Saya Kami Anda Kalian Kata Tanya Siapa

2.5.1.3 Huruf Katakana digunakan saat menuliskan nama asing, tempat, dan kata-kata dari luar negeri Nama orang asing ditulis dalam bentuk katakana. Huruf Katakana perlu dipelajari agar kita dapat memesan makanan dari restoran siap saji ataupun membaca papan iklan di jalan. Ini disebabkan karena Jepang banyak menggunakan kata-kata adaptasi. Struktur Huruf Katakana mirip dengan Huruf Hiragana. Perbedaan yang terbesar adalah Katakana terdiri dari garis lurus, sedangkan hiragana terdiri dari garis-garis melengkung [4]. Huruf Kanji biasanya digunakan untuk menuliskan kosa kata Bahasa Jepang. Sebenarnya, Huruf Kanji terdiri dari 50.000 karakter [9]. Hanya saja, yang biasa dipakai hanya berjumlah 5.000 hingga 10.000 karakter. Setelah Perang Dunia ke-II, Pemerintah Jepang mengelompokkan 1.945 karakter utama sebagai “Jooyoo Kanji” yang berarti kanji yang biasa digunakan. Huruf Kanji yang termasuk dalam “Jooyoo Kanji” digunakan dalam buku cetak dan penulisan surat resmi. Di Jepang, para siswa sekolah dasar harus dapat mempelajari 996 karakter utama dari “Jooyoo Kanji”. Sebagian besar waktu sekolah dihabiskan untuk mempelajari Huruf Kanji. Oleh karena keterbatasan waktu, maka penulis tidak membahas Huruf Kanji pada skripsi kali ini. Huruf Kanji

2.5.2 Struktur Kalimat

Kalimat dalam bahasa Jepang mempunyai struktur yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Struktur kalimat bahasa Indonesia mempunyai pola Subjek, Predikat, Objek. Sedangkan bahasa Jepang mempunyai pola Subjek, Objek, Predikat. Untuk dapat membuat suatu kalimat, kata ganti orang dalam bahasa Jepang perlu terlebih dahulu dipelajari [2]. Berikut ini adalah daftar kata ganti orang dalam bahasa Jepang:

a. Saya

- watakushi hormat - watashi sopan - atashi dipakai oleh kaum wanita yang akrab - boku dipakai oleh kaum lelaki yang akrab Universitas Sumatera utara - washi dipakai oleh kaum lelakiorang tua - temae sopan, dipakai dalam perdagangan - ore kasar, dipakai oleh kaum lelaki

b. Kami

- watakushi domo hormat - watashitachi ramah - boku tachi - bokura - ware ware - warera - temae domo - orera

c. Anda

- anata hormat - anta biasa - kimi dipakai kaum lelaki yang akrab - omae kasar

d. Kalian

- anata gata hormat - anata tachi ramah

e. Kata Tanya Siapa

- donata sama hormat - dochira sama hormat - donokata sopan - donata sopan - dare biasa

2.5.2.1 Kalimat Sederhana

Bahasa Jepang juga mengenal bentuk lampau, sekarang, dan akan datang sebagaimana dalam bahasa Inggris [2]. Berikut ini adalah cara membuat kalimat sederhana dengan keterangan waktu seperti disebutkan di atas. Pola yang digunakan adalah: Universitas Sumatera utara 1. Kalimat Positif a. Kalimat positif bentuk sekarangakan datang Pola : A… wa …B…desu Artinya : A adalah B Contoh : Watashitachi wa Indoneshiajin desu. Kami adalah orang Indonesia b. Kalimat positif bentuk lampau Pola : A…wa…B…deshita Artinya : A dulunya adalah B Contoh : Watashi wa kenji deshita. Saya dulunya adalah jaksa 2. Kalimat Negatif a. Kalimat negatif bentuk sekarang Pola : A…wa…B…dewa arimasen Artinya : A bukanlah B Contoh : Watashi wa Vita dewa arimasen. Saya bukanlah Vita b. Kalimat negatif bentuk lampau Pola : A…wa…B…dewa arimasen deshita Artinya : A dulunya bukanlah B Contoh : Anata wa sensei dewa arimasen deshita. Anda dulunya bukan guru 3. Kalimat Tanya a. Kalimat Tanya Positif Pola : A…wa…B…desu ka Artinya : Apakah A adalah B? Contoh : Anata tachi wa Indoneshiajin desu ka. Apakah kalian orang Indonesia? b. Kalimat Tanya Negatif Pola : A…wa…B…dewa arimasen ka Artinya : Apakah A bukan B? Contoh : Anata tachi wa daigakusei dewa arimasen ka. Apakah kalian bukan mahasiswa? Universitas Sumatera utara Kedua bentuk ini dapat diubah ke dalam bentuk lampau dengan cara yang sama dengan pola kalimat yang di atas sebelumnya, yaitu dengan mengubah desu menjadi deshita, dan dewa arimasen menjadi dewa arimasen deshita. Kalimat Tanya ini dapat dijawab dengan dua cara, yaitu Hai iya untuk menyatakan persetujuan, dan Iie tidak untuk menyatakan penyangkalan.

2.5.2.2 Kata Ganti Penunjuk Benda

Kata ganti penunjuk benda dalam bahasa Jepang disebut sebagai shijidaimeishi. Kata ganti penunjuk ini digunakan untuk menunjuk sesuatu yang berupa hewan atau benda mati dan berdiri sendiri yang pemakaiannya tidak dirangkaidiikuti dengan sebuah kata benda. Kata ganti penunjuk tersebut adalah: 1. Kore Ini, digunakan untuk menunjukkan bendahewan yang dekat dengan pembicara. Contoh: Kore wa bin desu. Ini adalah botol 2. Sore Itu, digunakan untuk menunjukkan bendahewan yang agak jauh dari pembicara. Contoh: Sore wa bin dewa arimasen. Itu bukan botol 3. Are Itu, digunakan untuk menunjukkan bendahewan yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara. Contoh: Are wa kumo desu ka. Apakah itu laba-laba? 4. Dore Yang mana, digunakan untuk menanyakan yang mana bendahewan yang dimaksud. Contoh: Dore ga kaban desu ka. Yang manakah tas?

2.5.2.3 Kata Perangkai

Universitas Sumatera utara Kata perangkai dalam bahasa Jepang disebut sebagai rentaishi, yang berfungsi sama dengan kata penunjuk benda atau shijidaimeshi. Hanya saja, kata perangkai digunakan untuk menunjukkan benda mati dan benda hidup dengan diikuti kata benda [2]. 1. Kono …ini, digunakan untuk menunjukkan bendahewan yang dekat dengan pembicara. Contoh: Kono kudamono wa amai desu. Buah ini manis 2. Sono …itu, digunakan untuk menunjukkan bendahewan yang agak jauh dari pembicara. Contoh: Sono birudingu wa takai desu. Bangunan itu tinggi 3. Ano …itu, digunakan untuk menunjukkan bendahewan yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara. Contoh: Ano hito shinsetsu desu. Orang itu ramah 4. Dono …yang mana, digunakan untuk menanyakan yang mana bendahewan yang dimaksud. Contoh: Dono kudomono wa amai desu ka. Buah mana yang manis?

2.5.2.4 Kata Penunjuk Tempat

Kata penunjuk tempat hampir sama dengan kedua kata penunjuk di atas. Hanya saja, ini digunakan untuk menunjukkan tempat. 1. Koko Di sini, digunakan untuk menunjukkan tempat yang dekat dengan pembicara. Contoh: Koko wa tera desu. Di sini biara 2. Soko Universitas Sumatera utara Di situ, digunakan untuk menunjukkan tempat yang agak jauh dari pembicara. Contoh: Soko wa hakubutsukan. Di situ museum 3. Asoko Di sana, digunakan untuk menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara. Contoh: Asoko wa apaato desu. Di sana Apartement 4. Doko Di mana, digunakan untuk menanyakan tempat. Contoh: Hikoojoo wa doko desu ka. Di manakah bandara?

2.5.2.5 Kata Penunjuk Arah

Masih hampir sama dengan kata penunjuk yang telah dibahas sebelumnya, hanya saja, kata penunjuk arah digunakan untuk menunjukkan arah yang dimaksudkan. 1. Kochira Di sebelaharah sini, digunakan untuk menunjukkan tempat yang dekat dengan pembicara. Contoh: Kochira wa minami desu. Arah sini adalah selatan 2. Sochira Di sebelaharah situ, digunakan untuk menunjukkan tempat yang agak jauh dari pembicara. Contoh: Hakubutsukan wa sochira dewa arimasen. Museum bukan di sebelah situ 3. Achira Di sebelaharah sana, digunakan untuk menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara maupun lawan bicara. Contoh: Watashi no uchi wa achira desu. Universitas Sumatera utara Rumah saya ada di sebelah sana 4. Dochira Di sebelaharah mana, digunakan untuk menanyakan tempat. Contoh: Bandon eki wa dochira desu ka. Stasiun kereta Bandung di sebelah mana?

2.5.2.6 Bilangan

Kata bilangan dalam bahasa Jepang disebut dengan suushi. Dalam bahasa Jepang, terdapat beberapa jenis kata bilangan, diantaranya adalah bilangan tetap, bilangan tidak tentu, dan juga variasi dari kata penunjuk bilangan [2]. 1. Urutan bilangan tetap : reizero 1 : ichi 2 : ni 3 : san 4 : shiyon 5 : go 6 : roku 7 : shichinana 8 : hachi 9 : kyuuku 10 : juu 11 : juuichi 20 : nijuu 21 : nijuu-ichi 30 : sanjuu 50 : gojuu 80 : hachijuu 100 : hyaku 300 : sanbyaku 400 : yonhyaku Universitas Sumatera utara 600 : roppyaku 1000 : sen 2000 : ni sen 7000 : nana sen 9000 : kyuu sen 10.000 : man 2. Bilangan tak tentu a. ada seseorang : aru hito b. ada sebuah pena : aru pen c. beberapa : ikura ka no d. beberapa buah : suuko e. beberapa hari : suujitsu f. lima enam hari : go roku nichi g. masing-masing : ono ono h. sebagian : ichi bu ono i. segelintir : jakkan no j. seluruh Papua : zen papua k. semua : zenbu l. suatu hari : aru hi m. tiap bulan : maitsuki n. tiap hari : mainichi o. tiap malam : maiban p. tiap minggu : maishuu q. tiap pagi : maiasa r. tiap tahun : mainen 3. Kata Penunjuk Bilangan a. Menghitung orang 1 orang : hitori 2 orang : futari 3 orang : sannin 4 orang : yonin 5 orang : gonin 6 orang : rokunin Universitas Sumatera utara 7 orang : nananin 8 orang : hachinin 9 orang : kyuunin 10 orang : juunin b. Menghitung barang 1 buah : hitotsu 2 buah : futatsu 3 buah : mittsu 4 buah : yottsu 5 buah : itsutsu 6 buah : muttsu 7 buah : nanatsu 8 buah : yattsu 9 buah : kokonotsu 10 buah : too c. Menghitung buku 1 jilid : issatsu 2 jilid : nisatsu 3 jilid : sansatsu 4 jilid : yonsatsu 5 jilid : gosatsu 6 jilid : rokusatsu 7 jilid : nanasatsu 8 jilid : hassatsu 9 jilid : kyuusatsu 10 jilid : jussatsu d. Menghitung tingkat gedung tingkat 1 : ikkai tingkat 2 : nikai tingkat 3 : sankai tingkat 4 : yonkai tingkat 5 : gokai tingkat 6 : rokkai Universitas Sumatera utara tingkat 7 : nanakai tingkat 8 : hakkai tingkat 9 : kyuukai tingkat 10 : jukkai e. Menghitung benda yang panjang 1 batang : ippon 2 batang : nihon 3 batang : sanbon 4 batang : yonhon 5 batang : gohon 6 batang : roppon 7 batang : nanahon 8 batang : happon 9 batang : kyuuhon 10 batang : juppon

2.5.2.7 Kalimat Tanya

Kalimat Tanya yang akan dibahas di sini adalah kalimat tanya dengan jawaban pilihan, yang dalam bahasa Indonesia sama dengan kalimta tanya dengan kata atau. Pola Kalimat : …A…wa…B…desu ka, …C…desu ka. Arti : Apakah A adalah B atau C? Contoh : Anata wa Indojin desu ka Pakisutanjin desu ka. Apakah Anda orang India ataukah orang Pakistan?

2.5.2.8 Menggabungkan Kalimat

Seperti juga dalam bahasa-bahasa lainnya, dalam bahasa Jepang, ada beberapa cara untuk menggabungkan kalimat. 1. Dengan menggunakan kata bantu “mo” Pola Kalimat : …A…wa…C…desu. Universitas Sumatera utara …B…wa…C…desu. Digabung menjadi: …A…mo…B…mo, …C…desu. Arti : A adalah C B adalah C Digabung menjadi Baik A maupun B adalah C. Contoh : Watashi wa Nihongo no sensei desu. Saya adalah guru bahasa Jepang Rabiah san wa Nihongo no sensei desu. Rabiah adalah guru bahasa Jepang Digabung menjadi Watashi mo Rabiah san mo Nihongo no sensei desu. Baik saya maupun Rabiah adalah guru bahasa Jepang 2. Dengan menggunakan kata bantu “to” Pola kalimat yang dipakai sama dengan pola penggabungan kalimat pertama, yaitu subyeknya berbeda tetapi memiliki predikat yang sama. Pola Kalimat : …A…wa…C…desu. …B…wa…C…desu. Digabung menjadi …A…to…B…wa…C…desu. Artinya : A adalah C B adalah C Digabung menjadi A dan B adalah C Contoh : Seno Gumira san wa bunjin desu ka. Apakah Seno Gumira adalah sastrawan? Sutardji san wa bunjin desu ka. Apakah Sutardji adalah sastrawan? Digabung menjadi Seno Gumira san to Sutardji san wa bunjin desu ka. Apakah Seno Gumira dan Sutardji adalah sastrawan? Universitas Sumatera utara 3. Dengan mengubah “desu” menjadi “de” Berbeda dengan kedua pola di atas, pada pola ini, subjeknya hanya satu, tetapi memiliki dua predikat. Pola Kalimat : …A…wa...B…desu. …A…wa…C...desu. Digabung menjadi …A…wa…B…de…C…desu. Artinya : A adalah B A adalah C Digabung menjadi A adalah B dan C Contoh : Neni san wa isha desu. Neni adalah dokter Neni san wa kaku hito desu. Neni seorang penulis Digabung menjadi: Neni san wa isha de kaku hito desu. Neni seorang dokter dan penulis

2.5.2.9 Arimasu dan Imasu

Arimasu dan imasu adalah kata kerja yang masing-masing berarti ada, tetapi berbeda dalam pemakaiannya. Kata kerja arimasu biasa dipakai untuk benda yang tak bernyawa, sedangkan imasu dipakai untuk menunjukkan orang atau hewan. 1. Kata kerja arimasu a. Kalimat positif Pola Kalimat : …A…ga arimasu Arti : Ada…A… Contoh : Soko ni gakkoo ga arimasu. Di situ ada sekolah Bentuk lampau positif dari arimasu adalah arimashita. Universitas Sumatera utara Contoh : Koko ni kakedokei ga arimashita. Dulunya di sini ada jam dinding b. Kalimat negatif Pola Kalimat : …A…wa arimasen Arti : Tidak ada …A… Contoh : Kamera wa arimasen. Tidak ada kamera Bentuk lampau negatif dari arimasen adalah arimasen deshita. Contoh : Soko ni gekijoo wa arimasen deshita. Dulunya di situ tidak ada gedung kesenian c. Kalimat tanya Pola Kalimat : …A…ga arimasu ka. Arti : Apakah ada …A…? Contoh : Konpyuutaa ga arimasu ka. Apakah ada komputer? 2. Kata kerja imasu Pola kalimat yang dipakai sama saja dengan pola kalimat pada kata kerja arimasu. Hanya saja, kata arimasu diganti dengan imasu. Pola Kalimat : + …A… ga imasuimashita bentuk lampau - …A…wa imasenimasen deshita. ? …A…ga imasukaimashita ka Contoh : Onna ga imasu. Ada perempuan Koko ni inu wa imasen. Di sini tidak ada anjing Asoko ni Risna san ga imau ka. Apakah di sana ada saudari Risna? 2.5.2.10 Kata Depan Universitas Sumatera utara Untuk menunjukkan posisi atau letak suatu benda, baik itu berupa benda mati maupun benda hidup, bisa digunakan kata-kata sebagai berikut: di atas : …no ue ni… di bawah : …no shita ni… di dalam : …no naka ni… di luar : …no soto ni… di depan : …no mae ni… di belakang : …no ushiro ni… di kiri : …no hidari ni… di kanan : …no migi ni… di samping : …no soba ni… di antara : …no aida ni… Contoh : Heya no naka ni Rani san ga imasu. Di dalam kamar ada Rani Gakko no mae ni shuho ga arimasu ka. Apakah ada kantin di depan sekolah? Isu no shita ni neko ga imasu. Di bawah kursi ada kucing Kaban no naka ni hon wa arimasen. Di dalah tas tidak ada buku Watashi no uchi no ushiro ni ki ga arimashita. Dulunya di belakang rumah saya ada pohon 2.5.2.11 Kata Sifat Kata sifat dalam bahasa Jepang disebut dengan keiyooshi. Kata sifat adalah kata yang mengungkapkan situasi atau sifat pada suatu benda. Kata ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu I-Keiyooshi dan Na-Keiyooshi. Adapun ciri-ciri kata sifat adalah sebagai berikut: 1. Berdiri sendiri dan di dalam kalimat berfungsi sebagai predikat 2. Perubahan I-keiyooshi berbeda dengan Na-keiyooshi 3. Jenis I-keiyooshi hanya ada satu, yaitu selalu diakhiri degan huruf “i”. Misalnya osoi lambat, yasui murah, dan nagai panjang. Ada beberapa jenis kata sifat yang juga Universitas Sumatera utara berakhiran “i” tetapi bukan termasuk dalam golongan ini, seperti kirei cantik, teinei sopan. Suara “ei” dalam kata=kata di atas adalah suara panjang huruf “e” dan bukan akhiran “i”. Oleh karena itu, mereka termasuk golongan kedua Na-keiyooshi. 4. Jenis Na-keiyooshi juga hanya ada satu, yaitu pada umumya selalu diakhiri bukan dengan huruf “i”. Bentuk pemakaian dan perubahan kata sifat I-keiyooshi adalah: 1. Dipakai di depan kata benda untuk menerangkan sifat benda tersebut. a. Kalimat positif bentuk sekarangakan datang - Budoo wa takai kudamono desu. Anggur adalah buah-buahan yang mahal - Sore wa muzukashii mondai desu Itu adalah soal yang sulit - Kore wa yasashi kaban desu Ini adalah tas yang murah b. Kalimat negatif bentuk sekarangakan datang - Kore wa atarashii kamera dewa arimasen Ini bukan kamera yang baru - Ranti san wa nibui hito dewa arimasen Ranti bukanlah orang yang bodoh - Sore wa amai kudamono dewa arimasen Itu bukan buah yang manis c. Kalimat positif bentuk lampau - Kinno wa warui tenki deshita Kemarin cuacanya jelek - Kore wa yasashii jidoosha deshita Dulunya ini mobil yang murah - Kanojo wa futoi hito deshita Dulunya dia orang yang gemuk 2. Dipakai sebagai predikat a. Kalimat positif bentuk sekarangakan datang - Kono kurasu wa hiroi desu Universitas Sumatera utara Kelas ini luas - Watashi ni Eva Karunia san wa umai desu Bagi saya Eva Karunia pandai - Indo ryoori wa oishii desu Masakan India enak b. Kalimat negatif bentuk sekarangakan datang Ahiran –i diganti dengan –ku arimasen - Kono heya wa hiroku arimasen Kamar ini tidak luas - Watashi ni Putri san wa umaku arimasen Bagi saya, Putri tidak pandai - Itaria ryoori wa oishiku arimasen Masakan Italia tidak enak c. Kalimat positif bentuk lampau Akhiran –i diganti dengan –katta - Kono zasshi wa omoshirokatta desu Majalah ini dulunya menarik - Ototoi no asa taihen atsukatta desu Pagi kemarin sangat panas - Sengetsu wa sukoshi samukatta desu Bulan lalu sedikit dingin d. Kalimat negatif bentuk lampau Akhiran –i diganti dengan –ku arimasen deshita - Haha wa yowaku arimasen deshita Ibu saya dulunya tidak lemah - Kinoo wa suzushiku arimasen deshita Kemarin tidak sejuk - Kinoo no ban wa samuku arimasen deshita Malam kemarin tidak dingin Sedangkan bentuk pemakaian Na-keiyooshi untuk dipakai di depan kata benda adalah sebagai berikut: 1. Kalimat positif bentuk sekarangakan datang Universitas Sumatera utara a. Neni san wa joozu na onna desu neni adalah wanita yang pandai b. Eman san wa fusei na hito desu Eman adalah orang yang licik c. Virna san wa shinsetsu na sensei desu Virna adalah guru yang ramah 2. Kalimat negatif bentuk sekarangakan datang a. Iwan san wa baka na hito dewa arimasen Iwan orang yang tidak bodoh b. Kare wa yumei na hito dewa arimasen Dia orang yang tidak terkenal c. Soko wa shizuka na tokoro dewa arimasen Di sana bukan tempat yang tenang 3. Kalimat positif bentuk lampau a. Irak wa rippa na tokoro deshita Dulunya Irak tempat yang megah b. Eva san wa bushoo na hito deshita Dulunya Eva orang yang malas c. Watashi wa yutaka na hito deshita Dulunya saya orang kaya 4. Kalimat negatif bentuk lampau a. Asoko wa shizuka dewa arimasen deshita Dulunya di sana tidak tenang b. Sono hon wa taisetsu dewa arimasen deshita Buku itu dulunya tidak penting c. Papua wa yumei dewa arimasen deshita Papua dulunya tidak terkenal

2.5.2.12 Kata Kerja

Universitas Sumatera utara Kata kerja adalah kata yang mengungkapkan kegiatan atau aktivitas. Di dalam bahasa Jepang, kata kerja mengalami perubahan-perubahan yang lumayan banyak. Untuk memudahkan kita dalam mempelajarinya maka semua kata kerja yang terdapat dalam disini dibuat dalam bentuk bahasa sopanbentuk masu. Kata kerja dalam bahasa Jepang selalu berada di akhir kalimat. Kata kerja, atau yang disebut dengan dooshi dalam bahasa Jepang, pada dasarnya memiliki ciri khas, yaitu selalu diakhiri dengan huruf ‘u’ dan dapat dibagi menjadi tiga golongan. Ketiga golongan tersebut adalah: 1. Golongan pertama a. Berakhiran –u Contoh : arau = mencuci Perubahan : aramanai = tidak mencuci arawareru = dicucikan arawaseru = menyuruh mencuci araimasu = mencuci bentuk sopan arainasai = silahkan mencuci araitai = ingin mencuci araeba = kalau mencuci arae = cuci araoo = cucilah aratta = tadinya mencuci aratte = mencuci dan… b. Berakhiran –tsu Contoh : katsu = menguasai Perubahan : katanai = tidak menguasai katareru = dikuasai kataseru = menyuruh, menguasai kachimasu = menguasai sopan kachinasai = silahkan menguasai kachitai = ingin menguasai kateba = kalau menguasai Universitas Sumatera utara kate = kuasai katoo = kuasailah katta = tadinya menguasai katte = menguasai dan… c. Berakhiran –ru Contoh : atsumaru = berkumpul Perubahan : atsumaranai = tidak berkumpul atsumareru = dikumpul atsumaraseru = menyuruh berkumpul atsumarimasu = berkumpul sopan atsumarinasai = silahkan berkumpul atsumaritai = ingin berkumpul atsumareba = kalau berkumpul atsumare = kumpul atsumayoo = kumpullah atsumatta = tadinya berkumpul atsumatte = berkumpul dan… d. Berakhiran –bu Contoh : yorokobu = gembira Perubahan : yorokobanai = tidak gembira yorokobareru =dibuat gembira yorokobaseru =menyuruh gembira yorokobimasu = gembira sopan yorokobinasai = silahkan gembira yorokobitai = ingin gembira yorokobeba = kalau gembira yorokobe = bergembiralah yorokoboo = gembiralah yorokonda = tadinya gembira yorokonde = gembira dan… e. Berakhiran –nu Contoh : shinu = mati Perubahan : shinanai = tidak mati Universitas Sumatera utara shinareru = dimatikan shinaseru = menyuruh mati shinimasu = mati sopan shininasai = silahkan mati shinitai = ingin mati shineba = kalau mati shine = mati shinoo = matilah shitta = tadinya mati shitte = mati dan… f. Berakhiran –mu Contoh : fumu = menginjak Perubahan : fumanai = tidak menginjak fumareru = diinjak fumaseru = menyuruh menginjak fumimasu = menginjak sopan fuminasai = silahkan menginjak fumitai = ingin menginjak fumeba = kalau menginjak fume = injak fumoo = injaklah funda = tadinya menginjak funde = menginjak dan… g. Berakhiran –ku Contoh : hataraku = bekerja Perubahan : hatarakanai = tidak bekerja hatarakareru = dikerjai hatarakaseru = menyuruh bekerja hatarakimasu = bekerja sopan hatarakinasai = silahkan bekerja hatarakitai = ingin bekerja hatarakeba = kalau bekerja Universitas Sumatera utara hatarake = kerja hatarakoo = bekerjalah hataraita = tadinya bekerja hataraite = bekerja dan… h. Berakhiran –gu Contoh : nugu = membuka pakaian Perubahan : nuganai = tidak membuka nugarareru = dibuka nugasaseru = menyuruh membuka nugimasu = membuka sopan nuginasai = silahkan membuka nugitai = ingin membuka nugeba = kalau membuka nuge = buka nugoo = bukalah nuida = tadinya membuka nuide = membuka dan… i. Berakhiran –su Contoh : hanasu = berbicara Perubahan : hanasanai = tidak berbicara hanasareru = dibicarakan hanasaseru = menyuruh berbicara hanashimasu = berbicara sopan hanashinasai = silahkan berbicara hanashitai = ingin berbicara hanaseba = kalau berbicara hanase = bicara hanasoo = bicaralah hanashita = tadinya berbicara hanashite = berbicara dan… 2. Golongan kedua Universitas Sumatera utara Kata kerja pada golongan ini mempunyai dua ciri, yaitu berakhiran –eru dan –iru. Berikut ini adalah contoh perubahan pada kata kerja golongan kedua. a. Berakhiran –eru Contoh : deru = keluar Perubahan : denai = tidak keluar derareru = dikeluarkan deraseru = menyuruh keluar demasu = keluar sopan denasai = silahkan keluar detai = ingin keluar dereba = kalau keluar dere = keluar deyoo = keluarlah deta = tadinya keluar dete = keluar dan… b. Berakhiran –iru Contoh : okiru = bangun Perubahan : okinai = tidak bangun okirareru = dibangunkan okisaseru = menyuruh bangun okimasu = bangun sopan okinasai = silahkan bangun okitai = ingin bangun okireba = kalau bangun okire = bangun okiyoo = bangunlah okita = tadinya bangun okite = bangun dan… 3. Golongan ketiga Yang masuk ke dalam golongan ketiga hanya dua, yaitu kuru dan suru. a. Kuru datang Perubahan : konai = tidak datang Universitas Sumatera utara korareru = didatangi kosaseru = menyuruh datang kimasu = datang sopan kinasai = silahkan datang kitai = ingin datang kureba = kalau datang kure = datang koyoo = datanglah kita = tadinya datang kite = datang dan… b. Okudan suru menerka Perubahan : okudan shinai = tidak menerka okudan shirareru = diterka okudan shisaseru = menyuruh menerka okudan shimasu = menerka sopan okudan shinasai = silahkan menerka okudan shitai = ingin menerka okudan sureba = kalau menerka okudan shire= terka okudan shiyoo = terkalah okudan shita = tadinya menerka okudan shite = menerka dan…

2.5.3 Percakapan Sederhana

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari: 1. Salam perkenalan Untuk dapat berkomunikasi, tentu saja pertama-tama salam perkenalan perlu dipelajari. Tanaka : Konnichiwa. Kimura : Konnichiwa. Tanaka :Kimura-san, kochira wa watashi no tomodachi desu. Yamada Hiroko-san desu. Universitas Sumatera utara Yamada : Hajimemashite. Yamada Hiroko desu. Douzo yoroshiku. Kimura : Kimura Ichirou desu. Douzo yoroshiku. Yamada : Gakusei desu ka. Kimura : Hai, gakusei desu. Yamada : Go-senmon wa. Kimura : Keizai desu. Anata mo gakusei desu ka. Yamada : Iie, hisho desu. Kimura : Sou desu ka. Artinya: Tanaka : Selamat malam. Kimura : Selamat malam. Tanaka : Tn. Kimura, Ini adalah teman saya. Tn. Yamada. Yamada : Apa kabar. Saya Yamada Hiroko. Senang berkenalan dengan anda. Kimura : Saya Kimura Ichirou. Senang berkenalan dengan anda. Yamada : Apakah kamu seorang murid? Kimura : Ya, saya seorang murid. Yamada : Dalam bidang apa? Kimura : Ekonomi. Apakah kamu juga seorang murid? Yamada : Tidak, saya adalah sekertaris. Kimura : Oh, begitu. 2. Di kantor pos Percakapan di kantor pos perlu dipelajari agar dapat berkiriman surat. Yamada : Sumimasen. Kyokuin : Hai. Yamada : Kore koukubin de onegaishimasu. Kyokuin : Kanada desu ne. Yamada : Ee. Kyokuin : 450 en desu. Yamada : Sorekara 80 en no kitte o go-mai to hagaki o san-mai kudasai. Ikura desu ka. Kyokuin : Zenbu de 970 en desu. Universitas Sumatera utara Yamada : Ja, kore de onegaishimasu. Kyokuin : 30 en no okaeshi desu. Yamada : Doumo. Kyokuin : Doumo arigatou gozaimashita. Artinya: Yamada : Permisi. Pegawai : Iya. Yamada : Tolong kirimkan ini lewat udara. Pegawai : Apakah dengan tujuan ke Kanada? Yamada : Iya. Pegawai : 450 yen. Yamada : Dan tolong berikan pada saya 80 yen perangko dan tiga lembar kartu pos. Semuanya berapa? Pegawai : smuanya 970 yen. Yamada : Ini, tolong diurus. Pegawai : 30 yen kembalian. Yamada : Terima kasih Pegawai : Terima kasih banyak. 3. Di rumah makan Percakapan di rumah makan perlu dipelajari agar dapat memesan makanan di rumah makan. Ueitoresu : Irasshaimase. Nanmei sama desu ka. Ichirou : Futari desu. Ueitoresu : Douzo kochira e. Ichirou : Sumimasen. Ueitoresu : Hai. Ichirou : Menyuu onegaishimasu. Ueitoresu : Hai, shou shou omachi kudasai. Ueitoresu : Hai, douzo. Ichirou : Doumo. Universitas Sumatera utara Ueitoresu : Go-chuumon wa okimari desu ka. Ichirou : Boku wa sushi no moriawase. Hiroko : Watashi wa tempura ni shimasu. Ueitoresu : Sushi no moriawase ga hitotsu, tempura ga hitotsu desu ne. O-nomimono wa ikaga desu ka. Ichirou : Biiru o ippon kudasai. Hiroko : Watashi mo biiru o moraimasu. Ueitoresu : Kashikomarimashita. Hoka ni nani ka. Ichirou : Iie, kekkou desu. Artinya: Pelayan : Selamat datang, berapa orang? Ichirou : Dua orang. Pelayan : Silahkan, arah sini. Ichirou : Permisi. Pelayan : Iya. Ichirou : Boleh saya minta menu? Pelayan : Iya, tunggu sebentar. Pelayan : Baik, ini. Ichirou : Terima kasih. Pelayan : Apakah sudah bisa memesan? Ichirou : Saya mau sushi campuran. Hiroko : Saya mau tempura. Pelayan : Satu sushi campuran dan satu tempura, benar? Apakah anda mau tambah minuman? Ichirou : Tolong, satu botol bir. Hiroko : Saya juga, satu botol bir. Pelayan : Baiklah, ada lagi? Hiroko : Tidak, Terima kasih. 4. Menanyakan arah Universitas Sumatera utara Percakapan ini digunakan untuk menanyakan arah atau lokasi. A : Sumimasen. B : Hai. A : Kono chikaku ni denwa ga arimasu ka. B : Denwa nara kono biru no nikai ni arimasu. Shokudou no mae desu kara sugu wakarimasu yo. A : Doumo. B : Iie. C : Ano, sumimasen. D : Hai. C : Toshokan wa doko deshou ka. D : Asoko ni ookii biru ga arimasu ne. Toshokan wa ano biru no tonari desu. Gofun gurai desu yo. C : Doumo arigatou gozaimashita. D : Dou itashimashite. Artinya: A : Permisi. B : Iya. A : Apakah di dekat sini ada telepon? B : Telepon ada di lantai 2 gedung ini. Di depan kantin, kamu tidak akan melewatkannya. A : Terima kasih. B : Iya. C : Permisi. D : Iya. C : Dimanakah ada perpustakaan? D : Di sana ada sebuah gedung, bisa terlihat? Perpustakaan ada di sampingnya. Akan memakan waktu sekitar 5 menit. C : Terima kasih. D : Terima kasih kembali. 5. Percakapan di telepon Universitas Sumatera utara Berikut ini adalah beberapa kalimat dan kosa kata yang akan digunakan untuk berkomunikasi melalui telepon. Telepon = denwa Nomor telepon = denwa bangou Buku telepon = denwa chou Mesin penjawab = rusuban denwa Hallo = moshi moshi Bisa bicara dengan __ = __ o negaishimasu Apakah __ ada? = __ wa irasshaimasu ka Dari siapa ini? = donata desu ka Tunggu sebentar = chotto omachi kudasai __tidak di tempat = __ wa ima imasen Aku akan telepon lagi = mata atode denwa shimasu Aku salah sambung = machigaemashita Saluran ini sibuk = hanashi-chu desu Berapa nomormu? = denwa bangou wa nan ban desu ka Untuk menyebutkan nomor telepon, digunakan kata sambung ‘no’ untuk setiap penggalan angka. Contoh: 663-5765 = roku roku san no go nana roku go 7791-9333 = nana nana kyuu ichi no kyuu san san san

2.5.4 Kosakata

Dalam mempelajari bahasa, tentu saja kosakata perlu dipelajari agar dapat merangkai kalimat. Berikut ini adalah beberapa kosakata yang dikategorikan berdasarkan dengan jenisnya. 1. Hewan doubutsu Babi = buta Domba = hitsuji Anjing = inu Kuda nil = kaba Srigala = kitsune Universitas Sumatera utara Jerapah = kirin Beruang = kuma Kucing = neko Tikus = nezumi Rubah = ookami Singa = raion Unta = rakuda Keong = risu Monyet = saru Rusa = shika Zebra = shimauma Harimau = tora Burung = tori Kelinci = usagi Kerbau = ushi Kuda = uma Kambing = yagi Gajah = zou Untuk menyebutkan jumlah dari hewan, digunakan dua buah kata bantu, yaitu hiki untuk hewan yang kecil dan tou untuk hewan yang besar. Contoh: Inu ga go-hiki imasu. Di sana ada lima ekor anjing Watashi wa kuma o ni-tou mimashita. Saya melihat 2 ekor beruang 2. Anggota badan karada Kepala = atama Rambut = kami Wajah = kao Kening = hitai Mata = me Alis = mayu Bulu mata = matsuge Hidung = hana Telinga = mimi Universitas Sumatera utara Mulut = kuchi Bibir = kuchibiru Gigi = ha Lidah = shita Tenggorokan = nodo Rahang = ago Leher = kubi Pundak = kata Lengan = ude Siku = hiji Tangan = te Jari = yubi Kuku = tsume Dada = mune Pungung = senaka Perut = onaka Kaki = ashi Lutut = hiza Engsel kaki = ashikubi Tumit = kakato Jari kaki = tsumasaki Untuk menyebutkan sakit, biasanya dipakai akhiran –ga itai. Contoh : Senaka ga itai sakit punggung Onaka ga itai sakit perut 3. Warna iro Biru = ao Merah = aka Coklat = chairo Jingga = daidaiiro Abu-abu = haiiro Kuning = kiiro Hijau muda = kimidori Universitas Sumatera utara Hitam = kuro Hijau = midori Biru muda = mizuiro Merah muda = momoiro Ungu = murasaki Putih = shiro Untuk menanyakan apa warna kesukaanmu? Digunakan kalimat Sukina iro wa nan desu ka. 4. Hari dan Tanggal Tanggal 1 = tsuitachi Tanggal 2 = futsuka Tanggal 3 = mikka Tanggal 4 = yokka Tanggal 5 = itsuka Tanggal 6 = muika Tanggal 7 = nanoka Tanggal 8 = youka Tanggal 9 = kokonoka Tanggal 10 = tooka Tanggal 14 = juuyokka Tanggal 20 = hatsuka Tanggal 24 = nijuuyokka Peraturan dasar untuk penanggalan adalah angka + nichi. Contoh, juuichi-nichi berarti tanggal 11, juuni-nichi berarti tanggal 12, nijuugo-nichi berarti tanggal 25, dan seterusnya. Tetapi, bentuk tanggal 1 sampai 10, tanggal 14, 20, dan 24 tidak sama. Januari = ichigatsu Februari = nigatsu Maret = sangatsu April = shigatsu Mei = gogatsu Universitas Sumatera utara Juni = rokugatsu Juli = shichigatsu Agustus = hachigatsu September = kugatsu Oktober = juugatsu November = juuichigatsu Desember = juunigatsu Senin = getsuyobi Selasa = kayoubi Rabu = suiyoubi Kamis = mokuyoubi Jumat = kinyoubi Sabtu = doyoubi Minggu = nichiyoubi Dalam bahasa Jepang, tidak ada penggunaan huruf besar. Nama bulan biasanya menggunakan angka 1-12 + gatsu. Tetapi, pada bulan April menggunakan shigatsu bukan yongatsu, Juli menggunakan shichigatsu bukan nanagatsu dan September menggunakan kugatsu bukan kyuugatsu. Untuk menanyakan hari, digunakan kalimat kyou wa nan youbi desu ka. Untuk menanyakan hari ulang tahun, digunakan kalimat o tanjobi wa itsu desu ka. 5. Keluarga Dalam bahasa Jepang, sebutan untuk keluarga yang digunakan untuk menunjuk kepada keluarga sendiri dan keluarga lawan bicara tidaklah sama seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Tabel kosakata sebutan keluarga Sebutan keluarga keluarga sendiri keluarga orang lain Ayah chichi otousan Ibu haha okaasan Abang ani oniisan Kakak ane oneesan Adik laki-laki otouto otoutosan Adik perempuan imouto imoutosan Universitas Sumatera utara Kakek sofu ojiisan Nenek sobo obaasan Paman oji ojisan Bibi oba obasan Suami otto goshujin Istri Tsuma okusan Anak laki-laki musuko Musukosan Anak perempuan musume ojousan Selain yang disebutkan diatas, masih ada beberapa kata-kata yang berhubungan dengan keluarga. Keluarga = kazoku Orang tua = ryoushin Saudara = kyoudai Anak kecil = kodomo Sepupu = itoko Saudara jauh = Shinseki 6. Makanan Makan = shokuji Sarapan = asagohan Makan siang = hirugohan Makan malam = bangohan Saya lapar = onaka ga suite imasu Saya kenyang = onaka ga ippai desu Saya haus = nodo ga kawaite imasu Selain kata-kata di atas, jenis makanan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu buah- buahan kudamono, sayur-sayuran yasai, daging niku, ikan sakana, susu, minuman nomimono, dan bumbu dapur choumiryoo. a. Buah-buahan kudamono Alpukat = anzu Pisang = banana Universitas Sumatera utara Anggur = budou Stroberi = ichigo Ara = ichijiku Kesemak = kaki Melon = meron Jeruk Jepang = mikan Persik = momo Pir = nashi Jeruk = orenji Lemon = remon Apel = ringo Cheri = sakuranbo Semangka = suika Prem = ume b. Sayur-sayuran yasai Bayam = hourensou Kentang = jagaimo Labu = kabocha Jamur = kinoko Kol = kyabetsu Mentimun = kyuuri Kacang = mame Rebung = moyashi Terung = nasu Bawang hijau = negi Wortel = ninjin Bawang putih = ninniku Daun sup = paseri Merica = piiman Selada = retasu Ubi = satsumaimo Seledri = serori Bawang Bombay = tamanegi Universitas Sumatera utara Tomat = tomato c. Daging niku Daging sapi = gyuuniku Daging babi = butaniku Daging ayam = toriniku Daging kambing= hitsujiniku Kalkun = shichimenchou Sosis = sooseeji Bakon = beekon Ham = hamu d. Ikan sakana Kerang = kai Kerang laut = awabi Udang = ebi Ikan lidah = hirame Cumi-cumi = ika Sarden = iwashi Tiram = kaki Kepiting = kani Ikan gepeng = karei Bonito = katsuo Tuna = maguro Trout = masu Hering = nishin Makarel = saba Salmon = sake Bream laut = tai Gurita = taku Belut = unagi e. Dairy Susu = gyuunyuu Telur = tamago Mentega = bataa Universitas Sumatera utara Yogurt = yooguruto Es krim = aisukuriimu Keju = chiizu f. Minuman nomimono Air mineral = mizu Teh Jepang = ocha Teh hitam = koucha Kopi = koohii Coklat = kokoa Bir = biiru Anggur = wain Wiski = uisukii Champagne = shanpen Jus = juusu g. Bumbu dapur choumiryoo Gula = satou Lada = koshou Garam = shio Cuka = su Saus soya = shouyu Minyak = abura Lobak pedas = wasabi Mustard = karashi Kecap = kechappu Mayonais = mayoneezu Pasta kacang = miso Wijen = goma 7. Ungkapan sehari-hari mainichi no hyoogen Selamat pagi = ohayou Selamat siang = konnichiwa Selamat malam = konbanwa Selamat tidur = oyasuminasai Universitas Sumatera utara Selamat tinggal = sayonara Sampai jumpa = dewa mata Apa kabar? = genki desu ka 8. Tempat tokoro Kanan = migi Kiri = hidari Terus = massugu Depan = mae Belakang = ushiro Sisi = yoko Sebelah = tonari Seberang = mukai Jauh = tooi Dekat = chikai Timur = higashi Barat = nishi Selatan = minami Utara = kita 9. Ruangan heya Ruang tamu = ima Dapur = daidokoro Kamar tidur = shinshitsu Kamar mandi = toire Pintu = genkan Taman = niwa Dinding = kabe Atap = tenjou Loteng = yaneura Lantai = yuka Jendela = mado Perabotan = kagu Universitas Sumatera utara Meja = tsukue Rak buku = hondana Kursi = isu Laci = tansu Ranjang = beddo Lemari = todana Kulkas = reizouko Lemari beku = reitouko Pencuci = sentakuki Pengering = kansouki Oven = oobun Microwave = denshi renji Rice cooker = suihanki Penyedot debu = soujiki Televisi = terebi 10. Waktu jikan Untuk menunjukkan jam, bahasa Jepang menggunakan tambahan ‘ji’ di akhir angka. Contoh: hachi ji = jam delapan Juuni ji = jam dua belas Berikut ini adalah beberapa kosa kata yang berhubungan dengan waktu Menit = fun, pun Siang = gozen Malam = gogo Sore = shougo Tengah malam = mayonaka Pukul berapa? = nan ji desu ka Pukul 9 pagi = gozen ku ji desu Pukul 15.30 = gogo san ji han desu 11. Pekerjaan shigoto Arsitek = kenchikuka Seniman = geijutsuka Universitas Sumatera utara Pegawai bank = ginkouin Tukang kayu = daiku Koki = kokku Dokter = isha Ahli mesin = enjinia Petani = noumin Nelayan = ryoushi Pegawai negri = koumuin Jurnalis = jaanarisuto Pengacara = bengoshi Perawat = kangofu Karyawan = kaishain Pelukis = gaka Fotografer = shashinka Polisi = keikan Politisi = seijika Professor = kyouju Ilmuwan = kagakusha Sekertaris = hisho Pegawai toko = ten’in Pelajar = gakusei Guru = teacher Penulis = sakka Pemadam kebakaran = shouboushi Apa pekerjaanmu? = o-shigoto wa nan desu ka 12. Cuaca tenki Iklim = kikou Temperature = ondo Panas = hare Berawan = kumori Hujan = ame Salju = yuki Universitas Sumatera utara Guntur = kaminari Badai = arashi Kabut = kiri Sedang hangat = atatakai desu Sedang berangin = kaze ga tsuyoi desu 13. Olah raga supootsu Basket = basuketto booru Voli = baree booru Tenis = tenisu Bulu tangkis = badominton Tenis meja = takkyuu Golf = gorufu Rugby = ragubii Sepak bola = sakkaa Kasti = yakyuu Berkuda = jouba Berenang = suiei Ski = sukii Selancar es = sukeeto Hockey = aisu hokkee Tinju = bokushingu Tinju = resuringu Apakah kamu suka olah raga? = supootsu ga suki desu ka 14. Kendaraan norimono Mobil = jidoushakuruma Truk = torakku Mobil sport = supootsu kaa Taksi = takushii Ambulan = kyuukyuusha Mobil polisi = patokaa Motor polisi = shirobai Universitas Sumatera utara Motor = ootobai Sepeda = jitensha Sepeda roda 3 = sanrinsha Kereta uap = kasha Kereta listrik = densha Kereta cepat = shinkansen Pesawat = hikouki Helicopter = herikoputaa Kapal = fune Sampan = Hansen Yacht = yotto Feri = ferii Sado = basha Becak = jinrikisha Mobil pemadan kebakaran = shoubousha Kereta bawah tanah = chikatetsu Apakah kamu menyetir? = kuruma o unten shimasu ka Dengan apa kamu ke sana? = nan de kimashita ka Apakah kamu punya SIM? = menkyoshou o motte imasu ka Universitas Sumatera utara BAB 3 PERANCANGAN APLIKASI

3.1 Rancangan