Alur Pikir Konsep Penelitian

Mekar, Kelurahan Sukadamai, Kec. Tanah Sareal, Kota Bogor ”. Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan dari penyebab keberhasilan program tersebut hingga dampak yang diterima oleh warga belajar di Damai Mekar.Perbedaanya, penyelenggara program dilaksanakan oleh PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Yang menarik ditemukannya warga belajar di sana yang memiliki motivasi tinggi untuk tetap belajar keaksaraan meski program tersebut selesai dilaksanakan. Dan tingkat kepercayaan diri yang tinggi pada warga belajar di Damai Mekar yang dipengaruhi dari lingkungannya. Hasil lebih lengkap terkait dengan penelitian terdahulu dapat dilihat dalam Lampiran 2

2.7 Alur Pikir Konsep Penelitian

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara GNP-PWBPBA diberikannya kebijakan dengan bentuk program keaksaraan yang merupakan program pemeliharan dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Keaksaraan Fungsional adalah suatu pendekatan atau cara untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam menguasai dan menggunakan keterampilan menulis, membaca, berhitung, berfikir, mengamati, mendengar dan berbicara yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar warga belajar. Program pembelajaran keaksaraan fungsional harus berpusat pada masalah, minat dan kebutuhan warga belajar. Materi belajarnya didasarkan pada hal-hal tersebut, serta mencakup kegiatan yang dapat membantu mereka para warga belajar Kusnadi.2005:192. Kemiskinan dan buta huruf pada masyarakat merupakan masalah sosial yang sangat berkaitan. Seperti yang terjadi pada masyarakat di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember masih banyak yang berpendidikan rendah terutama buta huruf. Pendidikan rendah juga menyebabkan masyarakat tersebut berekonomi rendah, begitu pula sebaliknya efek ekonomi rendah adalah pendidikan mereka rendah. Pada tahun 2012 saja tercatat 1075 warga buta huruf di Desa Karangpring. Di satu sisi, pemerintah membuat kebijakan khususnya pelayanan sosial pendidikan untuk mengatasi masalah masyarakat buta huruf tersebut sehingga program Keaksaraan Fungsional-pun dijalankan. Dengan dijalankannya program Keaksaraan Fungsional di Desa Karangpring membantu warga buta huruf di Desa Karangpring berkurang, warga dapat calistung sehingga dapat meningkatkan keterampilan, kecerdasan dan kesejahteraan hidup mereka. Maka, peneliti di sini ingin mengetahui dan mendeskripsikan implementasi program Keaksaraan Fungsional tingkat dasar di Desa Karangpring yang dilaksanakan pada tahun 2013. Berikut alur pikir konsep penelitiannya pada bagan 2.1 : Bagan 2.1 Alur Pikir Konsep Penelitian Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diolah oleh penulis, 2014 Desa Karangpring Kabupaten Sukorambi Kabupaten Jember - Warga buta huruf usia 15-59 tahun mencapai 1075 pada tahun 2012 - Berpendidikan rendah Kebijakan pelayanan sosial pendidikan Program Keaksaraan Fungsional KF, jenis Keaksaraan Dasar Implementasi program Keaksaraan Fungsional KF tahun 2013 guna meningkatkan kesejahteraan sosial kelompok sasaran program Warga Belajar Pemerintah Kemiskinan Program KF, tingkat Dasar Desa Karangpring oleh Yayasan Pondok Pesantren Islam YPPI Nurul Wajid 39

BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono, 2012:2. Metode penelitian merupakan uapaya untuk membuktikan kebenaran dari objek yang diteliti. Metode penelitian adalah suatu rancangan, langkah- langkah agar peneliti tidak „tersesat‟ saat melakukan sebuah penelitian. Sehingga, suatu fenomena atau masalah yang diteliti memiliki hasil yang optimal dengan data-data yang lengkap serta rinci dan terbukti kebenarannya.

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang berfokus pada implementasi Program Keaksaraan Fungsional KF di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln dalam Meleong 2004:5, “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus”. Dalam mengimplementasi suatu program, peneliti harus mengkaji tahapan pelaksanaan program juga aktor-aktor yang terlibat dalam program tersebut baik pelaksana maupun penerima manfaat program tersebut. Maka dari itu, peneliti menggunakan metode kualitatif yang memperoleh data harus secara mendalam sehingga menghasilkan suatu penelitian yang memiliki makna. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 2014:3, metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Dengan pendekatan ini akan tergambarkan tujuan penelitiannya.

3.2 Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang implementasi program Keaksaraan Fungsional KF di Desa Karangpring