Perancangan Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
PERANCANGAN APLIKASI PENGAJARAN BERBANTUAN
KOMPUTER SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK
PELAJARAN TINGKAT SMA
SKRIPSI
ANDRI JAKA PUTRA
081421032
PROGRAM EKSTENSI S-1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
(2)
PERANCANGAN APLIKASI PENGAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK
PELAJARAN TINGKAT SMA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer
ANDRI JAKA PUTRA 081421032
PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
(3)
PERSETUJUAN
Judul : PERANCANGAN APLIKASI PENGAJARAN
BERBANTUAN KOMPUTER SISTEM
REPRODUKSI MANUSIA UNTUK PELAJARAN TINGKAT SMA
Kategori : SKRIPSI
Nama : ANDRI JAKA PUTRA
Nomor Induk Mahasiswa : 081421032
Program Studi : EKSTENSI SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juli 2010
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
M.Andri Budiman, S.T.,M.Comp.Sc.,M.E. Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc NIP: 197510082008011011 NIP. 197401272002122001
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,
Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP. 195707011986011003
(4)
PERNYATAAN
PERANCANGAN APLIKASI PENGAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK PELAJARAN TINGKAT SMA
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 15 Juli 2010
ANDRI JAKA PUTRA 081421032
(5)
PENGHARGAAN
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta segala sesuatunya dalam hidup, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, Program Studi S1 Ekstensi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.
Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya saya sampaikan kepada Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak M.Andri Budiman, S.T.,M.Comp.Sc.,M.E sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Selanjutnya kepada para Dosen Penguji Bapak Drs. Agus Salim Harahap, M.Sc dan Bapak Syahril Efendi, S.Si, MIT atas saran dan kritikan yang sangat berguna bagi saya. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Ekstensi Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syariol Sitorus, S.Si,MIT, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen Program Studi S1 Ekstensi Ilmu Komputer FMIPA USU, dan pegawai di FMIPA USU.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan segalanya baik moril maupun materil yang tidak terbalaskan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa kepada Ika Fitria yang terus memberikan dukungan moril kepada saya untuk menyelesaian skripsi ini. Untuk teman-teman saya Harmein, Doli, Rizky, Fadly, Sani, Marito, dan seluruh teman-teman angkatan 2005 yang selalu berusaha menjadi sahabat terbaik dan tidak mudah putus asa. Terima kasih pula kepada semua pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas ide, saran dan kerjasama yang baik.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh karena itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
(6)
COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION APPLICATION DESIGN FOR HUMAN REPRODUCTION SYSTEM
ABSTRACT
Information technology is growing rapidly. The information technology covers in many domains as business, telecomunication and education. Education system began to use computer as a learning medium more commonly, that known as Computer Assisted Instruction (CAI). Computer assisted instruction program is being developed seriously so that the program can be used widely, especially in education. In order to obtain a high effectiveness, the development of computer assisted instruction programs need to be well planned by taking into account various aspects of which are feedback, branching, assessment, monitoring progress, directions, and display. In this final project, computer assisted instruction application for the subject of the human reproduction system. This application is developed by using macromedia Flash Profesional 8 and some others software to make interactive and operated application.
(7)
ABSTRAK
Teknologi informasi terus berkembang dengan pesatnya. Perkembangan teknologi informasi meliputi berbagai bidang diantaranya adalah bisnis, telekomunikasi dan pendidikan. Sistem pengajaran mulai memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran yang lebih dikenal dengan pengajaran berbantuan komputer (CAI). Program pengajaran berbantuan komputer ini terus dikembangkan secara serius agar program ini dapat dimanfaatkan secara luas khususnya dalam dunia pendidikan. Agar diperoleh efektivitas yang tinggi, maka pengembangan program pengajaran berbantuan komputer perlu direncanakan dengan baik, yakni dengan memperhatikan berbagai aspek-aspek diantaranya adalah umpan balik, percabangan, penilaian, monitoring kemajuan, petunjuk, dan tampilan. Pada penulisan tugas akhir ini, dibangun suatu aplikasi pengajaran berbantuan komputer untuk pembahasan materi sistem reproduksi manusia. Aplikasi pengajaran ini memanfaatkan software Macromedia Flash Professional 8 dalam pembangunan aplikasi. Dan beberapa software lain untuk menghasilkan aplikasi pengajaran yang mudah dioperasikan dan interaktif.
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Landasan Teori 7
2.1 Pengajaran Berbantuan Komputer 7
2.1.1 Definisi Pengajaran Berbantuan Komputer 9 2.1.2 Sejarah Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer 9 2.1.3 Manfaat Pembelajaran Berbantuan Komputer 10 2.1.4 Kendala Pembelajaran berbantuan Komputer 11 2.1.5 Kendala-kendala Tersebut Dapat Diminimalkan Dengan Cara 12
2.2.6 Tutorial 12
2.2. Media Pembelajaran 14
2.2.1 Definisi Media Pembelajaran 14
2.2.2 Ciri-ciri umum yang terkandung pada Media Pembelajaran 15
2.2.3 Kriteria Media Pembelajaran 17
2.3 Data Flow Diagram (DFD) 18
2.4 Sistem Reproduksi Manusia 18
2.4.1 Gametogenesis 19
2.4.1.1 Spermatogenesis 20
2.4.1.2 Oogonesis 21
2.4.2 Organ Reproduksi 23
(9)
2.4.4 Hukum Mendel 28
Bab 3 Perancangan Aplikasi 31
3.1 Perancangan Data Flow Diagram (DFD) 31
3.2 Flowchart 36
3.3 Pembuatan Storyboard 38
3.4 Perancangan Tampilan 48
3.4.1 Menu Home 49
3.4.2 Menu Kompetensi 49
3.4.3 Menu Materi 50
3.4.4 Menu Latihan 53
Bab 4 Implementasi 55
4.1 Implementasi 55
4.2 Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan 55
4.3 Tampilan Pembuka 56
4.4 Tampilan Menu Home 56
4.5 Tampilan Menu Kompetensi 57
4.6 Tampilan Menu Materi 58
4.7 Tampilan Menu Latihan
4.8 Pengujian 64
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 73
5.1 Kesimpuan 73
5.2 Saran 74
(10)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Storyboard Perancangan Aplikasi PBK Sistem Reproduksi
Manusia Untuk Tingkat SMA 38
Tabel 4.1 Rekapitulasi Kuesioner Sebelum Uji Coba Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran
Tingkat SMA 65
Tabel 4.2 Rekapitulasi Kuesioner Sesudah Uji Coba Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Komponen Data Flow Diagram Menurut Yourdan dan DeMarco 18 Gambar 2.2 Spermatogenesis Terjadi di dalam Testis 21 Gambar 2.3 Oogonesis Terjadi di dalam Ovarium 22
Gambar 3.1 Diagram Konteks 32
Gambar 3.2 DFD level 1 33
Gambar 3.3 DFD level 2 untuk menu materi 34
Gambar 3.4 DFD level 3 untuk menu Organ Reproduksi 35 Gambar 3.5 DFD level 3 untuk menu Gametogenesis 35 Gambar 3.6 Flowchart Aplikasi PBK Sistem Reproduksi Manusia Untuk
Pelajaran Tingkat SMA 37
Gambar 3.7 Rancangan tampilan menu Utama 48
Gambar 3.8 Rancangan tampilan menu Home 49
Gambar 3.9 Rancangan tampilan menu Kompetensi 50
Gambar 3.10 Rancangan tampilan menu Materi 51
Gambar 3.11 Rancangan tampilan penyajian isi materi Definisi
Sistem Reproduksi 51
Gambar 3.12 Rancangan tampilan penyajian isi materi Organ
Reproduksi Manusia 52
Gambar 3.13 Rancangan tampilan penyajian isi materi Gametogenesis 52 Gambar 3.14 Rancangan tampilan penyajian isi materi Hormon Reproduksi 53
Gambar 3.15 Rancangan tampilan menu Latihan 54
Gambar 4.1 Tampilan Pembuka 56
Gambar 4.2 Tampilan Home 57
Gambar 4.3 Tampilan Kompetensi 58
Gambar 4.6 Tampilan menu materi 58
Gambar 4.7 Tampilan Submenu materi tentang Definisi Sistem Reproduksi 59 Gambar 4.8 Tampilan submenu materi tentang jenis Organ Reproduksi Manusia 59 Gambar 4.9 Tampilan Submenu materi dari materi dari materi Organ
Reproduksi Manusia 60
Gambar 4.10 Tampilan Submenu materi tentang Gametogenesis `60 Gambar 4.11 Tampilan Submenu materi tampilan Animasi
Proses Spermatogonesis 61
Gambar 4.12 Tampilan Submenu materi Tampilan Animasi Proses Oogonesis 61 Gambar 4.13 Tampilan Submenu materi tentang Hormon Reproduksi 62
Gambar 4.14 Tampilan Menu Latihan 62
Gambar 4.15 Tampilan Soal-soal Latihan 63
(12)
COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION APPLICATION DESIGN FOR HUMAN REPRODUCTION SYSTEM
ABSTRACT
Information technology is growing rapidly. The information technology covers in many domains as business, telecomunication and education. Education system began to use computer as a learning medium more commonly, that known as Computer Assisted Instruction (CAI). Computer assisted instruction program is being developed seriously so that the program can be used widely, especially in education. In order to obtain a high effectiveness, the development of computer assisted instruction programs need to be well planned by taking into account various aspects of which are feedback, branching, assessment, monitoring progress, directions, and display. In this final project, computer assisted instruction application for the subject of the human reproduction system. This application is developed by using macromedia Flash Profesional 8 and some others software to make interactive and operated application.
(13)
ABSTRAK
Teknologi informasi terus berkembang dengan pesatnya. Perkembangan teknologi informasi meliputi berbagai bidang diantaranya adalah bisnis, telekomunikasi dan pendidikan. Sistem pengajaran mulai memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran yang lebih dikenal dengan pengajaran berbantuan komputer (CAI). Program pengajaran berbantuan komputer ini terus dikembangkan secara serius agar program ini dapat dimanfaatkan secara luas khususnya dalam dunia pendidikan. Agar diperoleh efektivitas yang tinggi, maka pengembangan program pengajaran berbantuan komputer perlu direncanakan dengan baik, yakni dengan memperhatikan berbagai aspek-aspek diantaranya adalah umpan balik, percabangan, penilaian, monitoring kemajuan, petunjuk, dan tampilan. Pada penulisan tugas akhir ini, dibangun suatu aplikasi pengajaran berbantuan komputer untuk pembahasan materi sistem reproduksi manusia. Aplikasi pengajaran ini memanfaatkan software Macromedia Flash Professional 8 dalam pembangunan aplikasi. Dan beberapa software lain untuk menghasilkan aplikasi pengajaran yang mudah dioperasikan dan interaktif.
(14)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan proses komunikasi dapat menimbulkan salah pengertian, ataupun salah konsep. Untuk itu seorang guru hendaknya menggunakan metode yang tepat sehingga mendukung proses pembelajaran tersebut. Komputer merupakan sarana penting untuk mempersiapkan diri menyongsong era globalisasi. Penggunaan teknologi informasi dan multimedia menjadi sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi. Teknologi yang mendukung cara tersebut makin disempurnakan dari waktu ke waktu. Perkembangan teknologi informasi dan multimedia yang begitu cepat terkadang membuat kita belum siap untuk memanfaatkannya secara maksimal.
Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran biologi. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan peserta didik dapat di presentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih menyederhanakan jalan pikiran peserta didik dalam memahami biologi.
(15)
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa di dalam mempelajari biologi, salah satu kesulitan itu adalah memahami konsep dasarnya karena konsep prasyaratnya belum dipahami.
Adapun kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari biologi tersebut antara lain adalah pemahaman tentang alat reproduksi manusia yang sangat sulit dipelajari dengan cara yang biasa seperti seorang guru menerapkan pelajaran kepada siswanya.
Seiring pesatnya perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information and
Communication Technology/ICT) telah mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia
pendidikan. Terutama perkembangan teknologi dalam proses pengajaran dan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu komputer. Sebagai contoh, banyak aplikasi-aplikasi tentang pengajaran yang dikembangkan mengacu pada teknologi berbasis Multimedia dan berbasis Web (Internet).
CAI (Computer Aided Instruction) adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer seperti Macromedia Flash. CAI merupakan pengembangan daripada teknologi informasi terpadu yaitu komunikasi (interaktif), audio, video, penampilan citra (image) yang dikemas dengan sebutan teknologi multimedia. Dalam menyampaikan pengajaran, perangkat lunak CAI dapat mengontrol berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai untuk dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan latihan mengenai materi yang dipelajari, membarikan pertanyaan dan masalah untuk dijawab serta memberikan penilaian dari hasil belajar kepada pemakai. CAI dapat berfungsi memberikan informasi dan tugas-tugas.
(16)
1.2. Rumusan Masalah
Dalam latar belakang di atas, perumusan masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menerapkan konsep CAI dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk mempelajari tentang alat reproduksi manusia.
1.3. Batasan Masalah
Model pengajaran berbantuan komputer yang akan dirancang ini disajikan dengan tampilan yang semenarik mungkin dengan me Dalam penulisan tugas akhir ini ruang lingkup dibatasi pada:
a. Pengajaran dan pembelajaan pada materi sistem reproduksi manusia siswa SMA kelas X. b. Pembuatan perangkat lunak pengajaran ini menggunakan software aplikasi Macromedia
Flash Professional 8.
c. Pembuatan perangkat lunak pengajaran ini juga hanya digunakan untuk pemakaian
individual learning (pembelajaran secara individu)..
1.4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tugas akhir ini bertujuan untuk:
1) Merancang dan membuat suatu aplikasi pengajaran secara visual yang dapat mempresentasikan bagian pengajaran berbantuan komputer agar mampu memberikan kemudahan dalam mempelajari materi bagi siswa yang mempelajarinya.
2) Merancang antarmuka (interface) yang mampu berinteraksi dengan pengguna (user) sehingga siswa dengan cepat memahami apa yang divisualisasikan dalam materi tersebut.
(17)
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini, yaitu:
Aplikasi yang dirancang dapat digunakan sebagai media yang membantu proses belajar dan mengajar pada bidang studi biologi.
1.6Metode Penelitian
Metodelogi penyelesaian masalah dalam perancangan ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:
a. Studi Literatur, pengumpulan bahan-bahan referensi yang meliputi referensi panduan membuat perangkat lunak pengajaran, referensi tentang logaritma, referensi pemograman Macromedia Flash dan beberapa referensi lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan tugas akhir.
b. Perancangan sistem menggunakan analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan pengujian.
1. Penganalisisan
Pada tahap ini akan dilakukan analisis terdapat kebutuhan dan persyaratan dalam pembuatan sistem.
2. Perancangan
Pada tahap ini, sistem dirancang sehingga dapat digunakan sebagai sarana pengajaran dan pembelajaran
3. Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan sistem yang terdiri dari aktivitas-aktivitas pemetaan prototipe, membangun model perangkat lunak dan membangun pemetaan kurikulum. 4. Implementasi
Pada tahap ini sistem yang telah dirancang diimplementasikan ke dalam bahasa pemograman.
(18)
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dilakukan terhadap beberapa responden, sebelum dan sesudah program dibuat.
• Sebelum progaram dibuat, siswa akan diberikan sepuluh soal pilihan berganda tanpa menggunakan program, siswa akan mengerjakan soal tersebut secara manual.
• Sesudah program dibuat, siswa akan diberikan soal yang sama, siswa akan mengerjakan soal di program tersebut. Dari soal tersebut kita akan mengetahui berapa meningkatnya pengetahuan siswa tersebut.
1.7Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan penjelasan Pembelajaran Berbantuan Komputer /Computer
Assisted Instruction (CAI), penjelasan tentang Aplikasi PBK Sistem Reproduksi
Manusia untuk Pelajaran Tingkat SMA
BAB 3 PERANCANGAN APLIKASI
Bab ini membahas analisis perancangan sistem pembelajaran berbantuan komputer dan tampilan aplikasi yang dirancang.
(19)
BAB 4 IMPLEMENTASI
Bab ini menjelaskan bagaimana perancangan yang telah dibangun pada bab III diimplementasikan dengan perangkat lunak Macromedia Flash Professional 8 yang menggunakan ActionScript 2.0 sebagai bahasa pemrogramannya.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dari bab-bab sebelumnya, dan saran-saran yang coba disampaikan penulis guna melengkapi dan menyempurnakan perancangan model pembelajaran berbantuan komputer untuk masa yang akan datang.
(20)
BAB 2
LANDASAN TEORI
2. 1 Pengajaran Berbantuan Komputer
Komputer sebagai salah satu bentuk teknologi canggih dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan bantuan komputer para guru dapat memanfaatkan berbagai sumber informasi yang ada di sekelilingnya sebagai sumber belajar. Para guru dapat menggunakan berbagai program komputer untuk membuat pembelajarannya lebih kaya informasi dan sekaligus lebih menarik, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar pada para siswanya.
Guru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang mudah digunakan baik sebagai bahan belajar mandiri maupun sebagai bahan pengayaan, seperti halnya CD Pembelajaran yang biasa disebut CAI (Computer Asissted Instruction). Dalam pembahasan ini istilah CAI diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi PBK (Pembelajaran Berbantuan Komputer). Banyak PBK yang mampu memberikan kontribusi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu pemanfaatan PBK juga dapat meningkatkan antusiasme dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki ciri-ciri dalam proses belajarnya dan digambarkan sebagai berikut : pertama siswa duduk di depan komputer, siswa tersebut menggunakan keyboard untuk memberikan pendapat dan informasinya ke dalam komputer. Kemudian siswa dapat menyimak dan berkomunikasi selayaknya proses belajar mengajar di dalam kelas konvensional melalui monitor komputer. Informasi atau materi pelajaran disajikan untuk para siswa dan siswa bebas menyerap materi seluas mungkin. Dan
(21)
siswa juga bebas melakukan reaksi terhadap materi yang diberikan pada PBK setelah siswa selesai membaca seluruh materi.
Setelah materi selesai dibaca oleh siswa di layar monitor akan ditampilkan pertanyaan berbentuk pilihan ganda. Jika siswa menjawab dengan benar, maka akan muncul pertanyaan yang baru. Namun jika siswa menjawab salah, maka program akan meminta siswa untuk mengulang kembali materi pelajaran. Setelah itu siswa diberi pertanyaan dan kali ini jawaban siswa haruslah benar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer. Dalam menyampaikan pengajaran, perangkat lunak CAI dapat mengontrol berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai untuk dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan latihan mengenai materi yang dipelajari, memberikan pertanyaan dan masalah untuk dijawab serta memberikan penilaian dari hasil belajar kepada pemakai. Pemakai dapat berinteraksi melalui alat-alat input, seperti keyboard atau penekanan tombol dengan menggunakan mouse, yang hasilnya dapat ditampilkan melalui layar monitor dan printer.
Pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan terutama dalam hal pengajaran dikenal dengan Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK) atau CAI (Computer Assited Instruction). Banyak istilah-istilah yang digunakan Pengajaran Berbantuan Komputer diantaranya adalah CBT (Computer Based Training), CAL (Computer Assisted Learning), CBL (Computer Based
Learning), CBE (Computer Based Education) dan lain-lain. Istilah-istilah tersebut pada dasarnya
mempunyai tujuan yang sama yaitu menggunakan komputer sebagai media pembelajaran.
2.1.1 Definisi Pengajaran Berbantuan Komputer
Secara konsep Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK) adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembagian bahan pengajaran dan keahlian dalam satuan kecil agar mudah dipelajari serta
(22)
difahami. Satuan terkecil ini pula akan dipresentasikan lagi dengan gaya yang memikat di dalam bingkai (frame) untuk ditayangkan di layar monitor. (Mahyuddin dkk, 2006)
Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK) diadopsi dari istilah CAI (Computer Assisted
Instructions). Menurut AECT (1977), CAI adalah suatu metode pengajaran dimana komputer
digunakan untuk mengajar siswa dan komputer berisi intruksi-intruksi yang dirancang untuk mengajar, panduan, dan pengujian terhadap siswa sampai kepada tingkat kecakapan yang diinginkan.
2.1.2 Sejarah Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer
Konsep pengajaran berbantuan komputer telah dimulai sejak tahun 1950. Usaha untuk itu telah dilakukan oleh banyak ahli pendidikan, terutama setelah diluncurkannya computer pribadi untuk pertama kalinya, sehingga dimungkinkan setiap orang memiliki satu komputer, tetapi perkembanga pengajaran berbantuan komputer tidak secepat sekarang ini. Hal ini didasarkan atas kurangnya kemampuan perangkat keras yang sejalan dengan kemampuan perangkat lunak.
Di Negara Amerika Serikat, program Pengajaran Berbantuan komputer yang pertama dibangun atas kerja keras dua tokoh, Rath dan Andersen pada tahun 1958 yang ketika itu bekerja pada perusahaan IBM. Perangkat lunak pertama untuk pengajaran berbantuan komputer ini dikembangkan dengan menggunakan komputer main-frame IBM 650, bertujuan untuk mengajar aritmatika sistem binari, yang pada saat itu begitu diperlukan untuk memahami komputer.
Perkembangan selanjutnya yang menggembirakan dengan tercapainya objektivitas dari perangkat lunak pengajaran berbantuan komputer: meningkatnya pencapaian siswa di Amerika Serikat melalui dua sistem yaitu PLATO (Programmed Logic for Automatic Teaching
Operations) oleh Control Data/ Corporation dan TICCIT (Timeshared Interactive Computer-Controlled Information Television) oleh Mitre Corporation. Sistem PLATO selain digunakan di
(23)
Seiring dengan kedua projek diatas, perusahaan IBM juga berusaha mengembangkan sistem pengajaran berbantuan komputernya sendiri, sehingga di akhir tahun 1960, telah dibangun di seluruh Amerika Serikat sebanyak 25 pusat pembelajaran dengan berbagai fasilitas: diantaranya adalah perekam audio, projektor dan lainnya.
Perlunya pengajaran berbantuan komputer dirasakan stelah komputer IBM PC diluncurkan pada tahun 1982. Semenjak itu banyak perubahan dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan mutu paket pengajaran berbantuan komputer. Selain itu, karena komputer mikro telah menyaingi bahkan melebihi komputer-komputer besar semakin banyak saja perusahaan komputer yang mempelopori pengembangan paket-paket pendidikan, misalnya perusahaan Apple, Tandy, Commodore, dan lainnya.
2.1.3 Manfaat Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)
Menurut Hannafin dan Peck (dalam Widyanto) manfaat Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dalam Pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan interaksi siswa dalam pembelajaran melalui pengelolaan tanggapan siswa dan umpan balik berdasarkan tanggapan tersebut.
2) Individualisasi belajar yang memperhatikan kemampuan awal dan kecepatan belajar siswa.
3) Efektivitas biaya karena dapat direproduksi dan disebarkan dengan biaya rendah.
4) Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dapat mengendalikan pembelajaran dan mendapat umpan balik yang segera.
5) Kemudahan untuk mencatat kemajuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan. 6) Terjaminnya keutuhan pelajaran karena hanya topik yang perlu saja yang dituangkan
dalam program komputer, sedangkan topik yang tidak relevan secara sengaja tidak disajikan dalam suatu hal yang agak sulit dilakukan dalam metode ceramah.
(24)
2.1.4 Kendala Pembelajaran Berbantuan Komputer
Menurut Hannafin dan Peck (dalam Widyanto) kendala penerapan PBK di antaranya adalah sebagai berikut :
1) Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual siswa.
2) Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan di luar keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan pelajaran yang lama.
3) Memerlukan waktu pengembangan yang lama.
4) Kemungkinan siswa untuk belajar secara tak sengaja (incidental learning) menjadi terbatas.
5) Hanya bertindak berdasarkan masukan yang telah terprogram sebelumnya, tidak dapat bertindak secara spontan.
2.1.5 Kendala-kendala tersebut dapat diminimalkan dengan cara:
1) Menggabungkan PBK dengan peralatan lain seperti videodisc dan
audiodisc sehingga tidak terlalu bergantung pada tampilan layar komputer.
2) Memilih paket PBK yang sudah dikembangkan pihak lain untuk menghindari lamanya waktu dan keterampilan mengembangkan PBK sendiri, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran dan karakteristik pembelajaran siswa.
3) Menempatkan PBK sebagai tambahan dalam kegiatan belajar yang melibatkan tutor dan bahan yang tercetak
2.1.6 Tutorial
Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar madiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh berdasarkan konsep belajar mandiri.
(25)
Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Prinsip pokok tutorial adalah kemandirian mahasiswa (student’s independency). Tutorial tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan kepala kosong, maka yang terjadi adalah perkuliahan biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan kuliah (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi tatap muka, di mana peran dosen sangat besar.
Peran utama tutor dalam tutorial adalah: (1) pemicu dan pemacu kemandirian belajar mahasiswa, berpikir dan berdiskusi; dan (2) pembimbing, fasilitator, dan mediator mahasiswa dalam membangun pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan akademik dan profesional secara mandiri, dan/atau dalam menghadapi atau memecahkan masalah-masalah dalam belajar mandirinya; memberikan bimbingan dan panduan agar mahasiswa secara mandiri memahami materi mata kuliah; memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara tatap muka atau melalui alat komunikasi; memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya.
Tutor juga menstimulasi mahasiswa untk terlibat aktif dalam pembahasan: (1) masalah yang ditemukan mahasiswa dalam mempelajari modul; (2) kompetensi atau konsep esensial matakuliah; (3) persoalan yang terkait dengan unjuk kerja (praktik/praktikum) mahasiswa di dalam/di luar kelas tutorial; dan (4) masalah yang berkaitan dengan profesi keguruan yang ditemukan ketika mahasiswa menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru.
Untuk mendukung pelaksanaan peran dan fungsi-fungsi di atas, tutor perlu menguasai secara trampil sejumlah keterampilan dasar tutorial, yakni: (1) membuka dan menutup tutorial; (2) bertanya lanjut; (3) memberi penguatan; (4) mengadakan variasi; (5) menjelaskan; (6) memimpin diskusi kelompok kecil; (7) mengelola kelas; dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan. Kedelapan jenis keterampilan dasar tutorial ini pada dasarnya sama dengan keterampilan dasar mengajar, yang diadaptasi dari perangkat Sydney Micro Skills yang dikembangkan oleh Sydney University tahun 1973
(26)
2.2 Media Pembelajaran
2.2.1 Definisi Media pembelajaran
Kata ‘media’ berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Media pembelajaran sebenarnya merupakan alat bantu yang digunakan oleh tenaga pengajar dalam membantu tugasnya dalam pengajaran. Media pembelajaran juga dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai terhadap materi yang harus dipelajari, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Kemampuan seorang tenaga pengajar dalam mengembangkan suatu media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Seorang pengajar tidak hanya mengajar siswa dengan materi yang ada, tapi dituntut untuk memiliki kemampuan bagaimana mengembangkan suatu materi pelajaran yang sudah ada menjadi lebih menarik sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan.
Beberapa hambatan yang dirasakan oleh seorang pengajar berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran, salah satunya adanya keterbatasan dalam merancang dan menyusun media pembelajaran serta belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membuat sebuah media.
Beberapa faktor yang menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar terkait dengan hasil pengembangan media pembelajaran, antara lain :
1) Pengajaran tidak tahu cara menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
(27)
2) Penggunaan media pembelajaran oleh pendidik sangat terbatas sehingga dirasakan kurang membantu dalam penguasaan bahan ajar.
3) Kurang variatifnya media pembelajaran sehingga media pembelajaran sangat membosankan.
2.2.2 Ciri-ciri umum yang terkandung pada media pembelajaran
Berikut ini adalah ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pembelajaran :
1) Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
2) Media pembelajaran memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3) Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
4) Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5) Media pembelajaran digunakan dalam komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6) Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).
7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penetapan suatu ilmu.
Lebih lanjut Gerlach & Ely yang dikutip Arsyad Azhar (2005: 12), mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
(28)
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
c. Ciri distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat diproduksi seberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
Dari beberapa paparan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan sesuatu dikatakan media pembelajaran apabila mempunyai ciri-ciri : (1) ciri fikasatif, (2) ciri manipulatif, (3) ciri
distributif, (4) berbentuk hardware maupun software dan (5) mampu digunakan baik itu secara
(29)
2.2.3 Kriteria Media Pembelajaran
Kriteria media pembelajaran yang baik idealnya meliputi 4 hal utama, yaitu:
1. Kesesuaian atau relevansi
Media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, program kegiatan belajar, tujuan belajar dan karakteristik peserta didik.
2. Kemudahan
Semua isi pembelajaran melalui media harus mudah dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh peserta didik, dan sangat operasional dalam penggunannya.
3. Menarik
Media pembelajaran harus mampu menarik maupun merangsang perhatian peserta didik, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya. Uraian isi tidak membingungkan serta dapat menggugah minat peserta didik untuk menggunakan media tersebut.
4. Manfaat
Isi dari media pembelajaran harus bernilai atau berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubazir atau sia-sia apalagi merusak siswa.
2.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. DFD memiliki beberapa fungsi dalam mengembangkan suatu sistem, diantaranya adalah :
1) DFD membantu para analis sitem meringkas informas tentang sistem, mengetahui hubungan antar sub-sub sistem, membantu perkembangan aplikasi secara efektif.
2) DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis sistem. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk pengembangan alternatif sistem fisik.
(30)
Gambar 2.1 Komponen Data Flow Diagram Menurut Yourdan dan DeMarco
2.4 Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara
Berikut ini akan dijelaskan reproduksi pada manusia yang meliputi pembentukan gamet (gametogenesis), organ reproduksi, hormon yang berperan dalam reproduksi, dan fertilisasi serta pewarisan sifat keturunan menurut Hukum Mendel.
2.4.1 Gametogenesis
Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel kelamin (gamet). Sel kelamin jantan disebut sperma, sehingga proses pembentukannya dinamakan spermatogenesis. Adapun sel kelamin betina disebut ovum dan proses pembentukannya dinamakan oogenesis.
(31)
2.4.1.1Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam testis (tnggal: testes). Testis merupakan kelenjar reproduksi jantan sebagai tempat dibentuknya sperma dan hormon androgen. Dalam bahasa sehari-hari
testis disebut buah zakar atau pelir. Testis diselubungi oleh selaput yang membentuk kantung
yang disebut skrotum. Pada saat udara dingin skrotum akan mengerut sedangkan pada saat udara hangat, skrotum akan mengendur. Di dalam testes terdapat banyak spermatogonium atau sel induk sperma yang bersifat diploid (2n). Sel-sel ini mebelah sacara mitosis menjadi
spermatosit primer (primary spermatocyte) atau spermatosit I. Selanjutnya, spermatosit I
akan membelah secara meiosis mengahasilkan dua sel spermatosit sekunder (secondary
spermatocyte) atau spermatosit II yang bersifat haploid (n). Setiap spermatosit II akan
mengalami pembelahan menghasilkan spermatid (n). Karena setiap sprematosit II membelah menjadi 2 spermatid, maka jumlah total spermatid yang terbentuk adalah 4 buah. Selanjutnya, spermatid akan mengalami pematangan hingga menjadi spermatozoa atau sperma (sperm). Struktur sperma terdiri atas kepala, leher, dan ekor. Di alam kepala terdapat zat aksorom yang tersusun atas enzim hialurodinase dan proteinase yang berungsi untuk meluruhkan lapisan yang melindungi sel telur. Adapun lehernya mengandung mitokondria yang berfungsi dalam pembentukan energi untuk motilitas sperma.
Produksi sperma dikendalikan oleh hormon FSH dan LH. Pada saat sperma diproduksi, dihasilkan pula hormon testosteron yang merupakan pengendali FSH dan LH. Jumlah sperma setiap ml sekitar 20.000.000.
Pejalanan Sperma Hingga Dikeluarkan Tubuh :
Sperma bergerak dari tempat dihasilkannya (tubulus seminiferus) menuju saluran yang berkelok-kelok (epididimis) dan tingal sekitar 3 minggu sampai sperma dewasa. Selanjutnya, sperma memasuki saluran vas deferens hingga ujung saluran dan bercampur dengan 3 macam sekret hasil skresi kelenjar vesikula seminalis, prostat, dan cowperi. Ketiga sekret tersebut bersifat basah yang berguna agar sperma tetap hidup dan bergerak lincah dalam uretra dan saluran genitalia wanita yang bersifat asam. Sperma yang telah bercampur dengan sekret tersebut dinamakan semen. Pada saaat semen dikeluarkan tubuh atau ejakulasi dari vas
(32)
deferens, semen telah melalui saluran ejakulasi dan uretra yang juga merupakan saluran urin.
Saat ejakulasi, tempat keluar air urin tertutup otot sekitaranya sehingga semen dan urin tidak akan tercampur. Jumlah semen yang dikeluarkan dalam sekali ejakulasi sekitar 2-5ml yang mengandung sekitar 50.000.000 sperma. Jika jumlah sperma kurang dari 20.000.000 kecil kemungkinan terjadi pembuahan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.1 di bawah ini :
Gambar 2.2 Spermatogenesis Terjadi Di Dalam Testis
2.4.1.2 Oogenesis
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat banyak oogonium atau sel
induk telur (ovum) yang bersifat diploid. Oogonium akan tumbuh menjadi oosit primer (primary oocyte) atau oosit I malalui pembelahan mitosis. Oosit primer akan membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder (secondary oocyte) atau oosit II dan satu badan kutub I atau badan kutub primer. Oosit sekunder akan mengalami pembelahan menghasilkan sebuah ootid yang akan berkembang menjadi sel telur dan sebuah badan kutub II yang akan berdegenerasi. Badan kutub I akan membelah dan menghasilkan dua badan kutub II yang juga akan mengalami degenerasi.
(33)
Pertumbuhan telur dikendalikan oleh FSH yang juga mempengaruhi sel folikel dan menghasilkan hormon estrogen dan LH. FSH dihasilkan oleh hipofisis. Sel folikel berfungsi untuk memberi nutrisi pada sel telur. FSH dan LH mempengaruhi sel folikel untuk melepaskan telur. Proses pelepasan telur dinamakan ovulasi. Sel folikel yang telah kosong akan menjadi korpus lutem sebagai penghasil hormon estrogen dan progesteron, sedangkan sel telur akan bergerak menuju saluran oviduk. Di spertiga permulaan oviduk, akan terjadi pembuahan jika saat itu terjadi hubungan kelamin. Sel telur akan terus bergerak menuju rahim (uterus) baik sudah ataupun belum dibuahi.
Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan tumbuh di dalam rahim. Agar rahim siap menerima zigot, dinding rahim akan menebal akibat pengaruh progesteron. Dinding rahim tersebut juga terkandung nutrisi dan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan zigot yang akan tertanam di situ. Proses penanaman zigot tersebut dinamakan implantasi.
Zigot akan tumbuh menjadi embrio yang akan terus berkembang hingga kelahiran
yang memakan waktu sekitar 280 hari atau 9 bulan 10 hari. Bayi akan keluar melalui saluran yang disebut vagina yang juga berfungsi untuk mengeluarkan darah akibat menstruasi dan sebagai tempat penyaluran sperma. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.2 di bawah ini:
(34)
2.4.2 Organ Reproduksi
Organ reproduksi terdiri dari dua organ yaitu organ pria dan wanita 1. Organ Pria
Organ reproduksi pria dapat dibedakan 2 bagian yaitu organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam
a. Organ reproduksi luar
1) Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina
untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat
2) Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
b. Organ reproduksi dalam
1) Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan
sel-sel sperma serta hormon testosteron. Dalam testis banyak terdapat saluran yang disebut tubulus seminiferus.
2) Epidermis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.
Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma
3) Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan
berujung di kelenjar postat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis.
4) Saluran Ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula
seminalis dengan urethra.
5) Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di
penis.
2. Organ Wanita
Organ reproduksi wanita dapat dibedakan menajadi 2 bagian yaitu organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam
(35)
a. Organ reproduksi luar terdiri dari
1) Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian
luar. Befungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2) Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2
bagian yaitu:
a) Labium Mayor merupan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan
membatasi vulva.
b) Labium Minor merupakan sepasang bibir yang terletak di bagian dalam dan
membatasi vulva.
b. Organ reproduksi dalam terdiri dari:
1) Ovarium merupakan organ utama wanita, berjumlah sepasang dan terletak di dalam
rongga perut
2) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3) Infudibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dangan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infudibulum yang bertugas
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
5) Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
6) Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
(36)
7) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dan uterus menuju saluran vagina.
8) Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervix dan sampai pada vagina.
9) Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut klentit.
2.4.3 Hormon Pengatur Daur Menstruasi, Kehamilan, dan Kelahiran
Salah satu perilaku reproduksi pada wanita adalah menstruasi yang membentuk suatu daur. Daur tersebut dinamakan daur menstruasi atau uterus. Menstruasi mulai terjadi pada awal pubertas sekitar usia 11 – 15 tahun.
a. Menstruasi
Daur menstruasi dipengaruhi oleh hormon FSH, LH, estrogen, dan progesteron. Berikut proses-proses dan perubahan kadar hormon selama daur menstruasi :
Daur menstruasi terdiri atas 4 fase, yaitu fase menstruasi, pra-ovulasi, ovulasi, dan pasca-ovulasi. Fase menstruasi dikendalikan oleh estrogen dan progestoren. Pada lima hari pertama, kedua hormon tersebut berkurang secara drastis sehingga menyebabkan sel telur terlepas dari dinding uterus (endometrium uterus). Lepasnya sel telur tersebut menyebabkan
endometrium sobek sehingga dindingnya menjadi tipis.
Pada pra-ovulasi, hormon yang berperan dalam FSH dan LH. Kedua hormon tersebut merangsang sel-sel folikel untuk melepaskan estrogen dan progesteron. Akibatnya,
endometrium kembali menebal.
Pada fase ovulasi tingginya kadar estrogen menyebabkan terhambatnya produksi hormon oleh hipofisis sehingga produksi FSH terhambat. Terhambatnya produksi FSH ini justru memicu dihasilkannya LH yang menyebabkan lepasnya sel telur dari sel folikel.
(37)
Lepasnya sel telur tersebut dinamakan ovulasi yang biasanya terjadi 2 minggu setelah menstruasi. Folikel akan mengerut dan berubah menjadi korpus luteum.
Fase pasca-ovulasi merupakan masa antara fase ovulasi dan menstruasi berikutnya sehingga fase ini terjadi pada hari ke-15 (1 hari stelah ovulasi) sampai hari ke-28 saat menstruasi tiba. Pada fase ini LH akan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan
estrogen dan progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan luruh dan
berubah menjadi korpus albikans. Akibatnya, kadar estrogen dan progesteron menurun. Hal ini mengakibatkan produksi FSH dan LH meningkat hingga siklus akan kembali ke fase
menstruasi.
b. Kehamilan
Kehamilan akan dimulai jika sel telur dibuahi sperma yang dinamakan pembuahan (fertilisasi). Pembuahan ini baru akan menghasilkan zigot (2n) hanya jika terjadi peleburan antara inti sperma dan inti sel telur. Peleburan antara kedua inti sel kelamin tersebut dinamakan singami.
Zigot yang dihasilkan akan mengalami beberapa kali pembelahan sambil bergerak ke arah rahim hingga sampai pada tahap seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula akan terus bergerak dan membelah sampai terbentuk rongga. Tahap ini dinamakan blastula dengan rongga yang disebut blastosul. Pada tahap blastula inilah embrio tertanam di dinding
uterus (implantasi) sekitar minggu ke-2. Selanjutnya, blastula akan berkembang membentuk
3 lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Tahap ini dinamakan gastrula yang terjadi sekitar mingu ke-3.
Mulai minggu ke-4 sampai ke-8 terjadi pembentukan berbagai organ (organogenesis) dari ketiga lapisan. Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit, dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa, dan kelenjar kelamin. Adapun endoderm akan membentuk orga-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernafasan.
(38)
Mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa-masa ini disebut masa janin atau masa fetus.
Hormon-hormon yang berperan saat kehamilan, yaitu:
Embrio yang terbenam dalam uterus menyebabkan kelenjar-kelenjar dalam dinding uterus memproduksi estrogen. Hormon ini akan merangsang pembentukan LH yang akan menyebabkan korpus luteum membentuk progesteron. Estrogen dan progesteron memelihara tebalnya dinding uterus untuk implantasi dan memelihara janin. Selama progesteron dibentuk, menstruasi tidak terjadi. Pada masa kehailan 3-4 bulan, korpus luteum mengalami kemunuran. Sekresi progesteron dan estrogen digantikan oleh plasenta yang akan menutupi sebagian besar uterus. Embrio menerima makanan dan oksigen serta mengeluarkan bahan-bahan buangan dan karbondioksida melalui plasenta. Plasenta juga kan mengahsilkan
hormon relaksin yang berfungsi untuk memperlentur simfisis pubis dan organ lain di daerah
tersebut sehingga mempermudah kelahiran.
c. Kelahiran
Pada tahap ini hormon yang berpengaruh adalah relaksin, oksitosen, estrogen, dan prostag landin. Dua hormon pertama berfungdi untuk kontraksi uterus. Oksitosin juga berungsi merangsang dilepaskannya hormon prolaktin yang berpengaruh terhadap kelenjar air susu. Adapun 2 hormon terakhir berfungsi mengurangi pengaruh hormon progesteron yang dapat menghambat kontraksi uterus.
Embrio diselaputi oleh 3 lapisan, yaitu amnion, khorion, dan alantois. Amnion berisi
cairan yang berfungdi melindungi embrio dari benturan. Korion merupakan bagian dari plasenta yang merupakan tempat pertukaran zat-zat antara embri dan ibu. Khorion dan
endometrium akan membentuk plasenta. Adapun alantois merupakan membran yang
mengandung pembuluh darah penghubung embrio dan ibu.
Pada saat kelahiran, amnion pecah dan cairan isisnya keluar. Kontraksi otot uterus semakin cepat. Hal ini menyebabkan bayi yang masih berhubungan dengan plasenta, terdorong keluar melewati vagina. Kontraksi uterus masih berlanjut sampai plasenta terperas
(39)
keluar. Setelah melahirkan, prolaktin menyebabkan keluarnya ASI. Progesteron dan
estrogen juga mempengaruhi pertumbuhan kelenjar susu untuk menghasilkan air susu.
2.4.4 Hukum Mendel
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada dijabarkan ole Tanaman. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1) Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel
2) Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Berikut ini penjelasan hukum mendel di atas :
1. Segregation (Hukum Pertama Mendel)
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan
kedua
tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
a)
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam
nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya k, dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya K).
b) Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari
Contoh:
K : Rambut Keriting k : Rambut Lurus
P : ♀ x ♂
(40)
F1 : Kk, Kk, Kk, Kk.
Maka F1 semua keturunan berambut lurus. Namun jika;
P : ♀ x ♂
: Kk x Kk
F1 : KK, Kk, Kk, kk
Maka F1 : Rambut keriting : Rambut lurus = 3 : 1
c) Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Hk dan hK), alel dominan (H atau K) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (h atau k) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.
Contoh:
K : Rambut Keriting k : Rambut Lurus H : Kulit hitam H : Kulit putih
P : ♀ x ♂
: KKhh x kkHH
F1 : KkHh, KkHh, KkHh, KkHh.
Maka F1 semua keturunan berambut lurus berkulit hitam.
2. Hukum asortasi bebas (hukum kedua Mendel)
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua
lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada
pasangan sifat yang lain. Dengan kata lai
saling mempengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan. Misalnya, sel dari jantan mm (putih) dan sel betina MM (merah).
(41)
M : Merah
m : Putih
P : ♀ x ♂
: MM x mm
F1 : Mm, Mm, Mm, Mm
(42)
BAB 3
PERANCANGAN APLIKASI
Dalam merancang model pengajaran berbantuan komputer ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan, sehingga model pengajaran yang akan dirancang sesuai tujuan yang ingin dicapai. Tahapan-tahapan yang diperlukan dalam merancang model pengajaran berbantuan komputer antara lain adalah Data Flow Diagram (DFD), Flowchart, dan perancangan tampilan aplikasi.
3.1 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
DFD terdiri dari diagram konteks dan diagram rinci. Diagram konteks merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar sistem dengan entitas diluar sistem, merupakan sistem secara keseluruhan. Pada model pengajaran berbantuan komputer untuk sistem reproduksi manusia, diagram konteksnya dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini :
(43)
Gambar 3.1 Diagram Konteks
Sedangkan diagram rinci menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi. Diagram rinci dari aplikasi PBK sistem reproduksi manusia untuk pelajaran tingkat SMA yang dirancang ini terdiri dari tiga level yaitu level 1, level 2 dan level 3. Diagaram rinci level 1 untuk model pengajaran berbantuan komputer untuk sistem reproduksi manusia dapat dilihat pada gambar 3.2.
P.0 Aplikasi PBK Sistem Reproduksi
Manusia Untuk Pelajaran Tingkat
SMA Pengguna
Pilihan Menu
(44)
User
P.1 Menu Home
P.2 Menu Kompetensi
P.3 Menu Materi
P.4 Menu Latihan
P.5 Menu Exit Pilihan Menu
Pilihan Menu
Pilihan Menu
Pilihan Menu
Pilihan Menu Tampilan Tujuan Dan Sasaran
Tampilan Home
Keluar Aplikasi Soal-soal Latihan
Kategori Materi
Gambar 3.2 DFD level 1
Dari DFD level 1 tersebut dapat dipecah lagi menjadi DFD level 2. Dimana pada DFD level 2, proses dari aplikasi PBK sistem reproduksi manusia untuk pelajaran tingkat SMA akan lebih terlihat. Berikut DFD level 2 untuk menu materi dapat dilihat pada gambar 3.3.
(45)
3.1 Definisi Sistem
Reproduksi
3.2 Organ Reproduksi
3.3 Gametogenesis
3.4 Hormon Reproduksi
User Pilihan Menu
Data Definisi Sistem Reproduksi
Data Organ Reproduksi
Data Gametogenesis
Data Hormon Reproduksi
Gambar 3.3 DFD level 2 untuk Menu Materi
Dari DFD level 2 tersebut dapat dipecah lagi menjadi DFD level 3. Dimana pada DFD level 3, proses dari aplikasi PBK sistem reproduksi manusia untuk pelajaran tingkat SMA akan lebih terlihat. Berikut DFD level 3 untuk menu materi organ reproduksi dan gametogenesis dapat dilihat pada gambar 3.4. dan 3.5
(46)
3.2.1 Pria
3.2.2 Wanita
User Pilihan Menu Organ Reproduksi
Data Organ Reproduksi Pria
Data Organ Reproduksi Wanita
Gambar 3.4 DFD level 3 untuk menu Organ Reproduksi
3.3.1 Definisi Gametogenesis
3.3.2 Spermatogenesis
3.3.3 Oogenesis
User Pilihan Menu Gametogenesis
Data Definisi Gametogenesis
Data Spermatogenesis
Data Oogenesis
Gambar 3.5 DFD level 3 untuk menu Gametogenesis
(47)
3.2Flowchart
FlowChart (Bagan Alir Program) adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data
yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir. Berikut adalah beberapa simbol yang digunakan dalam menggambar suatu flowchart :
Berikut ini flowchart dari Aplikasi PBK Sistem Reproduksi Manusia untuk Pelajaran Tingkat SMA dapat dilihat pada gambar 3.6.
(48)
Start Tampilan Awal Home Kompetensi Materi Latihan Exit Case
Home Kompetensi Materi Latihan Exit
Tampilan Home Tampilan Kompetensi Soal-soal Latihan Stop
- Definisi sistem Reproduksi - Organ Reproduksi
- Gametogenesis - Hormon Reproduksi
Case
Defenisi Sistem
Reproduksi Organ Reproduksi Gametogenesis
Hormon Reproduksi
Pria
Wanita Defenisi Gametogenesis Spermatogenesis Oogenesis Case Case Materi Organ Reproduksi Manusia Materi Organ Reproduksi Wanita Materi Definisi Gametogenesis Materi
Spermatogenesis Materi Oogenesis
(49)
3.3 Pembuatan Storyboard
Storyboard merupakan uraian yang berisi visual dan audio penjelasan dari
masing-masing alur dalam flowchart. Satu kolom dalam storyboard mewakili satu tampilan di layar monitor. Dengan demikian, biasanya storyboard cukup banyak hingga berlembar-lembar.
Fungsi dari storyboard antara lain:
a. Memperjelas flowchart.
b. Pedoman bagi animator, programmer, dan narrator. c. Sebagai dokumen tertulis.
d. Bahan pembuatan buku manual.
Tabel 3.1 Storyboard Perancangan Aplikasi PBK Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA
No Rancangan Visual Audio
1 Menu Utama Lihat pada Gambar 3.7 Rancangan Tampilan Menu Utama
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Sub Menu Utama : (bagian kiri)
Gambar : Home (tombol bentuk bulat warna merah) Gambar : Kompetensi (tombol biru)
Gambar : Materi (tombol kuning) Gambar : Latihan (tombol ungu)
Gambar : Exit (tombol bentuk bulat warna hijau)
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(50)
No Rancangan Visual
Tombol Navigasi : (pada bagian kiri) 1. Pilihlah menu yang tersedia.
- Klik Home untuk melihat Menu Home (tombol bulat warna merah)
- Klik Kompetensi (tombol bulat warna biru) - Klik Materi (tombol bulat warna kuning)
- Klik Latihan untuk memulai latihan (tombol bulat warna ungu)
- Klik Exit (tombol bulat warna hijau) 2. Sound On
Untuk tidak mengaktifkan suara
Audio
2 Menu Home Lihat pada Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Menu Home
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Teks : (pada bagian kanan) HOME
isi
Tombol Navigasi : (pada bagian kiri) - Home (tombol bulat warna merah) - Kompetensi (tombol bulat warna biru) - Materi (tombol bulat warna kuning) - Latihan (tombol bulat warna ungu) - Exit (tombol bulat warna hijau) - Sound On
Untuk tidak mengaktifkan suara
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(51)
No Rancangan Visual Animasi :
- Hujan bintang berwarna putih
- Judul berganti warna (merah, kuning, merah muda, putih)
- Tombol navigasi memberikan efek kilat ketika disentuh
Audio
3 Menu Kompetensi Lihat pada Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Menu Kompetensi
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Teks : (pada bagian kanan) Kompetensi Tujuan :
Isi
Sasaran yang Ingin Dicapai : Isi
Tombol navigasi : (pada bagian kiri) - Home (tombol bulat warna merah) - Kompetensi (tombol bulat warna biru) - Materi (tombol bulat warna kuning) - Latihan (tombol bulat warna ungu)
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(52)
No Rancangan Visual - Exit (tombol bulat warna hijau) - Sound On
- Untuk tidak mengaktifkan suara
Animasi :
- Hujan bintang berwarna putih
- Judul berganti warna (merah, kuning, merah muda, putih)
- Tombol navigasi memberikan efek kilat ketika disentuh
Audio
4 Menu Materi Lihat pada Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Menu Materi
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Sub Judul : Materi
Teks :
- Materi (berwarna putih, terletak di bawah tengah Judul)
Tombol navigasi : (berwarna biru, berbentuk oval, dengan tulisan berwarna putih)
- Definisi Sestem Reproduksi - Organ Reproduksi Manusia - Gametogenesis
- Hormon Reproduksi
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(53)
No Rancangan Visual Animasi :
- Judul berganti warna (merah, kuning, merah muda, putih)
- Gelembuang air menuju ke atas - Bintang terjun
- Ketika tombol navigasi disentuh, maka akan bercahaya
Audio
5 Uraian Materi Bagian I : Definisi Sistem Reproduksi Lihat pada Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Definisi Sistem Reproduksi
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Sub Judul Materi:
Definisi Sistem Reproduksi (sebelah kiri di bawah sub judul materi)
Teks : (Di bagian tengah di bawah sub judul materi, berwarna biru)
Definisi Sistem Reproduksi Manusia Isi
Animasi :
- Judul berganti warna (merah, kuning, merah muda, putih)
- Gelembuang air menuju ke atas - Bintang terjun
- Ketika tombol navigasi disentuh, maka akan bercahaya Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(54)
No Rancangan Visual Tombol navigasi :
1. (berwarna biru, berbentuk oval, dengan tulisan berwarna putih)
- Definisi Sestem Reproduksi - Organ Reproduksi Manusia - Gametogenesis
- Hormon Reproduksi
2. (berwarna putih, berbentuk rumah, di sebelah kiri bawah)
- Kembali ke tampilan utama 3. Sound On
Untuk tidak mengaktifkan suara
Audio
6 Uraian Materi Bagian II : Organ Reproduksi Manusia Lihat pada Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Organ Reproduksi Manusia
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Sub Judul Materi: Organ Reproduksi
Teks :
- Materi (berwarna putih berada di bawah judul) Organ Reproduksi (berwarna putih berada di sisikanan)
Animasi :
- Judul berganti warna (merah, kuning, merah muda, putih)
- Gelembuang air menuju ke atas - Bintang terjun
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(55)
No Rancangan Visual
Ketika tombol navigasi disentuh, maka akan bercahaya
Tombol Navigasi :
1. (berwarna biru, berbentuk oval, dengan tulisan berwarna putih)
- Definisi Sestem Reproduksi - Organ Reproduksi Manusia - Gametogenesis
- Hormon Reproduksi
2. (berwarna putih, berbentuk rumah, di sebelah kanan bawah)
- Kembali ke tampilan utama
3. Pria (Untuk menuju ke organ reproduksi pria, berwarna hijau)
4. Wanita (Untuk menuju ke organ reproduksi wanita, berwarna hijau)
Audio
7 Uraian Materi Bagian III : Gametogenesis Lihat pada Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Gametogenesis
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Sub Judul Materi: Gametogenesis
Teks :
- Gametogenesis (berwarna biru)
- Definisi Gametogenensis (berwarna merah) - Isi (berwana coklat dan hitam)
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(56)
No Rancangan Visual Animasi :
- Judul berganti warna (merah, kuning, merah muda, putih)
- Gelembung air menuju ke atas - Bintang terjun
- Ketika tombol navigasi disentuh, maka akan bercahaya
Tombol Navigasi :
1. (berwarna biru, berbentuk oval, dengan tulisan berwarna putih)
- Definisi Sestem Reproduksi - Organ Reproduksi Manusia - Gametogenesis
- Hormon Reproduksi
2. (berwarna putih, berbentuk rumah, di sebelah kiri bawah)
- Kembali ke tampilan utama
3. Definisi Gametogenesisi (berbentuk persegi panjang, berwarna biru)
4. Spermatogenesis (berbentuk persegi panjang, berwarna biru)
5. Oogenesis (berbentuk persegi panjang, berwarna biru)
(57)
No Rancangan Visual Audio 8 Uraian Materi
Bagian IV: Hormon Reproduksi Lihat Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Hormon Reproduksi
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Sub Judul Materi: Hormon Reproduksi
Tombol navigasi :
1. (berwarna biru, berbentuk oval, dengan tulisan berwarna putih)
- Definisi Sestem Reproduksi - Organ Reproduksi Manusia - Gametogenesis
- Hormon Reproduksi
2. (berwarna putih, berbentuk rumah, di sebelah kiri bawah)
- Kembali ke tampilan utama
3. (terletak di kanan bawah. berwarna hijau, berbentuk bulat dengan tanda panah kanan) - Menuju teks selanjutnya pada bagian
Hormon Reproduksi
Teks:
- Hormon Reproduksi (berwarna biru, berada di tengah bawah sub judul)
- Hormon yang Mempengaruhi Spermatogenesis (berwarna merah)
- Isi (berwarna hitam dan coklat)
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(58)
No Rancangan Visual Animasi:
- Judul berganti warna (merah, kuning, merah muda, putih)
- Gelembung air menuju ke atas - Bintang terjun
- Ketika tombol navigasi disentuh, maka akan bercahaya
Audio
9 Menu Latihan Lihat pada Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Penyampaian Menu Materi
Judul : Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Tingkat SMA (warna merah, kuning, merah muda, putih)
Sub Judul: Latihan
Teks :
- Latihan (berwarna putih, berada di tengah bawah judul)
- Masukkan Nama Anda di Sini
- Apakah anda telah siap mengikuti latihan ini?
Tombol navigasi :
- Yes (berwarna Orange)
Untuk melanjutkan ke bagian soal-soal latihan - No (berwarna ungu)
Untuk kembali ke tampilan utama - Sound On
Untuk tidak mengaktifkan suara
Sound Effect muncul ketika meng-klik tombol
(59)
3.4 Perancangan Tampilan
Tampilan Aplikasi PBK Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
dirancang sedemikian rupa dengan sederhana dan memberikan kemudahan pengguna dalam menggunakan model pengaran ini. Model pengajaran berbantuan komputer untuk sistem reproduksi manusia ini mempunyai tampilan utama yang terdiri dari lima menu utama yaitu home, kompetensi, materi, latihan dan exit. Berikut ini rancangan tampilan utama Aplikasi PBK Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA dapat dilihat pada gambar 3.7 :
Gambar 3.6 Rancangan Tampilan Menu Utama
Gambar 3.7 Rancangan Tampilan Menu Utama
Keterangan:
1. Judul Aplikasi 2. Home
3. Kompetensi 4. Materi 5. Latihan 6. Exit 7. Bagian Isi
1
7 2
4
6
3
(60)
3.4.1 Menu Home
Rancangan tampilan menu home hampir sama dengan tampilan utama, saat masuk ke aplikasi tampilan yang pertama kali muncul yaitu menu home. Pada bagian isi dari menu home akan ditampilkan ucapan selamat datang dan sedikit penjelasan dari model prngajaran yang akan digunakan. Berikut ini rancangan tampilan dari menu home dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Rancangan Tampilan Menu Home
3.4.2 Menu Kompetensi
Rancangan tampilan kompetensi tidak jauh berbeda dengan tampilan utama, pada menu kompetensi ini terdiri tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari aplikasi PBK sistem reproduksi manusia untuk pelajaran tingkat SMA. Ketika pengguna menekan tombol kompetensi akan muncul tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Berikut ini rancangan tampilan menu kompetensi dapat dilihat pada gambar gambar 3.9.
Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
Home
Isi Home
(61)
Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Menu Kompetensi
3.3.3 Menu Materi
Rancangan tampilan menu materi dirancang sederhana sehingga memudahkan pengguna dalam memilih materi yang diinginkan. Pada menu materi ini terdapat kategori materi yang akan disajikan, ada 4 kategori pilihan materi yaitu materi tentang definisi sistem reproduksi, materi organ reproduksi manusia, materi tentang gametogenesis, dan materi tentang hormon reproduksi. Berikut ini rancangan tampilan menu materi dapat dilihat pada gambar 3.10.
Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
Kompetensi Tujuan:
Sasaran yang ingin dicapai:
(62)
Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Menu Materi
Setelah memilih kategori materi yang diinginkan, maka pengguna akan disajikan uraian materi pada halaman baru. Rancangan tampilan penyajian materi dirancang dengan sederhana agar pengguna lebih nyaman dalam mempelajari materi yang disampaikan. Berikut ini rancangan tampilan penyajian isi materi dapat dilihat pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Definisi Sistem Reproduksi Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk
Pelajaran Tingkat SMA
Materi
Definisi Sistem Reproduksi
DEFINISI SISTEM REPRODUKSI Isi
Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
Materi Definisi Sistem
Reproduksi
Organ Reproduksi
Manusia
Gametogenesis Hormon
(63)
Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Organ Reproduksi Manusia
Gambar 3.13 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Gametogenesis Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk
Pelajaran Tingkat SMA
Organ Reproduksi Manusia
Organ Reproduksi
PRIA
WANITA Isi
Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
Materi
Gametogenesis
Gametogenesis Definisi Gametogenesis Spermatogenesis
Oogenesis
(64)
Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Penyajian Isi Materi Hormon Reproduksi
3.3.4 Menu latihan
Rancangan tampilan menu latihan dirancang secara sederhana, sehingga memudahkan pengguna dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Sebelum memasuki halaman soal latihan, pengguna pertama kali diminta untuk memasukkan namanya pada kotak yang telah disediakan. Setelah memasukan namanya, pengguna akan disajikan soal-soal latihan. Pada model pengajaran ini hanya 10 soal acak yang akan disajikan kepada pengguna. Setelah semua pertanyaan dijawab maka akan diperlihatkan nilai dari jawaban yang dipilih oleh pengguna. Berikut ini rancangan tampilan menu latihan dapat dilihat pada gambar 3.15.
Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
Materi
Hormon Reproduksi
Hormon Reproduksi
(65)
Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Menu Latihan
Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA
Latihan
Masukkan Nama Anda Disini:
Apakah Anda telah siap mengikuti latihan ini?
(66)
BAB 4
IMPLEMENTASI
4.1 Implementasi
Pada Bab ini, perancangan model pengajaran berbantuan komputer untuk Sistem Reproduksi Manusia yang telah dibuat diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak
Macromedia Flash Profesional 8 yang menggunakan Actionscript 2.0 sebagai bahasa
pemrogramannya.
4.2 Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
Untuk melakukan pengujian Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer untuk Algoritma Kriptografi agar kinerja program yang telah dibuat berjalan optimal diperlukan suatu komputer dengan hardware dan software yang direkomendasikan sebagai berikut:
a) Prosessor Intel Pentium IV – 2.4 GHz
b) Sistem Operasi Windows 98 atau lebih tinggi
c) Resolusi monitor 800 x 600 pixel dengan kedalaman warna 16 bit d) Sound card yang baik agar kualitas suara lebih baik
e) Ram 128 MB atau lebih tinggi
f) Ruang Kosong Harddisk 5 GB atau lebih tinggi g) Perangkat Lunak Macromedia Flash Professional 8 h) Perangkat Lunak Adobe Photoshop CS.
(67)
4.3 Tampilan Pembuka
Sebelum memasuki materi dari model pengajaran berbantuan komputer untuk sistem reproduksi manusia, pengguna pertama kali akan disajikan tampilan pembuka. Untuk masuk ke materi pengguna dapat mengklik tombol enter yang telah disediakan, dan jika tidak ingin melanjutkan dapat mengklik tombol exit untuk keluar dari aplikasi. Tampilan pembuka model pengajaran berbantuan komputer untuk sistem reproduksi manusia dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Tampilan Pembuka
4.4 Tampilan Menu Home
Setelah pengguna mengklik tombol enter pada tampilan pembuka aplikasi, maka pengguna akan dihubungkan ke halaman Home dari aplikasi ini. Tampilan halaman Home dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.
(68)
Gambar 4.2 Tampilan Home
4.5 Tampilan Menu Kompetensi
Untuk masuk ke halaman kompetensi, pengguna hanya mengklik menu kompetensi pada pilihan menu yang disediakan. Pada halaman kompetensi ini terdapat tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Tampilan menu kompetensi dapat dilihat pada gambar 4.3.
(69)
Gambar 4.3 Tampilan Kompetensi
4.6 Tampilan Menu Materi
Untuk masuk ke menu materi pengguna hanya mengklik tombol materi yang telah disediakan. Pada menu materi terdapat enam submenu materi yang bisa dipilih oleh pengguna diataranya adalah Definisi Sistem Reproduksi, Organ Reproduksi Manusia, Gametogenis dan Hormon Reproduksi. Tampilan menu materi dapat dilihat pada gambar 4.6.
(70)
Gambar 4.6 Tampilan Materi
Untuk masuk ke pembahasan materi maka pengguna dapat memilih submenu yang telah disediakan dan mengklik salah satu submenu materi, maka pengguna akan dihubungkan ke penyajian materi dari submenu yang telah dipilih. Contohnya pengguna ingin mempelajari materi tentang Definisi Sistem Reproduksi maka tampilan submenu materi dapat dilihat
(71)
Gambar 4.7 Tampilan Submenu materi tentang Definisi Sistem Reproduksi
Untuk tampilan submenu materi tentang Organ Reproduksi terdapat beberapa pilihan materi yaitu organ pria dan wanita. Untuk melihat penyajian materi, pengguna dapat mengklik tombol yang disediakan. Tampilan materi tentang Organ Reproduksi Manusia dapat dilihat pada gambar 4.8.
(72)
Gambar 4.9 Tampilan Submenu materi dari materi Organ Reproduksi Manusia
Pada submenu materi proses Gametogenesis, akan ditampilkan juga animasi proses Spermatogenesis dan Oogonesis, seperti yang terlihat pada gambar gambar 4.11 dan gambar 4.12.
(73)
Gambar 4.10 Tampilan Submenu materi tentang Gametogenesis
Gambar 4.11 Tampilan Animasi Proses Spermatogonesis
(74)
Gambar 4.13 Tampilan Submenu materi tentang Hormon Reproduksi
4.7 Tampilan Menu Latihan
Untuk masuk ke menu latihan, pengguna hanya perlu mengklik menu latihan yang telah disediakan. Sebelum menjawab soal-soal pada latihan, pengguna sebelumnya diharuskan memasukkan namanya pada kotak yang telah disediakan, kemudian akan ada pernyaataan “Apakah Anda telah siap mengikuti latihan ini?”, klik tombol “Ya” untuk memulai latihan dan klik tombol “Tidak” jika tidak memulai latihan dan akan keluar dari aplikasi. Tampilan latihan dapat dilihat pada gambar 4.16.
(75)
Gambar 4.14 Tampilan Menu Latihan
Gambar 4.15 Tampilan Soal-soal Latihan
Setelah pengguna menjawab semua pertanyaan, di akhir latihan akan di tampilkan hasil nilai latihan. Tampilan hasil nilai dapat dilihat pada gambar 4.18
(76)
Gambar 4.16 Tampilan Hasil Latihan
4.8 Pengujian
Pengujian berfungsi untuk melihat sejauh mana aplikasi berjalan. Dalam pengujian ini menggunakan teknik kuesioner. Dengan teknik pengujian ini akan dilakukan evaluasi aplikasi sebelum dan sesudah uji coba aplikasi pada Responden.
Kuesioner
Sebelum dan sesudah dilakukan uji coba aplikasi, Responden yang dilibatkan dalam pengujian ini, diminta untuk mengisi kuesioner untuk melihat perbandingan maka tahap pengujian selanjutnya adalah pengisian kuesioner. Responden yang dilibatkan dalam pengujian ini adalah 10 orang anak SMA kelas XI. Kuesioner yang dilakukan menggunakan skala interval, yaitu skala yang menentukan beberapa kategori penilaian. Kategori yang digunakan penulis yaitu: sangat tidak setuju (0-20%), tidak setuju (21-40%), kurang setuju (41-60%), setuju (61-80%), dan sangat setuju (81-100%). Responden diminta mengisi kuesioner untuk menilai aplikasi Pengajaran Berbentuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA ini dari 5 aspek yang sesuai dengan 4 kriteria media pembelajaran yang menyangkut aplikasi yang
(77)
telah disiapkan oleh penulis sesuai dengan kelima kategori penilaian tersebut. Form kuisioner yang harus diisi oleh Responden dapat dilihat pada lampiran Kuesioner Uji Aplikasi.
Hasil penilaian kuesioner sebelum dan sesudah uji aplikasi yang telah diisi 10 Responden tersebut adalah sebagai berikut:
(1)
Gambar 4.16 Tampilan Hasil Latihan
4.8 Pengujian
Pengujian berfungsi untuk melihat sejauh mana aplikasi berjalan. Dalam pengujian ini menggunakan teknik kuesioner. Dengan teknik pengujian ini akan dilakukan evaluasi aplikasi sebelum dan sesudah uji coba aplikasi pada Responden.
Kuesioner
Sebelum dan sesudah dilakukan uji coba aplikasi, Responden yang dilibatkan dalam pengujian ini, diminta untuk mengisi kuesioner untuk melihat perbandingan maka tahap pengujian selanjutnya adalah pengisian kuesioner. Responden yang dilibatkan dalam pengujian ini adalah 10 orang anak SMA kelas XI. Kuesioner yang dilakukan menggunakan skala interval, yaitu skala yang menentukan beberapa kategori penilaian. Kategori yang digunakan penulis yaitu: sangat tidak setuju (0-20%), tidak setuju (21-40%), kurang setuju (41-60%), setuju (61-80%), dan sangat setuju (81-100%). Responden diminta mengisi kuesioner untuk menilai aplikasi Pengajaran Berbentuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA ini dari 5 aspek yang sesuai dengan 4 kriteria media pembelajaran yang menyangkut aplikasi yang
(2)
telah disiapkan oleh penulis sesuai dengan kelima kategori penilaian tersebut. Form kuisioner yang harus diisi oleh Responden dapat dilihat pada lampiran Kuesioner Uji Aplikasi.
Hasil penilaian kuesioner sebelum dan sesudah uji aplikasi yang telah diisi 10 Responden tersebut adalah sebagai berikut:
(3)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan perancangan model pengajaran berbantuan komputer adalah:
1. Pemanfaatan CAI dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia memberikan beberapa keuntungan bagi pengguna, dimana pengguna dapat mempelajarinya secara mandiri, dimana saja dan kapan saja yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
2. Model pengajaran berbantuan komputer untuk sistem reproduksi manusia dirancang dengan tampilan yang sederhana dan mudah dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna merasa lebih nyaman dalam mempelajari materi yang disampaikan.
3. Dengan model Tutorial yang digunakan pada Aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer Pelajaran Biologi SMA studi kasus Sistem Reproduksi Manusia menjadikan siswa mampu menyelesaikan masalah dari soal-soal yang disediakan.
4. Dengan menggunakan Kuesioner, dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA sudah memenuhi 4 kriteria media pembelajaran seperti yang dijelaskan sebelumnya.
(4)
5.2 Saran
Berikut adalah saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap Aplikasi PBK Sistem Reproduksi Manusia Untuk Pelajaran Tingkat SMA:
1. Pengembangan model pengajaran berbantuan komputer dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai perangkat lunak untuk membuat animasi atau desain, seperti
Macromedia Flash Professional 8, Adobe Photoshop CS dan perangkat lunak yang lain
yang membuat aplikasi lebih menarik, serta ditambahkan iringan musik yang membuat model pengajaran ini lebih hidup.
2. Model pengajaran berbantuan komputer untuk Sistem Reproduksi Manusia ini masih banyak kekurangannya diantaranya pada menu latihan, disarankan perlunya penambahan soal-soal yang lebih banyak yang memberikan feedback bagi pengguna saat menggunakan model pengajaran ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar, Moh. Salman, S.Si. 2001. Biologi Untuk SMU Kelas X. Edisi II. Bandung: Grafindo Media Pratama
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Astuti, Dwi. 2006. Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan Macromedia Flash 8. Edisi I. Yogyakarta: ANDI: Semarang: SmitDew
DPP MADCOMS. 2004. Seri Penduan Lengkap Macromedia Flash MX 2004. Yogyakarta: Andi Offset
Mahyuddin, dkk. 2006. Pengajaran Berbantuan Komputer: Alat Untuk Mendapatkan
Kompetensi Unggul. Medan: USU Press.
Mulyanta & Leong, Marlon.2009. Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media
pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Oetomo, B. S. D. 2007. e-Education-Konsep, Teknologi, dan Aplikasi Internet Pendidikan. Edidi kedua. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pembelajaran Berbantuan Komputer/Computer Asissted Instruction (CAI). diakses 20 februari
Percival, Fred, and Henry Ellington. 1998. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. http://teknologipendidikan.wordpress.com/, diakses 15 Januari 2010.
Widyanto, Ahlis. 14 April 2010. E-Learning Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Web dengan Penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok untuk
(6)
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester II (Dua) Smp Negeri 13
Semarang Tahun Pelajaran 2006/200