Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Hb Rerata Analisis Asupan Menurut Food record dan Food frequency

24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan dengan survey konsumsi menggunakan food record dan food frequency questioner serta dilakukan pengukuran IMT dan kadar Hb pada tanggal 16 Juli – 2 September 2012. Dari sebanyak 99 responden, 7 responden tidak dimasukkan dalam penelitian karena mengalami drop-out, sehingga pengolahan data dilakukan terhadap 92 responden. Tabel 4. 1 Karakteristik responden Jumlah Persentase Angkatan 2009 2010 2011 18 41 33 19 44,6 35,9 Total 92 100 Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa penelitian yang dilakukan terhadap 92 responden diketahui bahwa sebagian besar responden dari angkatan 2010 44,6.

4.2 Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing- masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun independen.

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Hb

Nilai tengah responden berdasarkan kadar Hb adalah 12,2 gdl 9,7 – 13,9 gdl. 25 Tabel 4. 2 Distribusi responden berdasarkan kadar Hb Jumlah Persentase Kadar Hb 12 grdl ≥12 grdl 43 49 46,7 53,3 Total 92 100 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 43 responden 46,7 kadar Hb nya kurang dan 49 responden 53,3 kadar Hb nya normal. Bila dibandingkan dengan laporan Riskesdas tahun 2007, angka inimelebihi prevalensi anemia penduduk dewasa wanita yaitu 19,7. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena mahasiswi PSPD memiliki jadwal akademik yang padat. Apabila mereka mengalami anemia mungkin dapat mempengaruhi proses belajar. Hemoglobin berperan membawa oksigen ke jaringan seluruh tubuh, jika jaringan kekurangan oksigen, maka akan menyebabkan proses metabolisme di dalam sel tubuh mengalami gangguan, akibatnya badan terasa lemas karena terjadi timbunan asam laktat pada otot dan mudah mengantuk karena otak kekurangan oksigen.

4.2.2 Rerata Analisis Asupan Menurut Food record dan Food frequency

Metode food record digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi dengan responden diminta untuk mencatat semua yang dia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga URT atau menimbang dalam ukuran berat gram dalam periode tertentu 2-4 hari berturut-turut, termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut. Sedangkan metode food frekuensi adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan, atau tahun. 26 Tabel 4. 3 Rerata analisis asupan food record dan semikuantitif food frequency Nutrisi Rerata food record Rerata semikuantitif food frequency Kalori 932,96 kkal - Karbohidrat 101,59 gr - Protein 41,31 gr - Lemak 40,31 gr - Vitamin C 28,11 mg 82,37 mg Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan perbedaan antara hasil analisis food record dan semikuantitif food frequency, yaitu vitamin C. Hasil ini ada perbedaan yang mencolok karena pada metode food record ini responden diminta untuk mencatat semua yang dia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam ukuran rumah tangga URT dalam 3 hari satu hari weekend dan 2 hari weekdays dan metode ini dilaksanakan ketika bulan ramadhan. Dua hal tersebut bisa mempengaruhi hasil food record karena pada puasa ramadhan terjadi perubahan pola makan, dari semula tiga kali menjadi dua kali. Diperkirakan perubahan frekuensi makan ini secara kuantitatif menurunkan jumlah asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh. 19 Penelitian ini dilakukan dibulan ramadhan karena keterbatasan waktu dalam pengambilan data. Oleh karena itu pembahasan analisis asupan selanjutnya yang digunakan adalah hasil analisis semikuantitif food frequency questioner.

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Vitamin C

Dokumen yang terkait

Hubungan riwayat Miopia pada keluarga dengan kejadian Miopia pada mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

0 7 47

Hubungan Aktivitas Fisik dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Osteopenia Pada Mahasiswi Semester 6 dan Semester 8 PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 7 106

Hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia pada mahasiswi PSPD angkatan 2009-2011 Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

0 7 61

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Prevalensi Otomikosis pada Mahasiswi PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Faktor yang Mempengaruhi

2 26 58

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Popularitas tafsir Indonesia di UIN syarif hidayatullah Jakarta

3 16 112

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI (Fe) DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMK PENERBANGAN Hubungan Antara Asupan Protein, Zat Besi (Fe) Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi Smk Penerbangan Bina Dhirgantara Karanganyar.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, VITAMIN C, DAN KEBIASAAN MINUM TEH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA Hubungan Antara Asupan Protein, Vitamin C, Dan Kebiasaan Minum Teh Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Jawa

0 1 14

Hubungan Indeks massa tubuh dan asupan K

0 0 10