnya hingga
semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.14.
Produktivitas Usaha
Marina Gilang Ari
Hendra Andi
Marina 1
4 3
3 2
Gilang 0.25
1 3
3 2
Ari 0.3333 0.3333
1 2
0.3333 Hendra
0.3333 0.3333 0.5
1 0.3333
Andi 0.5
0.5 3
3 1
Jumlah
2.4166 6.1666 10.5
12 5.6666
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.14. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria
Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.14 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 3.15.
Tabel 3.15. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.13 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.15. Matriks
kriteria pada kolom 1 baris 1 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria masing-masing nasabah pada baris 1, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.16.
Kriteria Nasabah Marina Gilang
Ari Hendra
Andi
Jumlah Baris
Produktivitas Usaha
Marina 0.4138 0.6486 0.2857
0.25 0.3529 1.9510
Gilang 0.1034 0.1622 0.2857
0.25 0.3529 1.1542
Ari 0.1379 0.0540 0.0952 0.1667 0.0588 0.5126
Hendra 0.1379 0.0540 0.0476 0.0833 0.0588 0.3816
Andi 0.2069 0.0811 0.2857
0.25 0.1765 1.0002
Nasabah Produktivitas
Usaha
Marina 0.3902
Gilang
0.2308
Ari
0.1025
Hendra 0.0763
Andi 0.2000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.16. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.16 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.15. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 3.17.
Tabel 3.17. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.16 dengan Nilai Prioritas Nasabah
Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR.
Produktivitas Usaha
Marina Gilang
Ari Hendra
Andi
Jumlah Baris
Marina 0.3902
0.9232 0.3075
0.2289 0.4000
2.2498
Gilang 0.0975
0.2308 0.3075
0.2289 0.4000
1.2647
Ari 0.1300
0.0769 0.1025
0.1526 0.0667
0.5287
Hendra 0.1300
0.0769 0.0512
0.0763 0.0667
0.4011
Andi 0.1951
0.1154 0.3075
0.2289 0.2000
1.0469
Kriteria Produktivitas Usaha Lamda
λ
Marina 5.7658
Gilang 5.4796
Ari 5.1580
Hendra 5.2569
Andi 5.2345
Total 26.8948
λ Max 5.3790
Universitas Sumatera Utara
CI :
λ max-nn-1 5.3790-55-1
0.37904 0,0947
CR : CI RI
0,0947 1.12
0,0845 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE
3.1.4.2.3 Kondisi Usaha
Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria kondisi usaha pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti rumus
pada status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.18.
Tabel 3.18. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria
Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.18 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.18 di atas dengan jumlah
masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.4999 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.3333 dibagi 2.4999 begitu seterusnya hingga
semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.19.
Kondisi Usaha
Marina Gilang
Ari Hendra
Andi Marina
1 3
3 3
2 Gilang
0.3333 1
2 2
0.3333 Ari
0.3333 0.5
1 2
0.3333 Hendra
0.3333 0.5
0.5 1
0.3333 Andi
0.5 3
3 3
1
Jumlah 2.4999
8 9.5
11 3.9999
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.19. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria
Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada msing-masing sel pada Tabel 3.19 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 3.20.
Tabel 3.20. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.18 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.20. Untuk
lebih jelasnya perhatikan tabel 3.21.
Kriteria Nasabah Marina Gilang
Ari Hendra
Andi
Jumlah Baris
Kondisi Usaha
Marina 0.4000
0.3750 0.3158 0.2727 0.5000
1.8635
Gilang 0.1333
0.1250 0.2105 0.1818 0.0833
0.7339
Ari 0.1333
0.0625 0.1053 0.1818 0.0833
0.5662
Hendra 0.1333
0.0625 0.0526 0.0909 0.0833
0.4226
Andi 0.2000
0.3750 0.3158 0.2727 0.2500
1.4135
Nasabah Kondisi
Usaha
Marina 0.3727
Gilang 0.1468
Ari 0.1132
Hendra 0.0845
Andi
0.2827
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.21. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.21 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.20. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 3.22.
Tabel 3.22. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.21 dengan Nilai Prioritas Nasabah
Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR.
CI :
λ max-nn-1 5.1960-55-1
0.19604 0,0490
Kondisi Usaha
Marina Gilang
Ari hendra
Andi
Jumlah Baris
Marina 0.3727
0.4404 0.3396
0.2535 0.5654
1.9716
Gilang 0.1242
0.1468 0.2264
0.1690 0.0942
0.7606
Ari 0.1242
0.0734 0.1132
0.1690 0.0942
0.5740
Hendra 0.1242
0.0734 0.0566
0.0845 0.0942
0.4329
Andi 0.1863
0.4404 0.3396
0.2535 0.2827
1.5025
Kriteria Kondisi Usaha Lamda
λ
Marina 5.2900
Gilang 5.1812
Ari 5.0707
Hendra 5.1231
Andi 5.3148
Total 25.9798
λ Max
5.1960
Universitas Sumatera Utara
CR : CI RI
0,0490 1.12
0,0437 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE
3.1.4.2.4 Jaminan
Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria jaminan pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti rumus pada
status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.23.
Tabel 3.23. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria
Jaminan
Marina Gilang
Ari Hendra
Andi Marina
1 3
5 3
3 Gilang
0.3333 1
3 4
2 Ari
0.2 0.3333
1 0.3333
0.3333 Hendra
0.3333 0.25
3 1
2 Andi
0.3333 0.5
3 0.5
1
Jumlah 2.1999
5.0833 15
8.8333 8.3333
Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.23 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.23 di atas dengan jumlah
masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.1999 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.3333 dibagi 2.1999 begitu seterusnya hingga
semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.24.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.24. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria
Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.24 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 3.25.
Tabel 3.25. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.23 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.25. Matriks
kriteria pada kolom 1 baris 1 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria masing-masing nasabah pada baris 1, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.26.
Kriteria Nasabah Marina Gilang Ari
Hendra Andi
Jumlah Baris
Jaminan
Marina 0.4546
0.5902 0.3333 0.3396 0.3600
2.0777
Gilang 0.1515
0.1967 0.2000 0.4528 0.2400
1.2410
Ari 0.0909
0.0656 0.0667 0.0377 0.0400 0.3009
Hendra 0.1515
0.0492 0.2000 0.1132 0.2400 0.7539
Andi 0.1515
0.0984 0.2000 0.0566 0.1200 0.6265
Nasabah Jaminan
Marina 0.4155
Gilang
0.2482
Ari 0.0602
Hendra 0.1508
Andi
0.1253
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.26. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.26 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.25. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 3.27.
Tabel 3.27. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.26 dengan Nilai Prioritas Nasabah
Kriteria Jaminan Lamda
λ
Marina 5.5100
Gilang 5.7256
Ari 5.2840
Hendra 5.1890
Andi 5.1389
Total 26.8475
λ Max 5.3695
Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR.
CI :
λ max-n n-1 5.3695-5 5-1
0,3695 4 0,0924
Jaminan Marina
Gilang Ari
Hendra Andi
Jumlah Baris
Marina 0.4155
0.7446 0.3010
0.4524 0.3759 2.2894
Gilang 0.1385
0.2482 0.1806
0.6032 0.2506 1.4211
Ari 0.0831
0.0827 0.0602
0.0503 0.0418
0.3181
Hendra 0.1385
0.0620 0.1806
0.1508 0.2506 0.7825
Andi 0.1385
0.1241 0.1806
0.0754 0.1253
0.6439
Universitas Sumatera Utara
CR : CI RI
0,0924 1.12 0,0825
CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE
3.1.4.2.5 Kolektibilitas
Untuk proses yang pertama, kita harus memasukkan nilai tiap nasabah dengan kriteria kolektibilitas pada matriks berpasangan. Rumus yang digunakan sama seperti rumus
pada status kredit. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada tabel 3.28.
Tabel 3.28. Masukan Nilai Perbandingan Nasabah tiap Kriteria
Setelah dimasukkan data pada Tabel 3.28 di atas, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing sel pada tabel 3.28 di atas dengan jumlah
masing-masing kolomnya. Misalnya nilai 1 pada kolom1 baris1 dibagi dengan 2.5833 yakni jumlah kolomnya, selanjutnya 0.25 dibagi 2.5833 begitu seterusnya hingga
semua sel selesai di bagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.29.
Kolektibilitas Marina
Gilang Ari
Hendra Andi
Marina 1
4 3
2 2
Gilang 0.25
1 3
2 2
Ari 0.3333
0.3333 1
0.3333 0.3333
Hendra 0.5
0.5 3
1 2
Andi 0.5
0.5 3
0.5 1
Jumlah 2.5833
6.3333 13
5.8333 7.3333
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.29. Nilai Pembagian Jumlah Kolom Nasabah tiap Kriteria
Sedangkan untuk menghitung prioritas kriteria digunakan rumus jumlah baris pada masing-masing sel pada Tabel 3.29 dibagi dengan banyak nasabah 5. Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 3.30.
Tabel 3.30. Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Langkah selanjutnya adalah nilai matriks pada kolom masukan pada tabel 3.29 dikalikan dengan prioritas kriteria masing-masing nasabah pada tabel 3.30. Matriks
kriteria pada kolom 1 baris 1 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria masing-masing nasabah pada baris 1, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 3.31.
Kriteria Nasabah
Marina Gilang
Ari Hendra
Andi
Jumlah Baris
Kolektibilitas
Marina 0.3871
0.6316 0.2308
0.3428 0.2727 1.8650
Gilang 0.0968
0.1579 0.2308
0.3428 0.2727
1.1010
Ari 0.1290
0.0526 0.0769
0.0571 0.0454 0.3610
Hendra 0.1935
0.0789 0.2308
0.1714 0.2727
0.9473
Andi 0.1935
0.0789 0.2308
0.0857 0.1364 0.7253
Nasabah Kolektibilitas
Marina
0.3730
Gilang 0.2202
Ari
0.0722
Hendra 0.1895
Andi 0.1451
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.31. Nilai Masukan Matriks Dikali Nilai Prioritas Nasabah tiap Kriteria
Kemudian, jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 3.31 di atas dibagi dengan nilai prioritas masing-masing nasabah pada tabel 3.30. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 3.32.
Tabel 3.32. Hasil Bagi Jumlah Baris Tabel 3.31 dengan Nilai Prioritas Nasabah
Berikutnya adalah mencari nilai Consistency Index CI dan nilai Consistency Ratio CR.
CI :
λ max-n n-1 5.3790-5 5-1
0,3790 4 0.0947
Kolektibilitas Marina
Gilang Ari
Hendra Andi
Jumlah Baris
Marina 0.3730
0.8808 0.2166
0.3790 0.2902
2.1396
Gilang 0.0932
0.2202 0.2166
0.3790 0.2902
1.1992
Ari 0.1243
0.0734 0.0722
0.0632 0.0484
0.3815
Hendra 0.1865
0.1101 0.2166
0.1895 0.2902
0.9929
Andi 0.1865
0.1101 0.2166
0.0947 0.1451
0.7530
Kriteria Kolektibilitas Lamda
λ
Marina 5.7362
Gilang 5.4459
Ari 5.2839
Hendra 5.2396
Andi 5.1895
Total 26.8951
λ Max 5.3790
Universitas Sumatera Utara
CR : CI RI
0,0947 1.12
0, 0845 CR 0,1 , nilai ACCEPTABLE
Dari penjelasan mengenai nilai matriks nasabah tiap kriteria diatas, maka didapatkan hasil nilai prioritas masing-masing nasabah tiap kriteria pada tabel 3.33.
Tabel 3.33. Nilai Prioritas masing-masing nasabah tiap kriteria
Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai prioritas masing-masing nasabah dengan nilai prioritas kriteria sehingga didapatkan prioritas tujuan masing-
masing nasabah KUR dengan rumus nilai prioritas masing-masing nasabah pada Tabel 3.33 yaitu pada kolom status kredit dikalikan dengan nilai prioritas kriteria pada tabel
3.5 baris status kredit dan seterusnya. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.34 yaitu hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
P
ts
= P
ds
1… P
ds
n P
s
P
tp
= P
dp
1… P
dp
n P
p
P
tk
= P
dk
1… P
dk
n P
k
P
tj
= P
dj
1… P
dj
n P
j
P
tko
= P
dko
1… P
dko
n P
ko
Nasabah Status
kredit Produktivitas
Usaha Kondisi
Usaha Jaminan Kolektabilitas
Marina
0.2 0.3902
0.3727 0.4155
0.3730
Gilang
0.2 0.2308
0.1468 0.2482
0.2202
Ari
0.2 0.1025
0.1132 0.0602
0.0722
Hendra
0.2 0.0763
0.0845 0.1508
0.1895
Andi
0.2 0.2000
0.2827 0.1253
0.1451
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
P
ts
= prioritas tujuan nasabah per status kredit P
tp
= prioritas tujuan nasabah per produktivitas usaha P
tk
= prioritas tujuan nasabah per kondisi usaha P
tj
= prioritas tujuan nasabah per jaminan P
tko
= prioritas tujuan nasabah per kolektibilitas
Tabel 3.34. Nilai Prioritas Tujuan masing-masing nasabah KUR
Langkah terakhir adalah menghitung prioritas global dengan cara menjumlahkan baris pada Tabel 3.34, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.35 yaitu
hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan rumus berikut ini:
P
gm
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
1 [
P
gg
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
2 [
P
gar
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
3 [
P
gh
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
4 [
P
gan
=
∑
= n
j
j a
1
] ,
5 [
Keterangan:
P
gm
= prioritas global Marina P
gg
= prioritas global Gilang P
gar
= prioritas global Ari P
gh
= prioritas global Hendra P
gan
= prioritas global Andi Nasabah
Status kredit
Produktivitas Usaha
Kondisi Usaha
Jaminan Kolektabilitas Marina
0.0981 0.0852
0.0600 0.0362
0.0160 Gilang
0.0981 0.0504
0.0236 0.0216
0.0094 Ari
0.0981 0.0224
0.0182 0.0052
0.0031 Hendra
0.0981 0.0167
0.0136 0.0131
0.0081 Andi
0.0981 0.0437
0.0455 0.0109
0.0062
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.35 Prioritas Global Masing-Masing Calon Nasabah KUR
Tabel 3.35 menghasilkan nilai prioritas global untuk masing-masing calon nasabah penerima KUR. Nilai prioritas global adalah nilai perbandingan antara nilai
prioritas kriteria dengan nilai prioritas nasabah per kriteria. Nilai tertinggi pada tabel tersebut merupakan nilai keputusan. Jadi, berdasarkan simulasi melalui metode AHP
diperoleh informasi bahwa dari kelima calon nasabah yang paling layak menerima KUR adalah nasabah Marina. Hal ini dikarenakan Marina memiliki nilai prioritas
global yang paling tinggi dari calon nasabah lainnya yaitu Gilang, Ari, Hendra, dan Andi.
3.2 Perancangan Flowchart Sistem