Sejarah Singkat Jalan Rupat Sambu

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Jalan Rupat Sambu

Pakian Monza adalah sebutan pakaian bekas bagi masyarakat Medan, pakaian ini berasal dari luar negeri yang dieksport, pakaian monza dikenal masyarakat dengan pakaian yang bahan kainnya yang bagus dan tahan lama ditambah dengan harganya yang murah dan terjangkau bagi tingkat perekonomian masyarakat. Kata monza sebenarnya berasal dari singkatan “mongonsidi plaza”, karena pakaian bekas ini awalnya dijual di daerah mongonsidi sehingga pakaian bekas ini dikenal masyarakat Medan dengan pakaian monza, setelah perkembangan waktu kini pakaian monza sudah dijual di beberapa daerah lain di Medan seperti Jalan Rupat Sambu, Pajak Melati, Jalan Pancing, Petisah dan tempat lainnya termasuk kawasan luar kota. Jika melihat perkembangan pakaian monza di Jalan Rupat Sambu Kota Medan dimulai Pada tahun 1980 sampai 1990 sebenarnya kawasan ini pertama kali digunakan sebagai jalur trayek angkutan umum angkot, pada awalnya pedagang yang berjualan di kawasan ini hanya penjual loak ataupun pedagang pakaian bekas milik masyarakat medan secara langsung dan bukan pakaian yang berasal dari luar negeri mereka sering disebut sebagai pedagang langsam, tahun 1990-1992 para pedagang pakaian monza mulai berdatangan kemudian bertambah sedikit demi sedikit. Universitas Sumatera Utara Pada saat tersebut kawasan jalan rupa menjadi kawasan yang sangat kotor dan tergenangi oleh lumpur yang sangat banyak hal ini diakibatkan oleh pengangkutan sampah kurang lancar, akibat lumpur yang banyak menyebabkan daerah tersebut tidak dapat dilalui lagi oleh angkutan umum sehingga trayek angkutan umum yang biasanya melalui kawasan ini terhenti dan melalui jalur lain. Hal tersebut menguntungkan para pedagang monza karena para pedagang dapat berjualan tanpa harus mengangkat barang dagangannya jika ada angkutaan umum yang lewat, karena biasanya para pedagang harus mengangkat barang dagangannya jika angkutan umum lewat. Dengan kondisi lingkungan yang dipenuhi becek para pedagang tidak mungkin berjualan di kawasan becek maka para pedagang mulai membuat kios-kios darurat ataupun kios-kios sederhana untuk berjualan, hal ini terjadi pada tahun 1992- 1995, namun ketika para pedagang pakaian monza sudah mulai membuat kios-kios darurat untuk berjualan tidak demikian dengan para pedagang loak ataupun pedagang langsam mereka tidak mau membeli lapak kepada para pemuda setempat seperti pedagang monza, beginilah akhirnya banyak pedagang pakaian monza memiliki lapak ataupun tempat untuk berjualan, sedangkan para pedagang loak ataupun pedagang langsam hanya berjualan dengan menempati lahan yang belum terpakai. Pada tahun 1995-2000 akhirnya pedagang monza sudah memiliki tempat dagangan yang permanen, karena sebelumnya pedagang monza hanya menggunakan tenda-tenda biasa dengan sistem bongkar pasang, sedangkan para pedagang loak ataupun pedagang langsam tetap berjualan di lokasi yang kosong, sehingga kawasan rupat sekarang sudah berkembang menjadi kawasan pedagang pakaian monza. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2000-2005 tepatnya pada tahun 2004 terjadi pengkorekan tanah oleh Pemerintah Kota Medan hal ini diakibatkan karena lumpur di kawasan ini sudah semakin parah apalagi jika turun hujan sehingga kios dibongkar, setelah tanah dikerok akhirnya daerah tersebut diaspal dengan memakan waktu 2 bulan, setelah diaspal para pedagang kembali berjualan di jalan rupat dengan kios yang lebih permanen dan dengan aspal yang sudah dapat dilalui kendaraan, sehingga arus perputaran ekonomi dapat berlangsung dengan lebih baik lagi. Jalan rupat sambu dikelola oleh Koperasi Pedagang Kaki Lima Terminal Sambu yang merupakan koperasi binaan oleh KPUM Koperasi Pengangkutan Umum Medan, dimana koperasi ini bertindak sebagai badan yang mengatur dan sebagai keamanan bagi para pedagang pakaian monza yang berjualan di jalan rupat sambu, Koperasi ini mengenakan biaya iuran harian sebesar Rp.1.000,- per hari kepada para pedagang. 4.1.2. Lokasi dan Keadaan Wilayah 4.1.2.1. Lokasi dan Letak Geografis