Meranti Merah Meranti Kuning

II. 3 Kayu Meranti

Kayu meranti dikenal dengan banyak nama. Berbeda negara berbeda pula penyebutannya. Namun untuk kemudahan diberikan nama botani meranti yang dikenal dengan Shorea spp. Meranti termasuk dalam famili Dipteropaceae. Penyebaran wilayah tumbuh meranti di Indonesia adalah di Sumatera, Kalimantan dan Maluku. Meranti yang ada di pasaran ada tiga jenis. Ia dibedakan menurut warnanya yaitu meranti merah, meranti kuning dan meranti putih yang masing – masingnya terdiri atas beberapa spesies lagi. Ciri – ciri umum dari meranti adalah tinggi pohon mencapai 40 m, panjang batang bebas cabang mencapai 10 – 30 m, diameter bisa mencapai 200 cm, bentuk batang lurus dan silindris. Ciri – ciri fisik serta mekanik dari kayu meanti ini bergantung dengan jenisnya termasuk kedalam jenis meranti putih, merah dan kuning.

1. Meranti Merah

a. Wana kayu teras bervariasi dari hampir putih, coklat pucat, merah jambu, merah muda, merah kelabu Merah-coklat muda dan merah sampai merah tua atau coklat tua. Kayu gubal berwarna lebih muda dan dapat dibedakan denga jelas dari kayu teras, berwarna putih, putih kotor, kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan sangat muda, biasanya kelabu, tebal 2-8 cm b. Tekstur kayu agak kasar sampai kasar dan merata lebih kasar dari meranti kuning dan meranti putih. c. Arah serat umumnya agak berpadu, kadang-kadang hampir lurus, bergelombang atau sangat berpadu Universitas Sumatera Utara d. Kesan raba pada permukaan kayu licin atau agak licin e. Berat jenisnya tergantung klasifikasinya. Meranti merah rinagan berat jenis kurang dari 6 dan meranti merah berat memiliki berat jenis lebih dari 6. f. Kelas kuat II- IV dan kelas awet III – V. g. Kembang susut dan daya retak sedang dan kekerasannnya sedang sampai kuat. h. Pengerjaan dan pengeringan mudah untuk dilakukan.

2. Meranti Kuning

a. Warna kayu : Kayu teras berwarna coklat-kuning muda pada S. accuminatissima, S. gibbosa dan S. multiflora, kadang-kadang semu- semu hijau pada S. hopeifolia atau coklat muda semu-semu kuning pada S. faguetiana. Kayu gubal yang masih segar berwarna lebih muda dan seringkali lebih kuning dari kayu teras, nampak jelas pada ujung dolok karena pewarnaan oleh jamur dan damar. Warna kuning cerah pada kayu gubal yang masih segar menjadi coklat-kuning muda, lebih muda dari kayu teras. Kayu gubal yang telah kering biasanya berwarna kelabu karena pewarnaan oleh jamur, tebalnya antara 5 – 7,5 cm. b. Tekstur kayu agak kasar dan merata, lebih halus dari meranti merah dan meranti putih. c. Arah serat berpadu, tetapi tidak begitu menyolok. d. Kelas kuat terletak pada III – II dan kelas awet pada kelas III – IV. e. Daya retak dan kekerasan sedang. Universitas Sumatera Utara f. Berat jenis pada keaadaan kering udara berkisar antara 0.51 – 0.66. g. Kayu Meranti kuning mudah dikerjakan sampai halus dan dapat diserut sampai mengkilap serta dapat digergaji melintang dengan baik.

3. Meranti Putih