Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al-?ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir

(1)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

ANALISIS FRASE VERBA DALAM BUKU

/

AL-KURRATU AL-

AHABIYYATU/

‘BOLA EMAS’

KARYA ABDULLAH AL-KABIR

SKRIPSI SARJANA

O

L

E

H

FITRI AKMALIA

050704022

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB

MEDAN


(2)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

ANALISIS FRASE VERBA DALAM BUKU

/

AL-KURRATU AL-

AHABIYYATU/

‘BOLA EMAS’ KARYA

ABDULLAH AL-KABIR

SKRIPSI SARJANA

O

L

E

H

FITRI AKMALIA

050704022

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Khairawati, M.A, Ph.D Dra. Nursukma Suri, M.Ag

NIP: NIP:

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjan sastra dalam bidang Ilmu Bahasa Arab

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB MEDAN


(3)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Disetujui oleh:

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

PROGRAM STUDI BAHASA ARAB

Ketua, Sekretaris,

Dra. Khairawati, M.A, Ph.D Drs. Mahmud Khudri, M.Hum


(4)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

PENGESAHAN: Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam bidang Ilmu Bahasa Arab di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan

Pada

Hari :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA USU Dekan

Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D NIP: 132098531

Panitia Ujian,

1. Dra. Khairawati, M.A, Ph.D (...)

2. Drs. Mahmud Khudri, M.Hum (...) 3. Dra. Nursukma Suri, M.Ag (...)

4. Drs. Aminullah, M.A., Ph.D (...)


(5)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang ditulis diacu oleh naskah skripsi ini dan yang disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, …………. 2009 Penulis,

Fitri Akmalia 050704022


(6)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

KATA PENGANTAR

Alhamdulill h, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat beriring salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menegakkan ajaran Islam sehingga menjadi rahmat bagi semesta alam.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis menyusun sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Frase Verba Dalam Buku /Kurratu

Al-ahabiyyatu/ ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir”.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan, hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Am n y rabba al-‘ lam n.

Medan,….,……. 2009 Penulis,

Fitri Akmalia 050704022


(7)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulill h, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat beriring salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menegakkan ajaran Islam sehingga menjadi rahmat bagi semesta alam.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa besar dalam menghasilkan penulisan skripsi ini. Sebagai ungkapan kebahagian penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan. Beserta Bapak Drs. Aminullah, M.A, Ph.D selaku pembantu Dekan I, Bapak Drs. Samsul Tarigan selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Parlaungan Ritonga selaku Pembantu Dekan III.

2. Ibunda Dra. Khairawati, M.A, Ph.D selaku Ketua Jurusan Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Mahmud Khudri, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

4. Ibunda Dra. Khairawati, M.A, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I dan Dra. Nursukma Suri, M.Ag, selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh staf pengajar Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara,

khususnya staf pengajar Program Studi Bahasa Arab yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan serta Andika selaku tata Usaha Program Studi Bahasa Arab.

6. Teristimewa buat kedua orang tua ayahanda dan ibunda tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang yang


(8)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

tulus hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. All hummagfirl wa liw lidayya wa-irham hum kam rabbay n sag ran.

7. Kakak, abang-abang dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

8. Sahabat-sahabatku stambuk 2005, Faishal, Ape, Amah, Lira, Sanah, Lia M, Lia S, Yunita, Eli, Linda, Kiki, Tini, Reje, Lubis, Mukhlis, Putra, Izala, Hafiz, Dawy, Romansyah, dan Borohim.

9. Teman-teman mahasiswa/i jurusan Sastra Arab yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA) Universitas Sumatera Utara.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Jaz kumull hu khairan.

Penulis tidak dapat membalas jasa baik yang telah diberikan, selaku hamba yang serba kekurangan hanya dapat memohon kepada Allah SWT, penulis serahkan semoga diberikan balasan yang lebih baik. Amin

Medan, ……….. 2009 Penulis,

Fitri Akmalia 050704022


(9)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab - Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif - Tidak dilambangkan

b ` b -

t ` t -

` S dengan titik di atasnya

j m j -

h ` h h dengan titik di bawahnya

kh ` kh -

d l d -

l z z dengan titik di atasnya

r ` r -

zai z -

s n s -

sy n sy -

И d И S dengan titik di bawahnya

危ad 危 d dengan titik di bawahnya

К ` К t dengan titik di bawahnya

z ` z z dengan titik di bawahnya

`ain ‘ Koma terbalik


(10)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

f ` f -

q f q -

k f k -

l m l -

m m m -

n n n -

w wu w -

h ` h -

hamzah ` Apostrop, tetapi lambang ini tidak di pergunakan untuk hamzah di awal kata

y ` y -

II. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap. ditulis Ahmadiyyah

III. T `marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

ditulis jam ’ah

2. Bila dihidupkan ditulis t

ditulis kar matul-aliy `

IV. Vokal Pendek


(11)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

V. Vokal Panjang

A panjang ditulis , i pajang ditulis , dan u panjang ditulis , masing-masing dengan tanda hubung (-) di atasnya.

VI. Vokal Rangkap

Fathah + y ` tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, dan fathah + w wu mati ditulis au.

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata

Dipisah dengan apostrof (`) ditulis a`antum

ditulis mu`annas

VIII. Kata Sandang Alif + L m

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al- ditulis Al-Qur`an

2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf l diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.

ditulis as-sy ’ah

IX. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

X. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat


(12)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut. ditulis Syaikh al-Islam atau Syaikhul-Islam


(13)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... iv

DAFTAR ISI ... vii

ABSTRAKSI ... viii

BAB. I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Metode Penelitian ... 5

BAB.II : TINJAUAN PUSTAKA ... 7

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

3.1 Pengertian frase verba ... 30

3.2 Jumlah frase verba /murakkabun fi’liyyun/ ... 30

3.3 Struktur Frase verba /al-fi’lu al-mud ri’u/ dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu ... 31

3.4 Fungsi adaw t frase verba /al-fi’lu al-mud ri’u/ dalam buku ... 38

BAB IV : PENUTUP ... 42

4.1 Kesimpulan ... 42

4.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

ABTRAKSI

FITRI AKMALIA. 2009. Analisis Frase Verba dalam Buku / Al-Kurratu Al- ahabiyyatu/ Karya Abdullah Al-Kabir.

: Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra USU Medan. Frase verba adalah frase yang terdiri dari kata kerja dan bagian yang terkait dengannya. Frase verba dalam bahasa Arab dapat berupa: Athfy, Manfy , Syarthy, Tanfis, Tawqitat, Masdari , Muqarabat , dan Syuru’.

Penelitian ini mengkaji tentang struktur frase verba dan fungsi huruf-huruf frase verba di dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu/ karya Abdullah Al-Kabir.

Penelitian ini menggunakan teori Asrori dan Al-Ghulayaini.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan Metode Analisis Deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya frase verba yang terdapat di dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu/ karya Abdullah Al-kabir ditemukan sebanyak 292 frase verba, dengan rincian sebagai berikut: Frase Athfy sebanyak 100, Frase Manfy sebanyak 70, Frase Syarty tidak di temukan, Frase Tanfis sebanyak 24, Frase Tawqitat sebanyak 14, Frase Masdari sebanyak 74, Frase Syuru’ sebanyak 10, sedangkan Frase Muqarabat tidak ditemukan, .


(15)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

(Library Research)


(16)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadaban pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan dari generasi ke generasi dengan menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, kehidupan manusia sulit berkembang. Tanpa bahasa interaksi dan komunikasi antar manusia menjadi terbatas (Asrori, 2004:4).

Fungsi bahasa merupakan suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan. Oleh kerena itu, bahasa mempunyai peranan yang sangat penting. Bahasa mempunyai pengaruh yang luar biasa, karena sebagai salah satu ciri pembeda utama umat manusia dengan makhluk lainnya yang ada di dunia ini (Tarigan, 1987:4-5).

Dalam berinteraksi dengan sesamanya, bahasa yang digunakan dapat berupa bahasa lisan, tulisan dan bahasa isyarat, masing-masing bangsa atau masyarakat menyepakati sistem atau bentuk bahasa yang berada di ligkungan masyarakat bahasa tersebut.

Bahasa dalam bentuk struktur sintaksis dan morfologis pada sisi yang lain hanyalah merupakan sarana untuk menyampaikan segala aspek kemaknaan yang hendak disampaikan oleh penuturnya. Ilmu tentang bahasa sering disebut dengan ilmu linguistik yaitu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

Menurut Al-Ghulayaini (2003:9) bahasa adalah:

/al-lugatu hiya alf zun yu’abbiru bih kullu qaumin ‘an maq şidihim/

‘Bahasa adalah lafal-lafal yang digunakan oleh setiap kelompok untuk menyampaikan maksud-maksud mereka’


(17)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Menurut Al-Khuli (1982- 157) dalam A dictionary of Theoretical Linguistics (English-Arabic) linguistik disebut dengan /ilmual-lugati adalah:

/’ilmun yabha u f al-lugati min jam ’i jaw nibih al-şautiyyati wa al-şarfiyyati wa al-nahwiyyati wa al-mufradatiyyati wa al-dal liyyati wa al-nafsiyyati wa

al-ijtim ’iyyati wa al-mu’jamiyyati wa al-ta b qiyyati/

‘ilmu yang membahas tentang bahasa dari semua sisinya, yaitu sisi fonologi, morfologi, sintaksis, kosa kata, semantik, psikologi, masyarakat (sosiologi), perkamusan dan kasta-kasta (kelas kata)’.

Menurut Kridalaksana, (1993:21) dalam Asrori (2004:6), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu manyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Bahasa (linguistik) memiliki dua tataran yaitu fonologi dan tataran gramatikal atau tata bahasa. Dalam tata bahasa terdapat sub bahasan morfologi dan sintaksis.

Sintaksis menurut Chaer (1994:206) adalah membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran. Hal ini sesuai dengan asal usul kata sintaksis itu sendiri, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Sun yang berarti: ‘dengan’ dan kata tattein yang berarti ‘menempatkan’. Jadi, secara etimologi sintaksis adalah menempatkan kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Dalam pembahasan sintaksis yang biasa dibicarakan adalah (1) struktur sintaksis, mencakup masalah fungsi, kategori dan peran sintaksis;serta alat-alat yang digunakan dalam membangun struktur itu; (2) satuan-satuan sintaksis yang berupa kata, frase, kalimat, kalimat dan wacana; (3) hal-hal lain yang berkenaan dengan sintaksis, seperti masalah modus, aspek dan sebagainya.

Menurut Rusmadji (1993:2) dalam Ba’dulu (2005:44) sintaksis adalah sub sistem tata bahasa yang mencakup kelas kata dan satuan-satuan yang lebih besar yaitu frase, kalimat, kalimat dan hubungan-hubungan di antara satuan-satuan sintaksis tersebut.

Adapun satuan sintaksis yang akan dibahas adalah frase, yaitu frase yang dijumpai di dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu/.

Frase merupakan elemen terkecil dalam sintaksis (Asrori, 2004:31).

Dalam sejarah studi linguistik istilah frase banyak digunakan dengan pengertian yang berbeda-beda. Di sini istilah frase tersebut digunakan sebagai satuan sintaksis


(18)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

yang satu tingkat berada di bawah satuan kalimat, atau satu tingkat berada di atas satuan kata (Chaer, 1994:222).

Dalam suatu penelitian karya ilmiah, tentunya penulis mempunyai alasan mengapa judul tersebut diangkat menjadi suatu karya ilmiah. Di dalam bahasa Arab, frase verba memiliki beberapa macam unsur pembentuk, maka dari itu penulis tertarik untuk mengkaji frase verba dan pembentukannya di dalam buku

/al-kurratu al- ahabiyyatu/, karena di dalam buku ini terdapat banyak frase verba. Di samping itu, kajian tentang frase masih sangat sedikit di Program Studi Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Buku / al-kurratu al- ahabiyyatu/ adalah buku yang berbentuk karya sastra yang di dalamnya menceritakan tentang sebuah dongeng yang merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dunia hayalan dan kemudian di ceritakan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi.

Sekilas tentang isi cerita buku /al-kurratu al- ahabiyyatu/ karya Abdullah Kabir, terbitan tahun 1999, terdiri dari 46 halaman, penerbit Daru Al-Ma’arif Libanon. Buku ini menceritakan tentang seorang puteri raja yang tinggal di sebuah istana yang megah yang terletak di dekat hutan. Di sinilah sang puteri menghabiskan waktu bermain bersama teman-temannya (burung-burung dan hewan-hewan lainnya, pepohonan dan bunga-bunga, serta bola emas kesayangannya). Hingga suatu hari ketika ia bermain di hutan tanpa sengaja bola emas kesayangannya jatuh ke sebuah sumur tua yang dalam dan menyeramkan. Sang puteri bersedih hingga menangis hingga air matanya jatuh ke sumur dan membangunkan seekor katak yang sangat jelek dan menakutkan.

Katak tersebut bersedia menolong puteri dengan sebuah syarat, jika dia sudah menolong puteri maka puteri harus bersedia untuk mencintainya dan membawanya ke istana. Puteri menganggap katak itu sangat bodoh, sehingga ia menyetujui perjanjian itu dengan maksud menipu sang katak. Ketika sang katak tahu bahwa ia dibohongi ia


(19)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

pun mengejar puteri ke istana, dan sang raja menyuruh puteri untuk menempati janjinya. Maka tinggallah katak di dalam istana. Puteri sangat marah dan ia melakukan berbagai cara agar katak pergi dari istana. Katak tersebut bersedih karena selalu dihina dan dicaci sang puteri. Hingga suatu hari ia memohon kepada puteri “tuan puteri sayangilah aku karena aku sangat menyayangimu dan sayangilah aku sebagaimana engkau menyayangi hewan-hewan yang lain.” kata-kata katak tersebut menambah kemarahan puteri sehingga puteri mengangkat katak dan menjatuhkannya dengan kuat dan melemparnya dengan kaca hingga melukai tubuh katak dan berdarah.

Karena merasa bersalah dan berdosa puteri mengobati luka tersebut dan mencintainya seperti hewan lainnya. Dan dengan cinta itulah katak itu berubah menjadi seorang pemuda yang tampan.

1.2.

Perumusan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari pokok bahasan dan demi tercapainya hasil penelitian, maka penulis memberikan perumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Berapa banyak frase verba /al-fi’lu al-mud ri’u/ yang terdapat dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu?/

2. Bagaimana struktur frase verba /al-fi’lu al-mud ri’u/di dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu?/

3. Bagaimana fungsi adaw t frase verba /al-fi’lu al-

mud ri’u/ di dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu?/

1.3. Tujuan Penelitian


(20)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

1. Untuk mengetahui jumlah frase verba /al-fi’lu al-

mud ri’u/ yang terdapat dalam buku /kurratu

al-ahabiyyatu/.

2. Untuk mendeskripsikan struktur frase verba /al-fi’lu al-

mud ri’u/ di dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu/.

3. Untuk mengetahui fungsi adaw t frase verba /al-fi’lu al-

mud ri’u/ di dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu?/

1.4. Manfaat Penelitian

1. Agar dapat memberikan pemahaman tentang frase verba

/al-fi’lu al-mud ri’u/ di dalam buku /kurratu

al-ahabiyyatu,khususnya pada mahasiswa dan bagi peminat bahasa Arab pada umumnya.

2. Untuk menambah bahan bacaan bagi pembaca khususnya di bidang sintaksis.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis Deskriptif yakni metode yang berawal dari data kemudian mengaplikansikannya ke dalam teori. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori Imam Asrori dalam bukunya Sintaksis Bahasa Arab dan pendapat Al-Ghulayaini dalam bukunya Jami’u Durusi Al-‘Arabiyyati sedangkan pendapat-pendapat para ahli lainnya seperti pendapat Fuad Ni’mah dalam bukunya Qawa’idu Al-Lugati Al-Arabiyyati peneliti jadikan sebagai pendukung. Adapun tahap-tahap yang ditempuh oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan data dengan cara mencari dan memilih buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Mengklasifikasikan data yang telah diperoleh dari referensi yang ada.


(21)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

4. Menulis hasil laporan tersebut dalam bentuk karya ilmiah sebagai laporan penelitian.

Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin, peneliti memakai sistem transliterasi Arab-Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No.0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

BAB II


(22)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Penelitian tentang frase sebelumnya sudah pernah diteliti oleh Rhabiatun Adawiyah (990704013) yang berjudul “Analisis Kontrastif Frase Nominal Dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris”, Mawadi (040704017) yang berjudul “Analisis Frase Dalam Bahasa Arab”. Di sini penulis hanya membahas frase verba

/ al-fi’lu mud ri’u/ dalam buku /al-kurratu al- ahabiyyatu/.

Menurut Kridalaksana (1993) dalam Asrori (2004:32) frase adalah gabungan dua unsur lebih yang sifatnya tidak predikatif.

Menurut Hassanain (1984: 164-165) dalam Asrori (2004: 33) istilah frase dalam bahasa Arab adalah

/al-tarkbu yaqşudu bihi majm’atun min al-a’n şiri tartabi u biba’diha wa

taşluhu li`an tasygula wazfatan w hidatan f al-jumlati, ay annah tus w nahwiyyan kalimatan mufradatan, fayastabdilu bimajm ’in a’n şirih isman aw fi’lan/

frase atau tarkib adalah gabungan unsur yang saling terkait dan menempati fungsi tertentu dalam suatu bentuk yang secara sintaksis sama dengan satu kata tunggal, maka gabungan unsur-unsurnya dapat diganti dengan ism atau fi’il’. Menurut Badri (1986: 28) dalam Asrori (2004: 33), frase adalah:

/al-‘ib ratu wa yaqşudu bih f nahwiyyi ‘arabiyyi tark bu gairu al-isn diyyi tatakawwanu min kalimataini bainahum ‘alaqatun gairu al-isn diyyatin aw bin `un lugawiyyun yata`allafu min kalimataini bainahum tur biu

siy qiyyun yaj’alu minh wihdatan mutam sikatan hatta yumkinu an-yastabdilu

bih kalimatun w hidatun/

‘frase atau ‘ibarah dalam tata bahasa Arab adalah tarkib yang bukan isnadiy (musnad dan musnad ilaih yaitu fi’il fa’il, naibul fa’il, mubtada` khabar) yang terdiri dari dua unsur yang diantara keduanya ada hubungan yang bukan isnadiy


(23)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

atau konstruksi bahasa yang tersusun dari dua unsur yang ada kaitan siaqi (teks) yang dapat dibuat satu kesatuan yang kokoh sehingga memungkinkan untuk dapat diganti dengan satu kata saja’.

Menurut Ramlan (1981) dalam Asrori (2004: 32) frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua unsur atau lebih dan tidak melebihi batas fungsi.

Menurut Samsuri (1985:93) dalam Ba’dulu (2005:58) frase adalah satuan sintaksis terkecil yang merupakan pemandu kalimat.

Contoh : /ha a m `un mumallihun/ ‘ini air garam

Badri (1986) dalam Asrori, (2004:45) mengelompokkan frase bahasa Arab berdasarkan persamaan distribusinya dengan golongan kata menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Frase Verba /murakkabun fi’liyyun/

2. Frase Non Verba /murakkabun gairu fi’liyyin/

Dalam bahasa Arab kata kerja disebut dengan /al-fi’lu/, menurut Ghulayaini, (2003:27) /al-fi’lu/ terbagi menjadi tiga bagian yaitu

/fi’lu al- m di/, /al-fi’lu al- mud ri’u/ dan /

fi’lu al- amri/.

MenurutAl-Ghulayaini (2003:27) /fi’lu al- m di/ adalah:

/al-m diyu: m dalla ‘ala ma’nan fi nafsihi muqtarinin bi al-zam ni al

-m diyyi/

‘fi’il madi adalah kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya, dikaitkan dengan masa yang telah lampau’ (Ghulayaini, 1991:63).

Menurut Al-Ghulayaini (2003:27) /al-fi’lu al-mud ri’u/ adalah:


(24)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/al-mud ri’u: m dalla ‘al ma’nan f nafsihi muqtarinin bizam nin yahtamilu al-h la wa al-istiqb la/

fi’il mudari’ adalah kata yang menunjukkan arti dalam dirinya, yang dikaitkan dengan waktu yang mengandung arti sekarang atau yang akan datang’ (Al-Ghulayaini, 1991:64).

Menurut Al-Ghulayaini (2003:27) /fi’lu al- amri/adalah:

/al-`amru: m dalla ‘ala talabi wuk ’i al-fi’li min al-f ’ili ila al-mukh abi bikhairi l mi al-`amri/

‘fi’il amar adalah kata yang menunjukkan tuntutan terjadinya perbuatan dari fail ke mukhatab, tanpa memakai lam amar’ (Al-Ghulayaini, 1991:64).

Agar penelitian lebih terfokus di sini peneliti membatasi pembahasan pada /al-fi’lu al-mud ri’u/ saja. Karena adaw t (huruf-huruf) jenis frase verba yang dikaji peneliti, merupakan adaw t (huruf-huruf) yang lebih sering digunakan untuk /al-fi’lu al-mud ri’u/.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teori Imam Asrori dalam bukunya Sintaksis Bahasa Arab dan pendapat Al-Ghulayainidalam bukunya

Jami’u Al-Durusi Al-‘Arabiyyati sebagai rujukan primer, sedangkan pendapat-pendapat para ahli lainnya seperti pendapat-pendapat Fuad Ni’mah dalam bukunya Qawa’idu Al-Lugati Al-Arabiyyati peneliti jadikan sebagai rujukan sekunder.

Menurut Al-khuli (1982:300) dalam A dictionary of Theoretical Linguistics (English-Arabic) frase verba adalah:

/‘ib ratun fi’liyyatun: ‘ib ratun tatakawwanu min al-fi’li wa ba’di

muta’alliq tihi/

‘Frase verba adalah frase yang terdiri dari kata kerja dan bagian yang terkait dengannya’.

Munurut Asrori (2004:46) frase Verba /murakkabun fi’liyyun/ adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata kerja.


(25)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Contoh :

• /kall saufa ta’lam na/ ‘suatu saat kamu akan mengetahui’

• /kall ta’lam na/ ‘suatu saat kamu mengetahui’

Satuan /saufa ta’lam na/ pada contoh di atas merupakan konstruksi frase yang terdiri atas penanda tanfis (penanda waktu) yaitu

/saufa/ dan yang menjadi verbanya adalah /ta’lam na/ sebagai unsur pusat. Sebagai unsur pusat, kata /ta’lam na/ dapat menempati distribusi frase

/saufa ta’lam na/ dengan kata lain frase tersebut mempunyai distribusi yang sama dengan kata /ta’lam na/.

Di dalam Asrori, (2004:50) dijelaskan bahwa ada 25 jenis frase yang merupakan unsur pembentuk dari /murakkabun fi’liyyun/ dan

/murakkabun gairu fi’liyyin /. Adapun 25 jenis frase tersebut adalah: 1. /al-murakkabu al- na’tiyyu/ frasa na’ty

2. /al-murakkabu al-‘atfiyyu/ frasa atfy (koordinatif) 3. /al-murakkabu al-badaliyyu/ frasa badaly (apositif) 4. /al-murakkabu al-zarfiyyu/ frasa zarfy (adverbial)

5. /al-murakkabu syibhu al-jumlati/ frasa syibhul jumlah (preposisional)

6. /al-murakkabu al-manfiyyu/ frasa manfy (negasi) 7. /al-murakkabu al-syar iyyu/ frasa syarty (syarat) 8. /al-murakkabu al-tanf siyyu/ frasa tanfis 9. /al-murakkabu al-tauq tiyyu/ frasa tawqiti 10. /al-murakkabu al-id fiyu/ frasa idafi

11. /al-murakkbu al-‘adadiyyu/ Frasa adady (numerial) 12. /al-murakkbu al-nid `iyyu/ frasa nida`i


(26)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

13. /al-murakkbu al-`isy riyyu/frasa isyary (demonstratif) 14. /al-murakkbu al-taukdiyyu/ frasa tawkidy (penegas) 15. /al-murakkbu al-maus liyyu/ frasa mawsuly 16. /al-murakkabu al-maşdariyyu/ frasa masdari 17. /al-murakkabu al-tamy ziyyu/ frasa tamyizi 18. /al-murakkabu al-`istisn `iyyu/ frasa istitsna`i 19. /al-murakkabu al-bay niyyu/ frasa bayany

20. /al-murakkabu al-naskhiyyu/ frasa naskhy

21. /al-murakkabu al-ikhtis siyyu/ frasa ikhtisasy 22. /al-murakkabu al-ta’ajjubiyyu/ frasa ta’ajjuby 23. /al-murakkabu al-muq rabiyyu/ frasa muqarabat 24. /al-murakkabu al-syur ’iyyu/ frasa syuru’

25. /al-murakkabu al-raj `iyyu/ frasa raja` Dalam buku Asrori tidak dijelaskan secara detail jenis pembentukan

/murakkabun fi’liyyun/ dan /murakkabun gairu fi’liyyin/. Oleh penulis sendiri setelah diadakan pemilahan dan dibantu buku-buku berbahasa Arab maka penulis dapati 8 jenis frase verba. Adapun 8 jenis frase tersebut adalah:

1. /al-murakkabu al-‘a fiyyu/ frase atfy (koordinatif) 2. /al-murakkabu al-manfiyyu/ frase manfy (negasi) 3. /al-murakkabu al-syar iyyu/ frase syarty (syarat) 4. /al-murakkabu al-tanf siyyu/ frase tanfis 5. /al-murakkabu al-tauq tiyyu/ frase tawqiti 6. /al-murakkabu al-maşdariyyu/ frase masdari 7. /al-murakkabu al-muq rabiyyu/ frase muqarabat 8. /al-murakkabu al-syur ’iyyu/ frase syuru’


(27)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Frase Atfy (koordinatif) berunsurkan nomina diikuti nomina, atau verba diikuti verba, atau ajektiva diikuti ajektiva. Unsur-unsur pada frase atfy dapat dihubungkan atau memang dihubungkan dengan harf ataf (kata penghubung atau koordinat) yaitu

dan /al-w wu, al-f `u, summa,

hatt , aw, am, bal, l , dan lakin/ ‘dan, lalu, kemudian, sehingga, atau, atau, bahkan, tidak, tetapi’.

Semua harf atfy tersebut dapat diikuti fi’il mudari’ kecuali /hatt / ‘sehingga’ tidak dapat diikuti oleh fi’il mudari’ melainkan diikut i oleh ism.

Contoh:

/aktubu wa aqra`u kalim tin

jad datin kulla yaumin/ ‘saya menulis dan membaca kosa kata baru setiap hari’.

/…wa

yursilu al-saw ’iqa fayus bu bih man yas `u…/‘Dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang dia kehendaki’. (Qs. 13: 13)

• /uhibbu an aktuba summa aqra`u/ ‘saya suka menulis kemudian membaca’.

/yam tu al-n su hatta al-anbiy `u/ ‘manusia akan mati, hingga para nabi’.

/aw

yusbuh m ’uh gauran falan tastat ’a lahu thalaban/ ‘atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi’. (Qs. 18: 41)

/hal taqra` na al-darsa am tahfaz na/’apakah engkau membaca pelajaran atau menghafal?’.


(28)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

• /kall bal tukazzib na bi al-d na/

‘Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.’. (Qs.82: 9)

• /ya`kulu muhammadun al-ruzza

l ya`kulu al-faw kiha/ ‘Muhammad sedang makan nasi bukan sedang makan buah-buahan’

• /l azhabu il al-j mi’ah

lakin azhabu il al-banki/ ‘aku tidak pergi ke kampus tetapi aku pergi ke bank’.

1.1 Struktur /al-murakkabu al-‘a fiyyu/ frase atfy (koordinatif)

Pada contoh pertama kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /wa aqra`u/ terdiri dari dua unsur yaitu /waw/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu /aqra`u/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Adapun yang di maksud dengan unsur pusat di sini adalah bagian yang menjadi pokok pangkal penjelasan dari frase verba fi’il mudari’. Untuk seterusnya penulis menggunakan unsur pusat untuk menjelaskan frase verba fi’il mudari’.

Pada contoh kedua kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /fa

yus bu/ terdiri dari dua unsur yaitu /fa/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu /yus bu/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh ketiga kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/summa aqra`u/ terdiri dari dua unsur yaitu /summa/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu /aqra`u/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh keempat kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/hatta al-anbiy `u/ terdiri dari dua unsur yaitu /hatta/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh ism yaitu /al-anbiy `u/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.


(29)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Pada contoh kelima kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/aw yusbuh / terdiri dari dua unsur yaitu /aw/ sebagai penghubung kemudian diikut i oleh verba yaitu /yusbuh / yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh keenam kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/am tahfaz na/ terdiri dari dua unsur yaitu /am/ sebagai penghubung kemudian diikut i oleh nomina yaitu /tahfaz na/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh ketujuh kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/bal tukazzib na/ terdiri dari dua unsur yaitu /bal/ sebagai penghubung kemudian diikut i oleh verba yaitu tukazzib na/ yang berfungsi sebagai unsur pusat

Pada contoh kedelapan kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /l ya`kuluu/ terdiri dari dua unsur yaitu /l / sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu / ya`kuluu/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh kesembilan kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/lakin azhab/ terdiri dari dua unsur yaitu /lakin/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh nomina yaitu /azhab/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Frase verba dalam buku Asrori tidak menjelaskan tentang keadaan waktu kata kerja secara terperinci. Oleh penulis membuat rincian keadaan waktu kata kerja, menurut Asrori dan ilmu nahwu, hal ini disebabkan kata kerja (fi’il) dalam bahasa Arab mempunyai pembagian yang jelas, yaitu: /fi’lu al-madi/,

/al-fi’lu al- mud ri’u/ dan /fi’lu al-`amri/.

Di dalam ilmu tata bahasa Arab (nahwu) harf penanda frase verba memiliki fungsi-fungsi tersendiri, di sini penulis hanya menjelaskan fungsi harf yangmasuk ke


(30)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

1.2 Fungsi harf ataf di dalam frase verba /al-fi’lu al- mud ri’u/

/al-w wu, al-f `u, summa aw,

am, bal, l , dan lakin// ‘dan, lalu, kemudian, sehingga,atau, atau, bahkan, tidak, tetapi’, merupakan ahr f ataf yanng tidak memiliki fungsi, yaitu tidak merubah hukum baris pada fi’il atau ism yang masuk sesudahnya.

Harf /al-w wu/ juga dapat berupa: 1. /al-w wu/ qasam dan,

2. /al-w wu jama’ah

Begitu juga dengan harf /l / dan hatta/. harf /l / dapat berupa

harf nahyi (huruf yang mempunyai arti meniadakan), harf /hatta/

dapat berupa /hatta/ yang berfungsi menasabkan fi’il mud ri’ (hatta

yang bermakna lam ta’lil yang menyimpan makna /an/ yang tersembunyi).

2. Frase Manfy /al-murakkabu al- manfiyyu/

Frase Manfy (negasional) terdiri atas penegasi (adaw tun nafyi) dapat diikut i verba atau nomina. Adaw tun nafyi adalah huruf- huruf yang meniadakan dan beberapa dari huruf-huruf tersebut memiliki fungsi tersendiri apabila masuk ke dalam

fi’il mud ri’.

Adapun penegasi atauadaw tun nafyi tersebut adalah:

/lan, lam, ma, laisa, l , in, lamm , l ta/ ‘tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, belum, dan tidak’.

Penegasi dan /lan, lam, m , dan in/ ‘tidak, tidak, tidak, dan tidak’ ditemukan hanya diikuti verba. Adapun penegasi dan

/laisa, l , in, lamm , dan l ta/ ‘tidak, tidak, tidak, dan tidak’. dapat diikuti nomina ataupun verba.


(31)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Adaw tun nafyi tidak semuanya bisa diikuti verba fi’il mudari’, yang dapat diikuti verba fi’il mudari’ adalah /lan, lam, , laisa, l ,

in, lamm / ‘tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, belum’, sedangkan harf /ma/’ tidak’ hanya diikuti oleh verba fi’il madi. Adapun harf /l ta/ ‘tidak’ khusus masuk ke kata /h na/.

Contoh :

• /lan yarji’a al-ayy mu allat madat/ ‘hari-hari yang telah berlalu tidak akan kembali’.

• /al-sayyidu n ru al-murtada lam yahdur/

‘tuan Nurul Murtada belum hadir’.

/m j ` a al-ust u/ ‘guru itu tidak datang’.

• /lasta tur du ha al-a’ ma/ ‘kamu tidak

menginginkan makanan ini’.

• /an l ‘arifu al-jaw ba/ ‘aku tidak mengetahui jawabannya’.

/in yajlis ill an / ‘tidak duduk kecuali saya’.

/bal lamma yaz q ‘az bi/ dan sebenarnya mereka

belum merasakan azab-Ku’.

• /wa l ta h na man sin/ ‘padahal waktu itu bukanlah saat untuk lari melepaskan diri’(Qs.38:3)

2.1Struktur Frase Manfy /al-murakkabu al- manfiyyu/

Contoh pertama pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/lan yarji’a/ terdiri dari dua unsur yaitu /lan/ yang berfungsi sebagai penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /yarji’a/ yang berpungsi sebagai unsur pusat.


(32)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Contoh kedua pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/lam yahdur/ terdiri dari dua unsur yaitu /lam/ yang berfungsi sebagai penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu / yahdur/ yang berpungsi sebagai unsur pusat.

Contoh ketiga pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /m j `a/ terdiri dari dua unsur yaitu

/m / yang berfungsi sebagai penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /j `a/ yang berpungsi sebagai unsur pusat.

Contoh keempat pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/lasta tur du/ terdiri dari dua unsur yaitu /lasta/ yang berfungsi sebagai penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /tur du/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh kelima pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /l ‘arifu/ terdiri dari dua unsur yaitu /l / yang berfungsi sebagai penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /‘arifu/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh keenam pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /in yajlis/ terdiri dari dua unsur yaitu /in/ yang berfungsi sebagai penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /yajlis/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh ketujuh pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /lamma yaz q / terdiri dari dua unsur yaitu /lamma/ yang berfungsi sebagai penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /yaz q / yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh kedelapan pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah


(33)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

penegasi, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /h na/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

2.2 Fungsi Adaw tun Nafyi di dalam Frase Verba /al-fi’lu al- mud ri’u/

• /lan/ merupakan ad tun nafyi, nasab dan istiqbal, artinya dia adalah huruf yang menasabkan fi’il mud ri’ dan menidakkan atau meniadakan.

• /lam/ merupakan ad tun nafyi dan huruf jazam, yaitu menjazamkan fi’il

mud ri’ dan menidakkan. Adapun harfu /lam/ dan /lan/ tidak berfungsi di fi’il m di dan fi’il amar.

/m / dan /l / merupakan huruf yang tidak merubah hukum baris pada

fi’il yang masuk sesudahnya.

Harf /m / juga dapat berupa:

1. /m /isim istifham(isim yang dipakai untuk menanyakan sesuatu), 2. /m / isim maushul (isim yang membutuhkan shilah (penghubung)),

3. /m / fi’il ta’ajjub (menyatakan kebesaran atau kehebatan terhadap perbuatan yang jelas maknanya)dan,

4. /m /harf jazam (menjazamkan dua fi’il mudari’).

Begitu juga dengan harf /l / dapat berupa /l / harf nahyi (huruf yang mempunyai arti meniadakan secara menyeluruh terhadap khabar dari jenis yang ada sesudahnya), harf /l / tidak dapat digunakan ke

fi’il m di.

/laisa/ adalah fi’il m di n qis yang menyerupai huruf yang maknanya meniadakan. /laisa/ berfungsi merafa’kan mubata` dan menasabkan khabar.


(34)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

• /in/ harf yang menjazamkan fi’il, harf /in/ juga dapat berupa /in/ harf syarti.

(lamm ) berfungsi menjazamkan fi’il sesudahnya.

• /l ta/ harf l ta berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar.

Dari penjelasan adaw tun nafyi di atasmaka dapat dilihat bahwa adaw tun nafyi tersebut selain sebagai penanda frase manfy, juga memiliki fungsi yang berbeda-beda.

3. Frase syarty (syarat) /al-murakkabu al-syar iyyu/

Frase syarty adalah frase yang berunsurkan penanda syarat sebagai atribut diikuti verba sebagai unsur pusat. Adapun penanda syarat tersebut adalah dan

/iz , man, lau, lamm , inna, kullam , dan mahm / ‘apabila, siapa, kalau, belum, jika, setiap kali, bagaimana pun.Dari semua penanda syarti di atas dapat diikuti oleh verba fi’il mudari’

Contoh:

/wa al-laili iz yagsy / ‘demi malam apabila menutupi (cahaya siang), .(Qs. 92: 1)

/man yaqra` yafham/ ‘siapa yang membaca akan mengerti’.

/lau taqra` al-kit ba tajid ma’rifatuka/ ‘jika engkau membaca buku bertambah pengetahuanmu’.

/falamm najj hum il al-barri faminhum muqtasidun/ ‘maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus’. (Qs. 31:32)


(35)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

..../wa in tasbir wa tattaq l yadurrukum kaidahum say`an/‘jika kamu bersabar dan bertaqwa niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudaratan kepadamu’. (Qs: 3:120)

/kullam ulqiya f h faujun sa`alahum hazanatuh alam ya`tikum naz run/ ‘Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?". (Qs. 67:8)

• /mahm yakun min syai`in fal aq lu gaira al-haqqi/ ‘bagaimana pun, maka aku tidak mengatakan selain yang benar’.

3.1Struktur Frase syarty (syarat) /al-murakkabu al-syar iyyu/

Pada contoh pertama di atas yang menjadi frasenya adalah /iz yakhs /

terdiri dari dua unsur yaitu /iz / sebagai penanda syarty kemudian diikuti oleh verba yaitu /yakhs / yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh kedua di atas yang menjadi frasenya adalah /man yaqra`/

terdiri dari dua unsur yaitu /man/ sebagai penanda syarty kemudian diikuti oleh verba yaitu /yaqra`/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh keempat di atas yang menjadi frasenya adalah /law taqra` /

terdiri dari dua unsur yaitu /law/ sebagai penanda syarty kemudian diikuti oleh verba yaitu /taqra` / yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh kelima di atas yang menjadi frasenya adalah /lamm najj /

terdiri dari dua unsur yaitu /lamm / sebagai penanda syarty kemudian diikut i oleh verba yaitu /najj / yang berfungsi sebagai unsur pusat.


(36)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Pada contoh keenam di atas yang menjadi frasenya adalah /in tasbir / terdiri dari dua unsur yaitu /in/ sebagai penandasyarty kemudian diikut i oleh verba yaitu /tasbir / yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh ketujuh di atas yang menjadi frasenya adalah /kullam

ulqiya/ terdiri dari dua unsur yaitu /kullam / sebagai penanda syarty kemudian diikuti oleh verba yaitu /ulqiya/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Pada contoh kedelapan di atas yang menjadi frasenya adalah /mahm yakun/ terdiri dari dua unsur yaitu /mahm / sebagai penanda syarty kemudian diikuti oleh verba yaitu /yakun/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

3.2 Fungsi harf syarty di dalam frase verba /al-fi’lu al- mud ri’u/

Penanda-penanda syarty dan /iz , man,

‘indam , lau, lamm , inna, kullam , dan mahm / apabila, siapa, kalau, belum, jika, setiap kali, bagaimana pun’, berfungsi menjazamkan fi’il sesudahnya.

4. Frase Tanfis /al-murakkabu al-tanf siyyu/

Frase tanfis tersusun dari verba sebagai unsur pusat didahului penanda waktu

tanfis dan /sin dan sawfa/ yang bermakna ‘akan’

.

Meskipun tanfis

lazimnya hanya mencakup dua penanda waktu, tetapi dan

/hatta, qad, lam,dan kai/ ‘hingga, kadang-kadang, untuk, supaya’ dimasukkan sebagai penanda tanfis juga.

Frase tanfis digolongkan ke dalam frase verba karena setelah penanda waktu

tanfis dikuti kata verba. Adapun seluruh penanda tanfis di atas bisa diikuti oleh verba

fi’il mudari’. Contoh :


(37)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

• /sa`az ruka ha al-yauma/ ‘saya akan mengunjungimu hari ini’

• /saufa yahduru al-wafdu/ ‘utusan itu akan datang’.

• /iqra` marratan aw marrataini hatta tafhama/ ‘bacalah sekali atau dua kali hingga engkau mengerti’.

/qad adraktu m qulta/ ‘sungguh telah ku dapati apa yang engkau katakan’

• /t riqun yabhasu ‘anka lital’aba ma’ahu/

‘Tariq mencarimu untuk bermain bersamanya’.

• /an mu mubakkiran kai aşh mabakkiran/ ‘saya tidur cepat supaya bangun pagi-pagi’

4.1 Struktur Frase Tanfis /al-murakkabu al-tanf siyyu/ Contoh pertama pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/sa `az ruka/ terdiri dari dua unsur yaitu /sa/ yang berfungsi sebagai penanda

tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /`az ruka/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh kedua pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/saufa yahduru/ terdiri dari dua unsur yaitu /saufa/ yang berfungsi sebagai penanda tanfis, yang diikuti oleh kata verba /yahduru/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh ketiga pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/hatta tafhama/ terdiri dari dua unsur yaitu /hatta/ yang berfungsi sebagai penanda tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /tafhama/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh keempat pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /qad adraktu/ yang terdiri dari dua unsur yaitu /qad/ yang berfungsi


(38)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

sebagai penanda tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /adraktu/

yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh kelima pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah

/lital’aba/ yang terdiri dari dua unsur yaitu /li/ yang berfungsi sebagai penanda

tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /tal’aba/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

Contoh keenam pada kalimat di atas yang menjadi frasenya adalah /kai ash / yang terdiri dari dua unsur yaitu /kai/ yang berfungsi sebagai penanda tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /ash / yang berfungsi sebagai unsur pusat.

4.2 Fungsi penanda waktu tanfis di dalam frase verba /al-fi’lu al- mud ri’u/

• /sin/ dan /sawfa huruf istiqbal khusus pada fi’il mud ri’ yang tidak memiliki fungsi yaitu tidak merubah hukum baris pada fi’il yang masuk sesudahnya.

• /hatta/ di sini berfungsi menasabkan fi’il mud ri’ (hatta yang bermakna

lam ta’lil yang menyimpan makna /an/ yang tersembunyi)

Harf /hatta/ juga dapat berupa /hatta/ harfu ataf (huruf yang digunakan untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat).

/qad/ merupakan ad tu al-tauk d, yang tidak memiliki fungsi yaitu tidak merubah hukum baris pada fi’il yang masuk sesudahnya.

• /lam/ di sini merupakan penanda waktu frase tanfis, disebut juga lam ta’lil (lam yang menasapkan fi’il mud ri yang menyimpan makna /an/ yang tersembunyi). Selain itu harf /lam/ dapat berupa /lam/ harfu amri,( lam yang dipakai untuk perintah) harfu /lam/ tidak dapat di gunakakn ke fi’il m di

.


(39)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

• /kai/ merupakan huruf nasab yang fungsinya menasabkan fi’il mud ri’. Harf /kai/ juga dapat berupa /kai/ harf ta’lil (huruf yang menyatakan sebab), harf /kai/ tidak dapat di gunakan ke fi’il m di dan fi’il amar. Dari penjelasan diatas maka dapat kita lihat bahwa penanda-penanda frase

tanfis di atas memiliki fungsi yang berbeda-beda.

5. Frase Tawqty /al-murakkabu al-tauq tiyyu/

Frase tawqiti frase yang berunsurkan verba bantu dan yang sejenis (tidak termasuk ) baik diikuti verba maupun non verba, penanda tawqiti itu antara lain

berupa dan /k na, s ra, zalla, ams , dan

m z la/ ‘adalah, menjadi, waktu tergelincir matahari, waktu sore dan masih’ penanda tawqiti tersebut merupakan verba bantu yang mengandung makna waktu.

Sebagai verba bantu, jelas ia bukanlah unsur pusat dalam frase, melainkan atribut. Adapun seluruh penanda tawqiti di atas bisa diikuti oleh verba fi’il mudari’

• /al-tiflatu k nat tal’abu f s hati

al-baiti/ ‘anak itu bermain di halaman rumah’.

• /s ra akh ya’malu f haz al-banki/ ‘saudaraku bekerja di bank ini’.

/zaltu a’budu allah/’aku senantiasa beribadah kepada Allah’

/amsaitu tuz kira dur s / ‘di waktu sore aku

mempelajari pelajaranku’

/wa

l yaz lu allaz na kafar tus buhum bim san’ q ri’atun/ ‘….dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri….’ (Qs 13: 13)


(40)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

5.1 Struktur Frase Tawqity /al-murakkabu al-tauq tiyyu/

Pada contoh pertama di atas yang menjadi frasenya adalah /k nat tal’abu/ terdiri dari dua unsur yaitu /k nat/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu /tal’abu/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh kedua di atas yang menjadi frasenya adalah /s ra ya’malu/ terdiri dari dua unsur yaitu /s ra/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu /ya’malu/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh ketiga di atas yang menjadi frasenya adalah /zaltu a’budu/ terdiri dari dua unsur yaitu /zalla/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu / a’budu/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh keempat di atas yang menjadi frasenya adalah

/ams itu tuz kira/ terdiri dari dua unsur yaitu /ams / sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh nominal yaitu /tuz kira/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh kelima di atas yang menjadi frasenya adalah /yaz lu

tus bu/ terdiri dari dua unsur yaitu /yaz lu/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu /tus bu/ sebagai unsur pusat.

5.2 Fungsi penanda tawqiti di dalam frase verba /al-fi’lu al- mud ri’u/

• Penanda-penanda tawqiti diantaranya dan

/k na, s ra, zalla, ams , dan m z la/ ‘adalah, menjadi, waktu tergelincir matahari, waktu sore dan masih’ berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar.


(41)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

6. Frase Maşdary /al-murakkabu al-maşdariyyu/

Frase maşdary yaitu frase yang terdiri dari penanda maşdar /an/ ‘agar’ sebagai atribut diikuti oleh verba sebagai unsur pusat. Adapun penanda masdar di atas memang hanya diikuti fi’il mudari’.

Contoh :

• /uhibbu an aqra`a al-qişşata/ ‘saya suka membaca buku cerita’.

6.1 Struktur Frase Maşdary /al-murakkabu al-maşdariyyu Pada contoh di atas frasenya adalah /an aqra`a/ terdiri dari dua unsur yaitu /an/ sebagai penanda maşdar, yang diikuti oleh verba yaitu /aqra`a/

sebagai unsur pusat.

6.2 Fungsi penanda maşdar di dalam frase verba /al-fi’lu al- mud ri’u/

/an/ selain sebagai penanda maşdar, huruf ini juga merupakan huruf

nasab (yang berfungsi menasabkan fi’il mud ri’).

Harfu /an/ juga dapat berupa:

1. /an/ harfu tafsir (huruf yang hanya khusus untuk menafsirkan kalimat, (lafaz tersebut terletak di antara dua kalimat di mana kalimat sebelum harf di tafsirkan oleh kalimat sesudahnya).

2. /an/ harfu şilah (huruf makna yang ditambahkan untuk menguatkan atau an yang di tampakkan untuk menguatkan suatau jumlah).

7. Frase Muqarabat /al-murakkabu al-muq rabiyyu/

Frase ini berunsurkan verba sebagai unsur pusat didahului verba bantu muqarabat


(42)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

dan /k da, awsyaka,karaba/ ‘hampir, hampir, hampir’. Dari ke tiga verba bantu muqarabat tersebut dapat bisa diikuti verba fi’il mudari’.

Contoh

• /k da al-mataru yahtilu/ ‘hujan itu hampir turun dengan rintik-ritik’.

• /awsyakat al-syamsu tugrabu/ ‘matahari itu hampir terbenam’.

• /karaba al-subuhu an yanbalija/ ‘subuh hampir terbit’.

7.1 Struktur Frase Muqarabat /al-murakkabu

al-muq rabiyyu/

Pada contoh pertama yang menjadi frasenya adalah /k da yahtilu/

terdiri dari dua unsur yaitu /k da/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu /yahtilu/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh kedua yang menjadi frasenya adalah

/awsyakat tugrabu/ terdiri dari dua unsur yaitu /awsyakat/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu /tugrabu/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh ketiga yang menjadi frasenya adalah /karaba yanbalija/ terdiri dari dua unsur yaitu /karaba/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu /yanbalija/ sebagai unsur pusat.

7.2 Fungsi verba bantu muqarabat di dalam frase verba / al-fi’lu al- mud ri’u/

• Penanda-penanda muqarabat dan /k da,

awsyaka,karaba/‘hampir, hampir, hampir’ berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.


(43)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

8. Frase syuru’ /al-murakkabu al-syur ’iyyu/

Frase yang berunsur pusat verba didahului verba bantu syuru’. yang termasuk verba bantu syuru’ adalah

/ansya`a, a’liqa, akhaza, habba, bada`a, ibtada`a, ja’ala, q ma, anbar / ‘mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai,’. Dari seluruh verba bantu syuru’ tersebut bisa diikuti verba fi’il mudari’.

Contoh:

• /ansya`a khal lun yaktubu/ ‘Khalil mulai menulis’.

• /’aliq yansarif na/ ‘mereka mulai berangkat’.

• /akhaza yantaqiluna min mad natin ila

madinatin/ ‘ia mulai berpindah dari satu kota ke kota lain’.

• /habba al-qawmu yatas baq na/ ‘kaum mulai berlomba’.

• /bada`at tataharaka al-h fil tu/ ‘mobil-mobil itu mulai bergerak’.

/ibtada` yataqaddam na/‘mereka mulai maju’.

• /ja’al yastaiqiz na/ ‘mereka mulai bangun’.

• /q m yatanabbah na/ ‘mereka mulai ingat’.

• /anbar yastarsyid na/ ‘mereka mulai memohon

petunjuk’.

8.1 Struktur Frase syuru’ /al-murakkabu al-syur ’iyyu/

Pada contoh pertama yang menjadi frasenya adalah

/ansya`a yaktubu/ terdiri dari dua unsur yaitu /ansya`a/ sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu

/yaktubu/ sebagai unsur pusat.


(44)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Pada contoh kedua yang menjadi frasenya adalah /’aliq yansarif na/ terdiri dari dua unsur yaitu /’aliq / sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu

/yansarif na/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh ketiga yang menjadi frasenya adalah /akhaza yantaqiluna/

terdiri dari dua unsur yaitu /akhaza/ sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu

/yantaqiluna/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh keempat yang menjadi frasenya adalah /habba

yatas baq na/ terdiri dari dua unsur yaitu /habba/ sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu /yatas baq na/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh kelima yang menjadi frasenya adalah /bada`at tataharaka/ terdiri dari dua unsur yaitu /bada`at/ sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu /tataharaka/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh keenam yang menjadi frasenya adalah /ibtada` yataqaddam na/ terdiri dari dua unsur yaitu /ibtada` / sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu /yataqaddam na/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh ketujuh yang menjadi frasenya adalah /ja’al yastaiqiz na/ terdiri dari dua unsur yaitu /ja’al / sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu /yastaiqiz na/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh kedelapan yang menjadi frasenya adalah /q m yatanabbah na/ terdiri dari dua unsur yaitu /q m / sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu /yatanabbah na/ sebagai unsur pusat.

Pada contoh kesembilan yang menjadi frasenya adalah

/anbar yastarsyid na/ terdiri dari dua unsur yaitu /anbar / sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu /yastarsyid na/ sebagai unsur pusat.

8.2 Fungsi penanda-penada syuru’ di dalam frase verba / al-fi’lu al- mud ri’u/


(45)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Penanda-penanda syuru’

/ansya`a, a’liqa, akhaza, habba, bada`a, ibtada`a, ja’ala, q ma, anbar / mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai, mulai,’. berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Frase verba

Menurut Ramlan (1987:169) frase verba adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata verba.

Frase verba adalah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya dan tidak merupakan kalimat. (depdikbud, 1988:127)

Frasa Verba adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata yang termasuk kategori verba

Frase verbal merupakan frase yang memiliki kesamaan distribusi dengan kata verbal.

3.2. Jumlah Frase Verba /al-fi’lu al-mud ri’u/ yang Terdapat Dalam Buku /al-kurratu al- ahabiyyatu/

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam Buku / al-kurratu al- ahabiyyatu/ karya Abdullah Al-Kabir, terbitan tahun 1999, terdiri dari 46 halaman, penerbit Daru Al-Ma’arif, maka ditemukan 292 frase verba

/al-fi’lu al-mud ri’u/ yaitu:

1. /al-murakkabu al-‘a fiyyu/ frase atfy (koordinatif) ditemukan sebanyak 100 frase.

2. /al-murakkabu al-manfiyyu/ frase manfy (negasi) ditemukan sebanyak 70 frase.

3. /al-murakkabu al-syar iyyu/ frase syarthy (syarat) tidak ditemukan.


(46)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

4. /al-murakkabu al-tanf siyyu/ frase tanfis ditemukan sebanyak 24 frase.

5. /al-murakkabu al-tauq tiyyu/ frase tawqity ditemukan sebanyak 14 frase.

6. /al-murakkabu al-maşdariyyu/ frase masdari ditemukan sebanyak 74 frase.

7. /al-murakkabu al-muq rabiyyu/ frase muqarabat tidak ditemukan.

8. /al-murakkabu al-syur ’iyyu/ frase syuru’ditemukan sebanyak 10 frase.

3.3Struktur Frase verba /al-fi’lu al-mud ri’u/ dalam buku

/Al-kurratu Al- ahabiyyatu/

3.3.1 Frase atfy (koordinatif) /al-murakkabu al-‘a fiyyu/

dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/

Harf atfy yang di ikuti verba fi’il mud ri’ di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ adalah dan /al-w wu, al-f `u, summa,

dan aw/ sedangkan untuk dan /am, bal, hatt , l , dan lakin/

di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ tetapi tidak di ikuti verba fi’il mudari’, melainkan di ikuti verba fi’il madi dan nomina.

Adapun harf atfy yang di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ yaitu:

/fah walat an tajriya wa tahruba/ ‘dia mencoba berlari dan melarikan diri’ (Al-Kabir,1999:12)


(47)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /wa tahruba/

terdiri dari dua unsur yaitu /waw/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu /tahruba/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

/fa tatajamma’u haulah al-taw w su wa al-nas n su wa al-ar nibu wa al

-gizl nu fa tal’aba ma’ah wa tajr wa r `ah …/‘dan puteri lebih sering pergi ke pinggiran hutan dan dia mengumpulkan di sekitarnya burung-burung dan kera- kera, kelinci dan rusa, maka bermain bersamanya dan berlari di belakangnya’. (Al-Kabir,1999:12)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /fatal’aba/ terdiri dari dua unsur yaitu /fa/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu /fatal’aba/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

/hayya nazhab il ab ki al-‘az mi li`aqussa ‘alaihi amr awwalan summa akhtubaki minhu s niyan…/ ‘mari kita pergi kepada ayahmu yang mulia, aku ingin menjelaskan tentang keadaan ku, kemudian aku akan melamarmu…. (Al-Kabir,1999:40)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /summa akhtuba/ terdiri dari dua unsur yaitu /summa/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu /akhtuba/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.


(48)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/bid ni an tasykura difdi’a misk na aw tufakkira f hi aw tahtammu bi al-nazari ilaihi…/ ‘ tanpa bersyukur kepada katak yang miskin itu, atau memikirkannya, atau memperhatikan dengan melihat ke arahnya…’. (Al-Kabir,1999:15)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /aw tufakkir/

terdiri dari dua unsur yaitu /aw/ sebagai penghubung kemudian diikuti oleh verba yaitu /tufakkir/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

3.3.2 frase manfy (negasi) /al-murakkabu al-manfiyyu/ dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/

Adaw tun nafyi yang di ikut i verba fi’il mudari’di dalam buku

/Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ adalah dan /lan, lam dan l / sedangkan untuk /ma, laisa, in, lamm , danl ta/ di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ tetapi tidak di ikuti verba fi’il mudari’, melainkan di ikuti verba fi’il madi dan nomina.

Adapun adaw tun nafyi yang di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ yaitu:

/innahu lan yastati’a al-lih qa b / ‘dia tidak akan bisa menyusulku’ (Al-Kabir,1999:14)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /lan yastati’a/ terdiri dari dua unsur yaitu /l n/ sebagai penanda manfy, yang diikuti oleh verba yaitu /yastati’a/ sebagai unsur pusat.


(49)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/faqad h walat aksar min mi`ati marratin an tara qar rah …falam tastati’/ ‘dia telah mencoba lebih dari seratus kali untuk melihat ke dalamnya…tetapi tidak bisa’ (Al-Kabir,1999:8)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /lam tastati’/ terdiri dari dua unsur yaitu /lam/ sebagai penanda manfy, yang diikuti oleh verba yaitu /tastati’/ sebagai unsur pusat.

/l na’rifu mak nah al- n/ ‘tidak kita ketahui dimana tempatnya sekarang’ (Al-Kabir,1999:3)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /l na’rifu/

terdiri dari dua unsur yaitu /l / sebagai penanda manfy, yang diikuti oleh verba yaitu /na’rifu/ sebagai unsur pusat.

3.3.3 Frase syarthy (syarat) /al-murakkabu al-syar iyyu/

Di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ tidak di temukan frase syarty yang di ikuti verba fi’il mudari’, melainkan di ikuti verba fi’il madi.

3.3.4 Frase tanfis /al-murakkabu al-tanf siyyu/

Penanda waktu tanfis yang di ikuti verba fi’il mudari’ di dalam buku

/Al-kurratu Al- ahabiyyatu/yaitu dan /sin, sawfa, hatta, dan lam/ sedangkan dan

/qad dan kai/ hanya di jumpai pada verba fi’il madi.

Adapun penanda waktu tanfis yang di temukan di dalam buku

/Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ yaitu:


(50)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/wa sa`antaziru kum hatta ta’ d fana’kulu jam ’an ma’an/ ‘aku akan menunggu kalian hingga kembali maka kita akan makan bersama’ (Al-Kabir,1999:23)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /sa`antaziru/

terdiri dari dua unsur yaitu /sa/ yang berfungsi sebagai penanda tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /antaziru/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

/da’hu yadkhul, wasaufa ar hu ba’da al-gad `i/ ‘persilahkan dia masuk, aku akan melihatnya setelah sarapan’ (Al-Kabir,1999:19)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /saufa ar /

terdiri dari dua unsur yaitu /saufa/ yang berfungsi sebagai penanda

tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /ar / yang berfungsi sebagai unsur pusat.

/wa sya’rah al-zahab hatta tashu min naumih / ‘dan rambutnya yang keemas-emasan hingga dia terbangun dari tidurnya’ (Al-Kabir,1999:6)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /hatta tashu/ terdiri dari dua unsur yaitu /hatta/ yang berfungsi sebagai penanda tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /tashu/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.


(51)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/fak nat tursilu asyi’atah al- l fi al-sib hi al-b kir litadkhula min syubbaki hujrati al-am rati/ ‘terjurai memancarkan sinarnya yang pertama di pagi hari untuk masuk dari jendela kamar puteri’ (Al-Kabir,1999:6)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /litadkhula/

terdiri dari dua unsur yaitu /li/ yang berfungsi sebagai penanda tanfis, kemudian diikuti oleh kata verba yaitu /tadkhula/ yang berfungsi sebagai unsur pusat.

3.3.5 Frase tawqity /al-murakkabu al-tauq tiyyu/

Penanda tawqity yang di temukan di dalam buku /kurratu

Al-ahabiyyatu/ yaitu /k na/ sedangkan dan /s ra,

zalla, ams , dan m z la/ tidak di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/.

Adapun penanda tawqity yang di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ yaitu:

• /k na ya’ syu

malikun tayyibun dilun, yuhibbu hubbab ‘ z man…/ ‘telah hidup seorang raja yang baik dan adil, dan sangat dicintai oleh rakyatnya’ (Al-Kabir,1999:4)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /k na ya’ syu/ terdiri dari dua unsur yaitu /k na/ sebagai penanda tawqiti, yang diikuti oleh verba yaitu /ya’ syu/ sebagai unsur pusat.

3.3.6 Frase masdari /al-murakkabu al-maşdariyyu/ Adapun penanda masdar yang di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ yaitu:


(52)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/fakamulat bih sa’ datuhm …lakin sy `at ir datu allah an tam ta al -malikata/ ‘maka lengkaplah kebahagiaan keduanya…tetapi Allah menginginkan wafatnya ratu’ (Al-Kabir,1999:4)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /an tam ta/

terdiri dari dua unsur yaitu /an/ sebagai penanda maşdar, yang diikuti oleh verba yaitu /tam ta/ sebagai unsur pusat.

3.3.7 Frase syuru’ /al-murakkabu al-syur ’iyyu/

Verba bantu syuru’ yang di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/yaitu dan /bada`a, akhaza, ja’ala/ sedangkan

/ habba, ibtada`a, q ma, inbar , ansya`a, a’liqa/ tidak di temukan di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ .

Adapun verba bantu syuru’ yang di temukan di dalam buku

/Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ yaitu:

/wa bada`a yasyrabu al-his `I bi al-mil’aqati/ ‘dan dia mulai minum sop dengan sendok’ (Al-Kabir,1999:26)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /bada`a yasyrabu/ terdiri dari dua unsur yaitu /bada`a/ sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu

/yasyrabu/ sebagai unsur pusat.


(53)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/wa akhazat tabk lianna kurratah al-mahb bah qad ibtala’ath ak-bi`ru al-mukhifatu/ ‘dia mulai menangis karena bola kesayangannya telah masuk ke dalam sumur yang menakutkan itu’ (Al-Kabir,1999:8)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah

/akhazat

tabk/ terdiri dari dua unsur yaitu /akhazat/ sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu

/tabk/ sebagai unsur pusat.

/summa ja’ala yamsy fi al-tar qi al-mumahhidi/ ‘kemudian dia mulai berjalan di jalan yang rata’ (Al-Kabir,1999:17)

Pada kalimat ini yang menjadi frasenya adalah /ja’ala yamsy / terdiri dari dua unsur yaitu /ja’ala/ sebagai verba bantu syuru’ yang diikuti oleh verba yaitu

/yamsy / sebagai unsur pusat.

3.3.8 Frase Muqarabat /al-murakkabu al-muq rabiyyu/

Di dalam buku /Al-kurratu Al- ahabiyyatu/ tidak di temukan frase muqarabat fi’il mudari’.

3.4 Fungsi adaw t frase verba /al-fi’lu al-mud ri’u/ dalam buku

Adapun fungsi adaw t frase verba /al-fi’lu al-mud ri’u/ dalam buku adalah sebagai berikut:

3.4.1 Frase atfy (koordinatif) /al-murakkabu al-‘a fiyyu/

/al-w wu, al-f `u, summa aw,

am, bal, l , dan lakin// ‘dan, lalu, kemudian, sehingga,atau, atau, bahkan, tidak, tetapi’, merupakan ahr f ataf yanng tidak memiliki fungsi, yaitu tidak merubah hukum baris pada fi’il atau ism yang masuk sesudahnya.


(1)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/arj an tuw fiq , wa an yub rika ab ki

zaw jan / ‘aku berharap engaku

menerimaku, dan ayahmu memberkati pernikahan kita’. Hal. 40 Par.1

menasabkan fi’il mud ri’).

/qabla an yaf qa al-maliku dahsyatihi, k na

al-maliku al-sy bu qad taqaddama

nahwahu/ ‘sebelum dia selesai dari

kebingungannya, pemuda itu membungkukkan badan ke arahnya’. Hal.

40 Par.3

/an/ harf nasab

yang berfungsi menasabkan fi’il mud ri’).

/an yasmaha lahu bi`ikhr ji al-kun zi al -makhbu`ati f al-bi`ri/ ‘dia meminta izin untuk mengeluarkan harta simpanan yang disembunyikan di dalam sumur’. Hal. 42 Par.1

/an/ harf nasab

yang berfungsi menasabkan fi’il mud ri’).

/wa innam ur du an tastaridda ‘arsyaka/

‘sesungguhnya aku ingin meminta singgasanamu’. Hal. 42 Par.3

/an/ harf nasab

yang berfungsi menasabkan fi’il mud ri’).

/wa an tu’ qiba ‘ammataka al-sirr rati/

/an/ harf nasab


(2)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

‘dan menghukum bibimu yang jahat’. Hal. 42 Par.3

menasabkan fi’il mud ri’).

/wa min khairi an tas la nuqtatudamin/

‘tanpa mengalirkan tetesan darah’. Hal. 43 Par.2

/an/ harf nasab

yang berfungsi menasabkan fi’il mud ri’).

Jumlah

74 7. Frase

Muqarabat

- -

8. Frase Syuru’

/wa akhazat tabk lianna kurratah al -mahb bah qad ibtala’ath ak-bi`ru

al-mukhifatu/ ‘dia mulai menangis karena

bola kesayangannya telah masuk ke dalam sumur yang menakutkan itu’. Hal. 8 Par. 5

/akhaza/ berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`. /wa ja’alat taqfizu wa tajr ila al-qasri/

‘dan dia mulai melompat dan berlari ke istana’. Hal. 15 Par. 3

/ja’ala/ berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.

/falamm asyraqati al-symsu, akhaza

/akhaza/

berfungsi merafa’kan


(3)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

yamsy fi da’fin wa alamin…/ ‘ketika

matahari terbit, dia mulai berjalan dengan lemah dan menyakitkan’. Hal. 16 Par. 3

menasabkan khabar mubtada`.

/summa ja’ala yamsy fi tar qi al-mumahhidi/ ‘kemudian dia mulai berjalan di jalan yang rata’. Hal. 16-17 Par. 3

/ja’ala/ berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`. /wa bada`a yasyrabu his `I bi

al-mil’aqati/ ‘dan dia mulai minum sop

dengan sendok’. Hal. 26 Par. 3

/bada`a/ berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.

/wa ja’ala ya`kulu fi riqqati wa tahz bin/

‘dan dia mulai makan dengan lembut dan sopan’. Hal. 26 Par. 3

/ja’ala/

berfungsi merafa’kan

mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.

/fa`akhazat tabk bisawtin murtafi’an…/’ maka dia mulai menangis dengan suara yang tinggi…’. Hal. 28 Par. 1

/akhaza/

berfungsi merafa’kan

mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.


(4)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.

/wa akhazat tajr f anh `I al-qasri tahbitu wa tas’adu, wa tajr wa taqifu/ ‘dia mulai berlari ke sisi istana, turun dan naik, berlari dan berhenti’. Hal. 32 Par. 1

/akhaza/

berfungsi merafa’kan

mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.

/wa bada`at takht khutuw tin hatta

wasalat il al-sullami/ ‘dia mulai

melangkah dengan langkah yang lembut hingga sampai ke tangga’. Hal. 33 Par. 2

/bada`a/ berfungsi merafa’kan mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.

/wa ja’ala yaqfizu il h fatihi lakinnahu lam yanjah fi su’ di ilaihi…/ ‘dia mulai melompat tetapi dia belum berhasil naik…’. Hal. 34 Par. 1

/ja’ala/

berfungsi merafa’kan

mubtada` dan menasabkan khabar mubtada`.

Jumlah


(5)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.


(6)

Fitri Akmalia : Analisis Frase Verba Dalam Buku Al-Kurratu Al- ahabiyyatu ‘Bola Emas’ Karya Abdullah Al-Kabir, 2009.