Minyak Kelapa Sawit KESIMPULAN DAN SARAN

− Virescens Warna kulit hijau saat masih muda dan berubah menjadi jingga kemerahan jika sudah tuamasak, namun masih meninggalkan sisa-sisa warna hijau. − Albescens Warna kulit keputih-putihan saat masih muda dan berubah menjadi kekuning- kuningan jika sudah tuamasak Diantara ketiga varietas di atas, Nigrescens paling banyak dibudidayakan. Virescens dan Albescens jarang dijumapi di lapangan, umumnya hanya digunakan sebagai bahan penelitian oleh lembaga-lembaga penelitian.Hadi, 2004

2.3. Minyak Kelapa Sawit

Minyak nabati merupakan produk utama yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit. Potensi produksinya per hektar mencapai 6 ton per tahun, bahkan lebih. Jika dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak lainnya 4,5 ton per tahun, tingkat produksi ini termasuk tinggi. Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak sawit mentah CPO atau crude palm oil yang berwarna kuning dan minyak inti sawit PKO atau palm kernel oil yang tidak berwarna jernih. CPO atau PKO banyak digunakan sebagai bahan industri pangan minyak goreng dan margarin, industri sabun bahan penghasil busa, industri baja bahan pelumas, industri tekstik, kosmetik, dan sebagai bahan bakar alternatif minyak diesel.Sastrosayono, 2006 Universitas Sumatera Utara Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki keistimewaan tesendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan dapat diolah lebih lanjut menjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan non-pangan. Minyak kelapa sawit adalah minyak nabati semipadat. Hal ini karena minyak sawit mengandung sejumlah besar asam lemak tidak jenuh dengan atom karbon lebih dari C 8 . Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang dikandung. Minyak sawit berwarna kuning karena kandungan beta karoten yang merupakan bahan vitamin A. Tabel 2.1 Komponen dalam minyak kelapa sawit No. Komponen Kuantitas 1. Asam lemak bebas 3,0 – 4,0 2. Karoten ppm 500 – 700 3. Fosfolipid ppm 500 – 1000 4. Dipalmitro stearin 1,2 5. Tripalmitin 5,0 6. Dipalmitolein 37,2 7. Palmito stearin olein 10,7 8. Palmito olein 42,8 9. Triolein linole 3,1 Sumber: I.Pahan, “Panduan Lengkap Kelapa Sawit” Dan sebagian besar kelapa sawit tersusun oleh trigliserida. Adapun kandungan asam lemak minyak kelapa sawit maupun minyak inti sawit dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit No. Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit Minyak Inti Sawit 1. Asam Kaprilat - 3 – 4 2. Asam Kaproat - 3 – 7 3. Asam Laurat - 46 -52 4. Asam Miristat 1,1 – 2,5 14 – 17 5. Asam Palmitat 40 – 46 6,5 – 9 6. Asam Stearat 3,6 – 4,7 1 – 2,5 7. Asam Oleat 39 – 45 13 – 19 8. Asam Linoleat 7 – 11 0,5 - 2 Sumber: S.Ketaren, “Minyak dan Lemak Pangan” Sifat fisiko-kimia dari minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor atau rasa, kelarutan dalam pelarut organic, titik asap, polymorphism, dan lain-lain Warna minyak kelapa sawit ditentukan oleh adanya pigmen yang terdapat di dalam kelapa sawit, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karoten yang larut dalam minyak kelapa sawit.

2.4. Panen Tandan Buah Segar TBS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan dan Waktu Perebusan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat di Stasiun Perebusan Dengan Menggunakan Sistem Tiga Puncak ( Triple Peak ) di PTPN IV Pabatu-Tebing Tinggi

5 144 47

Analisa Kehilangan Minyak Berdasarkan Perbedaan Tekanan Pada Ampas Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PKS Rambutan PTPN III Tebing Tinggi

10 57 49

Pengaruh Kehilangan Inti Sawit Terhadap Mutu Minyak Inti Sawit Di PTPN III PKS Kebun Rambutan – Tebing Tinggi

1 39 49

Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PTPN III (Persero)

15 110 83

Analisis Kadar Dan Rendemen Minyak Sawit (CPO) Dan Minyak Inti Sawit (PKO) Dengan Ekstraksi Sokletasi Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

22 155 52

Pengaruh Tekanan Uap dan Waktu Perebusan Terhadap Kehilangan Minyak dan Kadar NOS ( Non- Oil Solid ) pada Air Kondensat di Stasiun Perebusan dengan Pola Perebusan Sistem Tiga Puncak ( Tripple Peak ) di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

3 59 61

Penentuan Kadar Air Dan Kadar Kotoran Minyak Inti Sawit Di PTPN III PKS Kebun Rambutan – Tebing Tinggi

3 76 47

Pengaruh Waktu, Temperatur Dan Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat Dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

1 100 58

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing Tinggi

5 39 38

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi

4 70 38