mengajar dengan semangat dan maksimal kepada warga belajar. honor tersebut sebagai pemacu semangat para tutor dan para tutor yang semangat tersebut
menularkan semangat pula keada warga belajar di Desa Karangpring.
4.4.3 Kegiatan Tambahan Pendidikan Keterampilan
Penyelenggara program Keaksaraan Fungsional di Desa Karangpring ingin warga belajarnya tetap semangat belajar membaca, menulis dan berhitung karena
banyak manfaat yang akan diraih jika mereka dapat membaca, menulis dan berhitung. Maka, penyelenggara berinisiatif melaksanakan kegiatan tambahan
agar warga belajar tetap semangat belajar dan juga mempraktekan hasil belajar dengan kegiatan nyata yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari warga belajar.
oleh karena itu, penyelnggara melaksanakan kegiatan berupa keterampilan. Berikut penjelasan informan NA pada tanggal 16 Agustus 2014:
“Kegiatan keterampilan ya termasuk juga ya. Karena dengan begitu Warga Belajar secara tidak langsung bisa belajar membaca menulis berhitung itu
dengan keterampilan. Kenapa saya mengatakan begitu karena saat warga membuat kripik singkong, itu otomatis warga menulis sendiri kata
singkong. Dan juga saat berhitung itu mereka mencatat berapa singkong? Misal singkong dua pohon atau dua apa. Artinya secara tidak langsung
mere
ka langsung belajar dengan keterampilan itu.” Kegiatan keterampilan dilaksanakan sehari saja dengan dibagi beberapa
kelompok. Para perempuan dan laki-laki dibedakan bentuk keterampilannya. Jenis keterampilan yang dilaksanakan adalah keterampilan yang menyesuaikan dengan
kehidupan sehari-hari warga belajar dan memberikan manfaat bagi warga belajar, khususnya manfaat segi ekonomi. Agar warga belajar memanfaatkan keterampilan
yang diajarkan untuk mendongkrak perekonomian mereka dengan menjual hasil keterampilan tersebut. jenis keterampilannya, yaitu membuat kripik singkong,
talas, kue onde-onde, membuat keranjang dan pupuk kompos. Oleh karena itu, kegiatan tambahan keterampilan adalah salah satu pendorong keberhasilan
program Keaksaraan Fungsional di Desa Karangpring pada pelaksanaan tahun 2013.
4.4.4 Tempat Belajar yang Dekat dengan Rumah Warga Belajar dan Waktu Belajar yang Menyesuaikan Kondisi Warga Belajar
Dalam pelaksanaan program Keaksaraan Fungsional semangat belajar dan kemauan warga belajar untuk maju yang diutamakan, maka dari segi tempat,
waktu, jadwal hingga pembelajarannya harus sesuai dengan kenyamanan, kebutuhan dan yang berkaitan memecahan masalah warga belajar. Di sini,
penyelenggara mengupayakan tempat belajar yang strategis dan mudah dijangkau oleh warga belajar. Begitu juga dengan waktunya, menyesuaikan waktu luang
warga belajar. berikut penjelasan informan NM pada tanggal 4 September 2014 terkait dengan salah satu faktor pendorong keberhasilan program KF di Desa
Karangpring: “Faktornya bisa berhasil gitu ya? Mungkin kalau yang kemarin itu
kebetulan warga belajar tempatnya tidak terlalu jauh. Jadi dari tingkat kehadirannya tinggi jadi bisa maksimal. Karena kalau jauh itu yang jadi
kendala. Dan juga banyak kegiatan-kegiatan yang kita masuki. Seperti yang saya katakan tadi banyak kegiatan muslimatan yang berbarengan dengan
jadwal kita masukin. Malah banyak yang sudah bisa baca ikut juga
membantu haha.” Menurut informan NM di atas, selain tempat yang strategis dan mudah
dijangkau warga belajar, waktu juga memanfaatkan kegiatan muslimatan warga belajar sehingga dengan begitu memudahkan warga belajar dan tutor untuk
belajar. Oleh karena itu, penentuan waktu dan tempat salah satu hal penting dalam mencapai keberhasilan program Keaksaraan Fungsional. ini juga salah satu yang
mendorong keberhasilan program Keaksaraan Fungsional di Desa Karangpring tahun 2013.
4.5 Kendala YPPI Nurul Wajid dalam Program Keaksaraan Fungsional KF dan Upaya Mengatasinya