4. Setelah tungku perapian dan besi dipanaskan barulah dilakukan proses
pelubangan bambu. Sebelum bambu dilubangi, terlebih dahulu diukur diameter bambu. Diameter bambu yang diukur tersebut adalah bambu
bagian atasnya yang tertutup. 5.
Setelah diameter bambu diukur dengan daun pisang, kemudian ukuran yang dilakukan dengan daun pisang tersebut menjadi acuan atau
gambaran dalam membuat lubang peniupan atau lubang tiup sulim. 6.
Setelah itu, daun pisang yang baru diambil lagi untuk mengukur kembali diameter bambu tersebut. Pengukuran diameter bambu
tersebut berbeda dari yang pertama. Disini diameter bambu diukur dengan dua kali lipatan atau putaran bambu. Hasil dari diameter
tersebut dibagi dua yang berfungsi untuk membuat jarak lubang vibrasi dengan lubang nada yang pertama.
6.2.3 Teknik Permainan Sulim
Didalam teknik permainan sulim menurut Marsius Sitohang dalam Frendy 2009 ada empat hal yang harus dikuasai yaitu penjarian, ambasir, lidah dan nafas.
1. Penjarian
o
Untuk nada E posisi jari menutup semua lubang yaitu jari 1, 2, dan 3 pada
tangan kiri dan jari 4, 5 dan 6 pada tangan kanan.
Universitas Sumatera Utara
Contoh gambar : 1 o
Untuk nada Fis posisi jari 1, 2, 3, 4 dan 5 ditutup sedangkan jari 6 dibuka.
Contoh gambar : 2 o
Untuk nada Gis posisi jari 1, 2, 3, dan 4 ditutup sedangkan jari 5 dan 6
dibuka.
Contoh gambar : 3 o
Untuk nada A posisi jari 1, 2, dan 3 ditutup sedangkan jari 4, 5, dan 6
dibuka.
Universitas Sumatera Utara
Contoh gambar : 4 o
Untuk nada B posisi jari 1 ditutup sedangkan posisi jari 2, 3, 4, 5 dan 6
dibuka.
Contoh gambar : 5 o
Untuk nada Cis posisi jari 1 ditutup sedangkan posisi jari 2, 3, 4, 5 dan 6
dibuka.
Contoh gambar : 6
Universitas Sumatera Utara
o Untuk nada Dis posisi jari membuka semua lubang yaitu lubang 1, 2, 3, 4
,5 dan 6.
Contoh gambar : 7
Untuk E
2
posisi jari 2, 3, 4, 5 dan 6 ditutup sedangkan posisi jari 1 dibuka.
Contoh gambar : 8 Untuk penjarian pada nada yang dinaikkan kres dan nada yang diturunkan
mol, posisi jari menutup setengah lubang, misal pada nada F yang dinaikkan setengah menjadi Fis dan nada B yang diturunkan menjadi Bes.
o Untuk nada Fis posisi jari 1, 2, 3 ditutup dan jari 4, 5, 6 dibuka, tetapi
pada penjarian 3 lubang ditutup hanya setengah. o
Untuk nada Bes posisi jari 1 ditutup, dan jari 2, 3, 4 dan 6 dibuka. Pada penjarian 1, lubang ditutup setengah.
Universitas Sumatera Utara
2. Ambasir
Embouchure berasal dari bahasa Perancis yang berarti “di dalam mulut” atau “meletakkan pada mulut”. Untuk ambasir, pemain flute lebih cocok kalau dikatakan “di luar
mulut’ out mouth. Ambasir pada sulim apabila dilihat ambasir pada flute, ada persamaan. Persamaannya adalah sama-sama side blown. Tetapi juga terdapat perbedaan, perbedaan
tersebut terdapat pada bentuk bibirnya. Pada flute bentuk bibir lebih melebar kesamping kanan kiri. Sedangkan pada ambasir sulim lebih bulat yang mana perbedaan tersebut
dapat dilihat sebagai berikut :
Contoh gambar ambasir pada flute :
Contoh ambasir pada sulim :
3. Lidah tonguing