74 Dynaplast sebesar -7,006. Pada tahun 2009, nilai tertinggi aktiva pajak
tangguhan sebesar 0,9316 dimiliki oleh PT. Fajar Surya Wisesa dan nilai terendah sebesar -32,545 yang dimiliki oleh PT. Kageo Igar Jaya.
b. Beban Pajak Tangguhan
Beban pajak tangguhan dapat diukur melalui indikator yaitu beban pajak tangguhan DTE dihitung dengan membobot beban pajak
tangguhan dengan total asset pada periode t-1 Yulianti, 2005:111. Hasil perhitungan beban pajak tangguhan DTE perusahaan yang
dijadikan sampel akan digambarkan pada Tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Beban Pajak Tangguhan DTE
No Kode
2005 2006
2007 2008
2009
1 SMCB
0,089 0,0591
0,036 0,04
0,077 2
INTP 0,062
0,0613 0,059
0,041 0,078
3 SMGR
0,018 0,0087
0,007 0,042
0,079 4
ARNA 0,009
0,0034 0,842
0,043 0,08
5 AMFG
0,004 0,003
0,006 0,044
0,081 6
IKAI 0,016
0,005 0,045
0,045 0,082
7 MLIA
0,033 0,037
0,044 0,046
0,083 8
TOTO 0,005
0,004 0,009
0,047 0,084
9 BTON
0,004 0,003
0,008 0,048
0,085 10
CTBN 0,107
0,008 0,005
0,049 0,086
11 INAI
0,013 0,009
0,002 0,05
0,087 12
JKSW 0,005
0,005 0,015
0,051 0,088
13 JPRS
0,009 0,005
0,211 0,052
0,089 14
LION 0,060
0,066 0,065
0,053 0,09
15 LMSH
0,038 0,042
0,07 0,054
0,091 16
PICO 0,031
0,025 0,024
0,055 0,092
17 BUDI
0,043 0,069
0,063 0,056
0,093 18
DPNS 0,004
0,003 0,037
0,057 0,094
19 ETWA
0,0005 0,0005
0,0006 0,058
0,095 20
UNIC 0,003
0,003 0,002
0,059 0,096
21 AKKU
0,002 0,022
0,016 0,06
0,097 22
AKPI 0,0007
0,083 0,076
0,061 0,098
23 APLI
0,004 0,005
0,009 0,062
0,099 24
BRNA 0,018
0,021 0,024
0,063 0,1
25 CYNA
0,0327 0,030
0,082 0,064
0,101 26
IGAR 0,015
0,013 0,015
0,065 0,102
Bersambung pada halaman berikutnya
75
Tabel 4.4 Lanjutan
No Kode
2005 2006
2007 2008
2009
27 SIMA
0,018 0,081
0,024 0,066
0,103 28
TRST 0,129
0,114 0,104
0,067 0,104
29 JPFA
0,008 0,007
0,001 0,068
0,105 30
MAIN 0,082
0,038 0,036
0,069 0,106
31 SIPD
0,010 0,011
0,014 0,07
0,107 32
BRPT 0,007
0,658 0,635
0,071 0,108
33 SULI
0,001 0,001
0,0008 0,072
0,109 34
FASW 0,0025
0,139 0,108
0,073 0,11
35 INKP
0,002 0,003
0,002 0,074
0,111 36
SPMA 0,002
0,03 0,004
0,075 0,112
37 SAIP
0,008 0,012
0,01 0,076
0,113
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan data hasil perhitungan beban pajak tangguhan DTE pada Tabel 4.4 diatas, rata-rata menunjukkan nilai yang relatif kecil.
Berdasarkan data terlihat bahwa nilai tertinggi untuk beban pajak tangguhan DTE pada tahun 2005 dimiliki oleh Trias Sentosa Tbk
sebesar 0,129 dan tahun 2006 dimiliki oleh PT. Fajar Surya Wisesa sebesar 0,139. Nilai terendah tahun 2005 dimiliki oleh PT. Eterindo
Wahanatama Tbk sebesar 0,005 dn tahun 2006 dimiliki PT. Sumalindo Lestari Jaya sebesar 0,001. Nilai tertinggi beban pajak tangguhan tahun
2007 dimiliki oleh PT. Arwana Citra Mulia Tbk yaitu sebesar 0,842 sedangkan nilai terendah dimiliki oleh PT. Sumalindo Lestari Jaya
sebesar 0,0008. Tahun 2008 nilai tertinggi beban pajak tangguhan dimiliki oleh PT.
Surabaya Agung Industri sebesar 0,076 dan nilai terendah dimiliki oleh PT. Holcim Indonesia sebesar 0,040. Pada tahun 2009, nilai tertinggi
beban pajak tangguhan sebesar 0,113 dimiliki oleh PT. Surabaya Agung
76 Industri dan nilai terendah sebesar 0,077 yang dimiliki oleh PT. Holcim
Indonesia Tbk.
c. Akrual