tidak keluar dari dalam pan , dan diatur juga agar sampel tidak menyentuh sisi – sisi samping dan bawah pan dengan memasang jarum sebagai kaki – kaki sampel .
Seimbangkan timbangan dengan menambah pemberat pada sisi lain . Berat pemberat yang ditambahkan untuk mencapai keseimbangan dalam Gr adalah sama dengan
nilai volume sampel dalam cm
3
. Karena kayu sebagai material dengan daya serap yang tinggi, maka
diperlukan bahan lain untuk melapisi sampel sehingga air tidak ada yang masuk ke dalam kayu. Bahan tersebut haruslah bahan yang tipis, kedap air, serta memiliki berat
yang sangat kecil. Parafin merupakan bahan yang sesuai. Sebelum sampel dimasukkan kedalam air, terlebih dahulu sampel dimasukkan kedalam cairan parafin
yang mendidih sampai keseluruhan permukaan sampel ditutupi parafin . Kelebihan parafin pada permukaan yang dihaluskan dan diratakan sehingga permukaan parafin
tidak terlalu tebal . Berat jenis juga didefenisikan berat jenis relatif benda tersebut terhadap berat
jenis standard , dalam hal ini berat jenis air dalam gr cm
3
. Air dipakai sebagai bahan standard karena berat 1 cm
3
adalah 1 gr. Dapatlah dikatakan bahwa berat jenis suatu benda adalah berat benda tersebut relatif terhadap berat jenis standard
yaitu air .
2. Kadar air kadar lengas kayu
Kayu sebagai bahan bangunan dapat mengikat air dan juga dapat melepaskan air yang dikandungnya. Keadaan seperti ini tergantung pada kelembaban suhu udara
disekelilingnya dimana kayu itu berada .
Universitas Sumatera Utara
Kayu mempunyai sifat peka terhadap kelembaban. Karena pengaruh kadar airnya menyebabkan mengembang dan menyusutnya kayu serta mempengaruhi pula
sifat – sifat fisik dan mekanis kayu. Kadar air sangat besar pengaruhnya terhadap kekuatan kayu, terutama daya pikulnya terhadap tegangan desak sejajar arah serat
dan juga tegak lurus arah serat kayu . Sel – sel kayu mengandung air , yang sebagian merupakan bebas yang
mengisi dinding sel . Apabila kayu mengering , air bebas keluar dahulu dan saat air
bebas itu habis keadaannya disebut titik jenuh serat Fiber Saturation Point .
Kadar air pada saat itu kira – kira 25 - 30 . Apabila kayu mengering dibawah titik jenuh serat , dinding sel menjadi semakin padat sehingga mengakibatkan serat –
seratnya menjadi kokoh dan kuat . Maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa turunnya kadar air mengakibatkan bertambahnya kekuatan kayu .
Pada umumnya kayu – kayu di Indonesia yang kering udara mempunyai kadar air kadar lengas antara 12 - 18 , atau rata – rata adalah 15 .
3. Cacat kayu
Cacat Kayu dapat mempengaruhi kekuatan kayu, bahkan kayu yang cacat tersebut tidak dapat dipegunakan ubtuk bahan konstruksi. Cacat kayu yang sering
kali terjadi adalah retak Cracks , mata kayu Knots , dan kemiringan serat slope of grain . Retak disebabkan karena terjadi proses penyusutan pada kayu. Pada kayu
yang tipis retak terjadi lebih besar yang dinamakan dengan belah Split . Mata kayu terbentuk dari bekas patahan cabang kayu. Pada mata kayu terjadi
pembelokan arah serat sehingga menurunkan kekuatan kayu. Sedangkan kemiringan serat terjadi karena tidak sesuainya sumbu batang kayu dengan sumbu pohon pada
saat pemotongan atau penggergajian.
Universitas Sumatera Utara
4. Warna kayu
Warna kayu bermacam – macam seperti kuning, coklat muda, coklat tua, kehitam – hitaman, kemerahan dan lain – lain. Kadang kala warna kayu dapat dengan
mudah mengidentifikasi jenis kayu tersebut. Pada pengenalan kayu, warna kayu yang dipakai adalah warna kayu terasnya. Warna kayu dapat berbeda karena dipengaruhi
zat ekstraktif yang dikandung kayu dan dipengaruhi oleh fakor – factor seperti tempat di dalam pohon, umur pohon dan kelembaban.
5. Serat, tekstur dan kesan raba