2.2. PROPERTI KUALITAS DISAIN
SOFTWARE
Beberapa penelitian telah menghasilkan model kualitas software dan perspektif yang berbeda-beda, McCall melihat dari tiga perspektif
yaitu product revision, product transition dan product operations. Dari masing-masing perspektif dikembangkan menjadi beberapa faktor kualitas
software yaitu maintainability, flexibillity, testability, portability, reusability, interoperability, correctness, reliability, efficiency, integrity,
usability. Sehingga total memiliki 11 faktor kualitas software.
Gambar 2.2 . McCall’s Software Quality Factors
Sumber: Roger S Pressman, Software Engineering, hal.463
Menurut BW. Boehm, et al dalam Jurnal MTI UI Volume 5, No.1, 2007. BW. Boehm memiliki tujuh faktor kualitas portability, reliability,
efficiency, usability, testability, understandability, flexibility.
ISO juga mengeluarkan model kualitas software yang dituangkan dalam ISO1926-1 dan memiliki 6 karakteristik kualitas software
functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, portability yang masing-masing dipecah dalam beberapa subkarakteristik.
PRODUCT TRANSITION PRODUCT REVISION
PRODUCT OPERATION
Maintainability Flexibility
Testability Portability
Reusability Interoperability
Correctness Reliability Usability Integrity Efficiency
Tabel 2.1. Pemetaan Model Kualitas Software Antara ISO 1926-1, McCall, Boehm
ISO 1926-1 McCall
Boehm
Functionality Suitability
Accurateness Correctness
Interoperability Interoperability
Compliance Security
Integrity Reliability
Reliability Reliability
Maturity Fault Tolerance
Recoverability Usability
Usability Usability
Understandability Understandability
Learnability Operability
Efficiency Efficiency
Efficiency Time Behaviour
Resource Behaviour Maintainability
Maintainability Analyzability
Changeability Stability
Testability Testability
Testability Portability
Portability Portability
Adaptability Flexibility
Flexibility Installability
Conformance Replaceability
Reusability Sumber: Tesis MTI UI Volume 5, No.1, 2007
Melihat tabel 2.1 hampir semua struktur ISO1926-1 mirip dengan McCall 1977 dan Boehm 1978. Hal ini disebabkan karena fungsi dari
karakteristik kualitas software yang berbeda-beda. Beberapa karakteristik kualitas memiliki nama yang berbeda meskipun artinya sama.
Karakteristik-karakteristik yang lain juga lebih cenderung pada
fungsionalitas software apakah telah sesuai dengan kebutuhan requirement software.
Namun apabila dihubungkan dengan kualitas disain software pada aspek orientasi objek dan disesuaikan dengan OO Metric maka hanya
beberapa karakteristik atau properti kualitas yang dapat dievaluasi untuk mengukur kualitas kode dan disain yaitu efficiency, complexity,
understandability, reusability, maintainabilitytestability. 1.
Efficiency : Apakah disain dan implementasi software telah dilakukan dengan efisien?
2. Complexity : Dapatkah implementasi software digunakan lebih
efektif sehingga menurunkan tingkat kompleksitas? 3.
Understandability : Apakah disain software lebih mudah dimengerti?
4. Reusability : Apakah kualitas disain software mendukung
penggunaan kembali reuse? 5.
MaintainabilityTestability : Apakah disain software mendukung untuk kemudahan testing dan perubahan?
2.2.1. Hubungan Properti Kualitas Disain Software dan Parameter
MOOSE CK
Berdasarkan properti kualitas yang telah dipilih, Linda H Rosenberg dan Lawrence E Hyaat telah memetakan dengan
MOOSE CK dan satu traditional metrics yaitu Cyclomatic
Complexity CC. CC adalah salah satu metric yang dihasilkan oleh Thomas J. McCabe dan Charles W. Butler. Metric ini membahas
mengenai struktur logika yaitu jumlah pernyataan keputusan ditambah dengan 1. Contoh sebagai berikut IF A=B AND C=D
THEN, logika IF mempunyai nilai 1 ditambah dengan 1, sehingga pada logika ini nilai CC=2.
Masing-masing parameter
dalam metric
memiliki kontribusi yang berbeda pada properti kualitas disain software.
Pada tabel 2.2 adalah hasil pemetaan menurut Linda H Rosenberg dan Lawrence E Hyaat.
Tabel 2.2. Hubungan Properti Kualitas Software dan Parameter Metric
Properti Kualitas Software
Parameter Metric
Efficiency LCOM, CBO, DIT, NOC
Complexity CC Traditional Metric
Understandability WMC, RFC, DIT
Reusability WMC, LCOM, CBO, DIT, NOC
MaintainabilityTestability WMC, RFC, DIT, NOC Sumber: Buku Linda H Rosenberg, Software Quality Metrics for
Object Oriented Environments, 2003
Pada tabel 2.2 diatas tampak bahwa penelitian Linda H Rosenberg dan Lawrence E Hyaat pada tahun 2003, menunjukkan
properti complexity tidak menggunakan parameter MOOSE CK,
tapi menggunakan Cyclomatic Complexity CC. Pada riset yang lain pada tahun 1993 terutama properti maintainabilitytestability
menggunakan parameter yang hampir sama, DIT, NOC, RFC,
LCOM, WMC, DAC, NOM, SIZE1, SIZE2, MPC. Sedangkan
menurut Magiel Bruntink dan Arie Van Deursen dalam Jurnal
MTI UI, 2007: 13, DIT, LCOM, NOC, RFC, WMC, FOUT, LOCC, NOF, NOM
, Parameter-parameter yang dicetak tebal tidak termasuk MOOSE CK.
2.2.2. Pengaruh Parameter MOOSE CK pada Properti Kualitas
Disain Software
Penelitian Linda H Rosenberg dan Lawrence E Hyatt mengenai hubungan dan pengaruh antara parameter-parameter OO
Metric dan properti kualitas disain software menunjukkan bahwa nilai parameter MOOSE CK berbanding terbalik dengan kualitas
disain software
Tabel 2.3. Hubungan dan pengaruh parameter metric
Metric Objective
Testing Efforts
Understand- ability
Maintain- ability
Develop Effort
reuse
Complexity
↓ ↓
↑ ↑
Size LOC
↓ ↓
↑ ↑
Comment
↑ ↓
↑ ↓
WMC ↓
↑ ↓
↑ RFC
↓ ↓
↑ ↑
LCOM ↓
↑ ↑
↓ ↑
CBO ↓
↓ ↑
↑ ↑
Sumber: Buku Linda H Rosenberg, Applying and Interpreting Object Oriented Metrics, 1998
Tampak pada tabel 2.3 Linda H Rosenberg dan Lawrence E Hyaat pada tahun 1998 tidak hanya menggunakan OO metric tetapi
juga menggabungkan dengan traditional metric yaitu LOC dan komentar Comment. Tidak hanya itu, properti kualitas yang
digunakan hampir sama dengan penelitian selanjutnya pada tahun 2003 yaitu properti understandability, maintainability dan reuse,
sedangkan properti yang lain berbeda. Meskipun terdapat beberapa perbedaan penelitian Linda H
Rosenberg pada tahun yang berbeda namun kedua penelitian tersebut menegaskan bahwa MOOSE CK memiliki nilai yang
berbanding terbalik dengan properti kualitas disain software.
2.3. ANALYTIC HIERARCHY PROCESS AHP