Manfaat Strategi Perancangan Compute-Aided Instruction Struktur Strategi Computer-Aided Instruction

siswa yang menggunakan metode pengajaran konvensional dalam waktu yang sama. Menurut Capper dan Copple 1985, siswa yang menggunakan CAI dapat belajar 40 persen lebih cepat daripada siswa yang menggunakan metode pengajaran konvensional [13].

2.1.5 Strategi Computer-Aided Instruction

Pada awal pembentukannya, CAI hanya diharapkan sebagai suatu program komputer atau aplikasi yang digunakan untuk membantu user dalam mempelajari suatu subjek tertentu. Kata membantu mengartikan bahwa program tidak dapat berjalan dengan sendiri, tetapi harus ada suatu metode pengajaran yang menunjangnya [8]. Dewasa ini CAI diharapkan bukan hanya membantu, melainkan juga dapat mencakup seluruh pembelajaran. CAI diharapkan dapat menjadi strategi pengajaran yang lebih efektif, dan dapat mencakup seluruh metode pengajaran, seperti contohnya dapat menggantikan peran guru, buku cetak, diktat, dan sebagainya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi untuk dapat merancang CAI yang sesuai dengan harapan.

2.1.5.1 Manfaat Strategi Perancangan Compute-Aided Instruction

Strategi dalam membangun suatu CAI perlu dilakukan dengan tujuan: 1. Memperjelas tujuan pembelajaran dan pengajaran yang ingin dicapai. Dengan adanya strategi perancangan CAI, maka materi pembelajaran dapat lebih terarah sehingga dapat meningkatkan mutu pengajaran. 2. Mengetahui sumber daya yang dibutuhkan Adanya strategi yang jelas, dapat membuat semua persiapan menjadi lebih matang. Termasuk dalam mempersiapkan sumber daya, baik sumber daya manusia, buku, maupun modal. 3. Membuat semua pihak yang terlibat untuk tetap mengacu pada tujuan yang sama Universitas Sumatera utara Strategi perancangan CAI juga dapat membuat semua pihak menjadi mempunyai visi yang sama. Sehingga tidak ada kesalahpahaman ataupun ketidakpuasan antarpihak. 4. Mengetahui pengukuran keberhasilan Strategi perancangan CAI dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem CAI. Apabila mencapai target yang telah ditetapkan, maka CAI dinyatakan berhasil.

2.1.5.2 Struktur Strategi Computer-Aided Instruction

Langkah-langkah menyusun strategi CAI melibatkan empat tahap [8]: 1. Analisis Faktor-faktor yang dianalisis: a. Kebutuhan pembelajaran dan pengajaran Analisis kebutuhan pembelajaran dan pengajaran mengindikasikan apakah dalam bidang pembelajaran tersebut benar-benar dibutuhkan adanya sistem CAI. b. Kebutuhan pelatihan Analisis kebutuhan pengajaran akan melihat kebutuhan pembelajaran dari segi pengajaran secara lebih spesifik dan hubungannya dengan CAI. Analisis mengulas dasar-dasar praktik analisis kebutuhan pelatihan Training Need Analysis, dimana terlihat perbedaan gap antara kinerja yang dibutuhkan organisasi dengan kinerja sumber daya manusia yang sebenarnya. Analisis perbedaan sering disebut gap analysis. c. Budaya organisasi Analisis juga dilakukan terhadap kultur sekolahperusahaan, apakah kultur tersebut cocok dan kondusif untuk menerapkan CAI. d. Infrastruktur Menganalisis keadaan teknologi dan infrastruktur sekolahperusahaan dari segi pelaksanaan CAI. 2. Perencanaan Universitas Sumatera utara Perencanaan merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam strategi apapun. Hasil analisis tahap sebelumnya menjadi dasar proses menyusun rencana penerapan CAI. Perencanaan yang dibuat meliputi banyak aspek strategi. Aspek perencanaan utama yang harus ditinjau adalah: a. Hardware Untuk merancang suatu CAI, tentu saja dibutuhkan hardware yang mendukung. Hardware yang umum digunakan adalah hardware komputer yang meliputi monitor, CPU, keyboard, dan mouse. Tetapi, biasanya ditambahkan juga dengan speaker dan microphone. b. Software Dalam merancang sistem CAI, perlu direncanakan software apa yang akan digunakan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan CAI tersebut. c. Materi Pengumpulan materi pembelajaran sangat perlu dilakukan agar pembuatan CAI dapat berjalan dengan lancar. Biasanya pengumpulan materi dapat didapat melalui buku ataupun wawancara dengan para pakar di bidangnya masing-masing. d. Marketing Suatu produk dibuat untuk kemudian dapat digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, selain perencanaan isi dari CAI, hal yang tidak boleh dilupakan adalah strategi pemasaran dari sistem itu sendiri. 3. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan waktu pelaksanaan. a. Pre-launch Di sini, akan dilaksanakan kegiatan yang harus dipersiapkan sebelum peluncuran CAI. Pada dasarnya, harus dipastikan bahwa produk tidak memiliki kelemahan atau kekurangan. Tindakan yang dilakukan termasuk testing terakhir Users’ Acceptance Test, pilot project, focus group, promosi poster, email teaser, dan sebagainya. b. Launch Setelah semua persiapan selesai, masuk ke bagian peluncuran atau perkenalan CAI kepada seluruh anggota organisasi, baik sekolah maupun perusahaan. Peluncuran perdana dapat diadakan melalui bermacam pendekatan dan cara, baik yang besar maupun sederhana. Universitas Sumatera utara c. Post-launch Setelah memperkenalkan program CAI kepada seluruh anggota organisasi, baik murid maupun karyawan, dapat dilakukan beberapa kegiatan untuk menjaga tingkat keikutsertaan anggota dalam program CAI dan menjaga kepuasan pembelajaran peserta pelatihan. 4. Evaluasi Setelah melaksanakan rencana penerapan CAI dan anggota organisasi mencoba mengikuti dan mengambil materi yang ditawarkan, melakukan penilai keberhasilan program. Penilaian akan dilakukan secara bertahap sebagai berikut: a. Level 1 Mengukur kepuasan peserta pelatihan dari segi interaksi dan tampilan program CAI. b. Level 2 Mengukur hasil pembelajaran, apakah peserta pelatihan dapat menyerap materi. c. Level 3 Mengukur apakah materi pembelajaran benar-benar digunakan oleh peserta pelatihan ketika melakukan kegiatan sehari-hari sehingga kinerja meningkat. d. Level 4 Mengukur berapa banyak hasil yang didapat dengan adanya pelatihan CAI sehingga kinerja sumber daya manusia meningkat. Hasil tersebut dapat dibandingkan dengan jumlah investasi yang ditanam agar mendapatkan hasil ROI return on investment dari penerapan CAI. Setelah evaluasi, kemudian kembali dilakukan analisis, perencanaan dan pelaksanaan untuk mengembangkan program CAI. Jadi, hasil evaluasi yang dilakukan akan menjadi bahan analisis untuk mengembangkan strategi berikutnya. Apabila hasil evaluasi penerapan CAI kurang memuaskan, maka harus dianalisis dan mencari penyebabnya, agar dapat merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengatasinya. Universitas Sumatera utara 2.1.6 Keuntungan dan Keterbatasan 2.1.6.1