2
menghambat absorpsi zat besi dan kurangnya mengkonsumsi sumber makanan yang meningkatkan absorpsi zat besi contohnya vitamin C akan juga akan
mempengaruhi kadar hemoglobin seseorang. Sedangkan pola makan yang tidak teratur akan mempengaruhi asupan makanan. Asupan makanan yang kurang akan
mempengaruhi status gizi seseorang. Menurut Thompson 2007 yang diacu oleh Arumsari 2008, status gizi mempunyai korelasi positif dengan konsentrasi
hemoglobin, artinya semakin buruk status gizi seseorang maka semakin rendah kadar Hbnya.
5
Berdasarkan data dan uraian tersebut, penulis akan melakukan penelitian tentang hubungan antara asupan vitamin C, indeks massa tubuh, dan kejadian
anemia pada mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2009- 2011.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara asupan vitamin C, indeks massa tubuh, dan kejadian anemia pada mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2009-2011?
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara asupan vitamin C, indeks massa tubuh, dan kejadian anemia pada mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2009-2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya prevalensi anemia pada mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2009-2011.
2. Diketahuinya jumlah rata-rata asupan vitamin C pada mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2009-2011.
3
3. Diketahuinya indeks massa tubuh mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2009-2011.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti -Untuk menambah wawasan tentang hubungan antara asupan vitamin C,
indeks massa tubuh, dan kejadian anemia. -Sebagai acuan penelitian-penelitian selanjutnya.
1.4.2 Bagi Responden Sebagai informasi tentang pentingnya asupan vitamin C, indeks massa
tubuh, dan kejadian anemia. 1.4.3 Bagi Masyarakat Umum
Memberikan informasi bagi masyarakat umum mengenai hubungan antara asupan vitamin C, indeks massa tubuh, dan kejadian anemia.
1.4.4 Bagi Institusi -Sebagai informasi kepada bagian kemahasiswaan mengenai mahasiswi
yang anemia dan indeks massa tubuh kurang. -Sebagai informasi dan datadasar mengenai pembelajaran mahasiswa yang
disimpan di perpustakaan.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan berkurangnya hingga di bawah nilai normal jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cells
hematokrit per 100 ml darah.
6
Parameter yang paling umum dipakai untuk menunjukan penurunan jumlah eritrosit adalah kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung eritrosit. Pada
umumnya ketiga parameter tersebut saling bersesuaian. Nilai normal hemoglobin sangat bervariasi secara fisiologik tergantung pada umur, jenis kelamin, adanya
kehamilan, dan ketinggian tempat tinggal. Oleh karena itu, untuk menentukan anemia atau tidak anemia perlu ditentukan titik pemilah cut off point kadar
hemoglobin. WHO menetapkan cut off point anemia untuk keperluan penelitian lapangan seperti terlihat pada tabel 2.1.
7
Tabel 2. 1 Kriteria Anemia Menurut WHO
Kelompok Kriteria Anemia Hb
Laki-laki dewasa 13 gdl
Wanita dewasa tidak hamil 12 gdl
Wanita hamil 11 gdl
Sumber: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati 2007,p.622
2.1.2 Tanda dan Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu
7
: 1.
Tanda dan gejala anemia umum Gejala umum anemia atau sindrom anemia muncul pada setiap kasus
anemia setelah penurunan hemoglobin sampai kadar tertentu Hb7