4.4. Analisis Multivariat Tabel
4.10. Regresi Logistik Pengaruh Pengetahuan Terhadap Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan
Dari hasil analisis multivariat diperoleh bahwa ke tiga variabel berpengaruh terhadap pelaksanaan promosi kesehatan. Hal ini terlihat dari ketiga variabel memiliki
p0,05. Untuk melihat variabel independen mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel dependen, dilihat dari exp B , semakin besar nilai exp B semakin
besar pengaruhnya terhadap variabel dependen. Hasil analisis didapatkan bahwa Odds Ratio OR = 49,93 artinya responden
yang baik pengetahuan prinsip dasar tentang promosi kesehatan akan berpeluang 49,932 kali 95 CI: 1,353-1843 untuk melaksanakan promosi kesehatan dengan
baik. Dari hasil analisis juga di dapatkan bahwa pengetahuan prinsip dasar tentang promosi kesehatan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
pelaksanaan promosi kesehatan.
Variabel B
Wald Sign
Exp B 95 CI
Pengetahuan Kesadaran 2,610
1,270 0,040
13,602 1,13 - 164,04
Pengetahuan Pemahaman -2,804
1,398 0,045
0,061 0.004 - 0,938
Pengetahuan Prinsip Dasar 3,911 1,841
0,034 49,932
1,353 - 1843
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Pengetahuan Kesadaran Terhadap Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan
Dari data penelitian diperoleh bahwa pengetahuan kesadaran yang merupakan dukungan pada pertugas Puskesmas agar dapat memahami berbagai program promosi
kesehatan masih terlihat tidak baik. Pengetahuan kesadaran seperti buku pedoman, modul dan berbagai perangkat pendukung dari pemerintah maupun institusi terkait
masih sangat minim didapatkan oleh petugas promosi kesehatan di Puskesmas. Berbagai temuan dari hasil pengamatan peneliti, menunjukkan masih belum
baiknya pengetahuan kesadaran adalah adanya berbagai hal, seperti hambatan geografis dan minimnya transportasi yang menjangkau berbagai kawasan termasuk
juga Puskesmas. Hambatan geografis, yang mana letak setiap Puskesmas kadangkala berada pada tempat yang terpencil sehingga menyulitkan pendistribusian berbagai
materi pendukung program promosi kesehatan. Kondisi ini dipersulit lagi dengan minimnya transportasi yang menjangkau setiap kawasan.
Situasi semakin diperparah dengan masih terbatasnya petugas yang mendistribusikan sarana pendukung pengetahuan kesadaran tersebut. Disebabkan
lokasi beberapa Puskesmas yang terpencil, berbagai paket kebutuhan Puskesmas seringkali tidak selalu tepat waktu, dan tidak jarang paket tersebut urung
didistribusikan dengan berbagai alasan yang selalu dikaitkan dengan alasan geografis dan minimnya dana untuk kegiatan pendistribusian berbagai kebutuhan Puskesmas.
Universitas Sumatera Utara