β = sudut tangensial, untuk sisi masuk β
1
= 19,63 , untuk sisi keluar
β
2
= 20,8 Z = jumlah sudu = 4 buah
Maka : Tebal sudu masuk t
1
adalah : t
1
=
4 63
, 19
sin 8
, 1
34 .
−
π
= 1,81 mm
Tebal sudu sisi keluar t
2
adalah : t
2
=
4 8
, 20
sin 9
, 1
107 .
−
π
= 2,98 mm Dan berdasarkan hasil dari perhitungan tebal dari sudu impeler ini, maka bahan
yang digunakan untuk impeler ini adalah perunggu [Fritz Dietzel, hal 253].
4.3.5. Melukis Bentuk Sudu
Ada dua metode yang digunakan dalam melukis bentuk sudu, yaitu : 1.
Metode arcus tangent 2.
Metode koodinat polar Dalam melukis bentuk sudu sering digunakan metode arcus tangent,
yaitu dengan membagi-bagi impeler beberapa ruang konsentris diantara jari- jari R
1
dan R
2.
Jarak masing-masing lingkaran adalah :
Universitas Sumatera Utara
Dimana : R
1
= jari-jari lingkaran sudu sisi masuk impeler = d
1
2 = 34,452 = 17,22 mm R
2
= jari-jari lingkaran sudu sisi keluar = d
2
2 = 1072 = 53,5 mm i = jumlah bagian yang dibentuk oleh lingkaran konsentris direncanakan 4
bagian. Maka diperoleh :
R =
4 22
, 17
5 ,
53 −
= 9,07 mm Perubahan besar sudut kelengkungan
terhadap perubahan R adalah : =
4 63
, 19
8 ,
20 −
= 0,29
Jari-jari kelengkungan busur pada setiap lingkaran dapat dihitung dengan persamaan :
ρ
=
cos cos
2
2 2
i i
o o
i o
R R
R R
β β −
−
Dimana : i = menyatakan lingkaran bagian dalam
o = menyatakan lingkaran bagian luar
Universitas Sumatera Utara
Harga-harga setiap jari-jari busur dan sudut pada setiap bagian lingkaran yang membentuk sudu impeler dihitung dan ditabelkan pada tabel 4.2. berikut :
Tabel 4.2. Jari-jari busur sudu impeler
Link R
mm R
2
mm
2
R cos R
cos - R
i
cos R
2 –
R
i 2
mm
1 17,22
296,52 20,8
16,09 -
- -
B 26,29
691,16 21,09
24,52 8,43
394,64 23,40
C 44,43
1250,32 21,38
32,92 8,4
559,16 33,28
D 44,43
1974,02 21,67
41,28 8,36
723,7 43,28
2 53,5
268,25 21,96
49,61 8,33
888,23 53,31
Adapun langkah-langkah melukis sudu impeler adalah sebagai berikut : 1.
Gambaran lingkaran a,b dan c diantara R
1
dan R
2
dengan R = 9,07 mm 2.
Tentukan sembarang titik A pada lingkaran d
1
lalu tarik garis sumbu OA kemudian lukis sudut OAA’ sebesar
= 18,3 .
3. Tentukan titik W sebagai pusat lingkaran 1 dan b pada garis AA’ dengan
jari-jari 49,59 mm dari titik A, lukis busur lingkaran yang berpusat di W dari titik A hingga berpotonan dengan lingkaran b, tandai dengan titik C.
4. Tentukan titik CX sebagai pusat lingkaran b dan c pada garis BC dengan
jari-jari 71,66 mm dari titik C, lukis busur lingkaran yang berpusat di titik X dari titik C hingga berpotongan dengan lingkaran c. titik potongan
tersebut ditandai dengan titik C.
Universitas Sumatera Utara
1 B C D 2 Z
Y X
W
5. Demikian seterusnya dilakukan dengan langkah 3 dan hingga dapat
ditentukan titik D dan E pada lingkaran d dan 2 sehingga diperoleh tiktik A, B, C, D dan E yang membentuk sudut impeler.
Maka gambar sudu tersebut dapat dilihat seperti terdapat pada gambar 4.5 berikut:
Gambar 4.5 Sudu impeler
4.3.6. Ukuran-Ukuran Utama Impeler