4.3.3.1. Kecepatan Radial Aliran V
r2
Dari perhitungan sebelumnya kecepatan radial pada sisi keluar impeler V
r2
adalah sebesar 1,87 ms
4.3.3.2. Kecepatan Tangensial U
2
U
2
= 60
. .
2 p
n d
π
=
60 2950
. 107
, .
14 ,
3
= 16,51 ms
4.3.3.3. Sudut tangensial Keluar Impeler β
2
Besarnya sudut tangensial keluar impeler β
2
mempunyai harga berkisar 10
– 40 . Akibat sudut keluar ini, maka impeler ini dapat menghasilkan head
[Magdy Abou Rayan, hal 103]. Head yang dihasilkan impeler untuk sudut tidak terbatas disebut head teoritis H
thz
. Dalam menentukan sudut tangensial sisi keluar impeler
β
2
harus diperhatikan head teoritis yang direncanakan, sebab tidak bekerja dengan baik apabila head teoritis pompa lebih kecil dari head
pompa. Dimana head teoritis dihitung dengan persamaan berikut [Fritz Dietzel, hal 258]:
H =
h
η x H
thz
Dimana : H
= Head pompa = 18 m
h
η = Efisiensi hidrolik dalam instalasi, besarnya efisiensi hidrolik ini didapat dari hasil interpolasi, sebesar 92,5 .
Universitas Sumatera Utara
maka H
thz
=
h
H
η
= 925
, 78
= 19,45 mm untuk menghitung sudut tangensial sisi keluar impeler dilakukan menurut
persamaan berikut : H
thz
=
2 2
2 2
tan .
β
r
V U
g U
[Stepanoff, hal 49]
dimana : H
thz
= Head teoritis impeler = 19,45 m U
2
= Kecepatan tangensial keluar impeler = 16,51 ms V
r2
= kecepatan radial keluar impeler = 1,87 ms
2
β = sudut tangensial impeler maka :
19,45 =
2
tan 87
, 1
51 ,
16 81
, 9
51 ,
16 β
tan
2
β = 0,38
2
β = 20,8
4.3.3.4 Kecepatan Absolut Tangensial V
u2
V
u2
= U
2
-
2 2
tan β
r
V [Stepanoff, hal 49]
Universitas Sumatera Utara
= 16,51- 8
, 20
tan 87
, 1
= 11,59 ms
4.3.3.5 Sudut Absolut Keluar Impeler
2
α
2
α = arc tan
2 2
u r
V V
= arc tan 59
, 11
87 ,
1
= 9,16
4.3.3.6 Kecepatan Sudut Absolut keluar impeler W
2
W
2
=
2 2
sin β
r
V
= 8
, 20
sin 87
, 1
= 5,26 ms
4.3.3.7 Kecepatan Absolut aliran keluar V
2
V
2
=
2 2
sin α
r
V
= 16
, 9
sin 87
, 1
= 11,76 ms Setelah didapat harga-harga diatas maka polygon kecepatan keluar impeler
dapat digambarkan seperti gambar 4.4 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
V
2
11,76 m s Vr
2
1,87 ms U
1
16,54 ms W
2
5,26 ms
20,8°
β
9,16
°
α
2
Gambar 4.4 Segitiga kecepatan pada sisi keluar Keterangan gambar :
V
2
= komponen absolute keluar impeler V
u2
= komponen tangensial kecepatan absolute keluar impeler W
2
= kecepatan relative keluar impeler U
2
= kecepatan tangensial keluar impeler α
2
= sudut absolute keluar impeler β
2
= sudut tangensial keluar impeler.
4.3.4. Perencanaan Sudu Impeler