Tarikan yang dialami tali baja, S Diameter Tali Baja

Gambar 3.3 Diagram jumlah kelengkungan Sumber : Mesin Pengangkat Rudenko, N. Hal 37 Dari gambar diatas maka disimpulkan bahwa Jumlah Kelengkungan atau Number of Bend NB pada perencanaan crane adalah 3 2 6 =

3.2.1. Tarikan yang dialami tali baja, S

w Dari data hasil survey pada PT. Growth Sumatra Industry, Ltd diperoleh bahwa : 1. Berat Gancu Grabs dan Hooke Wg = 3 ton 2. Berat Ladle W 1 = 6 ton 3. Berat Cairan Baja Wc = 10 ton kapasitas Ladle 10 ton Maka berat total Q yang diangkat menjadi : Q = Wg + W 1 + Wc ...................................... 1 Q = 3 ton + 6 ton + 10 ton Q = 19 ton Untuk menghitung tarikan maksimum yang dialami tali baja dapat menggunakan rumus : S w = 1 η η n Q .................................................. 2 Lit 1 Hal 41 Universitas Sumatera Utara Dimana : S w = Tarikan maksimum pada tali baja dari sistem puli Kg Q = Total berat muatan yang diangkat Kg n = Jumlah muatan puli tali penggantung yang menyangga muatan η = Effisiensi puli Lampiran 4 1 η = Effisiensi yang disebabkan kerugian tali akibat kekakuannya ketika menggulung pada drum, diasumsikan = 0,98 Lit.1 Hal 41 Gambar 3.4. Effisiensi sistem puli Sumber : Mesin pengangkat Rudenko, N. Hal 63 Dari gambar diatas menerangkan untuk effisiensi sistem puli berdasarkan jumlah cakra Number of Pulley Maka : S w = 98 , 95 , 5 19000 x x Kg S w = 4077,34071 Kg S w = 4077,34 Kg Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Diameter Tali Baja

Gambar 3.5. Tali Baja Dari gambar diatas dapat membantu sebagai data pembanding didalam menghitung diameter tali baja, dengan diperoleh S w = 4077, 34 Kg, maka untuk menentukan luas penampang tali baja : F 114 = 50000 min x D d K S b w − σ ..................................... 3 Lit.1 Hal 39 Dimana : F 114 = Luas penampang tali baja cm 2 S w = Tarikan maksimum pada tali Kg b σ = Tegangan putus kawat baja Kgcm 2 K = Faktor keamanan tali D = Diameter tali mm D min = Diameter minimum puli drum Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan luas penampang tali baja diperlukan perbandingan diameter drum minimum dengan diameter tali.Untuk jumlah lengkungan 3 [ Number Of Bend NB 3 ], maka harga d D min = 23 Lit. 1 Hal 38 Jika tali baja dari kawat baja standart JIS G 3521, dengan tegangan putus kawat baja b σ = 285 – 320 Kg mm 2 , diambil b σ = 31500 Kg cm 2 , beban putus P b = 28400 Kg massa. Faktor keamanan dengan kondisi pembebanan berat,ditentukan K=6 Lit 1Hal 42 Maka : F 114 = 50000 23 1 31500 34 , 4077 2 x cm kg Kg − F 114 = 1,32549 cm 2 Diameter kawat tali baja dapat dihitung dengan menggunakan rumus : A = F i = i 2 4 δ π cm 2 Lit. 3 Hal 63 δ = i F i π . 4 cm Dimana : F i = Luas penampang tali baja = 1,32549 cm 2 δ = Diameter serat dari tali baja mm i = Jumlah serat dalam tali baja = 114 serat Sehingga diameter satu kawat dari tali baja diperoleh : δ = 114 32549 , 1 4 x x π δ = 0,1217 cm Universitas Sumatera Utara δ = 1,217 mm Diameter tali baja dapat dihitung : d = 1,5 . δ . i mm d = 1,5 x 1,217 x 114 mm d = 19,491 mm ; terletak pada range 15 – 19,5 maka dipilih d = 19,5 mm Dari perhitungan diatas, tali baja yang digunakan adalah tali baja dengan tipe : 6 x 19 = 114 + 1c, diameter d = 19,5 dan tegangan putus kawat baja B σ = 31500 Kg cm 2 , beban putus P b = 28400 Kg massa. Tarikan tali baja yang diijinkan adalah : S i = K P b Lit. 1 Hal 40 Dimana : S i = Tarikan maksimum yang diijinkan pada tali Kg K = Faktor keamanan kondisi berat = 6 Maka : S i = 6 28400 Kg S i = 4733,33 Kg Jadi dapat disimpulkan tarikan yang terjadi S w = 4077,34 Kg tarikan maksimum yang diijinkan pada tali S i = 4733,33 Kg, maka tali baja bekerja pada kondisi aman. Universitas Sumatera Utara

3.2.3. Perhitungan Umur Tali