Umum Geometri Sambungan Baut

c. Tahanan Cabut Acuan Batang

Tahanan cabut tidak boleh diperhitungkan untuk paku yang ditanam ke dalam serat ujung kayu. Tahanan cabut acuan batang pada sambungan dengan paku dengan batang polos yang ditanam pada sisi kayu adalah : f w n p DG Z 5 . 2 6 . 31 = dimana Z w dalam Newtons N; G adalah berat jenis komponen pemegang; D adalah diameter paku dalam mm; n f adalah jumlah alat pengencang; dan p adalah panjang penetrasi efektif batang paku, mm. Tahanan cabut batang paku yang berulir spiral atau yang berulir cincin ditentukan melalui pengujian atau dihitung menggunakan persamaan di atas dengan nilai D diambil sebagai diameter batang terkecil.

d. Tahanan Cabut Terkoreksi Batang

Tahanan cabut terkoreksi, Z w ’, dihitung dengan mengalikan tahanan acuan dengan faktor koreksi yang berlaku pada tahanan lateral terkoreksi namun faktor koreksi pada sambungan paku miring, C tn , besarnya 0.67.

B. Baut

1. Umum

Alat sambung baut umumnya terbuat dari baja lunak mild steel dengan kepala berbentuk hexagonal, square, dome atau flat. Diameter baut dipasaran antara 14 – 1,25. Pemasangan baut dilakukan dengan cara diputar dengan bantuan sekrup. Untuk kemudahan sebelum pemasangan, terlebih dahulu dibuat lubang Universitas Sumatera Utara penuntun. Lubang penuntuntidak boleh lebih besar dari D+0,8 mm bila D12,7mm dan D+16 mm bila D ≥12,7 mm. Alat sambung baut digunakan pada sambungan dua irisan dengan tebal minimum kayu samping adalah 30 mm dan kayu tengah adalah 40 mm dan dilengkapi cincin penutup. Alat sambung baut difungsikan untuk menahan beban tegak lurus sumbu panjangnya. Kekuatan sambungan baut bergantung pada kuat tumpu kayu, tegangan lentur baut dan angka kelangsingan. Ketika kelangsingan kecil, baut menjadi sangat kaku dan distribusi tegangan terjadi secara merata.

2. Geometri Sambungan Baut

Untuk baut jarak tepi, jarak ujung dan spasi alat pengencang yang diperlukan dalam perhitungan tahanan acuan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II.9 Jarak tepi, jarak ujung dan persyaratan spasi sambungan baut BEBAN SEJAJAR ARAH SERAT KETENTUAN DIMENSIN MINIMUM 1. Jarak Tepi b opt LmD 6 1,5D LmD 6 Yang terbesar dai 1,5D atau ½ jarak antar baris alat pengencang tegak lurus 2. Jarak ujung a opt Komponen tarik 7D Komponen Tekan 4D 3. Spasi S opt Spasi dalam baris alat pengencang 4D 4.Jarak antar bnaris alat pengencang 1,5D 127 mm lihat catatan 2 dan 3 Beban Tegak Lurus Serat Ketentuan Dimensi Minimum 1. Jarak Tepi b opt Tepi yang dibebani 4D Tepi yang tidak dibebani 1,5D 2. Jarak Ujung 4D 3. Spasi Lihat catatan 3 Universitas Sumatera Utara 4. Jarak antar baris alat pengencang : LmD 2 2,5 D Lihat catatan 3 2 lm 6 5 lm + 10 D 8 lihat catatan 3 LmD 6 5D Lihat catatan 3 Catatan : 1. lm adalah panjang baut pada komponen utama pada suatu sambungan atau panjang total baut pada komponen sekunder 2 ls pada suatu sambungan. 2. Diperlukan spasi yang lebih besar untuk sambungan yang menggunakan ring. 3. Spasi tegak lurus arah serat antar alat – alat pengencang terluar pada suatu sambungan tidak boleh melebihi 127 mm, kecuali bila digunakan alat penyambung khusus atau biala ada ketentuan mengenai perubahan dimensi kayu. Untuk lebih jelasnya mengenai jarak tepi, jarak ujung, spasi dsalam baris alat pengencang dan jarak baris antar alat pengencang dapat dilihat pada gambar berikut. A j ar ak ant ar bar is alat pengencang j ar ak t epi j ar ak uj ung spesi dalam bar is alat pengencang Universitas Sumatera Utara B Gambar II.12 Geometri sambungan : A Sambungan Horizontal dan B SambunganVertikal

3. Tahanan Terhadap Gaya Lateral