BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq merupakan salah satu tanaman perkebunan di Indonesia yang memiliki masa depan cukup cerah. Perkebunan kelapa sawit semula
berkembang di daerah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, sekarang telah berkembang ke berbagai daerah, seperti Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Papua.
Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang, dengan batang yang tidak bercabang. Tanaman kelapa sawit memiliki daun frond yang
menyerupai bulu burung atau ayam, dengan duri yang sangat tajam dan keras dikedua sisinya. Produk utama yang dihasilkan hasilnya dalam budi daya kelapa sawit adalah
minyaknya. Kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat diandalkan,
karena minyak yang dihasilkan memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan oleh tanaman lain. Salah satu keunggulannya adalah memiliki
kadar kolesterol rendah, bahkan tanpa kolesterol.
Universitas Sumatera Utara
Seperti jenis-jenis minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit mengandung kadar kolesterol yang rendah, yang sekitar 3 mgkg. Sementara, lemak hewani mengandung
kadar kolesterol lebih tinggi, 50-100 kali dari minyak kelapa sawit, misalnya mentega hewani butter mengandung kolesterol 220 mgkg.
Pengolahan kelapa sawit pada dasarnya merupakan suatu proses pengolahan terhadap tandan buah segar TBS menjadi minyak kelapa sawit CPO dan minyak inti
sawit KPO. Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak
sawit mentah CPO atau Crude Palm Oil yang berwarna kuning dan minyak inti sawit PKO atau Palm Kernel Oil yang tidak berwarna jernih. CPO atau PKO banyak
digunakan sebagai bahan industri pangan minyak goreng dan margarin, industry sabun bahan penghasil busa, industri baja bahan pelumas, industri tekstil, kosmetik, dan
sebagai bahan bakar alternatif minyak diesel. Kebutuhan minyak nabati dan lemak dunia terus meningkat sebagai akibat dari
pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan domestic bruto. Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku utama pembuatan minyak makan yang merupakan salah
satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Sampai saat ini, ekspor minyak sawit Indonesia masih dalam bentuk minyak
mentah atau Crude Palm Oil CPO, dan sebagian kecil dalam bantuk produk olahan yang merupakan hasil sampingan dan pembuatan minyak goreng.
Universitas Sumatera Utara
Pada saat ini, perkebunan kelapa sawit telah berkembang lebih jauh sejalan dengan kebutuhan dunia akan minyak nabati dan produk industry oleochemical. Produk
minyak sawit merupakan komponen penting dalam perdagangan minyak nabati dunia.
1.2. Permasalahan