Apabila di masyarakat timbul sebuah permasalahan yang sebabkan oleh warga, seperti keributan antar warga, perceraian dalam keluarga atau perselisihan dalam
keluarga, biasanya mereka mengadukan masalah tersebut kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat, untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Adapun kondisi ekonomi masyarakat Pulau Tidung sesuai dengan tabel 3 di atas, jelaslah perekonomian masyarakat Pulau Tidung bertumpuh pada usah nelayan
terutama pada nelayan murami usaha penangkapan ikan dengan jaring. Namun bukan hanya itu saja usaha atau perekonomian di Pulau Tidung, masih ada usaha yang
diandalkan dari upaya masyarakat. Usaha mereka antara lain menanam rumput laut, memasang perangkap ikan dengan bubu bahasa pulau, memancing ikan tongkol serta
usaha perdagangan dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat.
B. Pasangan Suami Isteri Yang Melakukan Perceraian
Sebelum mengetahui bagaimana faktor penyebab terjadinya perceraian di Kelurahan Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu,
maka untuk lebih jelasnya penulis akan mengemukakan keberadaan para pasangan suami isteri yang melakukan perceraian. Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan data
yang bersumber di KUA Kepulauan Seribu sebagai berikut : 1.
Jumlah pasangan kawin di Kel. Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu Selatan Kab. Adm. Kepulauan Seribu.
Jumlah pasangan kawin yang melakukan perkawinan pada tahun 1999 di Kel. Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu, berjumlah 83 pasangan kawin, dan pada
tahun yang sama juga terjadi perceraian sebanyak 14 pasangan.
Kemudian pada tahun 2000 jumlah pasangan kawin yang melakukan perkawinan berjumlah 71 pasangan kawin, juga pada tahun yang sama terjadi perceraian dari
beberapa pasangan kawin yang berjumlah 12 pasangan dan perceraian yang dilakukan semuanya dilaksanakan di luar pengadilan, artinya perceraian itu cukup
dilaksanakan di depan penghulu dimana mereka melakukan akad nikah waktu itu.
65
2. Pasangan kawin yang melakukan perceraian di luar Pengadilan Agama.
Untuk memudahkan dalam pengumpulan data, penulis mengambil populasi berjumlah sepuluh 10 pasangan kawin yang melakukan perceraian. Adapun
pasangan kawin yang melakukan perceraian tersebut adalah NL dan LN yang berusia 28 dan 25 tahun dan melakukan perceraian pada tahun 2000 dan
perceraiannya di depan penghulu Pulau Tidung. Pasangan HR dan SP yang berusia 27 dan 22 tahun, melakukan perceraian pada tahun 1999 dan dilakukan di
depan penghulu Pulau Tidung. Pasangan HR dan RN yang berusia 32 dan 29 tahun melakukan perceraian diluar pengadilan pada tahun 2000 yang dilakukan
penghulu atau lebe Pulau Tidung. Pasangan BD dan SR yang berusia 26 tahun dan 23 tahun melakukan perceraian pada tahun 2000 juga dilakukan di depan
penghulu Pulau Tidung. Pasangan kawin TR dan JD yang berusia 32 dan 39 tahun, melakukan perceraian pada tahun 1999 juga dilakukan diluar pengadilan
yakni di depan penghulu Pulau Tidung. Pasangan AW dan UU usia 42 dan 36 tahun bercerai tahun 2000 dilaksanakan di depan penghulu Pulau Tidung Kec.
Kepulauan Seribu Selatan, pasanga SP dan MJ yang berusia 35 dan 30 tahun
65
Sumber Kantor Urusan Agama Kepulauan seribu
bercerai tahun 2000 dilaksanakan di depan penghulu Pulau Tidung. Pasangan WL dan SN berusia 28 dan 31 tahun, bercerai pada tahun 2000 dilaksanakan diluar
pengadilan yakni di depan penghulu Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu Selatan, pasangan kawin SM dan AN yang berusia 45 dan 37 tahun, bercerai pada
tahun 2000 juga dilaksanakan di depan penghulu Pualau Tidung. Pasangan SR dan NR yang berusia 27 dan 32 tahun, ynag bercerai pada tahun 1999 dan
dilakukan diluar pengadilan Agama, yakni di depan penghulu Pulau Tidung Kec. Kepulauan Seribu Selatan.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa rata-rata mata pencaharian masyarakat Pulau Tidung adalah sebagai nelayan, begitu juga halnya dengan mereka pasangan suami
isteri yang melakukan perceraian mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah.
TABEL IV Distribusi Pasangan Kawin Yang Melakukan Peceraian
No Pria Pekerjaan
Wanita Pekerjaan
1 NL
Nelayan LN
Ibu rumah tangga 2
HR Nelayan
SP Ibu rumah tangga
3 HR
Nelayan RN
Ibu rumah tangga 4
BD Nelayan
SR Ibu rumah tangga
5 TR
Nelayan JD
Ibu rumah tangga 6
AW Nelayan
UU Ibu rumah tangga
7 SP
Nelayan MJ
Ibu rumah tangga 8
WL Nelayan
SN Ibu rumah tangga
9 SM
Nelayan AN
Ibu rumah tangga 10
SR Nelayan
NR Ibu rumah tangga
Hasil penelitian, 19-20 Agustus 2006
66
Dari tabel di atas menunjukan bahwa para pasangan suami isteri yang melakukan perceraian itu terutama pihak suami adalah bermata pencaharian sebagai nelayan. Perlu
diketahui bahwa penduduk Pulau Tidung yang bermata pencaharian sebagai nelayan itu biasanya mencari ikan di laut lepas selama 3-4 bulan lamanya nelayan murami,
artinya mereka para nelayan mengarungi lautan Nusantara untuk mencari ikan selama 3-4 bulan dan setelah itu barulah mereka kembali ke Pulau Tidung. Sebagaimana telah
diketahui bahwa penghasilan mereka sebagai nelayan itu sangat minim sekali sekitar satu juta rupiah per tiga bulan sekali, maka bisa jadi faktor ekonomi mejadi penyebab
perceraian bagi mereka masyarakat Pulau Tidung yang becerai di luar Pengadilan Agama, perlu diketahui bahwa di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tidak ada
Peradilan Agama, jadi bagi mereka pasangan suami isteri yang ingin melakukan perceraian di Pengadilan Agama tampaknya sangat sulit karena mereka harus
menyeberangi lautan yang tidak sebentar sekitar 3 jam perjalanan dan belum lagi harus naik mobil menuju Pengadilan Agama yang terletak di Semper Jakarta Utara, dan tidak
cukup hanya sampai disitu saja mereka harus mencari penginapan, dan itu semua membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yang telah dijelaskan di atas bahwasanya
66
Ibid
penghasilan dari para nelayan sangat minim, jadi mereka lebih memilih bercerai di depan penghulu dan tokoh masyarakat setempat saja.
67
TABEL V Pasangan Suami Isteri Yang Melakukan Perceraian Berdasarkan
Pendidikannya
67
Ibid
No Pria Pendidikan Wanita Pendidikan
1 NL SLTP LN
SLTP 2 HR
SD SP
SLTP 3
HR SD RN SLTA
4 BD SLTA
SR SLTA 5 TR
SD JD
SD 6 AW
SD UU
SD 7 SP
SD MJ
SD 8 WL
SLTP SN
SD
Hasil penel
itian, 19-20 Agustus 2006
68
Dari tabel di atas jelas bahwa para pasangan yang melakukan perceraian itu telah menamatkan pendidikannya yang berpariasi, walupun ada dari sebagian yang masih
cuma lulus sampai tingkat SD saja, dari itu mereka yang melakukan perceraian di Pulau Tidung pada umumnya tidak mengetahui tata cata perceraian karena dilihat dari
pendidikanya masih redah dan itu menjadi salah satu sebab mereka yang melakukan perceraia di luar Pengadila Agama.
C. Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian di Kel. Pulau Tidung Kec. Kepulauan