yang membutuhkan peningkatan kesejahteraan sosialnya. Kesejahteraan sosial memiliki indikator-indikator penting dalam mengukur kesejahteraan manusia itu
sendiri. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan sosial dibagi oleh Paul Spicker dalam Adi Bab 1, halaman 1 yang
menggambarkan lima bidang utama usaha kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan kebijakan sosial yang disebut
“big five”, yaitu bidang kesehatan, pendidikan, perumahan, jaminan sosial dan pekerjaan sosial. Dalam hal ini
menyebutkan pendidikan adalah salah satu indikator penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan seseorang. Karena pendidikan adalah salah satu pondasi
kuat penunjang kualitas hidup seseorang.
2.2 Definisi Keaksaraan Dasar
Keaksaraan dasar merupakan salah satu jenis dari Program Keaksaraan Fungsional.Keaksaraan dasar adalah salah satu jenis Program Keaksaraan
Fungsional yang digunakan di Desa Karangpring. Dalam buku “Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan
Usaha Mandiri Tahun 2012” oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat; Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal; dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012:5 yang peneliti dapat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Keaksaraan Dasar adalah:
a. Kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung,
untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.
b. Bantuan biaya operasional penyelenggaraan keaksaraan bagi penduduk usia
15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59. Sasaran atau penerima manfaat layanan Keaksaraan Dasar adalah penduduk
usia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59 tahun yang berkeaksaraan rendah atau masih buta aksara latin melek aksara parsial.
2.2.1 Tujuan Program Keaksaraan Dasar
Menurut buku “Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri Tahun 2012” oleh Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat; Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal; dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2012:6, tujuan Keaksaraan Dasar adalah sebagai berikut :
a. Memperluas akses penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan.
b. Memberikan kemampuan keaksaraan bagi penduduk berusia 15 tahun ke atas
yang berkeaksaraan rendah atau melek aksara parsial dan cenderung buta aksara
agar memiliki
kemampuan membaca,
menulis, berhitung,
mendengarkan, dan berbicara untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.
c. Membantu meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia melalui
peningkatan angka melek aksara penduduk secara nasional.
2.2.2 Hasil yang Diharapkan dari Keaksaraan Dasar
Dalam suatu program pastilah memiliki pencapaian yang diharapkan. Berikut hasil yang diharapkan dari program Keaksaraan Fungsional dalam Keaksaraan
Dasar menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dkk 2012:6-7 :
a. Meningkatkan akses pelayanan kegiatan keaksaraan dasar,
b. Meningkatkan kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan
berbicara untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia oleh peserta didik sesuai dengan
standar kompetensi keaksaraan SKK. c.
Meningkatnya angka melek aksara penduduk secara nasional sehingga menyumbang peningkatan indeks pembangunan manusia Indonesia.
Indikator Keberhasilan Keaksaraan Dasar adalah minimal 80 peserta didik memperoleh SUKMA Surat Keterangan Melek Aksara.
2.2.3 Deskripsi Kegiatan Keaksaraan Dasar
Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat; Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal; dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2012:7-9, pelaksanaan kegiatan Keaksaraan Dasar dilaksanakan pada tahun anggaran 2012. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan
dengan baik, lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga
penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurang-kurangnya berisi: 1 nama kegiatan, 2 tujuan kegiatan, 3 jadwal pembelajaran yang
menggambarkan waktu, materi, tutorfasilitatornarasumber teknis, bahan bacaanbuku rujukan, serta 4 tempat pembelajaran.
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan target sebagaimana yang telah dituangkan dalam rencana kerja.
a. Persiapan
Kegiatan ini meliputi antara lain:
1 Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam Acuan
Pelaksanaan Kegiatan. 2
Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan; b.
Pelaksanaan 1
Standar Kompetensi Keaksaraan Pembelajaran
keaksaraan dasar
dilakukan berdasarkan
konteks pembelajaran latar sosial, budaya, religi, dan kebiasaan pembelajar dengan
mengacu pada Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar SKK Dasar setara 114 jam 60 menit.
2 Kegiatan Pembelajaran
a Penyelenggara bersama tutor menentukan kelompokadministrasi belajar
minimal 10 peserta didik setiap kelompok. Dalam praktik pembelajaran, misalnya karena jarak yang 10 orang tersebut cukup berjauhan, maka dapat
dibuat subkelompok; misalnya subkelompok pertama terdiri atas 7 orang dan sisanya 3 orang. Konsekuensinya tutor harus melayani kedua
subkelompok belajar tersebut. b
Penyelenggara bersama tutor dan peserta didik membuat kesepakatan kontrak belajar. Kontrak belajar mencakup jadwal, tempat, waktu dan tata
tertib. c
Tutor dan peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan andragogis,
fungsional dan tematik; metode-metode pembelajaran yang sesuai; dan
memanfaatkan bahan ajar yang temanya disesuaikan dengan hasil identifikasi.
d Kegiatan pembelajaran praktis berupa latihan praktik membaca, menulis,
berhitung, mendengarkan dan berbicara untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.
e Tutor dapat memfungsikan sarana dan prasarana pembelajaran dan daya
dukung masyarakat. Misalnya, penyediaan tempat belajar, materi ajar, media pembelajaran yang dapat diperoleh dari masyarakat dan lingkungan sekitar.
f Metode-metode lain dapat dipergunakan sepanjang relevan dan dikuasai
oleh tutor dan dianggap efektif untuk mencapai kompetensi minimal. c.
Penilaian Hasil Pembelajaran 1
Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan cara tutor mengadakan penilaian terhadap peserta didik secara periodik untuk mengetahui
perkembangan kemampuan peserta didik dalam hal mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan berhitung dengan menggunakan berbagai
cara seperti kuis, tes tulis, hasil karya, portofolio kumpulan kerja dan penugasan.
2 Penilaian akhir dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik terhadap standar kompetensi keaksaraan dasar yang harus diselesaikan selama mengikuti program.
3 Peserta didik yang telah dinyatakan mencapai kompetensi minimal
sebagaimana yang dipersyaratkan dinyatakan sudah lulusselesai dan diberikan Surat Keterangan Melek Aksara SUKMA.
2.3 Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat