Analisis Data .1 Data Univariat Etika Penelitian .1

Berdasarkan rekam medik dicatat keterangan data pribadi nama, umur, jenis kelamin, riwayat penyakit dan kadar gula darah pasien. Setelah itu, dilakukan anamnesis dengan mengajukan sejumlah pertanyaan untuk mengetahui simtom BMS yang dirasakan pasien, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan intra oral untuk melihat kelainan pada rongga mulut yang mungkin memicu terjadinya BMS.

3.9.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sistem manual dan komputerisasi. 3.10 Analisis Data 3.10.1 Data Univariat Analisis univariat adalah analisis satu arah yang hanya melibatkan satu variabel bebas. 51 Data univariat disajikan dalam bentuk tabel meliputi: 1. Data Demografi 2. Prevalensi DM Tipe II Terkontrol dan Tidak Terkontrol 3. Prevalensi BMS pada pasien DM Tipe II 4. Prevalensi BMS pada pasien DM Tipe II terkontrol 5. Prevalensi BMS pada pasien DM Tipe II tidak terkontrol Universitas Sumatera Utara

3.10.2 Data Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan dua variabel yaitu satu variabel bebas dan satu variabel tergantung. 56 Data bivariat disajikan dalam bentuk tabel meliputi tabulasi silang antara DM tipe II dengan BMS, tabulasi silang antara DM Tipe II terkontrol dengan BMS dan tabulasi silang antara DM Tipe II tidak terkontrol dengan terjadinya BMS. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi-square X 2 untuk mengetahui hubungan antara DM tipe II dengan terjadinya BMS. 3.11 Etika Penelitian 3.11.1 Ethical Clearance Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkan ketentuan etika yang bersifat internasional maupun nasional, diperlukan untuk memenuhi aspek legal tatacara penelitian yang telah disepakati.

3.11.2 Informed Consent

Pada penelitian ini digunakan informed consent atau persetujuan setelah penjelasan dari subjek penelitian atau keluarga. Pada lembar informed consent berisi informasiketerangan yang dibuat oleh peneliti tentang apa yang diteliti, manfaat dan kemungkinan ketidaknyamanan yang mungkin timbul, kompensasi atas kerugian waktu ganti rugi dan perawatan bila mengalami efek samping yang mengganggu kesehatan subjek. Bagi subjek penelitian yang setuju, dimohon untuk Universitas Sumatera Utara menandatangani lembar persetujuan agar dapat berpatisipasi dalam kegiatan penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang hubungan antara DM Tipe II dengan BMS telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2014 di instalasi rawat jalan Poli Endokrin Departemen Penyakit Dalam, RSUP HAM Medan. Jumlah subjek yang diperiksa berjumlah 38 orang. Hasil penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. 4.1 Hasil Analisis Univariat 4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Pada tabel 2 dapat dilihat karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin laki-laki pada usia 45-54 tahun adalah 3 7,90 orang sedangkan pada usia 55-64 tahun adalah 8 21,05 orang. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin perempuan pada usia 45-54 tahun adalah 25 65,79 orang sedangkan pada usia 55-64 tahun adalah 2 5,26 orang. Selain itu, diperoleh data jumlah subjek penelitian berjenis kelamin perempuan sebanyak 27 71,05 orang adalah lebih banyak dibandingkan dengan subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki yaitu 11 28,95 orang. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Tabel Demografi Umur Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan N N 45 – 54 3 7,90 25 65,79 28 55 – 64 8 21,05 2 5,26 10 Total 11 28,95 27 71,05 38

4.1.2 Prevalensi DM Tipe II Terkontrol dan Tidak

Tabel 3 menunjukkan prevalensi DM Tipe II terkontrol dan tidak terkontrol. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari 38 orang subjek penelitian 11 26,32 adalah pasien DM Tipe II terkontrol sedangkan 27 73,68 adalah pasien DM Tipe II tidak terkontrol. Tabel 3. Prevalensi DM Tipe II Terkontrol dan Tidak Terkontrol Terkontrol Tidak Terkontrol Total N N DM Tipe II 10 26,32 28 73,68 38 Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Prevalensi BMS pada DM Tipe II

Tabel 4 menunjukkan prevalensi BMS pada DM Tipe II. Pada penelitian ini diketahui dari 38 orang pasien DM Tipe II, 5 13,16 pasien DM Tipe II mengalami BMS sedangkan 33 86,84 tidak mengalami BMS. Tabel 4. Prevalensi BMS pada DM Tipe II BMS N Ya 5 13,16 Tidak 33 86,84 Total 38 100

4.1.4 Prevalensi BMS pada DM Tipe II Terkontrol

Pada tabel 5 menunjukkan prevalensi BMS pada DM Tipe II terkontrol. Berdasarkan tabel tersebut diketahui dari 10 orang pasien DM Tipe II terkontrol, tidak ada pasien DM Tipe II yang mengalami BMS. Tabel 5. Prevalensi BMS pada DM Tipe II Terkontrol BMS N Ya Tidak 10 100 Total 10 100 Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Prevalensi BMS pada DM Tipe II Tidak Terkontrol

Prevalensi BMS pada DM Tipe II tidak terkontrol dapat dilihat pada tabel 6. Berdasarkan tabel diatas diketahui dari 28 orang pasien DM Tipe II tidak terkontrol, 5 17,86 pasien DM Tipe II mengalami BMS sedangkan 23 82,14 tidak mengalami BMS. Tabel 6. Prevalensi BMS pada DM Tipe II Tidak Terkontrol BMS Total Ya Tidak N N DM Tipe II Tidak Terkontrol 5 17,86 23 82,14 28 4.2 Hasil Analisis Bivariant 4.2.1 Hubungan antara DM Tipe II dengan BMS