4. Penulis berharap dapat dibuat aplikasi yang menggunakan
metode AHP untuk membantu seseorang dalam mengambil keputusan dengan banyak pilihan yang juga melibatkan banyak
faktor. 5.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan ada penambahan penelitian mengenai pemakaian Framework PHP terbanyak di
suatu tempat tertentu berdasarkan kebiasaan pemakainya. Seperti di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau di
kampus lainnya.
Gambar 4.6. Nilai Evaluasi Properti Kualitas Disain pada Masing-masing Framework PHP
Sumber: Hasil Pengujian Penulis Pada gambar 4.6 diatas terlihat jelas bahwa pada masing-masing
framework PHP dengan parameter properti kualitas disain software framework Yii terlihat lebih baik dari semuanya. Namun hasil ini belum final karena masih
harus melewati satu perhitungan final evaluasi agar dapat diketahui kulitas disain software framework yang terbaik.
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
Final Evaluasi Yii
CodeIgniter CakePHP
Symfony Zend
Gambar 4.7. Hasil Final Evaluasi Properti Kualitas Disain pada Masing-masing Framework PHP
Sumber: Hasil Pengujian Penulis Berdasarkan teori sebelumnya bahwa parameter MOOSE CK berbanding
terbalik dengan kualitas disain software, sehingga pada gambar 4.7 diatas sudah dapat disimpulkan bahwa kualitas disain software framework yang terbaik adalah
framework CakePHP dengan nilai 0.0195, kemudian diikuti dengan framework CodeIgniter dengan nilai 0.0197, framework Zend dengan nilai 0.0304,
framework Symfony dengan nilai 0.0372 dan yang terakhir adalah framework Yii dengan nilai 0.0579.
115
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, Agus. 2008. “Perbandingan Kelayakan Jalan Beton dan Aspal dengan
Metode Analytic Hierarchy Process AHP”. Tesis Magister Teknik Sipil, Universitas Diponegoro,Semarang.
Bari, Ahsanul, Syam, Anupom. 2008. CakePHP Application Development – Step
by step introduction to rapid web development using the open source MVC cakePHP framework. Penerbit Packt Publishing, Birmingham, Mumbai: xv
+ 311 hlm. Basili, Victor, et al. 1996.
“A validation of Object Oriented Design Metric as Quality Ind
icators”. Boehm, B.W, J.R. Brown, H. Kaspar, M. Lipow, G.J. McLeod and M.J. Merritt.
1978. “Characteristics of Software Quality”, Amsterdam: North-Holland.
Bray, Ian K. 2002. “An Introduction To Requirements Engineering”. Pearson
Education Limited, United Kingdom: xi + 408 hlm Brito, Fernando e Abreu. 2003. Talk on
“Design Metrics For Object Oriented Software Systems”.
Brito, Fernando e Abreu. 1998. “The MOOD2 Metrics Set”, INESC.
Bruntink, Magiel, Arie van Deursen. 2004. “Predicting Class Testability Using
Object Oriented Metrics”. Carl Vondrick.
2010. What’s Symfony? 12 Januari: 3 hlm. http:www.symfony-project.org
13 November 2010, pk. 09.30 WIB.
116 CakePHP Team.2005. CakePHP the rapid development php framework: 3 hlm.
http:cakephp.org 13 November 2010, pk. 09.30 WIB.
Derek Allard.2010. Welcome to CodeIgniter 14 Agustus: 3 hlm. http:codeigniter.com
13 November 2010, pk. 09.30 WIB. Hermawan, Efano dan Petrus Mursanto. 2007.
“Pemeringkatan Software Aplikasi Berdasarkan Properti Kualitas Disain dan Metrics For Object Oriented
Software Menggunakan Analytic Hierarchy Process”. Tesis Magister Teknologi Informasi, Depok:Jurnal Sistem Informasi MTI UI, Volume 5,
No.1. Idrus, Asria. 2010.
“Implementasi Sistem Metode AHP Sebagai Alat Bantu Pengambilan Keputusan Pemilihan Calon Tenaga Kerja di PT. Danagung
Ramulti”. STMIK AMIKOM, Yogyakarta. ISO 1926-1. 2001.
“Software Quality Characteristic”. Jajang. 2005. Hardware. 2 Mei: 2 hlm.
http:total.org.id 27 Desember 2010, pk. 16.59 WIB.
Kotonya, Gerald, Sommerville Ian. 1997. Requirements Engineering : Processes and Techniques. John Wiley Sons, Inc, New York: xiii + 282 hlm.
Manuel Pichler.2009. What is PHP_Depend? 14 Desember: 3 hlm. http:pdepend.org
13 November 2010, pk. 09.30 WIB.
117 Muslich, Masnur; Maryaeni. 2009. Bagaimana Menulis Skripsi?. Penerbit PT.
Bumi Aksara, Jakarta: x + 166 hlm. PHP Frameworks.2010. Top 10 Ranking PHP Frameworks? 5 Juli: 2 hlm.
http:phpframeworks.com 9 Oktober 2010, pk. 14.20 WIB.
Pressman, Roger S. 1992. SOFTWARE ENGINEERING- A Practitioner’s
Approach – Third Edition. Penerbit Beacon Graphic Corporation,
Singapura: xxii + 793 hlm. Render, Barry, Ralph M. Stair. 2000.
“Quantitative Analysis for Management”, Prentice Hall Inc.
Rosenberg, Linda H, Lawrence E. Hyaat. 2003 “Software Quality Metrics for
Object Oriented Environments”. Rosenberg, Linda H, Lawrence E. Hyaat. 1998.
“Applying and Interpreting Object Oriented Metrics
”, Software Technology Conference, Utah. Saathy, Thomas, Vargas L.G. 2006.
“Decision Making with the Analytic Network Process”, Springer.
Shyam R. Chidamber, Chris F. Kemerer. 1995. “A Metrics Suite For Object
Oriented Design”. M.I.T Sloan School of Management. http:web.cs.wpi.edu~gpollicecs562-s05ReadingsCKMetrics.pdf
Shyam R. Chidamber, Chris F. Kemerer. 1993. “MOOSE: Metric for Object
OrientedSoftware Engineering”. Workshop on Process and Metric for Object Oriented Software Development, Washington DC, EUA.
118 Wikipedia Tim. 2010. Framework. 15 Desember : 2 hlm
http:www.wikipedia.org 27 Desember 2010, pk. 17.15 WIB.
Wikipedia Tim. 2010. Object Oriented Programming. 27 Desember : 15 hlm http:www.wikipedia.org
27 Desember 2010, pk. 17.01 WIB. Wikipedia Tim. 2010. Perangkat Lunak. 18 November : 2 hlm
http:www.wikipedia.org 27 Desember 2010, pk. 17.15 WIB.
Wikipedia Tim. 2010. Software Metric. 17 Desember : 3 hlm http:www.wikipedia.org
27 Desember 2010, pk. 17.00 WIB. Wikipedia Tim. 2010. Web. 27 Desember : 14 hlm
http:www.wikipedia.org 27 Desember 2010, pk. 17.23 WIB.
Yii Team.2009. Welcome to Yii Framework. 15 Desember: 3 hlm. http:www.yiiframework.com
13 November 2010, pk. 09.30 WIB. Zend Team.2008. About Zend Framework. 12 Januari: 4 hlm.
http:framework.zend.com 13 November 2010, pk. 09.30 WIB.
1
ANALISIS PERBANDINGAN FRAMEWORK PHP BERDASARKAN MOOSE CK DAN PROPERTI KUALITAS DISAIN MENGGUNAKAN
METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS AHP
Wahyu Rifa’i Dwi Septian
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia, 2010
rifai_mcs88yahoo.co.id
Abstrak
Keberadaan framework PHP menjadi suatu tantangan tersendiri untuk dicoba penggunaannya dalam membuat aplikasi berbasis web. Keberadaan Framework PHP yang sangat banyak tersedia
menjadi kendala bagi seseorang untuk memilih menggunakannya. Karena belum adanya penelitian mengenai perbandingan framework PHP ini, sehingga penulis mencoba untuk membandingkan
dan mencari kualitas framework PHP terbaik. Sehingga penelitian ini difokuskan untuk mendapatkan tujuan framework PHP terbaik berdasarkan kualitas disain modelnya. Dalam
penelitian mengenai tugas akhir ini penulis mencoba membandingkan 5 framework PHP berdasarkan kualitas disain modelnya dengan menggunakan parameter MOOSE CK dan properti
kualitas disain, kemudian digabungkan dengan metode Analytic Hierarchy Process AHP untuk menentukan kualitas disain model framework terbaik. Penulis juga menggunakan tool PHP
Depend untuk menghitung nilai MOOSE CK pada masing-masing framework PHP. Framework PHP tersebut adalah Yii, CodeIgniter, CakePHP, Symfony dan Zend. Hasil akhir dari penelitian ini
menunjukkan bahwa framework CakePHP memiliki kualitas disain model framework terbaik dibandingkan dengan framework Yii, CodeIgniter, Symfony dan Zend.
Kata Kunci : framework PHP, Analytic Hierarchy Process AHP, MOOSE CK, Properti kualitas
disain, PHP Depend.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Keberadaan teknologi informasi saat ini memegang peranan yang sangat
signifikan, apalagi
untuk perusahaan-
perusahaan berskala menengah keatas. Tidak dapat dipungkiri, hal tersebut terjadi
karena dengan teknologi informasi ini akan dapat menunjang dan menaikkan income
perusahaan, sehingga setiap perusahaan mencoba untuk menerapkan teknologi
informasi di dalamnya. Sebagai contohnya adalah website e-commerce perusahaan
ataupun aplikasi-aplikasi untuk menunjang kegiatan perusahaannya, seperti aplikasi
akunting.
Pemilihan aplikasi yang sesuai dengan
kebutuhan untuk
menjawab permasalahan yang ada, menjadi hal yang
harus sangat diperhatikan. Karena hal ini dapat menyebabkan baik buruknya suatu
kinerja dari perusahaan yang bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya. Akan terasa
lebih rumit lagi jika aplikasi yang ditawarkan sangatlah beragam macamnya.
Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis
mencoba untuk
menggunakan metode yang ada untuk diterapkan dalam
dunia informatika dalam hal pemilihan software framework yang terbaik. Namun
tentu saja metode ini tidak terbatas pada dunia teknologi informasi, tapi juga dalam
hal lainnya. Sebagai contoh metode ini juga dapat
digunakan dalam
perbandingan kelayakan jalan beton dan aspal atau juga
dapat dijadikan
sebagai alat
bantu
2
pengambilan keputusan pemilihan calon tenaga kerja.
Dalam penelitian tugas akhir ini penulis mencoba untuk membandingkan
kualitas disain software pada framework PHP. Alasan mengapa penulis meneliti
kualitas disain software, karena disain sebuah
aplikasi software
sangat mempengaruhi kinerjaperforma dari sebuah
software tersebut, baik itu aplikasi dektop maupun aplikasi web.
Beberapa riset terdahulu telah menghasilkan alat ukur kualitas software
yang diwujudkan
dalam beberapa
parameter-parameter seperti
MOOD, MOOD2 Metric for Object Oriented
Design dan MOOSE Metric for Object Oriented Software Engineering. Parameter
ukuran kualitas software ini biasa disebut dengan Object Oriented Metric OO
Metric.
Dalam penerapan OO Metric, kualitas software diinterpretasikan dalam
parameter-parameter yang sesuai dengan OO Metric yang digunakan. Tetapi nilai-
nilai dari parameter tersebut belum cukup untuk menentukan kualitas software mana
yang lebih baik dari software yang lain, sehingga
diperlukan metode
untuk mengkombinasikan
keseluruhan nilai
tersebut menjadi
sebuah nilai
yang menginterpretasikan kualitas software relatif
terhadap software yang lain dalam domain aplikasifungsi yang sama.
Pada penelitian ini penulis mencoba untuk mengambil 5 contoh
framework PHP yang paling banyak diminati oleh programmer web menurut
versi phpframeworks.com.
Kelima framework
tersebut akan diukur dan dibuat peringkat berdasarkan penilaian secara objektif dari
hasil nilai kuantitatif MOOSE CK Metric for Object Oriented Software Engineering,
Chidamber, Kemerer, properti kualitas dan diolah
menggunakan metode
Analytic Hierarcy Process AHP.
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas, penggunaan OO Metric saja tidak
cukup untuk menentukan kualitas suatu software dengan software yang lainnya.
Sehingga
diperlukan metode
umum tambahan yang dapat menggabungkan
parameter-parameter yang dihasilkan OO metric untuk diolah sehingga memberikan
sebuah nilai
kualitas software
yang bersangkutan. Sehingga metode ini juga
dapat dipakai oleh orang yang ingin mengevaluasi software lainnya, namun
disarankan dengan domain yang sama. Setelah didapatkan nilai kualitasnya maka
akan dapat dibuat peringkat software mana yang memiliki nilai kualitas terbaik.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitian ini, seperti jenis OO
Metric, tool yang digunakan, jenis aplikasi yang dievaluasi dan masih banyak faktor
lain yang mempengaruhinya. Oleh karena itu ruang lingkup penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1.
Studi kasus akan menggunakan aplikasi framework PHP yang sudah cukup
dikenal dan banyak diminati oleh para programmer
web versi
www.phpframeworks.com. Hal ini karena framework PHP telah menerapkan konsep
Object Oriented Programming, seperti kita tahu bahwa membuat suatu koding pada saat
sekarang bukanlah seperti spaghety code lagi. Sehingga muncul kemudahan dalam
membangun aplikasi web dengan framework yang telah disediakan. Disamping itu
penelitian mengenai perbandingan disain kualitas antara aplikasi web masih tergolong
sangat jarang jika dibandingkan dengan aplikasi desktop.
2.
Pengukuran kualitas
disain software menggunakan parameter MOOSE
CK dan tool PHP Depend. Pada saat ini telah banyak OO Metric seperti MOOD,
MOOD2 dan lain-lainnya. MOOSE CK sengaja dipilih karena dari penelitian
sebelumnya telah menghasilkan pemetaan antara MOOSE CK dan properti kualitas.
PHP Depend dipilih karena parameter yang dimilikinya sebagian besar sama dengan
parameter MOOSE CK. 3.
Penelitian ini
tidak membandingkan tool penghitung parameter
OO Metric. Penulis tidak membandingkan hasil perhitungan antara satu tool dengan
tool yang lainnya. Hal ini dikarenakan agar penelitian lebih fokus untuk menghasilkan
metode pengukuran kualitas disain software framework PHP.
4.
Penelitian ini
tidak membandingkan antara parameter OO
3
Metric yang lainnya. Hal ini dikarenakan setiap OO Metric memiliki karakteristik
parameter yang berbeda-beda. Dan tidak semua OO Metric telah dipetakan ke dalam
properti
kualitas. Sehingga
tidak memungkinkan bagi penulis untuk mencoba
semua OO Metric kedalam penelitian ini. 1.3.
Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan
Tujuan dari membandingkan kualitas kelima framework tersebut adalah untuk
mengetahui kualitas disain software dari kelima framework, manakah yang paling
baik. Sehingga akan dapat memberikan rekomendasi kepada programmer web
dalam
membangun aplikasi
web menggunakan framework PHP.
1.3.2. Manfaat
1. Dapat
memberi rekomendasi
manakah framework yang paling baik digunakan,
khsusunya dalam
membangun aplikasi web. 2.
Metode yang penulis pakai dapat dipergunakan untuk menganalisis
kembali software yang diiginkan dan tentunya yang memiliki domain atau
fugsi yang sama.
3. Dapat
menjadi referensi
dalam pembelajaran
untuk mengukur
kualitas disain software yang lainnya, baik itu aplikasi desktop maupun
aplikasi web. 1.4.
Landasan Teori 1.4.1
METRICS FOR
OBJECT ORIENTED
SOFTWARE ENGINEERING
CHIDAMBER, KEMERER MOOSE CK
MOOSE CK merupakan salah satu metric yang dipergunakan untuk
mengukur kualitas disain sebuah software berdasarkan enam parameter
dengan melihat pada perspektif Object Oriented Design
1. Weighted Methods Per Class
WMC WMC
berhubungan secara
langsung terhadap kompleksitas dari sebuah objek, karena metode adalah
properti dari sebuah objek dan kompleksitas
sebuah objek
ditentukan oleh properti. WMC=
n
i
Ci
1
Ci = Static Kompleksitas Jumlah metode dan kompleksitas
dari metode merupakan salah satu indikator berapa lama waktu dan
usaha yang
dibutuhkan untuk
membangun dan memelihara objek. Objek dengan jumlah metode yang
lebih banyak
dapat membatasi
kemungkinan objek tersebut untuk digunakan kembali reuse
. Nilai WMC yang tinggi mempunyai
kecenderungan kegagalan software. Menurut www.aivosto.com toleransi
nilai WMC adalah antara 20-50 dalam sebuah class, atau maksimum
10 dari jumlah metode dalam sebuah class. Penelitian yang lain
menurut Basili, dengan sampel 30 proyek C++, menunjukkan semakin
tinggi nilai WMC akan meningkatkan bugs dan menurunkan kualitas.
Namun penelitian tersebut juga tidak menyebutkan berapa optimum
range yang dapat digunakan. Pada penelitian yang sama mengatakan
bahwa nilai yang tinggi untuk proyek VB terlihat diperbolehkan.
2. Depth of Inheritance Tree DIT
Kedalaman dari sebuah class dalam inheritance hirarki dimana
angka maksimum dimulai dari class leaf dan menurun pada class root
pada sebuah hirarki. Sehingga hirarki yang dalam akan menyebabkan
tingginya kompleksitas dari disain karena makin banyak metode dan
class yang terlibat
. Rekomendasi www.aivosto.com
nilai DIT adalah 5 atau kurang. Dokumentasi
Visual Studio.Net
menyebutkan nilai DIT ≤ 5. Beberapa sumber lain
mengijinkan nilai DIT sampai dengan 8.