2. Dry Rendering
Dry rendering adalah cara rendering tanpa penambahan air selama proses berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan dilengkapi dengan
steam jacket serta alat pengaduk agigator. Bahan yang diperkirakan mengandung minyak atau lemak dimasukkan ke dalam ketel tanpa penambahan air. Bahan tadi
dipanasi sambil diaduk. Pemanasan dilakukan pada suhu 220ºF sampai 230ºF 105ºC – 110ºC. Ampas bahan yang telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel.
Minyak atau lemak yang dihasilkan dipisahkan dari ampas yang telah mengendap dan pengambilan minyak dilakukan dari bagian atas ketel.
2.6.2. Pengepresan Mekanik Mechanical Expression
Pengepresan mekanis merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini dilakukan untuk memisahkan
minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi 30 – 70 persen. Pada pengepresan mekanis ini diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan
dari bijinya. Perlakuan pendahuluan tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta tempering atau pemasakan.
Dua cara yang umum dalam pengepresan mekanis, yaitu : 1.
Pengepresan hidraulik hydraulic pressing 2.
Pengepresan berulir expeller pressing
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Ekstraksi Dengan Pelarut Solvent Extraction
Prinsip dari proses ini adalah ekstraksi dengan melarutkan minyak dalam pelarut minyak dan lemak. Pada cara ini dihasilkan bungkil dengan kadar minyak yang rendah
yaitu sekitar 1 persen atau lebih rendah, dan mutu minyak kasar yang dihasilkan cenderung menyerupai hasil dengan cara expller pressing, karena sebagian fraksi bukan
minyak akan ikut terekstraksi. Pelarut minyak atau lemak yang biasa dipergunakan dalam proses ekstraksi dengan pelarut menguap adalah petroleum eter, gasoline karbon
disulfida, karbon tetraklorida, benzene dan n-heksan. Perlu diperhatikan bahwa jumlah pelarut menguap atau hilang tidak boleh lebih dari 5 persen. Bila lebih, seluruh sistem
solvent extraction perlu diteliti lagi.
2.6.4. Penentuan Kadar Lemak Dengan Ekstraksi Sokletasi
Ekstraksi sokletasi merupakan cara pemisahan minyak atau lemak dengan menggunakan alat soklet. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Sejumlah sampel ditimbang dengan teliti, dimasukkan ke dalam thimble yang dapat dibuat dari kertas saring atau alundum Al
2
O
3
yang poreus. Ukuran thimble dipilih sesuai dengan besarnya soklet yang digunakan. Besarnya ukuran sampel adalah lolos saringan
40 mesh. Sampel yang belum kering harus dikeringkan terlebih dahulu dan bila dicampur dengan pasir murni bebas lemak untuk memperbesar luas permukaan kontak dengan
pelarut. Di atas sampel dalam thimble ditutup dengan kapas bebas lemak supaya partikel bahansampel tidak ikut terbawa aliran pelarut. Selanjutnya labu godok dipasang berikut
kondensornya. Pelarut yang digunakan sebanyak 1,5 – 2 kali isi tabung ekstraksi.
Universitas Sumatera Utara
Pemanasan sebaiknya menggunakan penangas air untuk menghindari bahaya kebakaran atau bila terpaksa menggunakan kompor listrik harus dilengkapi pembungkus labu dari
asbes. Lipida akan terekstraksi dan melalui sifon terkumpul ke dalam labu godok. Pada akhir ekstraksi yaitu kira-kira 4 – 6 jam, labu godok diambil dan ekstrak dituang ke dalam
botol timbang atau cawan porselen yang telah diketahui beratnya, kemudian pelarut diuapkan di atas penangas air sampai pekat. Selanjutnya dikeringkan dalam oven sampai
diperoleh berat konstan pada suhu 100ºC. Berat residu dalam botol ditimbang dinyatakan sebagai berat lemak atau minyak. Agar diperoleh lemak dan minyak bebas air dengan
cepat maka pengeringan dapat menggunakan oven vakum.
2.7. Air Kondensat
Air kondensat adalah air yang terbentuk akibat proses kondensasi uap di dalam bejana sterilizer. Air kondensat yang berada di dasar bejana sterilizer ini harus terus
menerus dibuang, karena dapat menghambat proses perebusan. Hal ini disebabkan karena air yang terdapat di dalam rebusan akan mengabsorpsi panas yang diberikan oleh uap dai
bagian atas bejana sterilize, sehingga jumlah air buah kelapa sawit akan semakin bertambah. Pertambahan air yang tidak diimbangi dengan pengeluaran air kondensat akan
memperlambat usaha pencapaian tekanan puncak.
2.8. Penyebab Kehilangan Minyak dan Cara Penanggulangannya
Angka kehilangan produksi yang lepas losses dapat terjadi karena : −
Buah masih mentah sudah dipanen −
Buah matang tidak dipanen
Universitas Sumatera Utara