1. Sasaran yang hendak dicapai,
2. Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu,
3. Besarnya biaya yang diperlukan beserta sumbernya,
4. Jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
5. Tenaga kerja yang dibutuhkan baik ditinjau dari segi jumlahnya maupun
dilihat dari sudut kualifikasi serta keahlian dan keterampilan yang diperlukan.
2.5.1 Tahap-tahap Implementasi
Program merupakan implementasi dari suatu kebijakan. Maka, dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada perubahan yang bisa diukur
dalam masalah yang luas yang dikaitkan dengan program Winarno,2012:147. Menurut Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn dalam Wahab 2004:36 dalam
implementasi terdapat tiga tahapan, yaitu: Tahap I : Terdiri atas kegiatan-kegiatan:
a. Menggambarkan rencana suatu program dengan penetapan tujuan secara
jelas b.
Menentukan standar pelaksanaan c.
Menentukan biaya yang akan digunakan beserta waktu pelaksanaan Tahap II : Merupakan pelaksanaan program dengan mendayagunakan struktur
staf, sumber daya, prosedur, biaya serta metode Tahap III : Merupakan kegiatan-kegiatan :
a. Menentukan jadwal
b. Melakukan pemantauan
c. Mengadakan pengawasan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan
program. Dengan demikian jika terdapat penyimpangan atau pelanggaran dapat diambil tindakan yang sesuai dengan segera.
Menurut Soenarko 2003:187 untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan policy implementation itu ada tiga kegiatan pokok yang penting,
yaitu:
1 Interpretasi Interpretation
Berusaha untuk mengerti apa yang dimaksudkan oleh pembentuk kebijakan dan mengetahui betul apa dan bagaimana tujuan akhir goal itu harus
diwujudkan, harus direalisir. Program pelaksanaan, yaitu rencana yang didukung dengan pendanaan, yang siap untuk diterapkan, haruslah sesuai
dengan ide, keinginan dan motivasi dari pembentuk kebijakan. 2
Organisasi Organization Sistem koordinasi dan pengendalian control disusun untuk menjaga dan
memelihara arah menuju tercapainya tujuan kebijakan tersebut. Di dalam pengambilan kebijakan policy making, proses pelaksanaan kebijakan ini
merupakan proses yang tidak hanya kompleks, akan tetapi juga yang sangat menentukan. Tidak sedikit kebijaksanaan pemerintah yang sudah dirumuskan
dengan sempurna, namun gagal dalam pelaksanaan mencapai tujuannya. Hal itu terutama sekali, disamping faktor-faktor objektif yang telah disebutkan,
disebabkan pula oleh faktor-faktor subjektif pada pelaksana-pelaksananya, dan masyarakat yang berkepentingan, yaitu kualitas dari pelaksana dan tingkat
ketidaktahuan dan ketidakpedulian dari masyarakat, sehingga sama sekali tidak muncul partisipasinya.
Maka, untuk keberhasilan pelaksanaan setiap program itu sangat tergantung pada the man behind the gun, yaitu pelaksana-pelaksananya disamping tingkat
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan atau kebijakan pemerintah.
3 Aplikasi Application
Tahap ketiga, yang dimaksud dengan application adalah penerapan segala keputusan dan peraturan-peraturan dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk
terealisirnya tujuan
kebijakan itu.
Pelaksanaan kegiatan
dalam applicationharuslah mengikuti segala ketentuan dan prosedur yang telah
ditetapkan dalam program yang telah ditetapkan.
2.5.2 Komponen-komponen Implementasi Program Keaksaraan Fungsional