BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keluarga adalah kelompok yang berdasarkan pertalian sanak saudara yang memilki tanggung jawab utama atas sosialisasi anak-anaknya dan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan pokok tertentu lainnya. Ia terdiri dari sekelompok orang yang memiliki hubungan darah, tali perkawinan, atau adopsi dan yang hidup bersama-sama
untuk periode waktu yang tidak terbatas J.Dwi Narwoko, 2004 : 72. Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap
proses sosialisasi manusia, di dalam keluarga akan ditanamkan nilai maupun norma untuk berperilaku di keluarga dan masyarakat, hal ini dimungkinkan karena berbagai
kondisi yang dimiliki oleh keluarga. Pertama, keluarga merupakan kelompok primer yang selalu tatap muka diantara anggotanya, sehingga dapat selalu mengikuti
perkembangan anggota-anggotanya. Kedua, orangtua mempunyai kondisi yang tinggi untuk mendidik anak-anaknya, sehingga menimbulkan hubungan emosional dimana
hubungan ini sangat diperlukan dalam proses sosialisasi. Ketiga, adanya hubungan sosial yang tetap, maka dengan sendirinya orangtua mempunyai peranan yang penting
terhadap sosialisasi anak Bruce J.Cohen, 1992 : 172, terdapat 7 fungsi yang terdapat dalam institusi keluarga yaitu Fungsi Pengaturan Sosial, Fungsi Reproduksi, Fungsi
Sosialisasi, Fungsi Afeksi, Fungsi Penentuan Status, Fungsi Perlindungan dan Fungsi Ekonomi Horton Dan Hunt, 1996: 274-279, dalam melakukan fungsi-fungsi
keluarga tersebut setiap anggota keluarga memilki perannya masing-masing dari statusnya, baik peran yang dilakukan oleh ayah, ibu maupun anak.
Universitas Sumatera Utara
Orang tua mempunyai berbagai macam fungsi yang salah satu di antaranya ialah mengasuh putra-putrinya. Dalam mengasuh anaknya orang tua dipengaruhi oleh
budaya yang ada di lingkungannya. Di samping itu, orang tua juga diwarnai oleh sikap-sikap tertentu dalam memelihara, membimbing, dan mengarahkan putra-
putrinya. Sikap tersebut tercermin dalam pola pengasuhan kepada anaknya yang berbeda-beda, karena orang tua mempunyai pola pengasuhan tertentu.
Sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam meletakan dasar-dasar perilaku bagi anak-anaknya. Sikap,perilaku, dan
kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tak sadar diresapinya dan kemudian menjadi kebiasaan
pula bagi anak-anaknya. Hal demikian disebabkan karena anak mengidentifikasikan diri pada orang tuanya sebelum mengadakan identifikasi dengan orang lain Bonner
1953: 207. Faktor lingkungan sosial memiliki sumbangannya terhadap perkembangan
tingkah laku individu anak ialah keluarga khususnya orang tua terutama pada masa awal kanak-kanak sampai masa remaja. Dalam mengasuh anaknya orang tua
cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu ini memberikan sumbangan dalam mewarnai perkembangan terhadap bentuk-bentuk
perilaku sosial tertentu pada anaknya. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti
orang tua mendidik,membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
PerempuanIbu penjual pakaian bekas atau yang sering dikenal dengan istilah Inang-Inang Sambu berjualan di kawasan Jalan Rupat Sambu Kota Medan, kawasan
ini merupakan kawasan yang menjadi salah satu pusat pasar terbesar di kota Medan, pasar yang beroperasi setiap hari ini didatangi oleh para pembeli baik dari dalam kota
bahkan sampai luar kota, kondisi sosial lingkungan dalam pasar ini dapat dikatakan memiliki lingkungan yang bebas, keras dan relatif tidak terkontrol, hal ini ditandai
dengan dengan banyaknya bentuk-bentuk penyimpangan social yang terjadi seperti adanya pencopetan, perkelahian baik perkelahian antara pemuda setempat maupun
antara pedagang dengan pedagang dan lain sebagainya, bahkan kawasan ini dilabelkan oleh masyarakat sebagai Sarang Manusia Buas dimana istilah tersebut
merupakan singkatan dari kata sambu, istilah ini diperoleh dari para pedagang yang berjualan di kawasan Sambu maupun para pembeli di kawasan ini serta stakeholders
yang lain. Dari pemaparan diatas hal ini menjadi menarik untuk diteliti adalah
bagaimana pola pengasuhan anak yang dilakukan oleh perempauanIbu penjual pakaian bekas yang berjualan di jalan rupat sambu kota Medan di tengah keadaan
lingkungan eksternal yang kurang memiliki kontrol sosial yang baik dan terkenal kasar tersebut, hal lain yang ingin dilihat adalah bagaiamana proses sosialisasi yang
akan diterima oleh anak-anak mereka, apalagi sejauh pengamatan yang ada anak-anak yang dibawa oleh ibunya tersebut berkeliaran bebas di daerah sambu tersebut, dan
menjadikan lingkungan tersebut sebagai pengganti tempat bermain mereka.
Universitas Sumatera Utara
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaiamanakah Pola Pengasuhan Anak Di Kalangan Ibu Penjual Pakaian
Bekas Di Kawasan Jalan Rupat Sambu Kota Medan? 2.
Bagaimana Fungsi Perlindungan Yang Dilakukan Oleh Ibu Penjual Pakaian Bekas Jalan Rupat Sambu Kota Medan?
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1.
Untuk Mengetahui Bagaiamanakah Pola Pengasuhan Anak Di Kalangan Ibu Penjual Pakaian Bekas Di Kawasan Jalan Rupat Sambu Kota Medan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Fungsi Perlindungan Yang Dilakukan Oleh
Ibu Penjual Pakaian Bekas Jalan Rupat Sambu Kota Medan
1.4. Manfaat Penelitian