51
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai beban pajak tangguhan, aktiva pajak tangguhan, dan akrual telah banyak dilakukan dalam penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian-penelitian tersebut banyak memberikan kontribusi tambahan bagi akuntan pihak perpajakan untuk mendeteksi dan mengatasi terjadinya praktik
manajemen laba. Tabel 2.1 menunjukkan hasil penelitian terdahulu mengenai kemampuan pajak tangguhan dan akrual dalam mendeteksi manajemen laba.
52
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
Phillips, Pincus dan Rego
2003 Earning
Management: New Evidence
Based on Deferred Tax
Expence. Variabel:
Deferred tax
expense X
1
, Accrual X
2
, Earning management Y.
Objek penelitian: publicly available sources.
Teknik penelitian: analyst earning forecasts.
Variabel: Aktiva pajak tangguhan X
1
. Objek
penelitian: perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Teknik
penelitian: regresi logistic binery
Deferred tax expense X
1
secara inkremental lebih bermanfaat
dibanding akrual
X
2
dalam mendeteksi
manajemen laba Y
Yulianti 2005
Kemampuan pajak tangguhan
dalam memprediksi
manajemen laba Variabel:
Beban pajak
tangguhan X1,
AkrualX2, Manajemen
laba Y. Objek
penelitian: perusahaan yang terdaftar di
BEJ Metode
analisis data
menggunakan regresi
pooled data. Variabel: Aktiva pajak
tangguhan X
1
. Objek
penelitian: perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Teknik
penelitian: regresi logistic binery.
Akrual X1 dan beban pajak
tangguhan X2
memiliki hubungan yang positif signifikan terhadap
manajemen laba.
Sumber: Diolah dari Berbagai Referensi
53
Tabel 2.1 Lanjutan
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
Suranggane 2007
Analisis aktiva pajak tangguhan
akrual sebagai prediktor
manajemen laba. Variabel:
Aktiva pajak
tangguhan X
1
, akrual X
2
, Earning management Y.
Objek penelitian:
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ. Teknik penelitian: regresi
logistic binery Variabel: Beban pajak
tangguhan X
1
. Objek
penelitian: perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Akrual X1 memiliki
hubungan positif terhadap manajemen laba, Aktiva
pajak tangguhanX2 memiliki hubungan
negatif terhadap manajemen laba Y.
Damayanti 2008
Perbandingan akrual dan pajak
tangguhan dalam pengujian aliran
kas masa datang dan return saham
Variabel: Beban
pajak tangguhan
X1, AkrualX2.
Objek penelitian:
perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ. Teknik
penelitian: menggunakan
analisis regresi.
Variabel: Aktiva pajak tangguhan X
1
, beban pajak tangguhan X
2
, earning
management Y.
Objek penelitian:
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Teknik penelitian:
regresi logistic binery Akrual X
1
lebih bermanfaat dibanding
beban pajak tangguhan X
2
dalam memprediksi aliran kas masa
depanY
1
, sedangkan beban pajak tangguhan
lebih bermanfaat dibandingkan akrual
dalam pengaruhnya terhadap return saham
Y
2
. Sumber: Diolah dari Berbagai Referensi
54
I. Keterkaitan antar Variabel Penelitian dan Perumusan Hipotesis
1. Aktiva Pajak Tangguhan dengan Earning Management
Semakin besar perbedaan antara laba yang dilaporkan perusahaan laba komersial dengan laba fiskal menunjukkan bendera merah bagi pengguna
laporan keuangan. Selisih positif antara laba akuntansi dan laba fiskal mengakhibatkan terjadinya koreksi positif yang menimbulkan terjadinya
aktiva pajak tangguhan Suranggane, 2007:78. Aktiva pajak tangguhan terjadi bila laba akuntansi lebih kecil daripada laba fiskal akhibat
perbedaan temporer. Lebih kecilnya laba akuntansi dari laba fiskal mengakibatkan perusahaan menunda pajak terutang periode mendatang.
Berdasarkan penelitian Suranggane 2007 bahwa aktiva pajak tangguhan dijadikan proksi sebagai indikator dari praktik manajemen laba
yang dilakukan perusahaan. Aktiva pajak tangguhan yang jumlahnya diperbesar oleh manajemen dimotivasi adanya pemberian bonus, beban
politis atas besarnya perusahaan dan minimalisasi pembayaran pajak agar tidak merugikan perusahaan.
Mengacu pada pernyataan tersebut, maka diekspektasikan adanya peranan antara aktiva pajak tangguhan yang dapat dimungkinkan dapat
digunakan sebagai indikator adanya manajemen laba. Jika jumlah aktiva pajak tangguhan semakin besar maka semakin tinggi manajemen
melakukan manajemen laba earning management, untuk itu dibuat hipotesis sebagai berikut: