Dari perhitungan sebelumnya maka dapat ditentukan head total yang dibutuhkan untuk melayani instalasi pemipaan :
H
pompa
= Δ H
p
+ Δ H
v
+ H
s
+ H
L
= 0 + 0+ 14,7+ 1,28 m = 15,98 m
Namun untuk pemakaiannya dalam jangka waktu yang laa perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Kondisi permukaan pipa dalam jangka waktu yang panjang akan
semakin kasar, sehingga nantinya akan memperbesar kerugian yang terjadi.
- Penurunan kinerja pompa yang dipakai dalam rentang waktu yang
sangat lama. -
Kondisi - kondisi lain yang dapat mempengaruhi operasional pompa. Maka dalam perencanaannya head pompa perlu ditambah 10
÷ 25 [ pump handbook, hal 248]. Dalam perancangan ini dipilih 15 maka besarnya
head pompa yang akan dirancang : H
pompa
= 15,98 m . 1+0,15 = 18,37 m = 18 m
3.4 Pemilihan jenis pompa
Pemlihan jenis pompa dilakukan berdasarkan kapasitas dan head pompa yang akan direncanakan sebelumnya. Dengan harga kapasitas, Q = 10 m
3
jam dan head, H
p
= 18 m maka dari gambar 3.2 dapat dilihat jenis pompa yang cocok digunakan dalam perancangan adalah pompa radial.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Daerah kerja beberapa jenis konstruksi pompa
Sumber: Turbin, Pompa dan Compresor. Fritz dietzel
3.5 Perhitungan motor penggerak
Ada beberapa jenis alat penggerak motor yang digunakan untuk menggerakkan pompa, antara lain turbin uap, motor bakar dan motor listrik.
Dalam perencanaan ini dipilih motor listrik sebagai penggerak mula pompa dengan pertimbangan :
1. Energi listrik untuk menggerakkan motor listrik dapat dengan mudah
diperoleh dari pembangkit yang ada. 2.
Keuntungan memakai motor listrik dengan mudah dapat dikopel secara langsung ke pompa, pengoperasiannya mudah, putaran yang dihasilkan
konstan, getaran yang ditimbulkan kecil, biaya perawatan murah serta tidak menimbulkan polusi udara.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya putaran motor listrik dapat ditentukan dengan mengetahui frekuensi dan jumlah kutub pada motor listrik. Pada umumnya frekuensi listrik di
Indonesia adalah 50 Hz dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9 Harga putaran dan kutubnya
Jumlah kutub Putaran rpm
2 3000
4 1500
6 1000
8 750
10 600
12 500
Pompa dan kompresor, Sularso, Haruo Tahara
Pada pemilihan kali ini dipilih motor listrik dengan 2 buah kutub dan putaran 3000 rpm. Akibat adanya terjadi slip pada motor maka akan terjadi
penurunan, besarnya 1 ÷ 2, sehingga putaran menjadi 2950 rpm.
Motor listrik dikopel langsung dengan pompa sehingga putaran pompa sama dengan putaran motor.
3.6 Putaran spesifik dan tipe impeler
Impeler adalah roda atau rotor yang dilengkapi dengan sudu-sudu, dimana sudu - sudu ini berguna untuk memindahkan energi mekanis poros menjadi energi
fluida, tipe impeler suatu pompa ditentukan berdasarkan putaran spesifik pompa tersebut. Putaran spesifik untuk pompa yang memiliki impeler satu tingkat dapat
dihitung menggunakan persamaan [Khetagurov, hal 205]: n
s
= Dimana : n
s
= putaran spesifik [rpm] n = putaran pompa [rpm]
= 2950 rpm Q = kapasitas pompa [gpm] = 42,795 gpm
H
p
= head pompa [ft] = 59,058 ft
Universitas Sumatera Utara
Sehingga : n
s
= = 906,02 rpm
Dari tabel 3.10 diketahui bahwa untuk putaran spesifik, n
s
= 863,1 rpm maka jenis impeler yang sesuai adalah jenis radial flow.
Tabel 3.10 Klasifikasi impeler menurut putaran spesifik
Jenis impeler n
s
Radial flow 500 - 3000
Francis 1500 - 4500
Aliran campur 4500 - 8000
Aliran aksial 8000 ke atas
pump selection book, C.P Beaton, G.T Meiklejohn
3.7 Efisiensi Pompa