Sekilas Tentang Biografi Pengarang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sekilas Tentang Biografi Pengarang

Nawal Al-sa‘dawi merupakan seorang dokter berkebangsaan Mesir. Nawal berasal dari sebuah keluarga terhormat yang berdomisili di kawasan Delta Mesir, Kafr Thalha sebuah desa yang terletak di antara propinsi Qalyubiyah dan Manufiya, Nawal berhasil menjadi tokoh yang disegani di panggung feminisme internasional. Hal ini terbukti dari banyaknya aktivitas yang pernah ditekuninya, karya-karya yang telah disumbangkannya, serta penghargaan-penghargaan yang telah diterimanya di Mesir maupun di berbagai negara lainnya. Nawal lahir pada tanggal 27 Oktober tahun 1931 di desanya. Ia terlahir di tengah-tengah keluarga besar dengan sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Al-Sayyid Affandi Al-Sa’dawi, seorang pegawai tinggi di departemen pendidikan. Ayahnya adalah seorang sosok yang sangat menghargai pendidikan, meskipun ia berasal dari kalangan keluarga petani. Sedangkan Ibunya berasal dari keluarga besar Syukri Beih yang memiliki garis keturunan dengan keluarga Tala’at Pasha di Istambul, sebuah keluarga yang cukup terpandang di tengah-tengah masyarakat Mesir. Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah ditempuh Nawal di sekolah negeri di desa kelahirannya. Selanjutnya ia meneruskan sekolahnya ke Fakultas Kedokteran di Universitas Kairo, meskipun impian masa kecilnya bukan menjadi dokter. Ia tidak pernah membayangkan dirinya memegang pisau bedah dan membedah organ tubuh manusia, tetapi sebaliknya ia justru mengimpikan dirinya sebagai pemain musik yang piawai memainkan jarinya di atas piano. Lulusan dari Fakultas Kedokteran menjadikan ia seorang dokter yang terlatih dalam bidang pembedahan dan psikiatri. Ia mulai prakteknya di daerah pedesaan, kemudian di rumah sakit di Kairo, dan pada tahun 1958 ia terpilih sebagai direktur pada Departemen Kesehatan Masyarakat Mesir. Namun, pada tahun 1972, ia diberhentikan oleh instansi tersebut sekaligus dicopot dari Universitas Sumatera Utara jabatannya akibat tulisannya yang blak-blakan tentang seksualitas, terutama dalam karyanya yang berjudul ﻟا و ةأﺮ ﻟا al-mar`atu wa al-jinsi ‘perempuan dan seks’. Pada tahun 1981 dia dimasukkan ke penjara oleh Anwar Sadat. Di dalam penjara dia menulis ﻹا طﻮﻘﺳ مﺎ suq ūtu al-imāmi ‘matinya sang pemimpin’. Nawal kemudian dibebaskan satu bulan setelah terbunuhnya Anwar Sadat. Secara umum, karya-karyanya sangat beragam. Ada yang termasuk kategori ilmiah, seperti: artikel, dan ada pula yang termasuk kategori sastra, seperti: novel, cerita pendek, puisi-puisi dan biblioghrafi, berikut hasil karya Nawal seperti: ﺔ اوﺮﻟا al-riw āyatu, مﺎ ﻹا طﻮﻘﺳ suq ūtu al-imāmi, ﺪ ةأﺮ إ ﺮ ﻟا ﺔﻄﻘﻧ imra`atun ‘inda nuqtati al-sifri, ﻟا و ةأﺮ ﻟا al-mar`atu wa al- jinsi, ﺔ ﻟ قﺪ lahzatun şidqun, dan ﻟﺎ ﻟا لﻮﺣ ﻼﺣر rihl ātī haula al- ‘ ālami. Pada karyanya yang berjudul ﺮ ﻟا ﺔﻄﻘﻧ ﺪ ةأﺮ إ imra`atun ‘inda nuqtati al-sifri , yang memuat gagasan sempat menggegerkan dunia, baik kalangan agamawan maupun ilmuwan, yaitu konsepnya mengenai pelacur sebagai makhluk perempuan yang paling memiliki kehormatan dan harga diri, sedangkan isteri adalah seorang pelacur yang tidak punya kehormatan, bahkan jasanya dihargai dengan harga yang paling rendah. Menurut Nawal, perempuan pelacur lebih bebas menentukan sendiri lelaki yang akan dilayaninya dan akan melayaninya, di samping itu juga, bebas menentukan harga bagi jasanya serta waktu yang sesuai dengan keinginan mereka daripada seorang isteri yang secara keseluruhan hidupnya berada di bawah pilihan dan kehendak suaminya. Nawal menilai bahwa pelacur adalah sosok perempuan yang benar-benar menikmati arti hidup dan kebebasan sebagai manusia yang ‘terhormat’. Baginya kehormatan adalah lawan dari perbudakan, penjualan diri, baik itu wanita, budak maupun anak-anak. Universitas Sumatera Utara Secara umum, tema yang dikemukakan oleh Nawal merupakan bentuk kepeduliaannya terhadap masyarakat yang terkungkung dalam pembodohan, tekanan dan penzaliman, penggunaan kekuasaan laki-laki yang berlebihan, pengabdian total terhadap sosok ayah dan suami, tuan dan germo yang sering memperlihatkan hak-hak wanita direndahkan.

3.2 Sekilas Tentang Novel